Doris Hart
Di dalam kamar seorang wanita menjerit kesakitan, tangan sang suami membelai rambut istrinya lembut. Tatapannya sayu, bingung apa yang harus dilakukan. Bidan yang telah ada di samping istrinya pun juga tak bisa berbuat apa-apa. Sedangkan sang istri semakin menjerit histeris, tak kuat lagi. Janin di dalam kandungannya telah meronta minta dilahirkan.
Dritzehn bangkit dari duduk membelai Roesli, Istrinya. Berjalan hendak keluar rumah. Dan saat ia buka pintu rumah, semakin terasa lah panas matahari yang semakin membakar itu. Dritzehn menggeleng.
"Apa lagi yang harus aku lakukan, Madame? semua sumber air sudah ku datangi, tapi semua nihil! " ucap Dritzehn. dia mulai putus asa.
Si Bidan, Madame. Berusaha berpikir memberi usulan, "Bendungan di sekitar sini juga kering? " tanyanya.
Dritzehn mengangguk, lemas. Tangannya bergerak menyeka keringat. Dia dekati lagi Roesli, kembali membelai nya lembut.
"Kuatkan dirimu, sayang.... "
Roesli menggeleng pelan. "Jangan sedih Drit... " ucapnya terbata. Lalu setelah menarik napas dia melanjutkan,
"Ada satu sumur yang belum kau datangi.... "
Dritzehn mengerutkan kening, mencoba mengingat. Perlahan dia melepaskan belaian pada istrinya dan berdiri dari terduduk nya. Berjalan menjauhi istrinya, jemarinya meraih gagang pintu dan mulai membukanya.
"Percuma bila kau datangi, Tuan. Sumur itu tertutup batu besar. " ucap Madame. Seketika Dritzehn dan Roesli menatap heran.
"Lalu, aku harus bagaimana lagi? " keluh Dritzehn.
"Hanya ada satu cara, " sambil beranjak dari duduknya. Madame melanjutkan,
"Curilah bubuk ramuan Gide! " Ucap Madame.
"Apa?!! , mencuri bubuk ramuan milik pengutuk tetua di daerah Neustrelitz ini?!! " Dritzehn menggeleng, "Apa kau gila, Madame! aku bisa mati di tangan Gide tua itu! dia begitu kuat kutukannya! " ucap Dritzehn.
Madame mengangguk, kedua matanya menatap tajam pada Dritzehn.
"Bila kau menuruti kata-kataku, istrimu dan bayimu akan selamat. Tapi, bila kau takut akan kutukan Gide.... kau harus menerima kenyataan keduanya tiada! "
Dritzehn memijat keningnya, "Baiklah! aku akan mengambilnya! " ucapnya.
Madame menyunggingkan senyum. "Dan andai Tuan tahu, bila Tuan menuruti kata-kataku, sumur itu bukan hanya membuat istrimu dan bayimu saja yang hidup. Tapi seluruh masyarakat akan hidup dan mengenang jasa Tuan. Karena telah membuat selamat seluruh masyarakat. " ucap Madame.
"Kalau begitu, apa yang kulakukan setelah mendapatkan bubuk ramuan itu? " tanya Dritzehn.
"Taburkan bubuk ramuan itu merata pada sumur. " ucap Madame. Lalu melanjutkan, "Aku akan memenangkan istrimu.... " sambil mendekat pada Roesli.
Dritzehn pun beranjak pergi, meski hatinya dirundung oleh keraguan.
Kudanya melaju kencang melewati pohon-pohon Ustret yang seolah berlarian menjauhinya. Tak dipedulikan lagi olehnya sinar matahari yang membakar kulitnya, keringat yang terus mengalir membasahi sekujur tubuhnya. Yang difokuskan kini hanya satu, bubuk ramuan Gide, penyelamat seluruh masyarakat.
Tepat berada di belakang menara Gide, Dritzehn menghentikan laju kudanya dan turun dari kudanya. Berjalan mengendap-endap. Keringat yang sejenak kering di terpa angin panas dalam perjalanan pun seketika mengucur lagi membasahi sekujur tubuhnya. Tangannya bergerak menyeka keringat, berjalannya semakin di perlambat saat tiba-tiba terdengar suara dari dalam menara.
Dritzehn memasuki menara lewat pintu belakang yang pernah dia buat sendiri. Karena dulu dia sering mencuri ramuan-ramuan bubuk maupun cair milik Gide bersama teman-temannya. Beruntungnya, dia tidak pernah terkutuk oleh kutukan-kutukan Gide. Tragisnya, teman-temannya lah yang terkena kutukan itu, sampai kini Dritzehn tidak lagi memiliki teman untuk mencuri ramuan-ramuan Gide. Namun itu dulu, sebelum Dritzehn menemukan belahan jiwanya. Karena dulu dia mencuri ramuan-ramuan itu untuk memikat para wanita.
...****************...
Hallo Semuanya 🥰 author kembali lagi dengan Kisah yang baru dan aura yang baru.
dalam Kisah kali ini, author ingin membawa pembaca ke dunia lain yang lebih menarik untuk menancapkan keinginan di hati kalian bahwa Kisah ini menarik untuk dibaca. Semoga kalian suka dengan Kisah-kisah yang author tulis. dan Semoga bermanfaat untuk semuanya...
Sambil di tunggu updatenya jangan lupa like nya dan vote nya 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
kak ipung
lumanyon
2021-03-04
2
anggita
mampir, ksasar, bca trus like
2021-02-28
1