Jangan Panggil Aku Anak Kecil (Dalam Masa Perbaikan|revisi)
Menceritakan seorang anak gadis yang masih remaja bernama Ararianti Nurintan Wigya harus menerima perjodohan karena keinginan bunda nya itu sebelum meninggal mentitipkan sebuah amanah
Rumah Sakit~
"ayahh"
"Bunda minta ayah jaga ara jaga anak kita lindungi anak kita dan bunda sudah berjanji bunda akan menjodohkan anak kita dengan anaknya Hanna walaupun usia mereka berbeda jauh walaupun bunda tidak sudah disisinya lagi"
"Gag bunda harus kuat bunda pasti bisa
"Bunda jangan bberbicara aneh aneh kita menginginkan anak kita jadi kita sama sama harus menjaganya
"Bunda kuat bunda semangat demi anak kita bund
"Bundaa bangun bund bunda
"Bunda jangan tingalin ayah bund
"Bunda bangun
"Bundaaaaa
18tahun kemudian~~~~
⭐⭐⭐⭐⭐
Kediaman Adrian Adzkia Wisma
"Vannnn"seru bunda hanna memanggil revan
"Iya bund" Jawab Revan di sela sela sebelum berangkat kantor
"Bunda akan menjodohkanmu" Jelas langsung bunda hanna tanpa basa basi
"Apa menjodohkan ??"seru revan yang kaget
"Ia karena kamu belum bisa memilih pasangan yang benar lihat saja Bella ia memandangmu setelah kau mengumumkan kau penerus Bella meninta merujuk lagi"
" Semua itu karena apa??tanya bunda hanna
"Karena Harta-harta"jawab bunda hanna penuh penekanan
" Terserah bunda" kesal sinis Revan
"Kamu jangan seperti itu revan.bunda sudah tidak kuat lagi sedangkan anakmu membutuhkan seorang ibu sambung untuk nya" Jelas bunda hanna melihat revan yang egois keras kepala
"Ibu sambung ibu sambung. Arghhhh"teriak revan membuat bunda hanna menghela nafas kasar
⭐⭐⭐⭐⭐
Sekolah~
Di dalam kelas begitu ramai dan berisik ada yang sedang bercerita ada yang lagi foto-foto si kutu buku atau menyibukan diri sambil menunggu mata pelajaran selaniutnya
"anak anak bapak tunggu di lapangan sekarang" Ucap Pak Iqbal menggangetkan mereka
"Baik Pak" Sahut Murid murid menjawab
Yang kaget mendapati pak Iqbal secara tiba-tiba,setelah selesai mengganti pakaian murid pun menuju lapangan
"Sebelum memulai baca doa terlebih dahulu lalu berdoa di mulai" Seru pak Iqbal memimpin doa setelah selesai pak Iqbal pun membagikan kelompok
"Bapak bagi kelompok
kita hari ini pelajari pencak silat"Ucap pak Iqbal
"Apa pencak silat? Tanya Ara yang kaget
"Iya Sayang pencak silat"
"cie cie di panggil sayang"goda teman-temannya membuatnya malu dan kesal
Ara pun menarik nafas mencoba Untuk menenangkan perasaanya yang tak karuan antara malu dan kesal
"Anggel mari" panggil pak Iqbal
"Saya pak??ada apa" Tanya balik anggel yang tidak tau apa²
"Kamu bisa pencak silat? Tanya pak qbal
"Saya bisa pak"jawab anggel yang masih bingung
"Kalau gitu kamu lawan dia sekarang" Perintah pak iqbal menujuk ara
"Apa lawan dia gak level pak" Jawab anggel dengan sombongnya
"Maksud kamu" tanya Iqbal yang mendengar jawaban anggel
"Emmm engga pak"
"kalau gitu ayo lawan dia sekarang"
merekapun bertarung layaknya pemain nyata dan di antara mereka Anggel lah yang kalah
Jangan sombong di atas langit masih ada langit bukankah seperti itu
"Waww bagus sekali Ara kemampuanmu semakin bertambah" ucap pak Iqbal memberikan pujian
berbeda dengan Anggel yang malah kesal sendiri karena terkalahkan dan malu sendiri dengan ucapan nya...
"Selesai Olahraga Bapak tunggu kamu d Ruang Guru ya "
"Baik Pak" jawab Ara
⭐⭐⭐⭐⭐
"Aku pulang duluan yak" Seru fani
"Pulang duluan memangnya kenapa??"
"Mamah aku nyuruh pulang cepat entah kenapa" Jelas Fani menjawa
"Ooo ya sudah hati-hati ya" Jelas ara sambil berpeukan dan berciuman
Tinggal seorang diri ara yang sedang duduk twenung entah apa yang dipikirkannya Kesana kemari
Taman memang selalu menjadikan tempat sandaran untuk Ara.di kala ara sedang tidak baik baik se-sekali ara selalu pergi ketaman untuk menenangkan pikiran karena taman sebagai tempat favorite nya..
Ara terus sibuk mengayunkan ayunan
sesekali ara menghela nafas kasar membuang nya
"lepasin gak lepasin"
"siapa kamu"
"tolong tolong tolong"
Teriak seseorang meminta pertolongan
Ara yang sedang berfokus mengayunkan ayunan pun merasa kaget ketika mendengar teriakan minta tolong membuat ara terjatuh terlepas dari pegangan ayunan
Brughh..
"Awww kakiku"rintih ara ketika kena benturan batu membuatnya luka dan mengeluarkan darah
"Papa"
"Oma"
"Lepasin tolong"
Ara yang mendengar suara minta tolong yang semakin terdengar itu membuat Ara gusar bingung kemana harus di cari
"Gag aku jangan egois jadi manusia"
"Aku harus menolong"
Ucap Ara sambil bangun dari jatuhnya dan berjalan ddengan pincang
"Dimana suara itu"? Tanya Ara sambil melihat sekeliling taman taman yang masih sepi sudah tidak banyak di kunjungi
Ara terus mencari keberadaan seseorang yang minta tolong itu karena taman yang kunjungi tak ramai membuatnya sepi Ara terus mencari keberadaan Kesana kemari dengan telinga yang tajam
"Tolong"
"Oma"
" Papa"
"Affi tolong-in"
"Dari dalam kamar mandi" Seru Ara yang mendengar suara teriakan minta tolong Ara pun berjalan cepat walaupun menahan kaki nya yang terasa sakit dan berjalan pincang
"Halo ada orang di dalam" Tanya Ara dari luar kamar mandi sambil menempelkan telinga di pintu namun sayang nya tak ada jawaban sama sekali
"Halo halo apa bisa dengar " Tanya kembali Ara sebelum meninggalkan kamar mandi sayang nya tetap tidak ada jawaban
Ara yang kesal pun menendang pintu kamar mandi itu buggg💥💥 sampai penyok karena terbuat dari bahan semacam besi(kawat)
Hal lain seseorang yang ada di dalam kamar mandi pun kaget mendengar tendangan yang begitu kuat dan nyaring
"Tolong,tolong-in affi"
Hal lainya dengan Ara baru beberapa langkah pergi sudah mendengar kembali teriakan minta tolong Ara pun membalikan badan dan berjalan kembali keep arah kamar mandi
"Halow bisa dengar" Jelas Ara bsetanya kepada seseorang yang ada di dalam kamar mandi
"Tolongin affi"
"Apaaaaa" Teriak ara yang tak mendengar karena suara yang begitu pelan dan samar samar
Ara yang bertanya kembali tidak mendapat jawaban membuat Ara kesal dengan seseorang yang meminta pertolongan
Dengan hitungan maju mundur ara pun mendobrak pintu itu dengan 5kali dorogan akhirnya pintu itu terbuka melihat kan seseorang yang di ikat dan ruangan yang begitu sempit pengap dan kotor
"Tolong affi"Ucap meminta tolong sebelum kehilangan kesadaran membuat Ara terkaget
"Hey bangun bangun"seru ara sambil menepuk pipi nya yang chubby.
Ruangan yang kotor bau sempit dan kedap udara membuat nya sult untuk bernafas
Kantor
Menampilkan seseorang yang sedang di ujung tanduk emosi dengan nafas yang memburu bara dengan tatapan menajam
Sedang beradu dengan seseorang yang tidak mau kalah....
" DIMANA ANAK KU" Ucap seseorang itu dengan mata yang menatap tajam dan sedang memegang pisau
"Kau mau anak mu"
"Cari saja di pemakanan whahah"
Teriak kembali seseorang itu sambil men cengkraman baju yang tak kalah dengan menatap tajam sehingga mereka berdua saling bertatap tajam
"Bryan" Ucap seseorang itu memanggil asisten atau tangan kanannya itu
Dengan cepat Bryan pun mengerti akan panggilan itu untuk mengambil alih
⭐⭐⭐⭐⭐
"Arghhhhh" Teriak seseorang itu sembari menghancurkan barang barang yang ada di at as meja itu di sapu bersih dengan sekali usapan tangan nya
"DIMANA ANAKKU" Teriak nya kembali sembari memukul tembok sehingga tangan yang memukul tembok keras itu mengeluarkan darah
"Apa-apan yang kamu lakukan itu hah" Teriak Bryan sang asisten yang geram dengan bos nya tidak bisa bersabar
"Kita Tidak Diam Bersabar lah" Ucap sang asisten itu sambil men cengkram baju yang boss nya itu hal lainya dengan boss malah terkulai lemas memikirkan keadaan anak nya itu yang kehilangan jejak
BRAKkkkkk...
Suara pintu terbuka keras menampilkan seseorang yang sama halnya dengan diri nya
"DIMANA CUCUKU"Tanya sambil berteriak mencengkraman wajah anak.yang prustasi kehilangan kabar mendengar cucu yang hilang itu
"..... "Jawabnya hanya menggelengkan kepala dengan tatapan kosong
Brughhhhh seseorang itu malah terjatuh pingsan sang anak yang melihat ibunda nya terjatuh pingsan pun langsung membawa ke ruangan kesehatan diri nya tak memikirkan luka yang terasa ditanganya itu....
Rumah~
"Siapa yang kaka bawa?" Tanya nya melihat seorang kaka nya membawa anak yang begitu lucu
"Kaka tidak tau tapi cepat panggilkan dokter" Titahnya sang kaka meminta adiknya menelepon adiknya dan di angguki mengerti
Tak butuh waktu yang lama akhirnya dokter itu pun sampai
"Bagaimana? " Tanya Ara sambil mengigit jarinya yang melihat anak itu di bantu dengan alat pernapasan dan tangan yang di infus
"Untung saja Ara cepat membawa kalau tidak entah apa yang akan terjadi" Ucap nya sambil menepuk pundak ara
"Apakah dia bakal bangun?"
"Kita berdoa saja semua tuhan yang mengaturnya kita hanya bisa berencana" Jelas nya dokter almira sambil menepuk kembali pundak ara
"Baik kak terimakasih "
"Iya sama-sama kalau ada apa apa hubungi kembali kaka ya"jelas dokter almira yang melihat ketakutan di wajah Ara
TerimaKasih 🥰🌺
Dalam Masa Perbaikan|Revisi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Astirai
nyimak thor...
jangan lupa mampir jg di bukalah hatimu untukku
ttp smamgat ya, yuk saling dukung
2021-04-24
0
Dwisya12Aurizra
aku mampir ya... 😉
2021-03-13
0
Sutiah
hadeer 😁
2021-03-13
0