Menceritakan seorang anak gadis yang masih remaja bernama Ararianti Nurintan Wigya harus menerima perjodohan karena keinginan bunda nya itu sebelum meninggal mentitipkan sebuah amanah
Rumah Sakit~
"ayahh"
"Bunda minta ayah jaga ara jaga anak kita lindungi anak kita dan bunda sudah berjanji bunda akan menjodohkan anak kita dengan anaknya Hanna walaupun usia mereka berbeda jauh walaupun bunda tidak sudah disisinya lagi"
"Gag bunda harus kuat bunda pasti bisa
"Bunda jangan bberbicara aneh aneh kita menginginkan anak kita jadi kita sama sama harus menjaganya
"Bunda kuat bunda semangat demi anak kita bund
"Bundaa bangun bund bunda
"Bunda jangan tingalin ayah bund
"Bunda bangun
"Bundaaaaa
18tahun kemudian~~~~
⭐⭐⭐⭐⭐
Kediaman Adrian Adzkia Wisma
"Vannnn"seru bunda hanna memanggil revan
"Iya bund" Jawab Revan di sela sela sebelum berangkat kantor
"Bunda akan menjodohkanmu" Jelas langsung bunda hanna tanpa basa basi
"Apa menjodohkan ??"seru revan yang kaget
"Ia karena kamu belum bisa memilih pasangan yang benar lihat saja Bella ia memandangmu setelah kau mengumumkan kau penerus Bella meninta merujuk lagi"
" Semua itu karena apa??tanya bunda hanna
"Karena Harta-harta"jawab bunda hanna penuh penekanan
" Terserah bunda" kesal sinis Revan
"Kamu jangan seperti itu revan.bunda sudah tidak kuat lagi sedangkan anakmu membutuhkan seorang ibu sambung untuk nya" Jelas bunda hanna melihat revan yang egois keras kepala
"Ibu sambung ibu sambung. Arghhhh"teriak revan membuat bunda hanna menghela nafas kasar
⭐⭐⭐⭐⭐
Sekolah~
Di dalam kelas begitu ramai dan berisik ada yang sedang bercerita ada yang lagi foto-foto si kutu buku atau menyibukan diri sambil menunggu mata pelajaran selaniutnya
"anak anak bapak tunggu di lapangan sekarang" Ucap Pak Iqbal menggangetkan mereka
"Baik Pak" Sahut Murid murid menjawab
Yang kaget mendapati pak Iqbal secara tiba-tiba,setelah selesai mengganti pakaian murid pun menuju lapangan
"Sebelum memulai baca doa terlebih dahulu lalu berdoa di mulai" Seru pak Iqbal memimpin doa setelah selesai pak Iqbal pun membagikan kelompok
"Bapak bagi kelompok
kita hari ini pelajari pencak silat"Ucap pak Iqbal
"Apa pencak silat? Tanya Ara yang kaget
"Iya Sayang pencak silat"
"cie cie di panggil sayang"goda teman-temannya membuatnya malu dan kesal
Ara pun menarik nafas mencoba Untuk menenangkan perasaanya yang tak karuan antara malu dan kesal
"Anggel mari" panggil pak Iqbal
"Saya pak??ada apa" Tanya balik anggel yang tidak tau apa²
"Kamu bisa pencak silat? Tanya pak qbal
"Saya bisa pak"jawab anggel yang masih bingung
"Kalau gitu kamu lawan dia sekarang" Perintah pak iqbal menujuk ara
"Apa lawan dia gak level pak" Jawab anggel dengan sombongnya
"Maksud kamu" tanya Iqbal yang mendengar jawaban anggel
"Emmm engga pak"
"kalau gitu ayo lawan dia sekarang"
merekapun bertarung layaknya pemain nyata dan di antara mereka Anggel lah yang kalah
Jangan sombong di atas langit masih ada langit bukankah seperti itu
"Waww bagus sekali Ara kemampuanmu semakin bertambah" ucap pak Iqbal memberikan pujian
berbeda dengan Anggel yang malah kesal sendiri karena terkalahkan dan malu sendiri dengan ucapan nya...
"Selesai Olahraga Bapak tunggu kamu d Ruang Guru ya "
"Baik Pak" jawab Ara
⭐⭐⭐⭐⭐
"Aku pulang duluan yak" Seru fani
"Pulang duluan memangnya kenapa??"
"Mamah aku nyuruh pulang cepat entah kenapa" Jelas Fani menjawa
"Ooo ya sudah hati-hati ya" Jelas ara sambil berpeukan dan berciuman
Tinggal seorang diri ara yang sedang duduk twenung entah apa yang dipikirkannya Kesana kemari
Taman memang selalu menjadikan tempat sandaran untuk Ara.di kala ara sedang tidak baik baik se-sekali ara selalu pergi ketaman untuk menenangkan pikiran karena taman sebagai tempat favorite nya..
Ara terus sibuk mengayunkan ayunan
sesekali ara menghela nafas kasar membuang nya
"lepasin gak lepasin"
"siapa kamu"
"tolong tolong tolong"
Teriak seseorang meminta pertolongan
Ara yang sedang berfokus mengayunkan ayunan pun merasa kaget ketika mendengar teriakan minta tolong membuat ara terjatuh terlepas dari pegangan ayunan
Brughh..
"Awww kakiku"rintih ara ketika kena benturan batu membuatnya luka dan mengeluarkan darah
"Papa"
"Oma"
"Lepasin tolong"
Ara yang mendengar suara minta tolong yang semakin terdengar itu membuat Ara gusar bingung kemana harus di cari
"Gag aku jangan egois jadi manusia"
"Aku harus menolong"
Ucap Ara sambil bangun dari jatuhnya dan berjalan ddengan pincang
"Dimana suara itu"? Tanya Ara sambil melihat sekeliling taman taman yang masih sepi sudah tidak banyak di kunjungi
Ara terus mencari keberadaan seseorang yang minta tolong itu karena taman yang kunjungi tak ramai membuatnya sepi Ara terus mencari keberadaan Kesana kemari dengan telinga yang tajam
"Tolong"
"Oma"
" Papa"
"Affi tolong-in"
"Dari dalam kamar mandi" Seru Ara yang mendengar suara teriakan minta tolong Ara pun berjalan cepat walaupun menahan kaki nya yang terasa sakit dan berjalan pincang
"Halo ada orang di dalam" Tanya Ara dari luar kamar mandi sambil menempelkan telinga di pintu namun sayang nya tak ada jawaban sama sekali
"Halo halo apa bisa dengar " Tanya kembali Ara sebelum meninggalkan kamar mandi sayang nya tetap tidak ada jawaban
Ara yang kesal pun menendang pintu kamar mandi itu buggg💥💥 sampai penyok karena terbuat dari bahan semacam besi(kawat)
Hal lain seseorang yang ada di dalam kamar mandi pun kaget mendengar tendangan yang begitu kuat dan nyaring
"Tolong,tolong-in affi"
Hal lainya dengan Ara baru beberapa langkah pergi sudah mendengar kembali teriakan minta tolong Ara pun membalikan badan dan berjalan kembali keep arah kamar mandi
"Halow bisa dengar" Jelas Ara bsetanya kepada seseorang yang ada di dalam kamar mandi
"Tolongin affi"
"Apaaaaa" Teriak ara yang tak mendengar karena suara yang begitu pelan dan samar samar
Ara yang bertanya kembali tidak mendapat jawaban membuat Ara kesal dengan seseorang yang meminta pertolongan
Dengan hitungan maju mundur ara pun mendobrak pintu itu dengan 5kali dorogan akhirnya pintu itu terbuka melihat kan seseorang yang di ikat dan ruangan yang begitu sempit pengap dan kotor
"Tolong affi"Ucap meminta tolong sebelum kehilangan kesadaran membuat Ara terkaget
"Hey bangun bangun"seru ara sambil menepuk pipi nya yang chubby.
Ruangan yang kotor bau sempit dan kedap udara membuat nya sult untuk bernafas
Kantor
Menampilkan seseorang yang sedang di ujung tanduk emosi dengan nafas yang memburu bara dengan tatapan menajam
Sedang beradu dengan seseorang yang tidak mau kalah....
" DIMANA ANAK KU" Ucap seseorang itu dengan mata yang menatap tajam dan sedang memegang pisau
"Kau mau anak mu"
"Cari saja di pemakanan whahah"
Teriak kembali seseorang itu sambil men cengkraman baju yang tak kalah dengan menatap tajam sehingga mereka berdua saling bertatap tajam
"Bryan" Ucap seseorang itu memanggil asisten atau tangan kanannya itu
Dengan cepat Bryan pun mengerti akan panggilan itu untuk mengambil alih
⭐⭐⭐⭐⭐
"Arghhhhh" Teriak seseorang itu sembari menghancurkan barang barang yang ada di at as meja itu di sapu bersih dengan sekali usapan tangan nya
"DIMANA ANAKKU" Teriak nya kembali sembari memukul tembok sehingga tangan yang memukul tembok keras itu mengeluarkan darah
"Apa-apan yang kamu lakukan itu hah" Teriak Bryan sang asisten yang geram dengan bos nya tidak bisa bersabar
"Kita Tidak Diam Bersabar lah" Ucap sang asisten itu sambil men cengkram baju yang boss nya itu hal lainya dengan boss malah terkulai lemas memikirkan keadaan anak nya itu yang kehilangan jejak
BRAKkkkkk...
Suara pintu terbuka keras menampilkan seseorang yang sama halnya dengan diri nya
"DIMANA CUCUKU"Tanya sambil berteriak mencengkraman wajah anak.yang prustasi kehilangan kabar mendengar cucu yang hilang itu
"..... "Jawabnya hanya menggelengkan kepala dengan tatapan kosong
Brughhhhh seseorang itu malah terjatuh pingsan sang anak yang melihat ibunda nya terjatuh pingsan pun langsung membawa ke ruangan kesehatan diri nya tak memikirkan luka yang terasa ditanganya itu....
Rumah~
"Siapa yang kaka bawa?" Tanya nya melihat seorang kaka nya membawa anak yang begitu lucu
"Kaka tidak tau tapi cepat panggilkan dokter" Titahnya sang kaka meminta adiknya menelepon adiknya dan di angguki mengerti
Tak butuh waktu yang lama akhirnya dokter itu pun sampai
"Bagaimana? " Tanya Ara sambil mengigit jarinya yang melihat anak itu di bantu dengan alat pernapasan dan tangan yang di infus
"Untung saja Ara cepat membawa kalau tidak entah apa yang akan terjadi" Ucap nya sambil menepuk pundak ara
"Apakah dia bakal bangun?"
"Kita berdoa saja semua tuhan yang mengaturnya kita hanya bisa berencana" Jelas nya dokter almira sambil menepuk kembali pundak ara
"Baik kak terimakasih "
"Iya sama-sama kalau ada apa apa hubungi kembali kaka ya"jelas dokter almira yang melihat ketakutan di wajah Ara
TerimaKasih 🥰🌺
Dalam Masa Perbaikan|Revisi
Ara yang sedari tadi begitu gusar karena sang anak belum bangun membuat Ara prustasi akan takut terjadi apa-apa
"Kaka" Seru sang adiknya memanggil yang melihat sang kaka begitu juga kusar tak tenang tak jelas
"Bagaimana ini dek anak ini belum bangun sama sekali" Tanya sang kaka sambil memegang tangan adiknya dan menatap dengan tatapan bingung prustasi
".... "
"Argh" Teriak sang kaka yang bingung
"Kita bawa saja kak ke rumah Sakit bagaimana?" Seru sang adik memberikan saran
"... " Di jawaban setuju anggukan sang kaka
"Tolong bantu kaka ya dek kaka gak mau dia kenapa kenapa" Ucap nya sambil mengelus kepala anak itu dengan menitihkan air mata yang lolos keluar
🌺🌺🌺🌺🌺
Keesokan Pagi~
Terdengar suara adzan subuh yang berkumandang membangunkan seseorang yang masih enggan bangun dari tidurnya itu
Karena sudah menjadi kebiasan tidak membuat sulit untuk melaksanakan ibadah
"Vannn" Seru seseorang dari luar kamar
"Iya sebentar bund" Jawabnya yang baru selesai ibadah dan mengadu keluh kesah
Krekk Suara pintu terbuka~
"Bagaimana ada? " Tanya nya sambil menitihkan kembali air mata yang lolos keluar
"Jangan mengais bund" Seru nya menghentikan sang bunda kembali memangis
"Bagimana bunda tidak menangis bunda kehilangan cucu bunda van" Jelas nya sambil menjatuhkan diri di lantai yang tak kuat menahan.
"Evan sedang berusaha mencari bund, tapi takdir berkata lain sehingga belum di temukan" Ucap nya sambil menenangkan sang bunda yang tidak ada semangat.
🌺🌺🌺🌺🌺
Rumah Sakit ~
"Anak siapa sebenarnya kamu itu hah??"
"Kemana orang tua apa orang tua mu tidak mencari mu sampai terjadi seperti ini "
"Jika kaka suatu saat kehilangan seorang anak kaka tak akan diam"
Jelas nya Ara bertanya dan mengajak bicara kepada si sang anak walaupun tak ada jawaban sama sekali sesekali ala mengelus kepala sang anak itu
Kita Hanya Bisa Berencana Kehendak Allah Yang Menentukannya~
Jari jari itu kecil itun pun begerak sedikit dan pelan menandakan ada keajaiban bagi yang sang anak...
sedari tadi ara yang tertidur merasa terganggu karena gerakan tangan yang terasa,ara pun membulatkan dimana melihat jari sang anak itu bergerak pelan dan mata yang terbuka pelan-pelan.
Tak luput dari Ara tersenyum lebar dan bahagia melihat keajaiban yang diberikan tuhan.
"TerimaKasih Ya Allah" Jelas Ara sambil berucap syukur melihat sang anak yang kembali hidup tidak berlama lama dalam tidurnya.
Hal lainya dengan sang anak itu yang tak banyak bicara tapi menandakan banyak pertanyaan,dimana,siapa,dan ada apa,
ara terus mengelus kepala anak itu sesekali memberikan senyuman yang tulus.
"Jangan takut kaka akan menolong mu" Ucap ara sambil menggenggam erat tangan sang anak.
"Mamah" ucap nya sang anak menatap ara dan membuat ara bertanda tanya .
"Mamah, iya ya nanti ketemu mamah" Jelas Ara yang bingung entah harus bagaimana
🌺🌺🌺🌺🌺
Kantor
"Apaaa" Ucap seseorang yang menggema sambil membulatkan tatapan nya yang mendengar kabar sang bunda di larikan ke rumah sakit.
"Rapat Cukup Hari Ini" Jelas nya sambil meninggalkan.membuatnya bertanya-tanya apa yang terjadi mana mungkin mereka berani bertanya tentang kehidupan sang pemimpin itu mereka sudah cukup di terima di perusahaan nya itu.
"Dimana kamu sayang"Ucap nya sambil menatap poto sang anak yang lucu mungil itu sesekali menyeka air mata nya
Sang asisten yang melihatpun hanya bisa mengelengkan kepala yang pusing mencari keberadaan anak boss yang menghilang itu.
"Kau sedang bermain main dengan hewan buas" Kesal nya sang Asisten Bryan karena ada yang mencoba bermain main dengan boss nya ini dengan menatap tajam jalanan.
25menit sampai di rumah Sakit dimana sang bunda di larikan atau di bawa ke rumah sakit. tak butuh waktu yang lama sampai sudah di ruangan dimana sang bunda nya di rawat
"Bunda" Ucap nya sambil mengelus kening sang bunda
"Bunda ada apa??" Tanya sang anak yang memastikan melihat sang bunda yang begitu lemah
"Mana cucu bunda" Ucap sang bunda sambil menggengam tangan sang anak
"... " Jawaban yang diam membuat snag bunda mengerti akan arti itu
"Aku sedang berusaha mencari bund,tapi bunda jangan mengasingkan kesehatan bunda juga" Jelas nya sang anak sambil menggenggam tangan sang bunda
membuat sang anak mendengus kesal rasa nya ingin merobek orang yang sudah bermain-main dengannya melihat sang bunda menjadi lemah
Setelah menenangkan sang bunda sang anak pun keluar dari ruangan untuk menenangkan diri....
Hal lainya dengan ara yang baru bangun dari tidurnya merasakan ngantuk yang masih menjalar membuatnya menambrak seseorang
"Hooooo" Ucap ara menutup mulut yang menguap sepanjang jalan dan mata nya masih terasa ngantuk berat itu membuat ara kehilangan
Brughhhhh
"Mamah" Teriak Ara yang terjatuh
Beda halnya dengan laki laki yang akan merasa tertabrak dengan seseorang membuat jalannya terhenti seketika
"Maaf tidak sengaja" Jelas Ara memintaa maaf
"Sudahlah kau boleh pergi "ucap jelas nya tak ingin memperpanjang masalah
"Sebelum ya makasih om,ada anak yang perlu aku rawat" jelas nya menatanya sebelum pergi meninggalkan
"Ada anak yang perlu di rawat?"sahutnya sambil menatap kepergian Ara
"Sudahlah jangan memperpanjang masalah" Jelas nya sambil meninggalkan
🌺🌺🌺🌺🌺
Ruangan
"Ammmmmm" Seru ara memasukan makannya dalam sang anak
"makasih mamah" Jelas nya berucap sambil tersenyum lebar
"Jangan panggil mamah tapi panggil kaka" Pinta Ara yang merasa geli akan panggilan sang anak sambil mencubit hidung sang anak
"... "
"Huuh yaudah" Keluh ara melihat anak nya itu menggelengkan kepala sambil menampilkan wajah cemberut membuat Ara tidak tegak
"Abis ini mandi ya " Seru Ara sambil mendudukan sang anak di pinggiran ranjang
"Okeiii mamah"seru anak itu sambil ketawa
🌺🌺🌺🌺🌺
Taman
"Dimana Anakku"Teriak Seseorang menggema dan menghentakan kaki
Seseorang yang mendengar teriak ucapan yang menggema itu langsung membuka mata nya dan mendapati perempuan yang sedang menyilangkan tangan dan berpakaian minim bahan
"Jangan Harap Kau Bertemu Anakku" Balasnya dengan tatapan tajam
"Anak Kembar ku kemana kan Revan" Teriak nya menggema sampai orang lain memperhatikan menjadi pusat perhatian
"Anak Kembarmu sudah TENANG di atas" Jelas revan yang mengasal tidak ingin menambah beban masalah
"Cukup Bella Kau datang menghancurkan segalanya"Timpalnya dengan nada suara yang tidak mau kalah menggema dan menatap tajam
Hal lainnya dengan bella setelah puas memancing emosi revan ia malah pergi begitu saja
🌺🌺🌺🌺🌺
" Dingin" Rengeknya ketika ara mencoba menguyurnya dengan air dingin
"tidak" jelas ara sambil mengembalikan posisi sang anak yang berlari malah memeluknya
"dingin mamah" rengeknya kembali membuat ara mendengus kesal
"engga sayang mandi ya dari kemarin kamu belum mandi" ucap ara sambil mengalihkan anak itu yang terus merengek meminta Ara untuk menghentikan
"mamah dingin" teriak nya ketika ara menguyurnya membuat ara terkekeh geli
TerimaKasih🥰🌺
Dalam Masa Perbaikan|Revisi
Seminggu berlalu anak itu sudah dinyatakan sembuh dan di perbolehkan pulang
Sama halnya dengan sang ayah ara baru sampai rumah setelah melakukan perjalanan pekerjaan selama satu minggu
"Assalamualaikum " Seru sang ayah
"Walaikumsalam" Jawab zahra yang sedang berada di bawah
"Ayah" Seru zahra sambil menyalami sang ayah yang baru saja sampai atau pulang
"Ini Apa??" Tanya ayah zahra yang melihat botol susu dan susu bubuk
"Itu yah anuuu-" Jelas zahra menjawab gugup
"Ceritakan apa yang terjadi" sahut ayah zahra sambil menepuk baru zahra
"Kaka menemukan anak kecil yah" Jawab zahra sambil membuang nafas
"Menemukan anak kecil bagiamana ceritanya??"
"Jangan bilang kaka kamu Hamil di luar nikah"
"Engga yah bukan bukan seperti itu" Jelas zahra menjawab cepat ketika mendengar pertanyaan dari sang ayah menanggap kaka nya hamil di luar nikah
"Maafin zahra sama kaka yah kita berdua engga maksud bikin ayah kaget atau menyembunyikan sesuatu dari ayah" Ucap jelas zahra meminta sang ayah memberi pengertian agar tidak salah paham dan jadi fitnah
Ayah Faisal menghela nafas ketika mendengar sang anak nya menemukan anak orang lain yang tak tau identitas nya itu siapa membuat ayah Faisal di satu sisi takut akan terjadi fitnah menculik atau apa, ayah Faisal dan zahra pun bercerita hal lainya dengan Ara
☕☕☕☕☕
Ara tengah diam dan duduk di balkon bersama anak itu, hal lainya anak itu malah berasik main Kesana kemari sesekali membuat ara tersenyum dan di buat senyum ketawa karena ulah anak itu yang lucu dan gemas.
"Kakek"seru anak itu sambil berlari menuju seseorag membuat Ara yang sedari diam duduk kaget mendengar sang anak itu memangil nama kakek Ara yang merasa penasaran dan bingung pun
" Ayah "ucap kaget Ara yang mendapati sang ayah dengan menatap tajam membuat nyali Ara menciut lemah
Hal lainya dengan sang ayah itu mengabaikan anak itu dan memilih meninggalkan menuju ara
"Siapa dia" Tanya sang ayah dengan suara menggema dan menatap tajam Ara
"Maafin ara yah" Ucap ara meminta maaf dan menundukan kepala
"Angkatkan kepalamu" Seru ayah Faisal melihat Ara yang menundukan kepala ayah Faisal pun mengangkat wajah Ara dan menatap Ara melihat air mata yang mengalir
"Ayah sudah tau semua nya,ayah tidak kecewa dengan mu nak,ayah bangga melihatmu,tapi ayah takut kamu terjadi apa-apa bagaimana jika orang lain melihat nya dan menganggap memfitnah kamu sebagai penculik anak"Jelas ayah Faisal memberikan peringatan penjelasan
Ara yang mendengar semua masukan dari sang ayah memang sudah mengerti akan keputusan ini.Mengadopsi sebagai keluarga baru nya
"Mamah jangan nangis" Seru anak itu melihat ara yang menangis
"Apa mamah??" Tanya ayah Faisal yang kaget mendengar ucapan bocah kecil itu
"Maafin Ara yah" Jelas Ara sambil memeluk ayah Faisal dan menangis sejadinya
"Jangan nangis ayah tidak ingin melihat mu menangis kembali ini bukan salahmu tapi ini takdir "
"Takdir kau di pertemukan dengan anak ini" Jelas ayah Faisal sambil memangku anak itu kepangkuannya
"Kakek gendut" Seru anak itu sambil mentusuk tusuk perut ayah Faisal yang buncit
"Namanya siapa?" Tanya sang ayah sambil menatap ara
"... "
"Mana mungkin tidak tau" Seru sang ayah sambil menggeriyatkan bahu
"Nama aku raffi kakek" Seru raffi sambil mengakat kan tangan
"Nama yang ganteng" Balas ayah Faisal sambil mencubit hidung raffi
"Kake main yukk" Ajak raffi sambil menarik tangan Faisal
"Jangan ya kake baru pulang biarkan istirahat dulu" Jelas Ara mencegahnya memberikan pengertian
"Main nya sama tante aja yuk kakek yang harus istirahat kan udah kolot" Canda zahra yang tiba tiba datang
"Kamu bilang ayah udah tua udah kolot" Jelas ayah faisal menantang zahra sambil tangannya di pinggul
Krekkkkk suara
"Aaaaa encok ayah jadi lagi ambilkan obat ayah" Rintih sang ayah sambil mendudukan diri kembali
Zahra Raffi Ara malah tetawa melihat sang ayah yang lucu dan sang kakek yang begitu lucu
☕☕☕☕☕
"Bunda makan dulu ya" Jelas revan melihat sang bunda kehilangan kesehatan secara fisik dan mental
"Mana cucu bunda mana van" seru bunda revan meminta cucu kembali tapi dengan tatapan yang kosong menatap kedepan membuat revan akan prustasi yang di terima nya
"Bunda jangan seperti ini ini revan bun ini revan bunda pentingkan juga kesehatan bunda juga,bagaimana bisa menemukan cucu bunda kalau bunda tidak memenentingkan kesehatan" Jelas revan mengeluarkan pengertian dan penjelasannya
"Bundaaa" Teriak revan sambil menangis mengenggam tangan sang bunda
Membuat revan akan prustasi dengan semua cara ia gagal untuk mengembalikan kesehatan fisik dan mental sang bunda yang mulai terganggu
☕☕☕☕☕
"Mamah lapar" Seru raffi sambil mengoyangkan tangan Ara yang tertidur
"Ganggu saja " Decak Ara yang merasa terganggu
Raffi yang mendengar bentakan Ara membuat raffi sakit hati dan kecewa
"Papa aku ingin pulang "
"Papa oma tolongin affi"
"Papa oma"
"Hueeeeeeee"
Sama halnya dengan ara baru saja ia menutup mata sebentar yang merasa terganggu,pusing dan kantuk berat yang menghantui membuat ara ingin beristirahat
Halnya dengan raffi yang menangis di pojokan dengan tersedu sedu sambil memeluk lutut dan menundukan kepala
Ara yang mendengar suara tangisan samar samar dan tersedu sedu itu membuat ara mendengus kesal rasanya
"Siapa yang menangis gak liat aku ingin beristirahat" Decak kesal Ara sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang mungil itu
"Huahhh" Kesal Ara lagi lagi mendengar suara tangisan itu yang terasa menganggunya ara pun membuka mata dan melihat sekeliling tidak menemukan siapa
"Kamar mandi siapa yang menangis di kamar mandi" Decak kesal Ara yang masih terasa berat ngantuk yang menajalr itu Ara pun pergi meninggalkan tempat tisurnya itu berjalan mwnuju arah kamar mandi
"Astagfirullah" Seru Ara yang kaget melihat raffi menangis tersedu sedu DNA menunduk
"Maafin kaka sayang maafin kaka tidak bermaksud seperti itu" Ucap nya menarik Ara dalam pelukan namun sayang nyawa nya raffi malah kehilangan kesadaran
"Argghh"
"Bangun sayang jangan tinggalin kaka"
"Bangun nak"
"Bangun"
Teriak Ara membangunkan raffi yang malah kehilangan kesadaraan membuat ara mendesak kesal kecewa apa yang di lakukannya tadi sehingga menghilang kan nyawa orang
"Ayahhhh, Zahra tolong kaka"teriak ara dari tangga meminta pertolongan
"ada apa non" Tanya bi inah
"Bibi tolong panggilkan ayah sama zahra raffi hilang kesadaran"
"apaaaa" Teriak bi inah yang tak menyangka si kecil yang aktif itu
☕☕☕☕☕
"Ayah vangaimana dia belum bangun sama sekali " Rengeknya ara sambil megelus kepala raffi
"Tenanglah nak sebenarnya apa yang terjadi sampai seperti ini?"Tanya ayah zahra yang penasaran apa yang terjadi sehingga bisa menyebabkan raffi kehilangan emsadaran
Ara oun bercerita dari a sampai z membuat ayah Faisal dan zahra berdecak kesal dengan kebodohan anak nya itu
" Bodoh!!! Apa yang kamu lakukan Ara kamu sama saja membunuh anak orang"Bentak Ayah Faisal yang kesal dengan apa yang di lakukan anak nya itu di angguki setuju oleh zahra
"Maafin Ara yah Ara tidak bermaksud seperti itu" Jelas Ara zambil bersimouh di hadaoan kaki ayah Faisal
Ara terus memandangi wajah raffi yang begitu tenang tapi lemah
"Kapan akan bangun sayang mamah rindu padamu"jelas Ara mengajak bicara raffi
Sebuah gerakan tangan dan gerakan di mata yang terbuka membuat Ara tersenyum lebar beryjuru
" Maafin mamah nak mamah tidak bermaksud seperti ini" Jelas Ara sambil memegang erat tangan raffi lalu mencium nya
"Lapar" Itu lah yang keluar dari mulut sang anak ya malah membuat Ara tesenyum kikuk
Ara pun membangun raffi lalu mendudukkan nya
Dengan lahap raffi makan sampai habis
Dengan Sayur sop dan Nuget
"Alhamdulillah" Sahut Ara yang melihat raffi makan sampai habis
TerimaKasih 🥰🌺
Dalam Masa Perbaikan|Revisi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!