...***...
Sheryl dan Zizah keluar dari ruangan Kepala sekolah. Di lapangan sudah sepi, Tak terlihat lagi murid-murid terlambat lalu lalang. Sepertinya memang sudah selesai dihukum. Kedua gadis itu berjalan di koridor, tepat di depan kelas XI IPA 1, terdengar banyak suara batuk yang di sengaja.
"Ya Allah, buatlah mereka batuk selamanya." Doa Zizah kesal.
Kedua gadis itu terus berjalan menuju kelas mereka, kelas baru tepatnya. Masih beberapa meter dari kelasnya. Mereka sudah merasakan hawa aneh, dan kebisingan juga telah terdengar. Pantas saja kelasnya di letak paling ujung, ini alasannya. Setelah sampai di pintu. Daniel langsung menyambut mereka.
Daniel langsung mengambil kayu pemukul dan membanting nya beberapa kali di meja dengan suara kuat. BUKKKHH!! BUKHH!! BUKHHH!! BUKHH!!!
Sheryl dan Zizah juga terkejut.
"Apaan sih lo kudanil? Bikin kaget aja! Kalo gue ninggal muda itu semua karna lo sering mukul-mukul meja. Ntar kalo gue ninggal muda gue bakal gentayangin sinta loh." nyerocos David.
"Lah kok lo gentayangin gue! Salah gue apa?" sahut sinta. Suara dari gerombolan gosip itu.
"Salah lo terlalu cantik sih. Yah elo kan udah nyuri hati gue. Eaaa!! Eaaa!!" balas David yang disambung gelak tawa teman-temannya.
"Woi woi udah jadian aja sono."
"aceeeppiiiwwwiitt!"
"Pajak jadian woi!"
"Dih alay, norak"
Begitulah suara-suara itu terdengar bagai suara ghoib. Luar biasa deh. Nyuruh diem aja mesti mukul meja dulu.
"Andrian...! Liat deh! Masa Gue digodain sama kodok David itu, Ndri bantuin gue ngomong lah." pinta Sinta dengan suara manja yang suer dah alay bat sumpah.
"Dih apa sih loh! jijik tau! Lo kira gue mau sama kaleng rombeng macem lo." Ketus Andrian, padahal dia dulu juga sering baperin Sinta sampai Sinta baper beneran. Ketika udah baper, Andrinya cuma PHP. Yah begitulah memang, bukan salah Andri juga sih. Soalnya Andri emang udah terkenal playboynya. Salah sendiri ngapain masukin gombalan mautnya Andri kedalam hati. Kata-kata Andri di dengerin, yah mampus sendiri.
"Keterlaluan deh lo Ndri." Sinta berlari keluar sambil menangis.
"Dih, Parah lo Ndri." Sambung Agung, salah satu jajaran pria ganteng di kelas itu, masuk sirkelnya Andri.
"Makasih ya Ndri, lo udah lepasin sinta buat gue, ntar gue bantuin lompat pager." ucap David cengengesan dan menepuk pundak Andri bangga.
"Sama-sama bray, btw, tuh cewek kemana?? Ntar dia bolos, gue pula yang di salahin." keluh Andri sok cemas padahal nada mengejek.
"Dia pasti ke kamar mandi lah, bagusin make-upnya. Dia kan ratu badut." sambung Regata terkekeh. Sungguh, lawakannya tidak lucu, tapi banyak yang tertawa.
Benar saja. Sinta ke kamar mandi, syukur dia bawa beberapa alat make-upnya.
Tiap minggu gonta-ganti pacar bukan hal baru bagi Andri. Jadi kehilangan satu seperti sinta. Halah udah biasa. Malah bagus, karna suaranya cempreng kayak kaleng rombeng, begitulah ekspresi Andri saat ini.
*Prok! Prok! Prok!
Tiga kali tepukan yang di suguhkan oleh Sheryl, sukses menarik perhatian seisi kelas. Kelas yang tadinya tidak begitu fokus pada mereka berdua. Kini memandang kedua gadis itu dengan tatapan serius.
"Uwihh.. Sapa tuh?? Cans bat dah"
"anak baru dari mana??"
"dih tapi sombong"
"Gapapa sombong asal cantik nya kayak gini."
Kumpulan suara ghoib itu kembali lagi. Sheryl yang kini tengah jadi pusat perhatian, mulai mengutarakan unek-uneknya, yang sedari tadi dia tahan.
"Bagus ya, drama kalian ini. Bikin gue jijik sampe mau muntah--"
"Sama gue jugak jijik banget liat mereka." sambar Andrian yang memotong ucapan Sheryl. Sheryl hanya memandang pria itu dengan tatapan sinis meremehkan.
"Ini Sheryl dan ini Zizah mereka murid yang di pindahin dari kelas XI IPA 1 ke kelas kita."
Begitulah perkenalan singkat yang di sampaikan Daniel.
"oh ternyata bukan dari sekolah lain toh"
"jadi dri kelas XI IPA 1"
Beneran horor. Muncul lagi tuh banyak suara ghoib.
"Ini serius kita di pindahin ke kelas ini?! dari kelas teladan ke kelas legenda??!! cobaan macam apa ini?" Desis Sheryl kesal.
"Weii~ Santai dong. Kelas kami juga teladan kok!" Sahut pria itu, yang sedari tadi duduk ngegame mengabaikan segala riuh ricuh karna ulah Andri. sekarang juga masih ngegame. Ngomong sama Sheryl tapi natap ke hp. Membuat emosi Sheryl naik ke ubun-ubun. Gadis itu yang biasa di hormati kini di abaikan oleh cowok tengil itu.
"Nathan, santai dong. Murid baru nih." Protes Andri nada meremehkan.
Nathan, yah Nathan nama cowok itu, yang juga terkenal akan tukang PHP kelas paling atas. Gimana lagi, wajahnya yang gantengnya ngga ketulungan, harta yang berlimpah, seminggu empat kali ganti mobil. Cewek mana yang ngga antri dibuatnya. Meski dia ngga pernah pacaran tapi dia terkenal welcome ke semua cewek jenis apapun itu.
"Yakin lo? Kelas lo ini teladan?!" Sinis Sheryl menaikkan bola matanya jengah.
"Iya dong, teladan, telat datang pulang duluan, Hehe dan ralat Sher, nih kelas kita, bukan gue sendiri." ucap Nathan cengengesan. Menjajar rapi gigi putihnya. Senyumnya sangat manis, seolah mampu menyihir banyak kaum hawa untuk memgantre demi dirinya.
"Mimpi apa gue kemaren, sampe ketemu orang kayak kalian!". Sheryl muak, dia berjalan ke bangku kosong diikuti oleh zizah yang sedari tadi mengumpat surapat dalam hati. Karna masih jaga image tentunya.
"Santai dong, nih kelas kami manusia semua kok isinya, ngga ada kanibal percaya deh. Paling ada juga psikopat" balas Nathan yang di sambung gelak tawa oleh kawan-kawannya saat itu.
Yah mereka tentu saja 4 most wanted yang membuat banyak gadis menggila. Mereka adalah Nathan Arkasa, Andrian wiraguna, Regata Tara, Agung adijaya. soal kegantengan ngga usah di tanya, semuanya melebihi standar. apalagi Si Nathan, kalo masuk Tv mukanya kena sensor karna terlalu tampan dah. Di tambah lagi anak-anaknya orang kaya, jangankan ngomong. sekali tatap juga udah banyak yang tertarik.
"Baru kali ini gue ketemu cowok-cowok lambe turah kayak kalian. Mukanya aja berkelas. Tindakannya murahan. Ngumbar janji sana sini." Pekik Sheryl emosi. Cukup sudah, dia sudah terlalu sakit kepala, bahkan sebelum istirahat pertama. Entah bagaimana gadis mungil satu ini akan menjalankan hari-hari di kehidupan ke sekolahnya.
"Suram udah masa SMA gue. " tambahnya menggelenhkan kepala.
"Sampah daur ulang sih." Celetuk Zizah, sudah cukup ngumpat dalam hatinya. Saatnya main ceplas ceplos.
"Udah, udah Sheryl, Zizah cowok tuman kayak mereka ini nggak usah di langgeti. Ntar stress sendiri. Maklumi aja waktu pembagian otak ngga datang. Sarafnya juga udah di ganti pake pipa aer." lerai gadis itu, yah itu adalah Klara, dia adalah juara 1 kelas legenda itu. Melihat Klara angkat bicara. Mata Daniel tiba - tiba serasa menyeramkan.
"Cewek cupu?!" teriak Sheryl dan Zizah bersamaan. Memeluk Klara dengan hasrat rindu yang membara. Dia adalah Klara Archen sahabat kedua gadis itu. Semasa SMP mereka bertiga menjalin persahabatan yang erat. Namun Klara bilang dia mau sekolah di luar negri. Nyatanya sekarang dia berada di sekolah ini.
"Wah, kalian berubah drastis yah. Hampir nggak gue kenali." ucap Klara.
"Jawabannya hanya satu kata. I M A G E." Sahut Zizah santai.
"Dan lo sendiri kenapa bohongin kita?"
"Ntar aja, gue jawabnya"
"Woi woi woi~ ini kelas bukan tempat reunian--"
"Iya ini kelas, buat belajar. Bukan buat tidur." sambung pak Ghani guru terkiller. Mata pelajaran Mate-matika. Yang juga adalah wali kelas mereka itu. Pak Ghani memotong ucapan Nathan dan menarik kerah baju belakangnya bagai mengangkat seekor kucing jalanan.
"Pak Ghani??!!" seketika semua murid duduk dengan rapi.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘴𝘦𝘳𝘶 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢
2023-05-16
0
Viin
ratu badut 😁
2023-05-02
0
Viin
kuda nil ah🤣
2023-05-02
0