Episode 5 [Revisi]

***

Beberapa hari telah berlalu. Sebelum Sheryl menceritakan kejadian itu Zizah sudah tau lebih dahulu berita jadiannya Andy dan Renata. Benar saja, gosip lebih cepat menyebar dari Api. Hanya saja Sheryl belum menceritakan kisah lengkapnya. Hanya desas desus yang Zizah dan Klara dengar. Kedua sahabatnya itu tentu tau bagaimana perasaan Sheryl pada Andy. Meski begitu ingin tahunya Zizah dan Klara tetap menghargai privasi Sheryl. Menunggu sampai Sheryl sendiri yang cerita.

Beberapa hari ini, gadis itu juga terbiasa di antara riuh ricuhnya kelas IPA 5, meski awalnya benar-benar bikin sakit kepala sampai Sheryl bolak-balik keluar masuk UKS minta obat, separah itu memang tabiat IPA 5. Belum lagi gombalan receh dari Nathan yang tiap hari melayang padanya, tentu saja Sheryl harus mengunci hatinya rapat akurat, karna sebelumnya pernah patah nyaris pecah. Nathan raja PHP nggak baik untuk kesehatan hati dan jantung.

Hari itu pulang sekolah Zizah di jemput mamanya karna ada urusan, dan Klara selalu nebeng Airin buat pulang. Tinggallah Sheryl sendiri menunggu angkot. Bukan tak memiliki kendaraan pribadi. Hanya saja dia malas pakai mobil. Rencananya pakai mobil entar nunggu kakaknya lulus. Selama ini pertahanan privasinya pura-pura miskin masih berjalan sukses besar.

Tin! Tin!

Semuanya baik-baik saja, sebelum suara klakson penanda gangguan itu datang.

Terlihat mobil merah gelap menghampirinya. Sheryl mengenali mobil itu, yap itu mobil Nathan. Yang ingin mengantarkan Sheryl pulang tentunya.

"Lo nunggu angkot sampe besok juga gak bakal ada." ucap Nathan dari kaca jendela mobilnya.

"Kebanyakan gagal savage nih lo. Sedeng kan jadinya!! Udah tau jam anak sekolah balik, mana mungkin nggak ada angkot!" Sheryl langsung meninggikan suaranya, cuaca sudah sangat terik, mentari lagi ngambek hari ini, jadi dia sangat panas. Dan Nathan tolong jangan menguji kesabaran Sheryl hari ini.

"Kebanyakan baca novel fantasy sih lo. Kayak gini kan jadinya! Kude! Nggak tau kalau hari ini semua supir angkot mogok kerja."

"Mogok kerja? Kok hari ini sial banget sih gue."

Sheryl melihat hp nya. Jaga-jaga kalau Nathan nipuin dia. Tapi nyatanya, memang benar, banyak supir angkot mogok kerja. Dan ini udah viral. Akhirnya Sheryl masuk ke mobil Nathan. Di bandingkan dia jalan kaki. Bisa-bisa sampainya malam nanti.

"Sher, minta WA dong. Gue galau nih nggak denger suara lo waktu malam."

"Nggak ada hp."

"Alasan lo itu nggak nyambung. Suer dah."

"Biarin."

"Nih hp gue, Isiin nomor Wa lo. Anggap aja bayaran gue nganterin lo."

"Oh jadi lo anter gue nggak ikhlas gitu?"

"Engga gitu juga maksud gue, Duh salah aja nih rasanya gue. Emang nih nasib cowok."

Sheryl tersenyum kecil, dia juga langsung mengisi nomornya di hp Nathan.

"Inget yah. Hubungi gue kalo mau nanya pelajaran doang, Selebihnya nggak bakal gue tanggepin." ketus Sheryl.

"Untung gue cinta ke lo ga main-main, jadi lo mau bilang apa aja tetep aja lucu."

"Kalo gue nyekik lo, lucu ga?"

"Lo ga bakal lakuin itu sih."

"Kenapa? Yakin banget lo?"

"Gue mati yang nemenin lo duduk di pelaminan siapa?"

Sheryl memiringkan kepalanya, namun dia tetap tersenyum tipis.

"Eh gue berhentiin di halte depan itu aja." Celetuk Sheryl, menunjuk sebuah halte yang ada di depan sana.

"Nggak. Gue mau anter lo sampe rumah, sekalian perkenalan diri depan camer."

Memang Nathan itu ganteng, tapi apa kegantengan bisa memberikan kepercayaan diri seakut ini?

"Tapi gue nggak mau lo kerumah gue!" Kata Sheryl dengan nada agak menekan. Nathan ingat kata Regata, Sheryl adalah anak orang biasa aja yang terkenal karna wajah dan prestasinya namun soal harta jauh tertinggal.

"Tapi serius nih nggak mau gue anterin ke rumah?"

"Iya, tujuh milyar persen serius."

"Tapi, jarak rumah lo ke halte nggak gitu jauh kan?" Mungkin sheryl tidak ingin di antar sampai rumah karna merasa malu akan kondisi keuangannya. Nathan yang menghargai itu pun langsung menuruti kata kata Sheryl.

"Iya, enggak!! Udah makasih yah! Besok gue traktir bakso deh." ucap Sheryl turun dari mobilnya. Ada rasa tidak tenang di hati Nathan karna meninggalkan Sheryl begitu saja. Tapi mau gimana lagi. Sheryl sendiri yang menolak nya.

...***...

Malam itu, Sheryl berbaring menatap langit-langit kamarnya. Mengingat kata-kata Andy padanya. Begitu nyelekit dan nyakitin. cowok kok mulutnya lemes.

"Sorry Sher.., gue lebih milih Renata, gue tau lo cantik banget. Prestasi lo juga bagus banget tapi maaf gue nggak bisa pacaran sama orang yang nggak punya latar belakang kayak lo. Andai aja lo anak orang kaya pasti gue milih lo. Meski lo lebih pintar dan cantik dari Renata, itu nggak mengubah fakta bahwa lo kalah jauh di banding Renata di bidang latar belakang. maaf gue ngga bisa sama lo.., lupain guee..good bye! Orang tua gue ga bakal restuin!"

Kata-kata itulah yang membuat Sheryl saat ini sangat membenci Andy. Tapi ada bagusnya juga. Seenggaknya Sheryl tau siapa Andy sebenernya. Dia hanya tipe cowok yang nggak lebih tinggi dari sampah. Namun fakta bahwa Sheryl masih sedih juga tak dapat di pungkiri. Kini wajahnya sendu.

Hp Sheryl berbunyi, tanda adanya Chatt Wa masuk dari orang yang tak di kenal.

Teks chatt:

0853xxxxxxxx:

Save. Cowok paling ganteng stok terkhir. Nggak bakal di temuin di belahan dunia manapun kecuali kelas XI IPA 5

^^^Sheryl:^^^

^^^Y"^^^

Sheryl langsung menyimpan kontak manusia itu dengan nama paling cocok dengan kepribadiannya.

Ryl papan ketik lo rusak yah? Atau tangan lo patah? Kalau iya, sini gue patahin lagi, kesel amat gue.

^^^Berani lo matahin tangan gue?"^^^

Tangan lo kayak kayu gitu Siapa yang ngga berani?

^^^-_-"^^^

Eh, besok temenin gue bisa ga?

^^^Kemana??^^^

kantor Urusan Agama yang

Sheryl yang membaca pesan dari Nathan tertawa sendiri. Begitu juga dengan cowok yang di sebrang sana.

Sedangkan di bawah sana, Reihan yang baru kembali dari latihannya buru-buru menanyakan Sheryl pada mamanya sehabis mencium punggung tangan mama nya itu . Pasalnya hari ini angkot kosong. Bagaimana Sheryl pulang. Mungkinkah jalan kaki. Mama sheryl yang baru ingat pun kaget.

"Tapi melihat dari jam pulang Sheryl. Sepertinya dia nggak jalan kaki kok. Yah udah biar mama tanyain dulu."

"Nggak usah Ma, biar Rei aja yang tanyain, Mama tidur aja."

"yah udah. Jangan galak sama adik kamu."

***

"Wah apa ini? Senyum-senyum sendiri?" Seru Rei mengagetkan adiknya itu.

"Apaan sih kakak? Siapa yang senyum-senyum. Kakak masuk kamar Sheryl kenapa nggak ketok pintu dulu? Etiket mana etiket?" keluh gadis mungil itu memanyunkan manis mulut nya.

"Kakak udah ketok kok. elo nya aja yang sibuk sama hp. Dapat chatt dari siapa sih?" Rei menarik Hp adiknya itu. Dengan cepat Sheryl mengambil kembali hpnya

"Oh jadi Nathan? Oh yah ngomong-ngomong kakak udah denger loh berita jadian Andy dan cewek lain itu. elo gapapa kan? Mau liburan ke Bali gak? Kakak kan udah bilang untuk jangan suka orang kayak dia. Dia itu nggak baik. Nggak layak buat lo, palsu." celoteh Rei panjang lebar. Begitulah seorang kakak. Tidak ada yang tau betapa Rei ingin memijak badan cowok yang menyakiti adiknya.

"Sejak kapan kakak jadi suka ngomel gini?? Awalnya sih emang sakit lama kelamaan juga pasti engga, buat apa pertahanin perasaan ke orang kayak gitu." Sahut Sheryl yang berpikiran logis.

"Bagus, Kakak bangga, kakak dukung lo. Eh tapi menurut kakak, dia pasti ada ngomong sesuatu yang buat kamu nggak nyaman, kan?"

"Rasanya kakak punya bakat jadi psikolog. Mending kakak kuliah jurusan psikolog aja, gak minat kak?"

"Boleh di pertimbangkan. Jadi Andy ada bilang apa ke lo?"

"Ada sih kak. Dia bilang ---"

Sheryl tidak ragu menceritakan masalahnya pada satu-satunya kakak laki lakinya. Siapa bilang cuma kakak perempuan yang bisa. Reihan mengangguk mengerti. Dia geram mendengar cerita adiknya itu. Tapi dia masih bisa mengontrol emosinya. Ada bagusnya. Dengan begini Sheryl menjauh dari Andy. Sudah lama Rei memang tidak suka dengan Andy. Dengan begini selesai sudah.

"Oh yah hari ini para supir angkot mogok kerja. Lo balik sama siapa?"

"Sama Nathan kak, temen sekelas Sheryl."

"Oh si ketua most wanted itu yah. Ketua basket juga kan?"

Sheryl mengangguk pasti.

"Lain kali kalo dia anterin lo lagi, suruh mampir. Kenalin ke Mama."

"Kakak lupa aku pura-pura miskin"

Hp Sheryl berbunyi terus, menandakan pesan beruntun . Dari Siapa lagi kalau bukan Nathan.

"Pffftt kayaknya ada yang nungguin chatt lo tuh. Udah deh, serah lo aja. Kakak mau mandi dulu. good night~" ucap Rei mengelus rambut adiknya dan berjalan pergi.

Segera sheryl membuka hp nya, banyak sekali pesan dari Nathan.

Nathan Raja PHP:

Sher?

Lo lagi ngapain??

Lama amat balesnya.

Lo masih hidup kan??!

Woik serius nih gue

^^^Mau tidur.^^^

Besok makan di kantin semeja bareng gue yah.

Kan mantep tuh orang ganteng sama cantik satu meja. Beruntung lo kan sama gue.

^^^Gue ngga mau, semeja sama orang yang nggak siap pr.^^^

Sans weii. Demi lo jangan kan pr, hapalin UUD gue juga rela buat lo.