Malam itu.. sasa pulang penuh dengan semangat baru, motivasi baru dan kesempatan baru baginya. Meskipuns sasa harus membohongi banyak orang tapi.. baginya ini sebuah kesempatan langka. Sasa bisa menikah dan mendapatkan uang sebagai imbalannya menikah kontrak dengan fajar.
Setelah menemui bang Ujang, sasa diberikan tanggal untuk beretemu fajar setelah dia pulang dari luar kota. Sasa memang begitu gugup harus menunggunya selama beberapa hari.. tapi dia harus bisa melaksanakannya karena sasa memang benar-benar butuh uang konpensasi yang akan diberikan fajar. Uang itu akan sasa gunakan sebagai modal usahanya.
*****
Hari itu datang. Setelah pulang mereka bertemu di sebuah cafe yang sudah ujang atur. Karena tak ingin memalukan fajar, sasa sedikit berdandan. Sasa fatang bersama Ujang menemui fajar yang sudah menunggu.
Semua syarat dan ketentuan sudah Fajar sebutkan dan mereka berdua sama-sama sepakat. Baru saja sasa akan tanda tangan fajar menahannya dan memohon agar sasa bisa berpikir dengan jernih lagi
" apa kamu yakin ? Saya harap nanti saat pesta tidak ada masalah " kata fajar mulai resah
" tidak bos juragan.. " sasa dengan percaya dirinya tak merasa gugup sama sekali
" tapi.. coba kamu pikirkan.. setelah nanti kita bercerai.. bagaimana dengan status kamu ? Apa tidak masalah ? "
" tenang bos juragan.. saya juga sudah memikirkannya matang-matang sejak kemarin " sasa menarik nafasnya dan segera menandatangani kontrak nikahnya di atas materai 6000
Setelah penandatanganan beres, mereka menikmati makan malam bersama berdua saja. Ujang pergi karena banyak barang turun di pasar.
"Besok.. kamu harus ikut saya.. saya akan mengenalkan kamu dengan keluarga saya "
" ok bos juragan.. " sasa begitu santai di depan fajar, bahkan dia menikmati makanannya dengan lahap.
" sebaiknya panggil saya mas saja.. saya tidak ingin orang-orang curiga nantinya.. "
" iya bos.. ehh mas fajar.. " sasa begitu santai dan tenang tapi fajar justru bertingkah sebaliknya, ia begitu gugup dan resah soal pernikahan kontraknya sendiri
******
Fajar mengantar sasa pulang kerumah dengan Mobil yang dibawanya. Mereka berdua masih begitu canggung untuk saling berbincang jadinya mereka berdua hanya diam-diaman saja selama perjallanan. Sesampai di depan gang rumah sasa, ada beberaoa anak muda yang menongkrong di depan gang. Termasuk lelaki mantan pacar sasa yang kini sudah menikahh dengan sahabat sasa sendiri. Sebelum turun sasa menoleh pada fajar dan matanya menatap seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu darinya
" ada apa ? " tanya fajar penasaran
" bukankan besok kita akan menemu orang tua mas fajar ? Bagaimana kalau sekarang mas fajar mennemui ayah saya ? Agar nantinya tidak terlalu kaget "
" harus hari ini ? Apa kamu yakin tidak mengganggu ? " fajar terus memastikan karena ia tak ingin ada kesalahan sedikitpun
" iya.. kebetulan.. ayah lagi ada di rumah "
" baiklah ayo.. "
Mereka berdua turun dan beberaoa anak muda menyapa sasa dan menanyakan siapa orang yang dagang bersama sasa.
" sa.. siapa tuh ? Bos lu bukan ? Lu maish jadi kuli panggul di pasar ? " tanya ucuy meledek sasa hingga beberaoa temannya tertawa termasuk Dani mantan sasa
" halo.. saya Fajar calon suami sasa.. sebenarnya ada kesalahpahaman.. sasa memang biasa membantu saya di pasar untuk menagtur toko-toko milik saya " kata fajar membuat semua orang terbelalak kaget
" ohh calon suami lu sa.. " celetuk lagi ucuy lalu berjabat tangan dengan fajar dan terus manatapnya lekat tak percaya.
" hehehe iya... ayo mas.. " sasa menarik mas fajar pergi menuju kerumahnya dan menggandengnya mesra bersandiwara di depan orang-orang yang terus meledeknya sejak lama
" huft.. jadi ini alasannya.. " gumam fajar bergerutu kecil
" kenapa mas ? " tanya sasa tak fokus mendengar kata-kata fajar
" engga.. " sahutnya lalu berjalan sambil merangkul sasa untuk sedikit bersandiwara. Mendapati perlakuan yang begitu hangat dari fajar membuat sasa yang malah kebingungan padahal dia tahu betuk yang dilakukan fajar hanyalah sebuah sandiwara saja
********
Dari pihak keluarga sasa tak ada masalah sedikitpun. Dan setelah hari berganti sasa harus bersiap menemui keluarga fajar. Sekitar jam 10 pagi fajar menjemputnya dan membawa sasa pergi untuk berbelanja pakaian yang rapih.
" apa.. saya terlihat sangat berantakan mas fajar ? " tanya sasa sedikit malu setiba di toko pakaian
" tidak.. maaf karena memperlakukan kamu seperti ini sa.. sebenarnya aku cukup sederhana tak ingin berlebihan seperti ini. Tapi ibuku sangat berbeda.. dia tak ingin aku gagal untuk kedua kalinya, dan ibuku juga sempat terluka karena hatinya pernah disakiti oelh mantan istriku. "
" ... " sasa masih terdiam dan mengikuti fajar masuk ke toko baju dan memilijkan beberapa pakaian yang cocok untuk sasa
" dulu.. aku tidak sekaya ini.. 7 tahun yang lalu aku dan keluargaku masih seorang oedang sayur biasa. Mantan istriku awalnya menikahiku karena alasan sebuah cinta, tapi.. kehidupan susah membuatnya muak dan memilih pergi meninggalkan aku bersama lelaki lain. Dia juga membawa putriku dan tak pernah mengizinkan aku bertemu denganyya "
"Aku turut sedih mas.. " kata sasa merasakan apa yang fajar rasakan selama ini
" itulah alasan kenapa ibuku hidup mewah saat ini.. seperti rasa dendamnya karena selama ini hidupnya selalu di cemooh orang. Seorang janda yang membesarkan anak-anaknya sendirian. "
"..." bukannya memilih pakaian sasa malah terhanyut dengan cerita fajar
" ayo cepat pilih.. kamu juga boleh pilih sepatu atau sendal yang kamu inginkan " perintah fajar lalu duduk di sofa menunggu sasa mendaptkan pakaiannya
" ... " sasa mulau kebingungan
" Huft.. kamu ga perlu mikirin bayarnya.. ayo cepat.. " suruhnya lagi pada sasa
" tapi.. baju saja mas.. sepertinya ini terlalu berlebihan mas.. "
" tidak.. anggap saja sepatu atau sandal yang aku berikan sebagai traktiran karena hari ini aku ulang tahun. Bukankah saat itu kamu membuang sandal jepitmu ? Aku rasa sandal itu sandal yanb paling nyaman kan ? "
" ohh bagaimana mas fajar tau ? "
" aku juga pernah di posisi kamu sa.. sekarang cari sepatu atau sandal yang paling nyaman dan yang paling baggus "
" makasih ya mas.. " dengan rasa tak enak hati tak mungkin sasa menolak pemberian mas fajar
Akhirnya setelah aa menunggu sasa mendaoatkan apa yang dia cari dan fajar memoles dandanannya di salon agar ibunya bisa menerima sasa dengan baik dan merestui sasa sebagai menantunya.
" mas.. apa sekarang kita berankatnya ? " sasa keluar dari salon dan menemui fajar yang menunggunya si parkiran
"..." fajar terdiam dan melihat penampilan sasa yang sungguh nampak berbeda dari biasanya
" apa kita telat ? " tanya sasa penasarang dan merasa gugup menemui ibunya fajar
" ohh tidak.. ayo.. " ajaknya dan masuk ke mobil duluan
" huft... " sasa terlihat sangat gugup kali ini dan duduk bersandar di mobil
" gugup ? Santai saja.. "
" baik mas.. " sasa mulai mengontrol dirinya agar tetap tenang
" gimana sepatunya ? Apa nyaman ? "
" iya mas.. sebenarnya aku ga enak karena harganya sangat mahal.. tapi jujur saja.. sepatu ini sangat nyaman. Sama nyamannya sepeerti sandal yang aku buanng dulu "
" kenapa kamu membuang sandal itu ? "
" hanya saja.. aku berharap bisa menggantinya dengan sandal yang lebih bagus lagi. Kata orang.. sepatu atau sandal bagus bisa membawa kita ke tempat yang bagus juga "
" hahhaha kau benar terkadang.. " untuk pertama kalinya fajar bisa bersikap santai di depan sasa, bahkann ke akraban mereka mulai terjalin dengan baik.
Meminta izin pada ibu fajar memang sedikit lebih sulit dari ayah sasa. Tapi meski masih dengan kecurigaan besar pada sasa. Ibunya akhirnya merestui hubungan mereka. Kedua adik fajar juga masih belum begitu merestui hubungan kakaknya dengan sasa.
-Flashback end-
" apah ? Ga ada kamar kosong lagi ?! " Fajar begitu kecewa mendapaati kabar kalau sudah tidak ada kamar lagi yang tersedia di hotel tempat mereka melewati malam pertamanya.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Nur Ain
Jen3
2020-09-09
1
Arrzet
Mantep Awthor
Btw Izin Ya Promosi, baca juga ya Karyanya Arr yang berjudul "Crime Or Love"
2020-02-06
2