UDJ-11

"Argh jangan memberontak, kita....

Bugh!!!

Argh!!!

"Sakit!" Lirih Airin kala tubuh keduanya saling tindih dan menyebabkan salah satu kaki Airin terkilir.

"Makanya jadi cewek itu kalem dikit!" Ucap Angga membenarkan posisinya dan membantu Airin untuk duduk kembali

"Salah kamu juga! Duh sakit!"

"Mana liat!"

"Ini! Jangan mesum!" Ucap Airin memberikan kakinya untuk di lihat Uncle Angga.

"Tahan ya!"

"Arghhh, sakit!!!! Uncle tuaa!" Teriak Airin menggema karena Uncle Angga menekan nya.

"Shut! Diem nanti di kira orang aku ngapa-ngapain kamu!" Ucap Uncle Angga melotot

"Sakit! Kamu gak niat ngobatin! Tapi niat nge bunuh!" Ucap Airin sewot.

"Makanya jangan kualat! Gimana udah agak mendingan?"

"Hem, makasih!"

Baik juga ini Uncle tua, mau ngobatin aku, padahal aku selalu ketus sama dia! Coba aja dia gak sombong, gak galak pasti ganteng deh. Lirih Airin.

"Besok aku akan kesini!"

"Ngapain!"

"Fitting baju!"

"Gak mau! Siapa juga yang mau tunangan sama Uncle tua seperti mu!"

"Airin!!!"

"Apa!!!!"

"Oke kalau kamu ga mau jadi tunangan aku! Gak papa! Aku kasih waktu kamu 3 hari untuk ngelunasin semua utang mu, totalnya 200 juta!"

"Apa? 3 hari? Mana bisa uncle, itu terlalu cepat?"

"Lunas atau bertunangan dengan ku? Semua itu tergantung pilihan mu?"

🎶

"Bagaimana?"

"Masih tak ada perkembangan apapun pak! Kami hanya bisa mengetahui namanya saja."

"Siapa?"

"Pak Surya, hanya dia orang kepercayaan Tuan Iko yang menjadikan nya pengacara."

"Pak Surya?"

"Iya Pak, dia merupakan teman sekolah Tuan Iko dahulu, tak banyak yang tau dan mengenalnya."

"Lalu? Dimana dia sekarang?"

"Tak ada yang tau dimana pak Surya berada Tuan, semenjak hari itu beliau seolah menghilang di telan bumi!" Ucap Bodyguard Uncle Doni yang di tugaskan untuk melacak putri tunggal keluarga Dirgantara.

"Terus lakukan pencarian nya!"

"Baik Pak!"

Huft!!! Rasanya akan membutuhkan waktu lama menemukan putri Dirgantara, semua nampak buntu dan bagai teka teki, seperti benang kusut yang tak bisa terurai.

🎶

"Maaf ma, aku belum bisa?"

"Hah, tak apa tapi kau harus tetap mencarinya untuk Mama!" Lirih Mama Nina pada sang putra,

Tak jauh berbeda dengan Uncle Doni, Mama Nina juga tak bisa melacak keberadaan putri sahabatnya, dimana sekarang?

Sedangkan Uncle Angga, ia terlalu sibuk dengan sang Mama yang memaksanya terus bertunangan dengan Airin. Sehingga banyak waktu yang ia lupakan untuk mencari Baby Ay, anak dari wanita yang sangat di cintainya.

Entahlah, semua nampak runyam, apa pertahanan Tuan Iko terlalu kuat? sehingga tak bisa di tembus oleh siapapun? atau kita yang mencari terlalu bodoh?

Semua masih menjadi misteri.

🎶

"Iko, sahabatku! Apa kabar? Maaf aku baru bisa menemui mu disini! putri mu baik-baik saja! Maaf aku tak bisa berbuat apapun selain memantaunya dari jauh, aku juga tak bisa membantunya, hanya bisa memastikan nya baik-baik saja! maaf! jika sahabat mu ini terlalu pecundang! " Pria paruh baya setengah abad lebih ini terduduk lemah tak berdaya, Pak Surya.

^^^3 hari kemudian^^^

"Bagaimana? Kau tak mampu kan? Sudah ayo! Kau tak ada pilihan selain bertunangan dengan ku!" Ucap Uncle Angga.

"Tapi ada beberapa pertanyaan yang ingin aku ajukan?"

"Katakan!"

"Kapan kontrak ini berakhir? Bukan kah kau bilang hanya sampai acara perjodohan yang di lakukan oleh Mama mu batal! Kau jangan terus mempermainkan ku Uncle!" Tutur Airin dengan sopan.

"Tapi Mama menginginkan aku bertunangan dengan mu."

"Lalu saat Mama mu juga berkeinginan untuk kau menikah dengan ku? kau juga akan menikah dengan ku?"

"Aku..... "

"Hidup ini pilihan Uncle, Kau berhak memilih siapapun wanita yang kau cintai untuk menghabiskan sisa hidupmu bersamanya, menikah dan memiliki anak. aku pun sama, Dan aku tak mencintaimu Uncle!"

"Tapi Mama adalah segalanya bagiku!"

"Oke, aku akan membantu mu saat ini! Tapi tidak jika kelak Mama mu meminta kau harus menikah dengan ku! Maaf aku tak bisa, lebih baik aku di penjara saja karena kasus telah menipu mu!" Lirih Airin, tak ada kata bentakan atau nada sinis yang ia keluarkan seperti biasanya, hanya nada lembut dan lirih yang begitu dalam tersirat makna kesedihan.

Bibir Uncle Angga kelu, atas pengungkapan yang dilayangkan Airin hari ini? Satu kesimpulan yang ia dapat tarik! Airin tak menginginkan ini! Dia lah yang memaksa Airin dan berlaku seenaknya.

Hanya kesunyian yang ada diantara keduanya, hingga sampai acara fitting baju pun keduanya sama-sama diam tak ada yang ingin mengeluarkan kata hingga...

"Turun!" Ucap Uncle Angga, tanpa kata protes atau penolakan Airin turun di pinggir jalan! Ah ini bukan pinggir jalan? Tapi di taman.

"Ayo!" Ucap Uncle Angga menggandeng tangan Airin,

"Maaf!" 4 huruf yang hanya keluar dari bibir Uncle Angga kala keduanya sudah duduk di bangku taman.

"Maaf, jika aku terlalu egois dan memaksamu!" Ucap Uncle Angga kala Airin masih diam membisu tak mengeluarkan satu patah kata apapun.

"Tak apa, aku mengerti apa yang kau rasakan! Orang tua memang segalanya bagi seorang anak, apalagi Mama. Kau sudah menjadi anak yang baik karena menuruti keinginan Mama mu, Tapi kau juga punya hak untuk memilih wanita yang ingin kau nikahi!"

"Dia sudah meninggal!"

"Hah apa?"

"Aku mencintainya sejak kita masih sekolah, aku menjaganya hingga kami kuliah bersama dan bekerja, hanya dia wanita yang aku cintai dan menjadi tunangan ku."

"Lalu?"

"Hatinya bukan untukku! Dia memilih menikah dengan orang lain! Walau aku tau itu tapi aku memaksanya untuk berusaha mencintaiku!"

"Jadi kau memaksa dia menikah dengan mu?"

"Tidak, aku sadar kebahagiaan dia adalah segalanya, aku melepas dia bersama dengan orang yang dia cintai."

"Kenapa kau tak mencari penggantinya! Toh dia juga sudah bahagia dengan pilihan nya?"

"Pernah, tapi tak bisa!"

"Gagal move on ceritanya nih yeeee!" Goda Airin.

"Sudah lupakan!" Ucap Uncle Angga kesal.

"Bukan kau tak bisa Uncle, tapi kau tak mau bekerja keras dan lebih berusaha, Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan bukan?"

"Mungkin itu tak berlaku bagiku!"

"Hey kau tak boleh begitu Uncle, kau harus berusaha dan meyakinkan hatimu!"

"Terimakasih!"

"Untuk apa?"

"Makasih telah mendengarkan ku!"

"Enak saja makasih doang! Upah nya dong Uncle!"

"Haish, semua wanita sama saja, berapa juta yang kamu inginkan!"

"Aku tak minta uang mu!"

"Lalu?"

"Belikan aku itu!" Ucap Airin menunjuk pedagang gula kapas.

"Tak sehat makanan seperti itu,"

"Aku ingin Uncle, dan kau harus membelikan nya!"

"Baiklah!" Ucap Uncle Angga pasrah,

"Apa enak?" Tanyanya kala melihat Airin dengan lahap memakan gula kapas itu.

"Ya! Enak, Aku dan Mommy sangat menyukai ini, tapi Papa selalu melarang kami." Kekeh Airin dengan lucu.

Gula kapas? Mom? Kenapa tingkahnya seperti Senja? Dulu Senja juga sangat suka dengan gula kapas? Ah tapi tak mungkin! Senja wanita baik, tapi dia? menjengkelkan dan keras kepala. Monolog Angga dalam hatinya.

🎶

Happy Reading.

Terpopuler

Comments

Lilisdayanti

Lilisdayanti

lieerrrrr pokonamah,, sebenernya sih ceritanya bagus,,tapi pas loncatan nya yg bikin mumet,,kaya kurang nyusun,,jadi bikin lieerrrrr 🤭

2023-11-30

0

Alanna Th

Alanna Th

seorang dokter, walaupun trpaksa, g akan sembarangan nyamber gds g jelas tuk djadikn tunangan kontrak. hanya ada d dunia NT y, thor. kalo ada d dunia nyata, aq mau jd pacar kontraknya; akan kbwt dia bucin abiz! hehe

2021-05-13

0

Kapten Rajo Devi

Kapten Rajo Devi

Airin , elang, Shinta sahabatan tapi pada gak kenal orang tuanya. aneh deh

2021-05-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!