Cinta Pertamaku
Meisya adalah seorang gadis desa, yah bisa di katakan gadis desa, ia baru saja menginjakan kaki di kota yang cukup besar dan meninggalkan keluarga untuk menyambung sekolahnya.
Karena ekonomi keluarga yang serba kekurangan Meisya memantapkan hati untuk ikut dengan tantenya dan berharap ia bisa melanjutkan sekolahnya.
Meisya tidak ingin seperti kakak dan adiknya yang memutuskan untuk berhenti sekolah.
Meisya yakin dengan dirinya sendiri dapat menyelesaikan pendidikannya dikota sambil bekerja dan tidak akan menyusahkan orang tuannya.
Walau berat para keluarga melepaskan kepergian Meisya dengan harapan dapat mewujudkan impiannya.
Meisya menahan air matanya saat harus berpisah, ia tak ingin terlihat sedih di hadapan keluarga yang ia cintai itu.
senyum manis terus menghiasi bibir Meisya,
ketegarannya membuat keluarganya lebih tenang melepas kepergiaannya.
" jaga diri sayang saat di kota orang " pesan Rahma Ibu Meisya, Meisya mengangguk dan memeluk ibunya.
" kami akan menunggu kepulanganmu Sya " ujar Sherly kakak Meisya.
" emmmm" jawab Meisya sambil menahan air matanya yang hampir saja keluar. ini adalah pertama kali ia memeluk kakaknya itu, selama ini ia hanya bertengkar tanpa ada yang mau mengalah.
" ingat jadilah sosok yang diharapkan kehadirannya dan sangat di rindukan saat pergi" pesan Ryan, mendengar itu Meisya hanya mengangguk tapi tidak terlalu mengerti apa maksud dari perkataan sepupunya itu. selesai pamitan Meisya melangkah menjauh dari keluarganya, pada saat membalikan badan, air mata yang sejak tadi ia tahan mengalir deras, ia terus melangkah tanpa menoleh dan mempercepat langkahnya.
kapal pelni yang ia tumpangi telah berlayar menjauh dari kota kelahirannya itu. Meisya berharap ia akan belajar dengan giat dan kembali dan bisa mengubah kehidupan orang tua dan saudara-saudaranya.
" menangislah jika ingin menangis" suara Diana
yang berdiri di belakang meisya sambil, menepuk bahu Meisya
" nggak tante, aku sudah cukup menangis" ujar Meisya dengan senyum dan mata yang masih sembab.
" aku memulai semua ini dengan niat yang baik, semoga akhirnya juga baik" batin Meisya
🛳🛳🛳
Dua malam dua hari berlayar di laut, akhirnya
Meisya sampai, tapi belum sampai di tujuan karena
mereka harus naik taxi hingga enam jam barulah sampai di rumah Diana.
Meisya yang pertama kali melakukan perjalanan jauh,
mengalami mabuk darat. sesampainya di rumah
tante Diana, Meisya langsung merebahkan badan di
atas kasur, kamar yang telah di sediakan Diana
tak butuh waktu yang lama Meisya tertidur pulas, karena masih jam 12 malam, sehingga Meisya tak lagi bisa menahan kantuknya.perut yang masih mual, kepala pusing membantunya tidur dengan cepat.
Matahari mulai muncul dan menyinari pagi, hingga pagi menjadi sangat cerah. Meisya membuka matanya dan memandang seluruh isi kamar, ia sadar ia tak lagi di rumah orang tuanya, kamar yang ia tempati sekarang terlihat lebih mewah.
Diana adalah tetangga Rahma Ibu Meisya, mereka dari desa yang sama dan lulus dari sekolah yang sama, setelah lulus SMA Diana lebih memilih untuk kuliah di luar kota, karena belum ada perkuliahan di kota temat tinggal mereka, sedangkan Rahma tidak melanjutkan kuliahnya karena kondisi dan ekonomi yabg tidak memadai, Rahma lebih memilih untuk merantau mencari kerja. Diana menemukan jodohnya di kota dan menikah.
walau hanya sekedar kenalan orang tua Meisya, ia menganggap Meisya seperti ponakan kandung, Diana memiliki delapan anak. anak pertama sudah berkeluarga. ke tiga dan ke empat sekolah luar kota. Anak kedua adalah seorang guru anak ke lima masih duduk di bangku SMP e ke enam dan ke tujuh masih SD dan yang bungsu masih berumur 2 tahun.
" Meisya, kamu sudah bangun?".
"iya, tante" ujar Meisya
"sana, mandi, biar seger"
Meisya masuk kembali ke kamar dan mencari baju ganti dan handuk di tas yang ia bawah. kamar mandi juga sudah tersedia dalam kamar, sehingga ia tak perlu keluar kamar lagi.
selesai mandi Meisya membantu tante Diana di dapur menyiapkan sarapan dan mencuci piring.
walaupun memiliki rumah yang begitu besar tante Diana tidak memiliki pekerja yang membantunya.
Selesai menyiapkan sarapan tante diana mulai membangunkan anak-anaknya yang masih tidur
" bunda udah pulang " Tanya Nisya saat membuka matanya.
" iya baru nyampe tadi malam" sambil membangunkan Putri dan Lavina
" bundaaa" Putri langsung memeluk ibunya, mendengar suara Putri, Lavina juga membuka mata, ia bangkit dan ikut memeluk tante Diana.
" udah hilang kangennya kan? sekarang waktunya mandi dan sarapan". ujar tante Diana sambil mengusap kepala anak-anaknya.
selesai sarapan tante Diana memperkenalkan Meisya sebagai anggota keluarga baru mereka.
" bagus deh, ada yang masakin kalau bunda nggak di rumah." celetuk gadis kecil yang masih kelas 2 SD itu.
" bener banget, jadi bunda bisa lebih sering jenguk nenek kan". jawab tante Diana membalas celetuk Lavina.
" tapi jangan terlalu sering bunda" sambung Nisya
" baiklah para nyonya-nyonya"
" ko Ayah nggak kelihatan bun?" tanya Nisya
"tidur di kamar tamu. Biar aja ayah masih ngantuk banget.
🌮🌮🌮
Tampak Meisya sudah mulai akrab dengan semua anak-anak Diana. Melihat itu Diana tersenyum dan bahagia ternyata anak-anaknya menerima Meisya dengan tangan terbuka.
"kak, kakak masuk SMA ya" tanya Nisya
"iya, tapi belum mendaftar, ada nggak sekolah yang dekat dari sini?"
" ada kak, mau liat nggak?" ujar Nisya
" emang boleh?"
" boleh dong kak, ntar aku ijin dulu sama bunda" Nisya berlari masuk rumah, Lavina dan Putri masi Asyik bermain sepeda di halaman rumah.
Nisya mengawasi kedua anak yang asyik berlomba sepeda tanpa menghiraukan keadaan sekitar.
" dulu aku pernah ingin memiliki sepeda, atau sepatu roda agar bisa bermain bersama teman-temanku, tapi keinginan itu tidak pernah tercapai, aku iri pada kedua anak ini" batin Meisya sambil tersenyum sedih.
" kak, kata bunda, tunggu kak Fatih aja"
" kak Fatih?" Meisya bingung
" hem, baru aja bunda bangunin"
" kita kan liat-liat sekolah aja, kenapa harus di temanin sama kak Fatih?"
"kata bunda sekalian daftar kak. minggu depan kan udah mulai sekolah".
" ohhh... baiklah" jawab Meisya merasa bersalah.
Tiga puluh menit telah berlalu, belum ada tanda-tanda fatih keluar. tiba Meisya kaget karena teringat sesuatu.
" bentar ya syah"
Meisya melangkah masuk kamar dengan terburu-buru untuk mengambil segala berkas untuk mendaftarkan dirinya di sekolah. saat membuka pintu kamar untuk keluar tampak seseorang juga buru-buru menuruni anak tangga.
" upss, sorry. kamu Meisya" Fatih mendekati Meisya
"oh..iy, aku Meisya sambil mengulurkan tangan untuk memperkenalkan namanya. Fatih menyambut uluran tangan itu dan memperkenalkan dirinya.
" Fatih" jawabnya singkat,
" kamu bisa panggil aku kak Fatih, seperti adek-adek yang lain" sambungnya dengan senyum manis,
" Ehmmm, apa kalian belum selesai.."
" oohhh bunda, Fatih kangen". sambil mencium pipi bundanya.
"baik bunda, kami berangkat dulu yah".
"hati-hati" pesan Diana
Meisya melangkah mengikuti langkah Fatih. menuju sekolah di sebrang jalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
HenyWahyuni_09
Nyimak dulu Thor
2022-05-15
1