Kugadaikan Hatiku

Kugadaikan Hatiku

Episode 1

Adira berjalan lesu menuju rumahnya setelah seharian bekerja sebagai seorang SPG disalah satu mall di Jakarta.

Setelah tamat dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Ia terpaksa bekerja sebagai seorang SPG untuk membantu perekonomian keluarganya. Semenjak Ayahnya meninggal kehidupan keluarganya menjadi carut marut. Ia terpaksa harus membuang mimpinya untuk menjadi seorang dokter, karena tak ada biaya untuk melanjutkan kuliah.

Sementara ketiga adik-adiknya masih memerlukan biaya yang besar untuk membiayai pendidikan mereka. Ibunya yang hanya seorang ibu rumah tangga biasa, terpaksa harus bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Ia terpaksa meminjam uang dari aplikasi pinjaman online untuk modal usaha kue.

Namun sayangnya usaha yang dijalankannya tak semulus perkiraannya. Toko kuenya sepi sehingga membuatnya kesusahan untuk mengembalikan pinjaman onlinenya.

Karena bujuk rayu dari marketing pinjaman online, berhasil membuatnya masuk dalam jeratan hutang yang semakin lama semakin menggunung, yang membuat kehidupannya tidak tenang karena setiap hari diteror oleh debtcollector.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Adira terkejut ketika sampai didepan rumahnya, ia melihat beberapa perabot rumah tangga milik ibunya berserakan diluar.

"Ini pasti ulah debtcollector sialan itu!" batin Dira

Ia segera masuk kedalam rumahnya yang sudah seperti kapal pecah, dilihatnya ibunya yang duduk dibawah kursi tamu sambil menangis memeluk Rafa adiknya.

"Ibu!" panggil Dira sambil menatap ibunya

"Dira, kau sudah pulang nak" jawab bu Hindun sambil berusaha berdiri

"Apa rentenir itu yang melakukan ini semua, sampai membuat ibu babak belur? " kata Dira kesal

Bu Hindun hanya mengangguk.

"Ibu sih kalau diberitahu ngeyel, jangan pinjam uang di aplikasi online!, tapi ibu masih saja meminjamnya, makanya sekarang tahukan akibatnya!" kata Dira kesal

"Maafkan ibu nak, tapi jika kita mengandalkan pinjaman dari Bank pasti tidak akan di acc, ataupun bila di acc pasti waktunya lama dan uangnya tak sebesar pinjaman dari online," jawab bu Hindun

"Tapi bunganya itu mencekik leher bu, coba bayangkan!, ibu cuma pinjam 20 juta, baru dua bulan sudah menjadi 30 juta. Darimana kita akan membayarnya bu!" kata Dira

"Gaji Dira aja gak cukup untuk melunasi hutang-hutang ibu," Dira menambahkan lagi

Ibu Hindun hanya tertunduk lesu, ia merasa bersalah karena kecerobohannya, membuat anak-anaknya menderita.

"Maafin ibu nak, " kata bu Hindun lirih

"Sudahlah bu, aku pergi dulu, mau cari pinjaman uang buat ngelunasin hutang-hutang ibu, " Jawab Dira

Ia segera pergi meninggalkan rumahnya yang membuat nafasnya sesak. Harusnya ia bisa beristirahat melepaskan penat setelah seharian bekerja, tapi gara-gara masalah hutang ia terpaksa kembali ketempatnya bekerja.

Ia menghela nafas panjang sebelum menemui tuan A Seng bosnya, ia berniat meminjam uang kepadanya. Ia sudah tak tahan melihat ibunya setiap hari diteror, dan dipukul oleh debtcollector.

**tok.. tok.. tok!

Adira memberanikan diri mengetuk pintu ruangan bos A Seng.

"Masuk!! " perintah Bos A Seng

Dira segera membuka pintu dan masuk keruangan itu.

"Ada keperluan apa kau menemuiku, Dira? " tanya A Seng

"Maaf bos kalo saya lancang, tapi karena ini benar-benar mendesak, saya mau pinjam uang bos, untuk melunasi hutang ibu saya, nanti pembayarannya tinggal memotong dari gajiku saja, " kata Adira menjelaskan maksud kedatangannya

"Kau tau Dira, kamu tidak perlu meminjam uang kepadaku, aku akan memberikannya dengan cuma-cuma kepadamu, asalkan kau mau jadi istri ketigaku, " jawab bos A Seng dengan senyum yang menyeringai

Adira hanya terdiam, dia tahu kalau tuan A seng bosnya itu sudah menaruh hati padanya, semenjak pertama kali ia bekerja sebagai SPG di gerai ponselnya. Namun Dira tak pernah meresposnya, ia tak mau meladeni setiap ajakan dari bosnya, yang menurutnya lebih pantas jadi kakeknya daripada jadi suaminya.

"Maaf saya tidak bisa bos!, kalau bos tidak mau meminjami saya uang, saya pamit pulang saja, " kata Adira sambil melangkah pergi meninggalkan ruangan bos A Seng

Dira berjalan lesu menuju kantin, ia kemudian duduk menyendiri sembari merebahkan kepalanya dimeja.

Seseorang datang menghampirinya dan duduk disebelahnya.

"Aku bisa membantumu" kata wanita yang duduk disebelahnya

Dira langsung mengangkat kepalanya, menatap kearah gadis yang berada disebelahnya.

"Dari mana kau tau aku sedang butuh bantuan? " tanya Dira penasaran

"Aku tidak sengaja menguping pembicaraanmu dengan bos A Seng tadi, " kata Shafira

"Jadi kau bisa meminjami aku uang," kata Dira dengan wajah berbinar

"Tidak, tapi aku punya solusinya, bahkan kau tidak hanya bisa melunasi hutang-hutang ibumu, tapi kamu juga bisa mendapatkan penghasilan yang besar, " kata Shafira menjelaskan

"Bagaimana caranya? " tanya Dira penasaran

Shafira segera mengeluarkan laptop dari dalam tasnya, ia kemudian membuka sebuah situs lelang keperawanan Online.

"Jadi kamu menyuruhku menjadi ******* gitu!" kata Adira kecewa

"Tidak juga, kamu cuma melelang keperawananmu saja di media online, lalu kau hanya melakukan sekali tanpa harus menjadi *******!" jawab Shafira

"Sama saja, aku menjual diriku, bagaimana nanti kata tetangga, jika mereka tahu aku menjual diri untuk membayar hutang, " kata Adira

" Kau pilih aplikasi luar negeri saja supaya tidak ada orang yang tau, jadi nanti kau juga hanya akan mendapatkan penawaran dari orang asing saja, itu malah akan menguntungkan kamu, karena nilai tawar mereka lebih tinggi dari pada orang kita sendiri, " Terang Shafira

"Apa kau sudah pernah melakukannya? " tanya Dira

Shafira hanya mengangguk.

"Aku juga sama sepertimu Dira, makanya aku pakai cara ini, tapi setelah mendapatkan uang yang cukup besar aku langsung mengakhiri semuanya, aku memulai membuka usaha kecil-kecilan dirumah, dan aku kembali bekerja, agar orang-orang tidak curiga terhadapku, " Shafira menjelaskan

"Lalu, berapa uang yang kau dapatkan? " tanya Dira

"Dua ratus juta rupiah," jawab Shafira

Adira hanya terdiam membayangkan begitu besar uang yang didapat dengan menjual keperawanannya.

"Apa kau mau jadi istrinya bos A Seng, untuk melunasi hutang-hutang ibumu?" goda Shafira

"Diih ogah," jawab Dira

"Yaudah pikirkan dulu baik-baik, kalau kau setuju datanglah kekosanku" kata Shafira meninggalkan Dira yang masih termenung dikantin

Terpopuler

Comments

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

klo di online ga begitu thor akunnya di bajak dan potonya di sebarluaskan seperti buronan ga ada debkolektor datang

2023-03-10

0

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

tolol usaha kok pke duit pinjaman pke uang riba,

2023-03-10

0

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

penasaran aku mampir ya thor

2022-09-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!