UDJ-3

"Mama kecewa padamu Angga! Kenapa kau tak bisa menghargai wanita!" Hardik Mama Siska pada sang putra yang baru saja menginjakkan kaki di rumah itu.

Jam memang sudah menunjukkan pukul 12 malam, mungkin Mama dan Papa sudah tidur! Jadi secara tak langsung bisa menghindar dari pertanyaan Mama yang terus ingin menjodohkan ku! Begitu kira-kira yang ada di dalam pikiran nya.

"Mama!" Pekik Angga terkejut.

"Pulang malam demi menghindar dari pertanyaan Mama bukan? Alasan klasik!" Ucap Mama Siska mendengus kesal.

"Mama belum tidur!" Oh no Angga! Kau tidak menjawab pertanyaan dari sang ratu, tapi kau malah memberikan pertanyaan lagi! nyali mu agaknya cukup besar untuk berkilah dan menghindar dari perjodohan yang mama mu lakukan?

"Jangan mengalihkan pembicaraan! Apa kau mau melihat Mama meninggal baru kau akan menikah!"

"Mama! Ayolah kau tak boleh berbicara seperti itu!"

"Mama akan tetap melanjutkan perjodohan ini! Dan Mama harap kau menerima Clara! tidak ada bantahan Angga! Jika kau mau menggagalkan perjodohan ini! Mama beri waktu kau seminggu untuk memperkenalkan kekasihmu! Jika tak ada! Kau terimalah perjodohan ini!" Ucap Mama Siska berlalu pergi, tanpa ingin mendengar kalimat pembelaan dari mulut anaknya.

Hah, kenapa Mama selalu seperti ini! Ma maafkan Angga! Sangat susah untuk melupakan Senja, Angga begitu mencintainya meski dia sudah menjadi milik orang lain. Dan sekarang saat ia sudah pergi! itu membuat Angga bertambah sakit ma! Lirih Angga menatap sendu sang Mama.

"Apa ini tak berlebihan Ma?" Tanya Papa Yudistira kala sang istri sudah masuk kedalam kamar.

"Hah, Mama rasa tidak Pa! Jika tak seperti ini Angga tak akan mau memulai hidupnya kembali!"

"Kau yakin? Angga bisa menerima perjodohan ini?

"Entahlah, Mama tak tau Pa! Kita sudah tua, kita tak tau bukan rahasia Tuhan tentang takdir umur yang di berikan nya pada kita!"

"Ma, jangan berucap seperti itu!"

"Mama hanya ingin terbaik untuk putra mama pa, orang tua mana yang tak sedih? jika melihat anaknya yang sudah umur segini, tapi Angga masih enggan untuk berhubungan dengan wanita lain? Mama hanya ingin melihatnya bahagia dan ada seseorang yang menjaganya Pa!"

"Papa tau maksud Mama baik, tapi jangan terlalu memaksa Angga ma! Papa juga selalu mendoakan Angga supaya ia cepat menemukan gadis yang ia inginkan, yang bisa menemani dan menjaganya."

"Semoga ya pa!"

🎶

Hah! Baiklah benar kata Si Mbok, aku harus berjuang, aku harus kuat seperti yang Papa inginkan! Monolog Airin kala ia terbangun di pagi hari, mau sebanyak apapun air mata yang tumpah untuk menangisi Papa dan Mommy nya keadaan tak mungkin bisa kembali seutuhnya bukan?

Hanya ikhlas yang bisa membuat Airin lebih tegar untuk menghadapi tantangan hidup kedepannya.

Baiklah, mulai hari ini Airin akan memperjuangkan hidupnya, kesuksesan nya!

"Pagi Mbok!" Ucap Airin yang turun dan duduk di kursi makan.

"Pagi nona, nampaknya nona bahagia sekali ya?"

"Hah, tentu Mbok, Airin harus bahagia dan menjadi kuat demi memperjuangkan masa depan Airin."

"Alhamdulillah, Si Mbok ikut seneng dengernya nona!" Ucap Si Mbok tersenyum dan menghidangkan makan untuk Airin.

"Mbok duduk sini!" Ucap Airin menepuk bangku di sebelahnya.

"Tapi nona... "

"Tak apa, hanya Mbok yang Airin punya di dunia ini! Jangan sungkan! Si Mbok sudah Airin anggap seperti nenek Airin sendiri! Duduk lah mbok!"

"Baik nona!"

Alhamdulillah, melihat nona Airin kembali ceria hari ini, aku ikut bahagia melihatnya. Tuan, Nyonya, do'akan putri anda dari sana agar semua cita-cita dan keinginan putri anda bisa tercapai! Amin. Monolog Si Mbok yang menatap Airin dengan tersenyum.

🎶

"Pagi Ma! Pa!" Ucap Angga mendudukkan dirinya di kursi makan, dengan senyum secercah mentari.

"Pa! Mama sudah selesai sarapan nya. Mama tunggu di mobil ya!" Ucap Mama Siska berlalu pergi.

"Pa!"

"Turuti kata Mama mu Angga, itu yang terbaik buat mu!" Ucap Papa Yudistira beranjak pergi untuk menyusul istrinya.

Kejadian itu berlangsung hingga hari ini ketiga ini, Mama yang selalu menegur Angga kala ia pulang dan berangkat seakan mengacuhkan nya, benar-benar acuh bahkan tak peduli.

Hah, baiklah ma! Aku akan menerima perjodohan ini.

"Ma!"

"Maaf Angga, Mama sibuk!" Ucap Mama Siska yang hendak pergi dan meninggalkan putranya.

"Angga menyetujui perjodohan yang Mama lakukan!" Celetuk Angga sebelum sang Mama benar-benar pergi.

"Jangan membuat Mama bahagia dengan candaan mu! itu tak lucu!"

"Angga serius! Demi Mama Angga mau melanjutkan perjodohan ini!" Ucap Angga spontan.

"Baiklah! Malam ini kau harus berkencan dengan Clara! Mama sudah memesan meja untuk kalian makan di cafe kejora!"

"Ma! kenapa secepat ini!"

"Lebih cepat lebih baik! Kau mau menghindar lagi?"

"Baiklah Ma!" Ucap Angga pasrah.

Dan benar saja, malam harinya Angga dan Clara untuk pertama kalinya mereka makan malam berdua dengan suasana romantis, Ah ini pertama kalinya Angga tak berbuat ulah akibat perjodohan paksa yang di lakukan oleh Mamanya.

"Kau sangat tampan Angga malam ini!" Ucap Clara menatap kagum laki-laki yang ada di hadapan nya, meskipun beberapa hari yang lalu laki-laki ini meninggalkan nya, Ah itu tak apa! masih bisa di maafkan, hatinya sudah terlanjur mencintai Angga sejak kali pertama mereka bertemu.

Bagaimana pesona Clara yang sangat cantik dan memiliki segalanya, bahkan banyak pria muda yang ingin menjadikan nya istri tapi tak ada satupun yang membuat hatinya ingin,

Hingga malam itu ia dipertemukan dengan Angga yang secara terang-terangan menolak dirinya.

Baiklah! itu membuat naluri dalam diri Clara tertantang menaklukan pemuda yang sekarang duduk di hadapan nya!

"Makan dengan benar nona Clara! Aku bukan tontonan! Kenapa kau melihat ku seperti itu!" Ucap Angga acuh dan terus memotong steak daging yang ada di piringnya tanpa sedikit pun memandang Clara.

Jangan semakin menolak ku baby! Jika kau terus seperti ini! Aku akan semakin tertantang untuk memilikimu! Gumam Clara mengangkat sudut bibirnya.

"Ah baiklah! Maaf jika itu menganggu mu dokter Angga!"

"Ya sangat menganggu! ku harap nona Clara tidak melakukan nya lagi!"

"Baiklah!"

"Kau tak ingin mengucapkan selamat malam? terimakasih atau ucapan sebelum kau pergi?" Tanya Clara kala ia sudah berada didepan rumahnya usai melakukan acara kencan paksaan.

"Tidak!" Jawab Angga acuh.

"Kau yakin? walau hanya sekedar kata terimakasih sudah menemanimu makan malam!"

"Aku justru berharap nona Clara menolak acara makan malam itu! Kau jelas tau bahwa itu paksaan Mama ku bukan?"

"Apa aku tak menarik di matamu? bahkan banyak laki-laki di luar sana yang ingin menjadikan ku istrinya!"

"Amat di sayangkan nona Clara, saya sangat tidak tertarik dengan anda! Ah baiklah kalau begitu bagaimana jika anda mengatakan kepada Mama saya untuk menolak perjodohan ini dan anda bebas memilih ingin menikahi laki-laki mana saja! Saya tak peduli!"

"Angga!!! Jaga bicaramu!"

"Nona Clara turun!"

"Semakin kau menolak ku! Semakin aku menginginkan mu!" Bisikan Clara.

"Nampaknya nona Clara terlalu banyak bicara! Silahkan keluar!" Ucap Angga sudah menaikkan nada suaranya.

Mama! Darimana kau menilai bahwa dia perempuan baik-baik Mama! hah! Dia begitu mengerikan! Monolog Angga kala ia sudah pergi menjauh dari rumah Clara.

🎶

Happy Reading

Kesan dan Pesan nya dong Uncle Angga😋

Gimana rasanya kencan gitu😅🤪

NB: Diusahakan UP setiap hari jam 7 pagi❤ Sekian dan terimakasih.

Terpopuler

Comments

Lilisdayanti

Lilisdayanti

jangan²keluarga Clara yg ngancurin dan ngebunuh orang tuanya Ririn 🤔🤔pirasat aqu aja yah 🤭

2023-11-30

0

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Clara keliatan kayak cewek murahan,baru jumpa udah kayak gitu kelakuannya..🤦🤦

2022-07-19

0

Sartika

Sartika

temuin angga sama airin dong thor

2021-07-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!