KAWIN KONTRAK

KAWIN KONTRAK

Pertemuan Pertama

Wanita yang sedang kini berdiri di pelaminan itu tersenyum bahagia menyambut para tamu yang datang memberikan ucapan selamat padanya. Seharian senyuman kebahagiannya tak pernah hilang sedikitpun. Panggil saja namanya Sanita atau tang akrab dipanggil Sasa, akhirnya dia menikah di usianya yang tepat hari ini berulang tahun ke 28 tahun dengan seorang lelaki yang baru saja di temuinya. Suaminya bernama Ahmad Fajar, seorang juragan sayur dan seorang Duda beranak satu. Usia Fajar genap 32 tahun, anak perempuannya berusia 9 tahun, kini tinggal bersama mantan isteri fajar dan menetap di Australia.

Acara pernikahan berjalan dengan megah dan mewah karena suami Sasa cukup beruang. Semua tamu mendaptkan jamuan yang cukup memuaskan hingga rasanya lega sekali sasa bisa menymbut para tamu undangannya dengan bahagia.

Semuanya berjalan dengan lancar dan nampak normal seharian itu. Selesai acara mereka pergi ke hotel untuk malam pertamanya, sebenarnya mereka tidak ingin pergi tapi sepupu fajar memberikan service gratis dari hotel tempat sepupunya bekerja.

Selama perjalanan ke hotel mereka berdua saling terdiam dan tak berbicara sama sekali. Fajar fokus menyetir sementara sasa hanya bersandar menatap keluar jendela mobil. Senyuman yang tadi begitu indah sekali hilang saat mereka meninggalkan gedung pernikahan.

" apa kamu membawa baju ganti ? " tanya fajar cuek pada isterinya

" iya.. saya bawa kok mas.. " sahut sasa dan masih melihat keluar jendela mobil

" saya akan memesan kamar lagi disana.. kamu ga perlu khawatir "

" baik mas.. "

Mereka menikah kontrak. Mereka berdua sama-sama mempunyai tujuan masing-masing dan sepakat untuk menjalin kawin kontrak. Pertemuan mereka sekitar satu bulan yang lalu, saat itu sasa sedang menjadi kuli panggul di pasar dan tak sengaja berseteru dengan Fajar.

1 BULAN YANG LALU ...

Suasana kondisi hati Sasa sedang pasang surutnya. Semua teman-temannya sudah menikah namun hanya dia seorang diri yang masih terus melajang. Bahkan dengan pekerjaan serabutan dan menjadi kuli panggul di pasar.

" hei..heiii !! Kemari !! " seseorang memanggil sasa dengan kesal karena diamenjatuhkan banyak sayuran yang dibawanya

" ada apa bang ? " sasa kembali menghampiri lelaki itu yang sebenarnya fajar

" kamu itu ga bisa kerja ya ? Lihat !! Kamu banyak menjatuhkan sayuran-sayuran itu.. apa kamu bisa serius ?! " marahnya dan mengomeli sasa di depan umum

" ohh itu paling yang busuk bang.. lagian emang kenapa si bang.. bagi-bagi rejeki buat yang nyari sayuran jatuh " gubris sasa tanpa menyadari sebenarnya saat ini dia sedang bicara dengan boss nya

" apah ?!! " fajar begitu kesal karena sasa mengabaikannya " ujang!! Ujang!! Sini !! " panggil fajar geram

" iya gan.. ada apa gan.. ? " ujqng datang mandornya para kuli pangguk di pasar

" ini dia anak baru ? "

" iya gan.. baru sebulan ini gan.. "

" haduhh bisa rugi saya.. pecat sekarang juga !!" Katanya kesal dan malas menatap sasa

" hah ? Pecat.. ? " sasa begitu terkejut karena dia di pecat begitu saja

" sa.. ini juragan.. seharusnya kamu lebih sopan padanya.. " bisik bang ujang pasa sasa yang masih terkejut

" ahhh sial... " benaknya lemas karena kini dia di pecat

" kamu urus upah dia hari ini.. saya harus cek tempat yang lain lagi " fajar pergi meninggalkan sasa dan yang lainnya menuju toko-toko miliknya di pasar

" bos.. bos.. jangan pecat saya bos.. " panggilan dan teriakan sasa diabaikan begitu saja dan ujang langsung memberikan upah setengah hari kerjanya sebagai kuli

" besok.. ga usah datang lagi.. juragan kalo sudah pecat orang.. yasudah ga ada kesempatan kedua" katanya menasehati sasa lalu pergi menyusul fajar

" haduhh memalukan sekali.. gimana besok ? Harus cari kerja dimana lagi ? " benak sasa merasa frustasi karena harinya sangat berantakan sekali sejak pagi.

Setelah hari-hari berganti, sasa hanya luntang-lantung di pasar menjadi kuli cuci piring warteg atau warung semacamnya. Tapi sasa belum juga menemukan pekerjaan yang lebih baik lagi dengan upah yang lumayan.

Rumah sasa sangat jauh dari pasar, inilah alasan mengapa dia tetap memilih pasar agar orang-orang atau teman dekatnya tak ada yang tahu kalau sasa menganggur dan tak punya kerjaan lagi. Kemarin memang ada yang menjumpainya di pasar tapi sasa mencoba bersikap biasa agar dirinya tidak begitu merasa minder, dia pikir berita tak akan menyebar soal keberadaannya dipasar tapi media sosial temannya cukup handal untuk memberikan info tentang sasa yang bekerja di pasar dan hanya luntang-lantung seperti pengangguran.

#ting!! Ting!! Ting!! ( banyak pesan masuk dari teman-teman sasa )

" sa.. lo kerja di pasar ? Yang bener ? "

" sa.. kamu jadi tukang panggul ? "

" sa.. lu kerja di pasar ? Kenapa ga nikah ajah sih ? Jadi ga usah kerja ? "

" sa.. emang lu ga kuliah ? Gua kira selama ini lu ngilang kuliah kali.. taunya kerja di pasar ?"

" lu jadi tukang parkir ? Beneran ? Sumpah ? "

" sa.. yang sabar ya.. "

" sa.. lu butuh kerjaan ? Kenapa ga bilang ?

" sa.. kamu yang sabar ya.. nanti kalo perusahaan suami aku ada loker aku pasti rekrut kamu ".

Miris rasanya bagi hidup sasa, hampir seluruh temannya menanyakan kabar tentang dirinya tapi tak ada satupun yang mengenakan hatinya. Setelah membaca pesan-pesan itu sasa pergi kembali mencuci piring dan mendengar perbincangan pemilik rumah makan itu dengan Fajar

" Bu Sania beneran bisa cariin aku orang yang mau nikah kontrak dengan saya ? Saya hanya butuh 3 bulan saja.. agar saya bisa kembali mendapat hak asuh putri saya yang sekarang tinggal di australia"

" iya.. saya akan carikan orang yang bisa bekerja sama.. "

" tapi.. jangan sampai ada yang tahu ya bu.. saya akan menjamin biaya pernikahan dan konpensasi untuk yang bersedia "

" iya mas fajar.. seharusnya kamu cari pengganti yang sungguhan.. kenapa harus nikah kontrak "

" ahh saya sekarang tidak memikirkan soal begituan bu sania.. saya hanya fokus pada usaha ini sekarang " ujarnya jujur apa adanya pada pemilik rumah makan. Sasa yang mendengar perbincangan mereka. Sasa langsung muncul menghampiri mereka dengan langkah yang berani

" sasa ? " bu sania nampak terkejut karena sasa tiba-tiba datang

" kamu ?!! " fajar juga nampak terkejut dan matanya melebar melihat kehadiran sasa yang tiba-tiba muncul

" kalo boleh usul.. bagaimana.. kalau... "

" ngaco kamu sa.. udah sana balik lagi kerja.. juragan mana mau sama kamu.. " bu sania memotong pembicaraan sasa seolah tahu betul apa yang akan sasa katakan padanya

" hisshhh.. baiklah.. " sasa kembali mencuci piring dengan suasana hatinya yang begitu kesal lalu tak lama ia berkaca melihat penampilanny yang memang kurang menarik di pandang mata.

" ... " fajar terdiam menatap kepergian sasa yang sedikit putus asa

Malam sekitar pukul jam 11 malam, sasa tak berani pulang kerumah karena seluruh keluarganya tahu ia bekerja sebagai kuli panggul di pasar. Sejak tadi hp nya berbunyi dan banyak pesan masuk untuk menanyakan kebenarannya. Yang membuatnya sedih ayahnya terus memohon agar pulang dan memohon untuk berhenti bekerja di pasar.

" apa yang salah sih sebenarnya ? Memangnya aku salah kalau kerja jadi kuli panggul ?! Dirumah saja aku terus di cemioh orang dan keluarga !! Sekarang bekerja juga sama ? Memangnya apa yang salah dengan pekerjaan ini ?!! " sasa menatap kesal kearah sungai besar dan airnya juga cukup deras. Gelap sekali di jembatan tempat sasa berdiri, hanya lampu oren yang menerangi jembatan.

" .... " sejenak sasa menatap hp kesanyangannya dan meneteskan air matanya. Ia menyesal telah hidup tak berguna dan begitu memalukan dirinya beserta keluarganya. Selama ini sasa merasa tak pernah membahagiakan keluarganya padahal usianya kini sudah cukup matang sebagai seorang wanita.

" selamat tinggalll !!!! " teriak sasa lalu meleparkan hpnya ke sungai dan sendal jepitnya yang ia pakai saat ini. Puas rasanya sasa bisa membuang barang-barang keaayangannya yang selalu ia bawa kemana-mana sejak lama.

" apa kamu yakin mau melakukan itu bersamaku ? " tiba-tiba fajar datang dan menatap sasa dengan serius

" ohh bos juragan... " sasa begitu terekjut, segera ia mengahpus air matanya dan bersikap tenang di depan fajar

" jika kamu memang bersedia.. kita bisa menandatangi kontrak segera. Kamu bisa cari ujang.. dia akan membantuku mengurus segalanya dan menjadi saksi untuk kontrak pernikahan. Kalau kamu memang setuju kau bisa mendatangi ujang. " jelas fajar membuat sasa tak bisa berkata apa-apa

" ... " sasa masih terdiam

" saya sibuk.. sebaiknya kamu pulang ini sudah malam " fajar melepaskan sepatu yang ia kenakan dan menyimpannya tepat di depan kaki sasa berdiri " pakailah.. " katanya lalu pergi meninggalkan sasa seorang diri di tengah jembatan

" .... " sasa masih terdiam mematung tak percaya fajar mau memberikan sepatu yang dia kenakan pada perempuan sepertinya

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu

2023-07-09

0

Sri Yati

Sri Yati

baru baca...aku langsung... sedih...😢😢😢

2021-09-02

1

Sept September

Sept September

semangat kakakkkk 🤗

2020-09-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!