Mata Riri langsung terbelalak dari mengantuk langsung terbuka lebar melihat motornya yang menabrak bagian belakang jenis mobil mewah Pajero sport keluar terbaru yang berhenti di lampu merah.
"Ya ampun Ri. kamu melamun ya?" kata Rika panik. Rika tidak menyadari dari tadi Riri mengantuk saat mengendarai motor.
"Gimana dong Rik, tadi aku nggak sengaja tadi aku ngantuk sedikit." Kata Riri dengan muka sangat pucat dan gemetar ketakutan.
"Ya. udah ikutin aja mobilnya." Kata Rika yang menunjukkan lampu lalu lintas yang sudah hijau dan melihat tangan dari kaca mobil sport itu menuntun menyuruh mengikuti geraknya menepi berhenti setelah lampu merah.
Jantung Riri berdegup sangat kencang tangan gemetar karena melihat mobil di depannya tergores cukup lebar di dekat lampu belakang.
Seorang laki-laki memakai kaos hitam berkerah dan jeans pendek yang terlihat tampan didukung tinggi badannya yang profosional. Ia turun dari kursi kemudi mobil melihat keadaan belakang mobilnya.
"Oh my God. ya ampun." Katanya kesal memijat keningnya yang tidak gatal.
Ya Allah mudahan hati mas ini sebaik Wajahnya yang tampan. Riri
"Mas, maaf Mas, saya sungguh minta maaf. saya benar-benar tidak sengaja menabrak tadi." Kata Riri menunda kekagumannya pada sosok di depannya dan berkata dengan cukup tenang meski tangannya gemetar.
"Kamu tahu kan mbak, ini tergores panjang." Katanya sedikit kesal menunjukkan bagian goresannya dan mulai menatap Riri.
Pasti ini mahasiswa ugal-ugalan tapi lumayan juga yang pakai kerudung. manis kamu. Batin Ervan.
"Saya harus bagaimana Mas? saya siap bertanggung jawab bila perlu Mas." Sambung Riri masih gugup dan terus memegangi tangan Rika.
Sebelum Ervan sempat menjawab pertanyaan Riri. Wanita cantik memakai dress merah selutut dengan sepatu mini boat turun dari mobil dan menghampiri Ervan.
"Ohh! my god sayang." Katanya terkejut melihat goresan di mobil Ervan.
"Kamu bisa nggak sih bawa motor! Mata kamu buta ya!" Katanya kasar pada Riri. Riri langsung tersentak dan gugup.
"Lihat nih, kamu bisa ganti biayanya perbaikan nya. Naik motor pake mata!" Sambungnya lagi. Riri semakin gemetar dan mengeratkan genggaman pada tangan Rika.
Sialan ceweknya kasar banget beda banget sama cowok nya udah ganteng bisa ngomong baik baik lagi. lsi hati Riri
"Maaf mbak, saya nggak sengaja. Saya siap mbak bertanggung jawab." Kata Riri mencoba tenang.
"Sayang. Sayang udah, dia nggak sengaja. lagian cuma goresan nggak sampai kena lampunya." Kata Ervan menenangkan Tiara kekasihnya.
"Apa sayang? cuma goresan ini bisa jutaan kalau di baikin, nanti kebiasaan kalo kita lepasin orang kayak dia." Menunjuk wajah Riri .
"Mbak, Mas. saya kan sudah bilang saya akan bertanggung jawab. Jadi tolong jangan membuat keributan." Kata Riri mencoba menenangkan dirinya yang sangat kesal pada Tiara.
"Nggak Mbak. nggak apa-apa nanti biar saya urus sendiri, mungkin kedepannya hati-hati Mbak kalau bawa motor bahaya buat keselamatan Mbak juga." Kata Ervan yang berkata begitu lembut kepada Riri.
"Nggak bisa gitu sayang, nanti dia nggak akan kapok. Gini aja. Mana nomor kamu biar nanti kalau ada apa-apa saya bisa hubungi kamu."
Kata ketus Tiara.
Tiara menyahut ponsel Ervan dan memberikan pada Riri. Riri dengan cepat menulis nomornya di ponsel keren yang di impikan semua orang milik Ervan. Dengan cepat Riri menyerahkan pada Ervan.
"Makasih ya Mas. Terima kasih atas pengertiannya, sekali lagi saya minta maaf." kata Riri memaksa senyum karena bersyukur laki-laki yang di depannya begitu baik beda dengan pacarnya yang langsung nyeletuk tidak karuan.
"Hati-hati ya! konsentrasi kalo naik kendaraan." Kata Ervan menyemangati Riri.
Setelah kejadian usia dengam berakhir damai. Riri melanjutkan perjalanan dengan Rika.
"Untung aja Ri. tuh mas-mas baik banget, ganteng lagi, beda sama pacarnya yang kaya nenek sihir." Kata Rika, tapi Riri tidak merespon karena sedang melamun membayangkan wajah tampan laki-laki tadi.
"Riri, malah melamun dia." Kata Rika membangunkan lamunan Riri dan tanpa mereka sadari Riri sudah tiba di depan rumah Rika.
" Ya Rik. Alhamdulillah banget masnya tadi baik. Ya udah sampai ketemu nanti ya aku pulang dulu." Riri tancap gasnya dan berlalu
meninggalkan Rika.
*****
Dibelahan kota B yang lain. Setelah mengantar Tiara pulang. Ervan melaju menyusuri jalanan malam.
"Kenapa aku kepikiran cewek yang pakai kerudung tadi ya. Dia kayaknya lembut, manis juga dia lagi ketakutan tapi tetep tenang." Gumamnya pelan dalam hati dan tersenyum senyum sendiri.
Ahhh apaan sih. bantahnya dalam hati.
Ahmad Ervan Wijaya seorang duda beranak satu berumur 32 tahun. Ervan berkeja sebagai Petroleum Engginering Minyak dan Gas di salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar di negeri ini yang memiliki kantor paling besar di kota B. Karena perkerjaan itu penghasilan Ervan sangat fantastis. Selain itu perusahaan migas lokal, perusahaan migas asing sering memakai jasanya.
(mungkin Riri jodoh kamu Ervan!! salam author 😍😍😍)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Rini Kurniawati
aku bru baca. aku suka nih cowoknya gak judes,biasanya cowok nya suka kasar
2023-06-09
0
Sisi Tarsun San'ngisa
32 tahun anaknya sudah 12 tahun, nikah muda nih si Ervan
2023-02-26
0
Dewi Kijang
lanjut terus thoor
2021-12-05
0