Keesokan paginya, seperti biasa Riri pergi ke sekolah untuk mengajar. Pagi ini Riri mengajar di kelas 1C, yang mana Abel juga di kelas itu. Semua berjalan normal dan meyenangkan karena Riri memang selalu menggunakan metode-metode pembelajaran yang asyik sehingga muridnya senang ketika pelajarannya.
"Ibu, boleh saya bantu?" Salah satu murid menghampiri RIri yang hendak beranjak sambil membawa beberapa tugas murid, yang tak lain adalah Abel.
"Eh Abel. Tidak usah, ini gak terlalu banyak kok." Balas Riri tersenyum.
"Kita maksa nih Bu!" sahutnya berbarengan dengan temannya.
Setelah sedikit berdebat akhirnya Riri menyerahkan buku pada Abel dan Rena untuk dibawa ke ruang guru karena setelah ini jam istirahat sekolah.
"Makasih ya Abel, Rena."
"Sama-sama Bu." Balas Abel dan Rena bersamaan.
Sifat polos Abel anak usia 12 tahun ingin langsung bertanya pada Riri apakah dia sudah punya anak, pacar atau suami. Rasa penasaran yang sudah tidak bisa dia tahan membuatnya memberanikan diri untuk bertanya pada Riri.
"Kenapa masih disini, kalian boleh pergi". Kata Riri heran melihat Abel dan Rena masih berdiri mematung.
"Bu. Boleh tanya dulu?" Abel memberanikan diri. Sedangkan Rena bingung melihat tingkah aneh sahabatnya.
"Tanya apa ya, pelajaran?" balas Riri.
"Bukan Bu, mau tanya tentang anak Ibu". Sahut Abel basa basi karena tidak mungkin 'to the point' nanya tentang suami.
"Hah, anak...? Suami saja Ibu belum punya gimana mau punya anak?" Sahut Riri tertawa kecil dan heran melihat tingkah Abel dengan pertanyaan konyolnya. Tapi bagi Abel satu kebenaran terungkap.
"Kirain udah punya anak Bu, kalo Ibu punya anak pasti anak Ibu cantik dan sholeh seperti Bu Riri." Sahut abel bercanda sambil tersenyum penuh kemenangan. Riri hanya tersenyum melihat tingkah Abel.
Kemudian kedua bocah pergi berlalu menuju kantin.
*****
Dikantin sekolah.
Rena yang penasaran langsung meminta pengakuan dari Abel.
"Bel. Kenapa tadi kamu nanya aneh-aneh sama Bu Riri." Tanya Rena sambil melahap bakso yang ada di depannya.
"Penasaran ya? Pengen tahu aja Bu Riri udah nikah apa belum, soalnya aku mau kenalin Papa aku ke Bu Riri. Nanti Papa jatuh cinta sama Bu Riri terus Bu Riri jatuh cinta sama Papa." Abel senyum sendiri sambil membayangkan ucapannya.
"Mimpi kamu Bel. Cerita begitu cuma ada di drama Korea." bantah Rena asal.
"Tapi, kamu apa serius mau kenalin papa kamu sama Bu Riri. Nanti kalo beneran begitu mereka nikah Bu Riri jadi Ibu tiri kamu dong. Ibu tiri biasanya jahat loh." Lanjut Rena sambil menepuk pundak Abel.
"Apaan sih. Bu Riri kan yang paling baik, muda, cantik dari sekian banyak guru kita. Gak mungkin dia jahat sama aku yang manis ini." Balas abel meyakinkan diri.
"Kalo Bu Riri nggak mau sama papa kamu gimana, terus kalo Bu Riri punya pacar gimana, dan lagian bukannya papa kamu punya pacar ya Bel?" Rena mengingatkan karena tahu keadaan rumah Abel.
Rena adalah cucu dari Bu Mina dan Pak Amin yang berkerja jadi asisten rumah tangga di rumah Abel.
"Itu misi kita, cari info terbaru tentang Bu Riri. Kalo soal tante Tiara aku nggak mau dia jadi mama aku." Tiba - tiba abel kesal dan meyeruput es teh di depannya.
"Tapi Bel, gimana caranya mempertemukan Bu Riri sama papa kamu?" Sahut Rena lagi. Sebelum sempat menjelaskan rencananya bel tanda masuk kelas berbunyi.
"Nanti kita bahas di rumah, kita masuk kelas dulu." Sahut Abel cepat-cepat beranjak dari duduknya.
Rena dan Abel memang bersahabat dari kecil. Keduanya selalu bersama dari kecil karena Bu Mina membawa rena saat bekerja.
*****
Hari semakin sore.
Setelah mandi di kamar mandi sekolah dan berganti baju dress panjang warna tosca dengan kerudung warna hitam yang Riri bawa dari rumah. Setelah menjalankan sholat ashar di masjid sekolah Riri bersiap akan meninggalkan sekolah menuju kampus.
Menginjak semester 7 memang tidak terlalu banyak dia mengikuti mata kuliah. Riri hanya 3 kali seminggu datang ke kampus.
Setelah 4 jam di kampus menunjukkan pukul 8 malam, Riri merasa saat lelah dan ingin segera pulang ke rumahnya.
"Pulang duluan ya." Sapa Riri pada Rika. Ia beranjak dari duduknya.
"Bareng Ri. Tadi aku nggak bawa motor." Sahut Rika.
"Ya udah. Ayo!" balas Riri.
Kebetulan rumah Rika satu arah dengan Riri. Mereka berdua bergegas meninggalkan kelas dan menuju parkir motor. Rika dan Riri berlalu menyusuri halaman kampus dimalam hari dan melanjutkan perjalanan.
Di tengah perjalanan, karena sangat lelah dia terus menguap, tiba-tiba Riri merasa sangat mengantuk. Mata sayunya berat hingga sesekali menutup dan dia buka lagi karena dia sadar sedang mengemudi motor. Kemudian beberapa menit.
Braakkkkk!!!
.
.
.
.
. Next...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
KomaLia
waduuh
2021-11-17
0
tiffani
12 thn kls 1 thor... slh kali 12 thn itu ank dh kls 6 SD loh... ank sy kls 2 umur 7 thn thor.. yg kls 5 SD dh umur 11 thn
2021-08-12
0
Lasmi Kasman
nabrak cowok ganteng
2021-08-04
0