UDJ-15

Rasanya terlalu malas untuk mengikuti pembelajaran pagi ini. Aughhhh Lengguh nya, bagaiman tidak? kemarin ia sudah di sibukkan dengan perkuliahan dari pagi hingga siang, dilanjut dengan pekerjaan hingga sore, dan lebih parah nya Uncle Angga dengan segala tingkat pemaksaan nya membuat dirinya harus menemani dalam acara, yeah! Kumpul-kumpul tak berfaedah orang kaya, Begitu pikir nya.

Jangan lupakan si emak lampir Clara yang mulutnya pengen di ulek di cobek! Saking pedasnya.

"Kau tak apa?" Tanya Elang kala melihat Airin sudah menaruh kepalanya dengan posisi tidur di jam pagi.

"Tak apa hanya sedikit lelah!" Jujur nya.

"Baiklah! Tidurlah sebentar! Masih ada setengah jam sebelum kelas di mulai! Nanti aku akan membangun kan mu."

Airin memang selalu datang 30 menit sebelum perkuliahan di mulai kala pagi hari, mengingat ibu kota jakarta dengan arus yang sangat sibuk kala pagi!

Airin tak ingin mengambil resiko telat, karena kemacetan! No! Ya meskipun terkadang ia masuk dengan setengah hati, ia cukup menjadi pribadi yang tanggung jawab akan semua materi yang di berikan, terbukti dengan malam harinya atau di waktu luang ia akan mempelajari materi itu kembali.

Kasihan banget, kayak nya lelah! Lirih Elang merasa tak tega.

^^^2 Jam kemudian!^^^

"Hoam!" Ucap Airin menguap dan mengerjapkan kedua bola matanya, sepi? Hanya ada dirinya dan Elang yang berada di samping! Sama seperti terakhir sebelum ia memejamkan matanya.

"Kemana semuanya? Apa kelas belum mulai?" Tanya Airin dengan setengah sadar.

"Sudah selesai!"

"Hah apa!" Pekik Airin. "Kamu kok gak bangunin aku, katanya mau bangunin!" Protes Airin.

"Dosen gak masuk dan ngasih tugas Airin, aku udah kerjain tugas kamu! Mau bangunin gak tega!"

"Serius kamu bantuin aku ngerjain tugas?" Tanyanya lagi.

"Ya! Kalau kamu capek hari ini gak usah ke restoran dulu gakapa!"

"Tapi kan aku harus kerja!"

"Udah gakapa! Nanti aku izinin ke mama. kamu istirahat aja! Tenang! Khusus kamu gajinya utuh gak ada potongan!" Ucap Elang tersenyum.

"Ah baik banget! Paling baik!" Ucapnya dengan tersenyum.

"Ini makan?"

"Kamu beli?"

"Engga! Tadi iseng bawa dua aja, kamu pasti belum makan kan?"

"Hehehe, ya maklum. Mau masak juga gak ada temen nya makan!"

"Udah di makan jangan telat makan ntar sakit loh!" Ucap Elang mengingatkan.

"Pulang yuk!" Ucap Elang kala keduanya telah menyelesaikan perkuliahan di jam terakhir.

"Ayo!"

"Aku anterin ya!"

"Gak usah, takut ngerepotin!"

"Udah gakapa! Ayo!"

Keduanya melangkah keluar menuju parkiran, memasangkan helm ke kepala Airin, "Tumben bawa motor?" Celetuk Airin.

"Hehehe, pengen aja, jalanan kalau sore suka macet, ribet kalau pakai mobil!"

"Oh begitu!"

"Kamu ga mau aku anterin pakai motor?"

"Mau kok, lumayan bisa menghemat ongkos ojek!" Ucapnya dengan cekikian.

Bergerak melaju, sejajar dengan kendaraan lain, hingga di persimpangan jalan sebuah mobil langsung membelokkan dan tak sengaja ada hantaman yang tercipta antara Motor yang di kendarai Elang dengan Airin.

Bugh!

Mobil melesat menghilangkan tanpa ada kata pertanggung jawaban kala melihat motor dan pengendaranya tergletak di jalan.

"Airin, Airin!" Guncangan kuat di layangkan Elang kala melihat Airin tak berdaya, darah segar tampak mengucur di kepalanya.

Roda ranjang rumah sakit berputar, melaju begitu cepat hingga kini tibalah keduanya di ruang rawat IGD, dengan Airin yang masih di dalam penanganan dokter, Elang hanya mampu terduduk lesu! Tangis nya pilu, mengigit bibir bawah, Hanya diam dan tertunduk!

Ku mohon kau harus selamat! Aku tak mau terjadi apa-apa padamu! Aku akan menghukum diriku sendiri jika sampai kau terluka! Airin! Sadarlah.

"Elang!!!" Panggil Shinta!

"Shinta! Airin!" Lirih nya dengan nada lemah menghadap Shinta.

Hap!

"Udah kamu yang tenang ya! Airin pasti sembuh kok!" Ucapnya menenangkan dengan usapan lembut di tubuh pria yang di cintai nya.

*Rasanya sakit! Aku mencintaimu tapi kau lebih mencintai*nya! -Shinta-

"Kau harus juga mengobati luka mu itu!" Ucap Shinta, kala melihat Elang yang sudah tenang.

"Tapi..."

"Airin akan sedih melihat mu seperti ini, kau tenang saja aku akan menunggunya, minta suster untuk bersihkan luka mu dan ini ganti pakaian mu!" Ucap Shinta tulus menyerahkan paper bag pada Elang.

🎶

"Bagaimana?" Tanya Elang kala ia sudah membersihkan luka nya dan berganti pakaian.

"Hah, masih di tangani!" Ucap Shinta dengan gelengan lemah.

"Bagaimana keadaan sahabat saya dok?" Ucap Elang dengan cepat langsung menghampiri sang dokter.

Jika aku yang berada di posisi Airin? apakah kamu juga akan mengkhawatirkan keadaan ku juga Elang! Monolog Shinta dalam hatinya.

"Benturan di kepalanya tak terlalu fatal, hanya membutuhkan beberapa jahitan dan sekarang pasien bisa di pindahkan di ruang rawat inap!"

"Baik dok terimakasih!'

Tangan kekar miliknya senantiasa menggenggam erat tangan lembut seorang gadis yang tengah terbaring pucat tak berdaya, masih ada guratan kekhawatiran yang ada dalam dirinya.

Untuk Shinta, ia sudah pulang kala sang Mama menelfon nya, ia berjanji akan kembali esok harinya, Yeah! Memang jam sudah menunjukkan 9 malam, untuk Elang? Ia sudah memberikan kabar pada sang Mama tentang kecelakaan yang terjadi.

Sempat membuat sang Mama khawatir dan sangat shock namun menit berikutnya setelah keduanya melakukan video Call ada rasa lega saat mengetahui sang putra tak apa, hanya ada beberapa luka lecet dan Mama Nina juga mengizinkan sang putra untuk menemani Airin.

...****...

"Elang!" Panggil nya dengan nada lirih sesekali mengusap rambut pemuda yang menyandarkan kepalanya di ranjang pasien dengan posisi terduduk.

Pagi sudah menjelang, tepatnya masih jam 7 pagi tapi kedua kelopak mata airin sudah terbuka, beberapa menit menyesuaikan keadaan "Sakit!" kala rasa pusing menghantam kepalanya, yang ia lakukan adalah diam beberapa saat kemudian mengelus lembut kepala pemuda yang kini telah menjaganya semalaman.

"Kau sudah sadar! Aku mengkhawatirkan mu! Aku tak bisa bayangkan jika ada sesuatu hal buruk terjadi padamu!" Lirihnya dengan nada sendu langsung memeluk Airin.

"Sudah tak apa, aku baik-baik!" Kalimat penenang lembut akhirnya keluar dari bibir pucat sang gadis.

"Terimakasih sudah menjaga ku ya!"

"Tak perlu berterima kasih aku memang harus menjagamu!

...***...

Umpatan terus di layangkan oleh pemuda yang usianya sudah menginjak 40 tahun itu, bagaimana tidak, esok adalah acara pertunangan dirinya dengan Airin namun sialnya gadis itu semalaman tak bisa di hubungi dan handphone miliknya mati, datang ke rumah sudah di lakukan nya namun rumah itu tampak sepi tak berpenghuni!

Menerobos? Ingin sekali Uncle Angga lakukan namun ia juga harus mempertimbangkan resiko jika ada warga sekitar yang mengetahui tindakan nya, alhasil ia hanya pulang dengan tangan hampa.

hingga pagi dini hari, dirinya terus mengumpat kesal dengan segala pemikiran negatif tentang Airin.

🎶

Happy Reading guys.

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Berarti Airiin gak di rawat di rumah sakit tempat kerja Angga berarti..

yg langgar motor mereka pasti clara ya...

2022-07-19

0

Shin Gao

Shin Gao

elang ama shinta aja authoor

2021-04-01

2

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

Angga gak th kl Airin kecelakaan🤔🤔🤔

2021-03-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!