UDJ-4

"Ini? ini? Sudah selsai?" Ucap Airin merasa lega, semua berkas guna memenuhi syarat pendaftaran kuliah sudah selesai.

Ah baiklah setidaknya aku masih memiliki tabungan 50 juta, kurasa ini cukup untuk mendaftarkan aku kuliah disini. Untuk bulan selanjutnya aku akan mulai bekerja separuh waktu dan aku akan mengajukan beasiswa di kampus ini. Ucap Airin pada dirinya sendiri.

Bagaimana pun caranya, dia harus bisa kuliah dan menjadi wanita tangguh seperti yang di inginkan oleh mendiang Papa nya.

Pa! Doakan Airin ya dari sana, semoga Airin bisa mewujudkan cita-cita yang Papa inginkan. Mommy doain Airin juga ya. Lirihnya.

"Sudah selesai semuanya?" Tanya Shinta pada sahabat nya itu.

"Sudah beres pokoknya. Kau jadi ambil kedokteran?"

"Tentu dong."

Kampus negeri terbaik yang ada di jakarta menjadi pilihan keduanya untuk menimba ilmu, bukan hanya keduanya tetapi Elang juga akan menimba ilmu disini, sesuai dengan tuntutan sang Papa dan saran dari Mamanya ia akan mengambil jurusan yang sama seperti Airin, yaitu Ekonomi Bisnis.

"Kita ngapain kesini?" Tanya Airin kala mobil yang di tumpangi Shinta berhenti di parkiran mall.

"Membeli perlengkapan untuk kuliah? Ku rasa kita memerlukan nya."

"Baiklah, aku akan menemanimu!"

"Kau juga harus mempersiapkan ini dari sekarang Airin!"

"Hem, tapi aku tak ingin berbelanja disini, aku harus bisa menghemat pengeluaran ku!" Tutur Airin tertunduk sedih.

"Hey! Jangan seperti itu! Aku traktir bagaimana?"

"Aku tidak mau merepotkan mu Shinta,"

"Aku tidak merasa di repot kan Airin, sudah jangan membantah tidak ada penolakan! Ingat kita sabahat bukan? Aku akan selalu membantumu." Ucap Shinta tersenyum pada Airin.

Dan pada akhirnya atas paksaan Shinta, Airin bisa membeli beberapa keperluan nya cukup banyak tampak raut wajah Airin yang tak enak pada sahabat nya itu.

"Hey! Kenapa kau cemberut seperti itu."

"Shinta, ini terlalu banyak."

"Ah tidak! Sudahlah tak apa!"

"Tapi aku takut kalau orang tua mu akan marah padamu karena kau membelikan ku barang sebanyak ini!"

"Tenanglah, Mama ku pasti akan marah jika aku memiliki sahabat yang kesusahan tapi aku tak membantunya."

"Lalu? Papa mu?" Ucap Airin takut-takut.

"Ah, aku tak terlalu dekat dengan Papaku, tapi dia orang baik Airin, dia terlalu sibuk!" Kekeh Shinta di selangi canda tawa.

"Makasih ya Shinta, dan maaf telah merepotkan mu!"

"Tak apa Airin, aku senang membantumu!"

🎶

Tok

Tok

Tok

"Maaf dokter, di bawah ada nona Clara yang ingin bertemu dengan dokter, beliau berkata bahwa ia tunangan dokter." Ucap suster memberitahu kepada dokter Angga.

"Bilang aku tak ada! Dan dia bukan tunangan ku!" Ucap Dokter Angga dingin.

"Baiklah dokter! Maaf mengganggu waktu anda!"

"Nona, maafkan kami. Dokter Angga tak ada di ruangan nya!" Ucap Suster pada Clara.

Tak ada? Tapi aku melihat mobilnya terparkir di sana! Gumam Clara merasa bahwa Angga memang tak ingin menemui dan melihat dirinya.

Ah baiklah! Akan ku buat kau turun dengan sendirinya. Ucap Clara merasa mempunyai ide.

"Baiklah suster, saya permisi dulu!" Ucap Clara berlalu pergi.

Nah! itu mobilnya! Mari kita mulai dokter Angga!

Di ambilnya sepatu hells yang ia kenakan, lalu di benturkan nya di kaca mobil dokter Angga, seketika itu Alarm mobil berbunyi dengan keras dan memekakkan telinga.

"Nona! Apa yang anda lakukan! Anda harus ikut kami ke pos!" Ucap dua satpam yang datang menghampiri Clara.

"Tak perlu, panggilkan dokter Angga kesini! Katakan, ada orang yang dengan sengaja merusak mobilnya! Anda jangan khawatir saya melarikan diri pak! Ini kartu nama saya!" Ucap Clara menyerahkan kartu nama dan masih berdiri di depan mobil Dokter Angga.

"Maaf dokter, ada orang yang sengaja merusak mobil anda dan menyebabkan kaca depan mobil anda pecah."

Brak!

"Siapa yang berani melakukan nya!"

"Dokter bisa melihatnya sendiri.

"Tinggalkan kami berdua." Ucap Dokter Angga kala sudah sampai di parkiran tempat dimana ia memarkirkan mobilnya.

"Tapi dokter.... "

"Ku bilang tinggalkan kami berdua pak!"

"Baik dokter!"

"Apa mau mu!" Ucap Angga dingin pada Clara.

"Jelas aku ingin menemui mu, tapi kau menghindari ku! Jangan salah kan aku, jika menggunakan caraku sendiri agar dokter Angga yang super sibuk berkenan turun dari ruangan nya!" Ucap Clara mendekat dan tangan nakalnya menyentuh dasi yang sedang Angga kenakan.

"Jangan menyentuh ku! Dan jaga batasan mu Clara!" Ucap dokter Angga langsung melepas dasi yang ia kenakan dan melemparnya di hadapan Clara.

"Semakin kau menolak ku, aku akan semakin membuat mu jatuh cinta dan bertekuk lutut padaku dokter Angga!"

"Ku rasa anda bukan wanita yang memiliki pendidikan tinggi nona Clara! Hah... setelah Anda menggoda saya terang-terangan seperti ini? Itu justru membuat saya tidak ingin melihat anda lagi!"

"Apa???? Kau!!!"

"Jangan meninggikan suaramu di sini nona Clara! ini rumah sakit harap jaga sopan santun mu! Kau boleh pulang! Jika kau ingin menghancurkan mobil ku silahkan! Aku tak peduli!" Ucap Angga berlalu pergi.

Kepalanya tampak berdenyut nyeri! Astaga! Kenapa si! Apa yang mama lihat dari perempuan bringas seperti nya. Kurasa Mama telah di tipu olehnya. Gumam Angga menyandarkan kepalanya pada kursi kerjanya.

Laci ditarik perlahan, bingkai foto kecil di ambil dengan lembut. Aku merindukan mu! Monolog nya kala menatap foto dirinya dan Senja di masa SMA.

Senja, kau terlalu jahat padaku! Kau pergi dengan membawa semua rasa dalam hatiku Senja! Lirih nya pilu, Kekayaan, karir dan semua ini tampak hampa kala hari dimana Senja memutuskan untuk mengakhiri pertunangan kepadanya dan memilih kembali kepada Uncle Iko.

Hah, andai Angga boleh egois kala itu, ia akan tetap mempertahankan Senja di sisiNya. Namun hatinya terlalu lembut untuk menahan wanita yang tak mencintainya itu. Baginya kebahagiaan Senja di atas segalanya.

Baby Ay! Kau dimana? Senja bantu aku menemukan anakmu! Aku berjanji akan menjaganya untukmu!

Bukan tanpa sebab dokter Angga juga ikut mencari Baby Ay, mata-mata yang ditugaskan Angga untuk mencari keberadaan Baby Ay mengatakan bahwa putri keluarga Dirgantara telah pergi meninggalkan rumah itu, semua aset perusahaan yang dimiliki juga telah disita oleh bank!

Bagaimana bisa? Hanya kata itu yang ada di benak dokter Angga, keluarga Senja dan Keluarga Iko memiliki kekayaan yang berlimpah! Jika mengalami krisis keuangan pun tidak mungkin dalam hitungan hari semua aset di sita oleh Bank, pasti ada konspirasi bisnis kejam didalam nya.

Dan sialnya, Tuan Iko begitu ketat menjaga privasi yang menyangkut putri semata wayangnya itu. Yang hanya didapat Angga hanyalah.

"Baby Ay sebagai nama kecil yang diberikan Senja, putri Dirgantara sudah pergi meninggalkan rumah, semua aset Dirgantara telah disita oleh Bank!" Hanya itu tak lebih.

Lantas? Bagaimana aku bisa menemukan mu! Lirih Angga merasa semua jalan menjadi buntu.

🎶

Happy Reading guys❤❤

Terpopuler

Comments

Lilisdayanti

Lilisdayanti

ikuti saja alurnya angga,,nanti Arthur akan kasih kesempatan buat kamu ketemu baby Ay 🤭🤭

2023-11-30

0

Joen Marlina Lengkey

Joen Marlina Lengkey

lanjut

2021-06-24

0

Angginia Simanjuntak

Angginia Simanjuntak

bingung cerita nya....si angga suka sm ibu ny airin sementra nant ny angga sm anak ny airin...gk dapat mak ny anak pun di skat wkwkwkkw

2021-06-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!