UDJ-10

Bugh!

"Astaga Uncle! kalau kau jalan itu pake mata!" Ucap Airin mengelus jidatnya yang sakit akibat menabrak tubuh Uncle Angga!

"Kau yang menabrak ku!"

"Ya tapi kau yang salah!"

"Kau yang salah!"

"Jangan berdebat denganku! Aku tak punya waktu berdebat dengan dokter pengangguran seperti mu!" Ucap Airin berlalu pergi meninggalkan Uncle Angga!

Memang takdir yang terlalu jahat! Atau sadis padaku? Hingga harus berkahir memberikan materi kepada mahasiswa kedokteran yang sama dengan Universitas Airin!

Padahal Uncle Angga tau bahwa Airin bukan mahasiswa kedokteran tetap bisnis ekonomi tapi?

Kenapa dirinya harus dipertemukan sepagi ini dan di salahkan pula.

Argh?!!

Kejadian di rumah sakit kala itu membuatnya memberi jarak pada Airin, entahlah bayang-bayang akan wajahnya selalu menghantui dirinya. Hatinya masih terlalu gengsi mengakui bahwa ada rasa ketertarikan tersendiri pada Airin.

Baginya Senja masih wanita yang penting bertahta dalam hatinya.

🎶

"Angga!"

"Ah ya ma." Ucap Angga sopan. Hawa tak enak menjalar pada diri Angga, Kok gak enak gini ya? tumben mama nungguin! Ucap Angga dalam hatinya.

"Besok kau harus ke butik langganan Mama."

"Ma, kalau Mama ingin mengambil baju pesanan mama? Kenapa harus nyuruh Angga yang mengambilkan kenapa bukan orang saja!"

"Siapa yang mau membuat baju?"

"Lha terus? untuk apa Mama menyuruh Angga ke sana?"

"Fitting baju pertunangan kau dan Airin, minggu depan kalian akan bertunangan!"

"Apa!!!!!! Ma tapi aku masih ingin berpacaran dengan Airin Ma!"

"Tidak ada bantahan, kau harus tunangan terlebih dahulu! Mama sudah tua Angga! Dan mama... "

"Oke! Stop! Mama akan tetap hidup dan melihat cucu dari Angga! Jangan berbicara yang tidak-tidak! Oke! Angga akan bertunangan dengan Airin minggu depan!"

"Nah begitu! Mana bahagia dengernya!"

"Ya sudah, Angga ke kamar dulu ya mau mandi!" Ucap Angga berlalu pergi kemar.

Oke! Sejarah hari tersial seumur hidup Angga mungkin akan di tetapkan hari ini, bagaimana Airin yang menabraknya dan memaki, bagaimana sang Mama yang tiba-tiba menyuruhnya bertunangan. Apa perempuan memang di takdir kan menjadi makhluk yang paling menjengkelkan?

Senja! Aku merindukan mu! hanya kau wanita yang tak pernah membuatku kesal! tapi kau adalah wanita pertama yang membuat ku menyendiri hingga sekarang. Lirih nya pada figura kecil yang masih tersimpan di laci kamarnya.

🎶

"Huft... "

"Ini minum!"

"Terimakasih Elang, kau baik sekali!"

"Tak apa, memang kan kita kan sahabat jadi harus saling membantu!" Ucap Elang dengan tersenyum.

"Tapi aku merasa sudah terlalu banyak merepotkan mu!"

"Tak apa, aku justru tak enak harus memberikan mu pekerjaan seperti ini!" Lirih Elang tertunduk sedih.

"Hey jangan merasa bersalah, ini sudah lebih dari cukup!" Ucap Airin dengan tersenyum.

"Airin!"

"Eh tante!" Ucap Airin malu.

"Jangan panggil tante, panggil Mama aja seperti Elang karena kau sahabat nya."

"Ah tapi tante... "

"Tak apa," Ucap Nina dengan tersenyum. "Ini gajimu selama satu bulan!" Ucap Nina menyerahkan amplop pada Airin.

"Terimakasih tan... Ma." Ucap Airin tersenyum menerima amplop itu.

Sudah sebulan Airin bekerja paruh baya sebagai pelayan restoran milik keluarga Elang, untuk menyambung hidupnya karena harus membayar biaya kuliah, walaupun Airin masih memiliki simpanan tapi ia tak boleh malas yang hanya mengandalkan simpanan itu saja.

Dan ya, bisa melunasi hutang yang harus di bayar kepada Uncle Angga agar ia bisa terbebas dari perjanjian kontrak dan dirinya bisa memulai kembali hidupnya tanpa dihantui dokter tua seperti Uncle Angga.

"Ayo aku antar pulang!"

"Tak usah, aku tak mau merepotkan mu aku bisa naik ojek elang." Tolak Airin secara halus.

"Sudah Airin, tak apa biarkan Elang yang mengantarkan mu!" Ucap Mama Nina menengahi.

"Baiklah ma!" Ucap Airin pasrah.

Tante Nina merasa sangat sedih dan terharu melihat bocah yang baru saja berumur 18 tahun harus menjadi yatim piatu dan hidup sebatang kara, Tante Nina sudah menawarkan akan menyekolahkan Airin tanpa harus bekerja, tapi pada dasarnya sifat keras kepala tak ingin menyusahkan orang lain atau memanfaatkan rasa iba akan dirinya membuat Airin menolak dan memilih. Airin bekerja saja tante jadi pelayan disini, Airin mohon tante bisa menerima Airin. Katanya.

🎶

Tok

"Ya sebentar!" Ucap Airin memabukkan pintu.

"Ada apa!" Sunggut Airin kala melihat Uncle Angga sudah berdiri didepan rumahnya di jam 7 pagi di hari libur! Mengesalkan!

"Kau tak menyuruhku masuk?"

"Enak saja masuk! Apa kata orang! Duduk di luar!" Ucap Airin dengan nada galaknya dan menunjuk kursi kecil yang berada di halaman depan rumah miliknya.

"Kau pelit sekali!"

"Ada apa! Katakan aku sibuk!"

"Aku ingin mengajak mu kebutik!"

"Kalau kau ingin membelikan baju untuk kekasih mu! kau pilih sendiri jangan mengajakku!"

"Siapa yang ingin membeli baju untuk kekasihku? Aku pria single asal kau tau!"

"Kau bukan single tapi memang tak akan ada wanita yang mau bersama pria galak dan sombong seperti mu!" Sindir Airin.

"Kau...."

"Sudah katakan! Kau ingin apa!"

"Apa kau tuli! Aku sudah mengutarakan maksudku! Minggu depan kita tunangan!"

"Apa!" Ucap Airin dengan nada tinggi karena kaget.

"Kau bisa tidak jaman berteriak! dan kecilkan suara mu itu!"

"Kau gila! Aku tak mau bertunangan dengan mu! ini tidak ada dalam kontrak perjanjian!"

"Kau harus mau!"

"Aku tak mau dokter Angga! Dan aku sudah memiliki pekerjaan, kirimkan nomor rekening mu! mulai kedepan nya aku akan mulai membayar semua hutang ku padamu dengan mencicilnya!" Ucap Airin dengan serius.

"Aku tak mau kau melunasi hutangmu!"

"Apa mau mu! Kau harusnya bersyukur karena aku mau mencicil hutang ku padamu, karena aku tak mau selamanya terikat kontrak konyol padamu!"

"Tidak Airin! Aku tetap ingin kau bertunangan dengan ku, semua undangan sudah di sebar dan jangan mengecewakan Mama ku!"

"Kau sendiri yang mengecewakan dengan berbohong! Kali ini aku tak mau!"

"Ku harus mau!"

"Ku bilang tidak ya tidak!" Ucap Airin berdiri.

"Tunggu!" Ucap Uncle Angga mencekal pergelangan tangah Airin untuk menahan nya agar tak masuk kedalam rumah.

"Lepaskan!"

"Argh jangan memberontak, kita....

Bugh!!!!

Arghhhh!!!

🎶