Episode 4

"Kenalin dia Hafsah istriku " kata Haidar

Mata Dira melotot seperti hendak keluar dari tempatnya, ia kaget bukan main untuk apa Haidar membawa istrinya kemari.

"apakah istrinya akan melabraknya??, karena memergoki suaminya dengan wanita lain dihotel," batin Dira yang terus berkecamuk membayangkan hal-hal negatif yang akan menimpanya kini.

Pikiran Dira terus dihantui bayangannya seorang pelakor diamuk oleh seorang wanita dengan membabi buta seperti yang ia sering lihat dalam sinetron.

"Dira, " Panggil seseorang yang sukses membuyarkan lamunannya

"Eeh iya, " jawab Dira gugup

Hapsah kemudian duduk disampingnya.

"Maaf membuatmu kaget " kata Hapsah lembut

"Tidak apa-apa ibu, " jawab Adira

"Panggil aku kaka, lagian aku juga belum tua-tua banget kan? " kata Hapsah

"Baik ka" jawab Dira

" Apa kami boleh tau apa alasan kamu menjual keperawananmu?" tanya Hapsah

Dira kemudian menceritakan perihal alasannya melakukan semua itu kepada Hapsah dan Haidar.

"Oh jadi begitu, " kata Hapsah

Adira hanya mengangguk.

"Jadi begini Dira, sebenarnya kami mempunyai rencana lain, " kata Hapsah

"Maksudnya?" jawab Dira

"Jadi sebenarnya, Haidar mengikuti penawaran disitus itu atas usul saya, saya memang sengaja mencari seseorang yang masih perawan sebagai calon ibu dari anak saya, saya mengidap kanker servik, sehingga dokter memvonisku tidak dapat mempunyai keturunan.

Tapi disisa hidupku aku ingin sekali memiliki anak, Walaupun bukan dari rahimku, aku menyuruh Haidar untuk menikah lagi tapi ia menolaknya. Karena alasan tak mau meninggalkan aku, jadi kami akhirnya sepakat untuk mencari wanita yang bersedia melahirkan anak dari Haidar, dan kami menemukanmu, " ucap Hapsah

"Tapi aku tidak mau memiliki anak tanpa status pernikahan, " kata Dira

"Oleh sebab itu, aku sudah membujuk Haidar untuk menikah siri denganmu sampai waktu tertentu atau nikah kontrak. Sampai kau melahirkan anak darinya. Setelah kau melahirkan aku yang akan mengurus anakmu, dan itu berarti kontrak pernikahan mu berakhir dengan Haidar. Tapi jangan khawatir kau akan tetap mendapatkan uangmu dan juga hidupmu akan kami jamin setelah kau memberikan anakmu, " kata Hapsah menjelaskan

Dira menarik nafas panjang tidak menyangka akan begini jadinya. terpaksa ia mengangguk setuju dengan prnawaran yang dilakukan oleh sepasang suami istri itu. Bagaimana ia bisa menolak kalau akhirnya sama saja harus melahirkan anak dari Haidar.

Ia lebih memilih menikah kontrak dengan Haidar dengan begitu ia bisa menghindari zina, dan secara otomatis anak yang lahirnya darinya juga tidak akan mendapat cap sebagai anak haram. Setidaknya itulah yang menjadi pertimbangannya saat ini.

Haidar kemudian membuka map merah yang sudah ia siapkan, kemudian menyerahkan kepada Dira untuk membacanya.

Dalam map itu berisi perjanjian kontrak pernikahan yang akan dijalani oleh Dira, disana jelas terpampang apa saja hak dan kewajibannya, dan juga larangan yang harus ia jauhi.

Dira menatap sesak pada satu poin yang menyebutkan jika anaknya lahir, secara otomatis langsung diadopsi oleh Hapsah dan dia dilarang untuk menemuinya sampai kapanpun. Deg jantungnya berdegup kencang ketika membacanya, tapi ia segera menepisnya .

"Toh nanti aku bisa punya anak lagi, sedangkan dia sudah taakan bisa punya anak seumur hidup, " batin Dira

Bayangan rentenir yang selalu memukuli ibunya membuatnya gelap mata dan segera menandatangi perjanjian kontrak itu. Hanya uang yang ada dipikirannya saat ini. Ia tak berpikir panjang kedepan maklum masih muda.

Ia tak membayangkan hidupnya akan seperti film india, tapi ia yakin bisa melewatinya.

"Allah tidak akan memberikan ujian diluar kemampuan hambanya" batin Dira, setidaknya itulah yang menjadi sumber kekuatabnya saat mengambil keputusan itu

Kemudian Hapsah dan Haidar memberitahukan tanggal pernikahan mereka.

Deg!! dua hari lagi ia akan segera melangsungkan kawin kontraknya dengan Haidar.

"Bukankah lebih cepat lebih baik, jadi kau bisa segera terbebas dari kontrak itu, " kata Haidar dingin

"Baiklah kalau begitu aku pamit pulang, " kata Adira

Kedua pasangan suami istri itu mengangguk dan mempersilahkan Adira pulang.

Hapsah menyuruh Haidar untuk mengantarnya pulang, Adira berusaha menolaknya, tapi Hapsah terus memaksanya, hingga akhirnya ia tak bisa menolaknya.

Sebelum Dira meninggalkan ruangan hotel itu, Hapsah memberikan amplop yang berisikan sejumlah uang.

"Tapi kan saya belum melakukan pekerjaan itu ka, " kata Dira

"Ambilah, anggap saja uang itu untuk persiapan keperluan pernikahanmu, " jawab Hapsah

"Tapi ini terlalu banyak ka, " kata Dira yang mengecek kedalam amplop

"Anggap saja sebagai bonus untukmu, " kata Hapsah

Dira segera meninggalkan Hapsah setelah mencium tangannya, menuju ke mobil Haidar yang sudah menunggunya didepan hotel.

Haidar segera melesatkan mobilnya menuju rumah Dira. Setelah melakukan perjalanan selama satu jam akhirnya mereka tiba juga dirumah sederhana ditepi jalan. Dira segera turun dari mobil dan Haidar langsung pergi meninggalkannya.

"Tadi siapa yang mengantarmu nak? " tanya Ibu

"Itu pak Haidar bu? " jawab Dira

"Siapa dia?" tanya bu Hindun

"Atasan Dira bu, " jawab Dira

Dira terpaksa berbohong ia belum bisa menceritakan apa yang ia lakukan kepada ibunya.

Ibunya mempercayainya dan langsung masuk lagi ke toko kuenya.

"Syukurlah ibu tidak curiga, " batin Dira

Ia segera masuk kedalam kamarnya.

Pagi harinya ia kemudian bersiap-siap ketempat kerjanya, bukan untuk kembali bekerja, tapi untuk menyampaikan surat pengunduran dirinya.

Ia segera menemui bos A Seng untuk menyampaikan surat pengunduran dirinya.

"Apa kau mengundurkan diri karena aku tak meminjami kamu uang waktu itu, " tanya bos A Seng

" Bukan bos, tapi karena ada pekerjaan yang lebih baik saja bos, " jawab Dira

"Jadi kau sudah mendapatkan pekerjaan yang memberimu gaji lebih tinggi daripada disini?" kata A Seng

Dira mengangguk dan kemudian ia pamit pulang, ada gurat kekecewaan dalam diri bos A Seng melihat karyawati kesayangannya pergi meninggalkannya.

Sesampainya dirumah Dira kaget dengan kedatangan debtcollector dirumahnya.

"Kan sudah aku bilang datang seminggu lagi kesini!, kenapa baru dua hari kau sudah datang lagi! " kata Dira kesal

"Kami tidak percaya denganmu, makanya kami mengeceknya," jawab salah seorang dari mereka

Dira kemudian mengambil amplop coklat yang diberikan oleh Hapsah kemarin.

Ia mengambil sejumlah hutang ibunya.

"Berapa hutang ibuku!" kata Dira dengan Nada tinggi

"Tiga puluh juta rupiah, " jawab salah seorang dari mereka

Dira segera melempar sejumlah uang ratusan ribu kewajah mereka.

" Ambil saja sisanya untuk ongkos kalian pulang, " kata Dira bangga melihat mereka menunduk memunguti uang yang berjatuhan

Bu Hindun kaget dengan apa yang dilihatnya.

"Darimana Dira punya uang sebanyak itu" batinnya

Terpopuler

Comments

Kamila

Kamila

untung tidak berbuat zina melakukan wik2nya meski nikah kontrak

2020-11-20

6

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

sukur dah mau dinikahin, biar gk dosa

2020-11-12

1

Mery Septiyani

Mery Septiyani

bikindeg deg seerrr😆

2020-11-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!