Dokter Cinta Sang CEO
Hari ini pengumuman kelulusan di sekolah tempat Denia menuntut ilmu telah di umumkan,Denia lulus sebagai siswa terbaik dengan nilai tertinggi di sekolahnya yang otomatis mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di ibukota,tentu saja kabar itu sangat membuat Denia sangat bahagia,melanjutkan pendidikan dengan jurusan yang sangat di inginkannya kedokteran,ya Denia bercita-cita ingin menjadi dokter anak.
Denia kembali kerumah dengan penuh ke bahagiaan,rasanya tidak sabar ingin mengumumkan kabar bahagia ini kepada ke dua orang tuanya,ayah Denis hanya seorang petani miskin,beliau tidak mempunyai sawah atau kebun milik sendiri tapi hanya menggarap sawah milik juragan di desanya,sedangkan ibunya hanyalah ibu rumah tangga biasa,Delia mempunyai 2 orang adik yang masih duduk di bangku kelas 2 dan kelas 6 sd,Delia anak pertama yang membuatnya mai tidak mau harus membantu perekonomian keluarganya,gaji sebagai penggarap sawah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya,yang terpaksa membuat Denia bekerja sebagai buruh cuci di desanya setelah pulang dari sekolah.
"ibu..."teriak Denis setelah tiba di depan pintu rumahnya,rumah yang sangat sederhana hanya beratapkan daun rumbia dan berdinding bambu,rumah peninggalan neneknya,hanya rumah dan tanah ini harta satu-satunya yang di miliki orang tuanya.
"kenapa kamu teriak-teriak diluar sayang,ibu ada di dapur"teriak ibunya dari dalam dapur yang tengah sibuk memasak.
Delia masuk kerumah dengan wajah yang sangat bahagia,di peluknya sang ibu wanita yang telah melahirkannya"bu..Delia lulus dengan nilai yang sangat memuaskan"lirih Delia masih dengan senyum dan kebahagiaan yang sama."Dan kabar bahagia lainnya Delia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan Delia di ibu kota".
Mendengar kabar itu ibu Delia bahagia sekaligus sedih,tapi melihat kebahagiaan sang putri ibu Delia menutupi segera menutupi kecemasannya,"ibu sangat bahagia mendengarkan sayang,terus apa rencanamu selanjutnya?"tanya ibu Delia
Delia melepas pelukannya,wajah yang semula bahagia tiba-tiba berubah jadi murung,melihat perubahan pada putrinya ibu Delia mengerutkan dahi,"kenapa,apa ada sesuatu yang membuatmu cemas?" tanya ibu Delia.
"iya,bu..."Delia menghela napas "Delia memang mendapatkan beasiswa hingga selesai tapi biaya tempat tinggal dan sehari-hari apabila Delia kuliah nanti itu di tanggung sendiri,beasiswa hanya berlaku untuk biaya pendidikan Delia saja bu".
ibu Delia memegang bahu anak gadisnya itu,"kita akan bicarakan ini pada ayahmu setelah pulang dari sawah nanti,ini kesempatan yang sangat baik nak,untuk mengubah nasibmu jangan seperti orang tuamu yang miskin ini.." Air mata ibu Delia tak terbendung lagi.
Malam harinya setelah makan malam keluarga Delia berkumpul di ruang tamu,membicarakan masalah kelanjutan pendidikan Delia.
"Berangkatlah nak,ayah mengisinkanmu..."kata ayahnya membuka percakapan."masalah biaya ayah akan meminta tolong pada juragan untuk membantu meminjamkan uangnya."
Delia dan ibunya saling berpandangan ada rasa bahagia sekaligus cemas di hati keduanya,"tapi uang sebanyak itu pasti membutuhkan jaminan pak",kata ibu Delia cemas
"Tenang saja bu,itu urusan bapak".Sebenarnya ayah Delia juga cemas akan hal itu,beliau tidak yakin juragannya akan memberikan pinjaman tanpa jaminan apalagi dengan uang 10 juta yang ingin di pinjamnya,tapi melihat putrinya,dia akan berusaha bagaimanapun caranya Delia harus meraih impiannya hanya ini kesempatan mereka untuk mengubah nasib.
Beberapa hari kemudian setelah mendapatkan uang dari juragannya,hari ini Delia akan berangkat ke ibukota,Walau hatinya terus bertanya-tanya apakah jaminan yang di berikan ayahnya,tapi sampai hari keberangkatannya sang ayah tetap pada jawabannya tak ada jaminan,juragannya hanya ingin membantu mereka,tapi Delia masih ragu dan merasa ada yang di sembunyikan sang ayah padanya,namun semua keraguan itu hanya dapat di simpannya saja.
...Hari pertama di ibukota...
Hari-hari berlalu begitu cepat,tidak terasa Delia sudah sebulan kuliah di ibukota,selain kuliah Delia juga bekerja di minimarket untuk membiayai hidupnya di ibukota , Deluan tidak ingin menambah beban orang tuanya di desa dengan terus meminta uang , sementara masih ada adik-adiknya yang juga masih sekolah,Delia bekerja sebagi penjaga toko di sebuah minimarket yang cukup besar di kota tempatnya tinggal saat ini,Delia bersyukur masih bisa mendapatkan pekerjaan paruh waktu yang sangat sulit bagi mahasiswi seperti dirinya , tapi beruntung dia di pertemukan dengan seorang wanita paruh baya yang di tolongnya saat mencari pekerjaan,wanita paruh baya itu menawarkan pekerjaan di minimarket sang anak.Sudah seminggu Delia bekerja di minimarket tapi tak pernah sekalipun dia bertemu sang pemilik minimarket tempatnya bekerja,bisa di bilang Delia tak mengenal bosnya sendiri.
"hai....ngelamun aja..."suara itu tiba - tiba mengagetkan Delia.
"iihh.kamu ngagetin aja...",cetus Delia
"abis dari tadi aku perhatikan dari tadi kamu diam saja,ada apa sih..." tanya Zaskia teman kerja Delia...,
Zaskia adalah orang pertama yang dekat dengan Delia di minimarket tempatnya bekerja,Zaskia seorang janda muda anak satu,suaminya meninggal saat dirinya tengah hamil,dan setelah suaminya meninggal dia berjuang sendiri menghidupi dirinya dan anaknya,Zaskia lebih tua 2 tahun dari Delia..,sama dari desa dan merantau ke kota tapi dengan tujuan yang berbeda,jika Delia ke kota untuk melanjutkan pendidikannya maka berbeda dengan Zaskia yang terpaksa ke kota untuk mencari kehidupan yang lebih baik untuknya dan sang anak.
"kamu ada masalah...?"tanya Zaskia lagi
"Tidak ada,hanya memikirkan keluargaku saja di desa".
" jangan terlalu memikirkannya,yakinlah mereka baik-baik saja,yang harus kamu pikirkan adalah dirimu sendiri,masa depanmu.."
"ya...kamu benar..."
"ok.aku mau melanjutkan pekerjaanku dulu,jangan melamun nanti kesambet lo..."kata Zaskia sambil berlalu meninggalkan Delia.
Pertemuan tanpa sengaja
Sepulang dari kerja Delia mampir ke warung makan untuk mengisi perutnya yang sudah tak sabar meminta jatah,Delia masuk ke warung makan dan memilih menu nadi goreng untuk di lahapnya,saat sedang asyik menyangltap makanannya tiba-tiba ada anak kecil yang duduk persis di depannya, namun Delia tidak menyadari kehadiran anak perempuan itu,dia terus saja makan sambil memainkan ponselnya.
"kakak lucu...."ucap anak itu sambil tertawa kecil,Delia yang mendengar suara di depannya kaget dan tersedat,dia memandangi anak itu dengan seksama,matanya melirik kanan dan kiri mencari keberadaan keluarga anak ini tapi tak seorang pun yang di lihatnya mencari anak ini.
"Adik cantik,siapa yang menemanimu",sapa Delia dengan agak terkejut
"cama mbak,mbaknya agi i alam,osa bocen nunggu mbak aji osa e cini...oca aus mau inum..."jawab anak itu dengan cadelnya umur anak perempuan ini sekitar 3 tahun.
"dimana mbaknya sayang...?"tanya Delia lagi
"citu.."anak itu menunjuk ke samping rumah makan yang di tempati Delia,Delia mengikuti arah telunjuk anak itu yang tertuju pada apotek.Delia mengambilkan air mineral yang ada di sampingnya dan memberikannya pada anak itu. "ini minumlah, setelah itu kakak antar ke mbaknya ya sayang", anak itu mengambil air dan meminumnya sambil mengangguk tanda setuju.
Setelah anak itu minum Delia menatap anak itu ke apotek samping warung makan,mereka berjalan menuju apotek sambil bergandengan tangan,setibanya di apotek Delia jadi bingung karna apotek itu sangat ramai pengunjung, "mbaknya yang mana sayang...?" tanya Delia sambil melirik kanan kiri,namun baru ingin melangkahkan kaki terdengar suara "non Rosa...,"teriak seseorang dari depan sambil berlari kecil menghampiri Delia dan anak itu."aduh...non Rosa kemana dati tadi mbak cari..."ucap mbak itu sambil memeluk Rosa.
"tadi oca aus..."jawab anak itu
Mbak itu berbalik melihat Delia yang berdiri di Rosa" terimakasih mbak sudah menemukan dan menjaga non Rosa,kalau terjadi sesuatu Tuan dan nyonya akan sangat murka.."ucap mbak itu dengan cemas
"Sama-sama,tapi lain kali harus lebih hati-hati lagi , kamu tahu kan sekarang banyak pencuri yang berkeliaran.."
"iya.mbak ... saya minta maaf,dan terimakasih ".
"Baiklah, kalau bagitu saya permisi..." Delia berbalik ingin pulang namun baru ingin melangkah anak itu memegang tangannya.." Nama kakak. siapa...?" tanya Rosa dengan polosnya.
Delia berbalik menghadap anak itu sambil jongkok mensejajarkan tingginya dengan anak itu dengan tersenyum Delia berkata " panggil kakak Delia saja", senyum Delia sambil memegang kepala anak itu.." Baiklah. kakak pulang dulu,lain kali kita bertemu lagi...",sambil mencium pipi kiri dan kanan anak itu Delia berlalu pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-03-06
1
neng aya
🤗
2022-12-08
0
neng aya
🤗
2022-09-22
0