Plak...
Melinda memukul tangan Wahyu. Yang kemudian disusul dengan pukulan dilengan tangan Wahyu yang di berikan oleh Salsa dan Karin.
“Sekali lagi lo pegang-pegang temen gue, gue potong tuh tangan” ucap Melinda
Pukul 07:30 bell sekolah berbunyi yang artinya pelajaran akan segera dimulai.
Melinda, Salsa, dan Karin yang kebetulan berbeda kelas dengan Ica, berpamitan dengan sahabatnya itu. Salsa memeluk Ica seakan tidak akan bertemu lagi.
“Lo jaga diri baik-baik ya,Ca. Gue bakalan kangen banget sama lo” ucap Salsa
Melinda dan Karin yang menyaksikan Salsa yang berlebihan itu. Hanya bisa menggelengkan kepala mereka dan bergidik merinding. Keempat perempuan tersebut langsung masuk kedalam kelas masing-masing.
“Pagi semuanya” ucap Ica kepada teman-teman nya yang berada didalam kelas seraya memberikan senyuman manis kepada teman-teman nya itu.
“Pagi juga Ica” jawab teman-teman Ica secara bersamaan kecuali Adinda yang memang tidak menyukai Ica sejak awal.
“Pagi juga sayang ku” jawab Max sambil memberikan kecupan jarak jauh kepada Ica
Ica hanya membalas nya dengan senyum terpaksa. Ica merasa kurang nyaman saat Max melakukan hal itu. Max adalah teman Ica sejak SMP. Max selalu menlakukan hal yang membuat Ica kurang nyaman walaupun mereka sudah berteman cukup lama tapi Ica tidak terbiasa dengan apa yang sering di lakukan oleh Max.
Beberapa menit kemudian seseorang menggetuk pintu kelas tersebut dan munculah seorang laki-laki tinggi dan tampan yang berusia 25 tahun.
“Selamat pagi semuanya” ucap Rahmat, guru mata pelajaran matematika
“Pagi pak” jawab anak-anak secara bersamaan
Setelah menjelas kan pelajaran hari ini. Pak Rahmat langsung memberikan soal untuk murid-murid kelas X IPA 2 yang membuat semua murid di dalam ruang kelas tersebut mengeluh. Matematika adalah musuh tersadis bagi sebagian orang yang masih bersekolah.
Jam pelajaran matematika pun selesai, kini semua murid yang ada di dalam ruang kelas X IPA 2 tersenyum lebar. “Akhir nya siksa dunia ini selesai” begitu lah isi otak mereka semua saat pelajaran tersebut telah berakhir.
Jam istirahat sudah dimulai. Ketiga sahabat Ica menghampiri Ica yang masih berada didalam kelasnya. Biasa nya saat jam istirahat Ica selalu menghampiri ketiga sahabat nya tetapi hari ini Ica tidak menghampiri ketiga sahabat nya itu karena terjadi sesuatu kepada Ica.
“Ca, kok lo enggak ke kelas kita sih?” tanya Salsa
“Maaf ya gaes hari ini gue tiba-tiba ngerasa enggak enak badan, kepala gue sakit banget” jawab Ica sambil memegangi kepala nya.
Mendengar jawaban Ica, Ketiga sahabat nya terlihat panik. Semua nya menatap ke arah Ica dengan tatapan khawatir. Sejak kecil Ica sering sakit di bagian kepala nya yang bisa menyebab kan Ica tidak sadar kan diri.
“lo enggak lagi bercanda kan, Ca?” tanya Salsa dengan wajah cemasnya
Ica menggangukan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Salsa.
“Ya udah kita antar lo pulang aja ya,Ca” ucap Karin
Ica menggelengkan kepala sebagai tanda ia tidak ingin pulang.
“Kenapa sih lo,Ca.enggak perna mau kalau kita pengen nganterin lo pulang?” tanya Melinda
“Gue enggak apa-apa kok, bentar lagi juga sembuh kok” jawab Ica
“Lo yakin?” tanya Salsa
“Iya” jawab Ica
“Gimana kalau kita anter ke UKS aja” ucap Karin khawatir
“Kalian kan udah tahu kalau gue sering sakit kepala dari kecil jadi kalian enggak perlu sepanik itu” ucap Ica
“Justru karena kita udah tahu tentang penyakit lo, kita sepanik ini” ucap Salsa
“Udah lah, gue enggak papa kok” ucap Ica sambil tersenyum
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments