Bab 4 Sekolah

Hari senin dimana Hari kembali bekerja dan beraktivitas suara adzan membangunkan seluruh insan untuk melaksanakan ibadah

Ara bangun dari tidurnya untuk melakukan ibadah setelah melakukakan ibadah ara kembali tidur bukan untuk bermalas malasan tapi kepala terasa pusing dan perlu istirahat kembali

"Mamah bangun" Ucap nya seorang anak kecil yang membangunkannya

"Emmmm" Masih ngantuk tolak ara sambil membalikan diri

"Udah siang mah" Jelas raffi

"Emmm, memang nya jam berapaa ini" Tanya Ara dengan mata tertutup mulut berbicarav

"Jam yang pendek udah di angka 7 mah "

Jelas raffi yang belum mengerti

"Apaaaaa" Teriak Ara yang kaget dengan jawaban yang raffi lontarkan

"Jam 7,kenapa affi gak bangun in mamah hah" Decak Ara sambil menggerak gerakan raffi.

"Jangan sampai kesingan lagi aaaa"teriak Ara sambil berlari masuk dalam kamar mandi membuat raffi bengong

"Jangan bengong gak baik" Seru seseorang

"Kakek" Jawab raffi yang kaget dengan pukulan di pundak nya itu

"Ayo ikut kakek kita olahraga "

"Olahraga apa itu olahraga"

"Emmm apa yak"

"Udah yuk ikut kake aja yak"

" Let's go kakek"

Ayah Faisal mengajak raffi untuk olahraga pagi bersama sama dan ayah Faisal tidak merasa kesepian ketika raffi berada raffi terus membuat nya tersenyun dan tertawa

⛄⛄⛄⛄⛄

Lagi lagi revan harus berdecak kesal kesal kesal karena masih belum bisa menemukan sang anak

"Papah kaka kemana gak pulang pulang" Rengeknya sang anak..

"Sudahlah jangan tanya kaka kamu kemana papa sudah mencari tapi tidak menemukan nya " Jawab nya dengan nada tinggi membuat sang anak menangis kecewa karena merasa di bentak

Revan mendengus kesal ia tau jika oembucaraan nya barusan salah karena dengan nada tinggi

"Bukan maksud itu jangan nangis lagi ya papa sedang berusaha mencari kaka kamu" Jelas revan sambil memeluk dan mengelus kepala anak nya

⛄⛄⛄⛄⛄

"Kak cepetan kenapa lama" Decak kesal zahra yang menunggu ara lama tak kunjung datang

"Apaan sihhh berisik tauuu " Kesal Ara

"Berisik berisik pasti berisik kak sendiri yang ngelama lamain heuh" Kesal zahra tidak mau kalah

"Pisau nih,papa tusukin dimana hah" Gertak sang ayah melihat anak nya yang bersitengkar setiap waktu

"Ayahh" Seru Ara dan Zahra bersamaan

"Mamah" Teriak seseorang dari luar dengan keadaan keringat yang banyak

"Ayahhh" Kesal Ara melihat raffi yang tak bewujud seperti itu

Ara mengerti itu semua pasti ulah sang ayah karena melihat sang ayah tidak yang seperti itu.

"Mamah mau kemana?" Tanya raffi

"Mama mau sekolah sayang" Jawab Ara sambul berjongkok dan membersihkan wajah raffi yabg ber keringat

"Sekolah affi juga mau" Pinta raffi

"Nanti ya kalau mama udah sekolah affi boleh sekolah" Jelas nya Ara

"Kak ayo berangkat nanti kesiangan lagi" Desak Zahra yabg melihat waktu menuju kan dimana harus sudah sampai di sekolah

"Lalu siapa yang akan menjaganya" Tanya Ara sambil menatap ayah sama Zahra..

"Kenapa tidak sama ayah saja ayah kan tidak akan kemana mana" Jelas Zahra

"Iyah sama ayah aja ayah engga akan kemana mana ko Hari ini" Jawab sang ayah Faisal membenarkan jawaban Zahra

"Bener ya ayah "

"Awas aja kaloo ayah gk jagain raffi "

"Iya iya sana ayah jagain raffi ko "

"Yaudah mama berangkat sekolah dulu ya sayang, kamu sama kakek aja ya di rumah jangan nakall jangan pergi sendiirian kemana mana ngerti kan" Jelas Ara memberikan peringatan

" Iya siap mah"

"Yaudah ayah juga mengerti kan "

⛄⛄⛄⛄⛄

"Boss Hari ini ada kunjungan keSekolah"

"Kunjungan ke sekolah??

" Ya kunjungan ke sekolah

"Kapan?"

" Hari ini juga boss"

"Undur saja"

" Oh noo tidak bisa boss"

"Aku ini boss kenapa kau yang mengaturku"

" Karena aku sekertarismu boss"

"Dah lah cepetan kapan"

" Hari ini juga bos jam 10:00 sampai jam 12.00"

"Lama sekali"

" Oh no apa boss lupa aku sekertarismu dan boss selalu mengalihkan seluruh tugas kepadaku jadi bos main setuju aja"

"Tidak kenaa"

⛄⛄⛄⛄⛄

" Woiii aku denger denger nanti bakal kedatngan tamu pengusaha yang besar dan sukses itu

"Kata sapa luu"

" Emangnya lo gak tau udah ada dimana mana yang ngebicarain "

"Apa mamah??"

" Mamah lagi apa"

"Mama lagi duduk ditaman sayang"

" Sama siapa ko banyak orang orang disana"

"Kan lagi sekolah"

" Hay tantte"

"Anak mamah udah makan belum?"

" Udah mamah tenang aja"

"Yaudah nanti mama lanjutin ya sekarang mama masuk dulu y"

" Apa apan dia siapa dia kenapa manggilnya kamu mama hah"

"Astagfirulah kalian tuh berdosa banget ya"

"Cepat katakan apa maksud mu mamah hah?"

"Dah ah nanti aja ya sekarang mah kita ke kelas dulu"

" Iyah sabar dulu nanti aja yah"

Bukan Tanpa sebab terjatuh kembali menabrak seseorang karena Ara sedang memikirkan yang tak pantas di pikirkan sehingga menabrak seseorang

"Araaaaa" Teriak mela dan fani melihat Ara yabg terjatuh menambrak seseorang

Mela dan fani pun berlari mendekati Ara

Fani dan Mela pun membantu Ara untuk bangun dari jatuhnya hal lainnya dengan yang di tabraknya cuek dan dingin

Bagaimana tidak menjadi pusat perhatian atas ketampanan seseorang yang di tabrak oleh temannya Sendiri banyak yang berisik bisik tetangga melihat kejadian ada juga yang mengabadikan moment

"Ar, kamu ada yang sakit?" Tanya Mela yang khawatir

"Iyah ada yang yang Sakit gak aku gak mau mamah muda ku ini kenapa kenapa" Celetuk fani yang tak sadar dengan cepat Ara membungkam mulut fani dengan tangannya

Ara pun memberikan kode menatap tajam fani yang mengerti pun mengangguk

Hal lain yang merasa di tabrak itu menatap wajah ketiga gadis remaja itu dengan tatapan biasa dan cuek namun hati berkata lain

"Sekali lagi maaf in Ara " Jelas Ara sambil menundukan kepala diikuti dengan fani dan Mela

Hal lain bukan ya menjawab malah pergi begitu saja tanpa ada menjawab separate kata pun

"Ini ambil" Jelas asisten nya memberikan kartu nama karena menjadi saksi atas kejadian nya

"Fan fan liat ini bagaimana bisa seorang ararianti mendapat kan kartu dari si pengusaha muda yang sukses dimana mana " Jelas Mela sambil menatap kartu nama yang di berikan

"Jika kalian mau ambillah" Seru Ara yang tak peduli dengan kartu nama yang di berikan nya

"Buat aku mana?? " Jelas fani yang tak kebagian

"Nanti kita tabrak in lagi si Ara biar kamu dapat lagi" Bisik Mela membuat fani mengangguk mengerti hal lainnya dengan Ara malah pergi meninggalkan nya

⛄⛄⛄⛄⛄

"Raffi sinih" Seru ayah Faisal memanggil

"Siapa nama ayahmu?" Tanya kembali ayah Faisal

"Ayah raffi bukan kake" Tanya balik raffi

"Iyah nama ayah kamu siapa"

"Nama papa raffi revan kakek"

"Revan?"

"Kake kenal sama papa raffi"

"Namanya sama seperti anak teman kakek"

"Ya kirain kake kenal"

"Raffi mau pulang?"

"Mauu raffi udah kangen sama oma hana dede nanay kangen rumah pokonya kake"

"Oma Hanna? "

"Iya kake kenal sama oma hana? "

"Ngga"

"Jangan sedih gitu dong nanti kake cari in ya papa revan sama oma Hanna "

⛄⛄⛄⛄⛄

TerimaKasih🌺🥰

Dalam Masa Perbaiakan|Revisi

Terpopuler

Comments

Yani Wahid

Yani Wahid

agak sedikit bingung bacanya,,,

2021-03-29

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 Rumah Sakit
3 Bab 3 Takdir Bertemu
4 Bab 4 Sekolah
5 Bab 5 Perjodohan
6 Bab 6 Mamah Muda
7 Bab 7 Mabuk
8 Bab 8 Menggoda
9 Bab 9 Tabrakan
10 Bab 10 Lamaran
11 Bab 11 SAHHH
12 Bab 12 Magang
13 Bab 13 Kebenaran I
14 Bab 14 Membenci Dan Muak
15 Bab 15 Capek
16 Bab 16 Kebenaran II
17 Bab 17 Jadilah Ibu Untuk Anak²ku
18 Bab 18 Tidur Bareng
19 Bab 19 Ikut Kantor
20 Bab 20 Gempa Kasur
21 Bab 21 Aku Bukan Pelakor
22 Bab 22 Janji Membunuh-nya
23 Bab 23 Perjalanan Jauh 1 (Liburan)
24 Bab 24 Liburan 2
25 Bab 25 Darah
26 26 Kesal Dan Muak
27 27 Vanrara Wigzkia
28 28 Ujian Sebelum Menikah
29 29 Bertemu kembali Godaan Suami
30 30 Ice Cream
31 31 Keluarga Bahagia
32 32 Jalan-Jalan
33 Bab 33 Cucu Baru
34 Bab 34 Salah Paham
35 Bab 35 Ara Sakit
36 Bab 36 Nyonya Ara - Tuan Raffi
37 Bab 37 Menuju Halal
38 Bab 38 H-1
39 Bab 39 SAHHHHHH
40 Bab 40 Macan Betina Galak
41 Bab 41 Satu Kamar Tidur Bersama
42 Bab 42 Tidak Anak Tidak Istri Sama Saja
43 Bab 43 Keselamatan
44 Bab 44 Bayi Besar Minta Jatah
45 Bab 45 Kalian Semua Fitnah
46 Bab 46 Pasti Bisa Melewati Badai Ini
47 Bab 47 Surat Peringatan
48 Bab 48 Bolos Sekolah
49 Bab 49 Hati Yang Panas Emosi Yang Membludak
50 Bab 50 Bunuh Saja Aku
51 Bab 51 Kritis
52 Bab 52 Menjemput Anak Bunda
53 Bab 53 Menyesal
54 Bab 54 Kesempatan Tidak Selalu Datang 1×
55 Bab 55 Takdir Istri
56 Bab 56 Selembut Orang Tua
57 Bab 57 Memulai Kembali
58 Bab 58 Hamil??
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 Rumah Sakit
3
Bab 3 Takdir Bertemu
4
Bab 4 Sekolah
5
Bab 5 Perjodohan
6
Bab 6 Mamah Muda
7
Bab 7 Mabuk
8
Bab 8 Menggoda
9
Bab 9 Tabrakan
10
Bab 10 Lamaran
11
Bab 11 SAHHH
12
Bab 12 Magang
13
Bab 13 Kebenaran I
14
Bab 14 Membenci Dan Muak
15
Bab 15 Capek
16
Bab 16 Kebenaran II
17
Bab 17 Jadilah Ibu Untuk Anak²ku
18
Bab 18 Tidur Bareng
19
Bab 19 Ikut Kantor
20
Bab 20 Gempa Kasur
21
Bab 21 Aku Bukan Pelakor
22
Bab 22 Janji Membunuh-nya
23
Bab 23 Perjalanan Jauh 1 (Liburan)
24
Bab 24 Liburan 2
25
Bab 25 Darah
26
26 Kesal Dan Muak
27
27 Vanrara Wigzkia
28
28 Ujian Sebelum Menikah
29
29 Bertemu kembali Godaan Suami
30
30 Ice Cream
31
31 Keluarga Bahagia
32
32 Jalan-Jalan
33
Bab 33 Cucu Baru
34
Bab 34 Salah Paham
35
Bab 35 Ara Sakit
36
Bab 36 Nyonya Ara - Tuan Raffi
37
Bab 37 Menuju Halal
38
Bab 38 H-1
39
Bab 39 SAHHHHHH
40
Bab 40 Macan Betina Galak
41
Bab 41 Satu Kamar Tidur Bersama
42
Bab 42 Tidak Anak Tidak Istri Sama Saja
43
Bab 43 Keselamatan
44
Bab 44 Bayi Besar Minta Jatah
45
Bab 45 Kalian Semua Fitnah
46
Bab 46 Pasti Bisa Melewati Badai Ini
47
Bab 47 Surat Peringatan
48
Bab 48 Bolos Sekolah
49
Bab 49 Hati Yang Panas Emosi Yang Membludak
50
Bab 50 Bunuh Saja Aku
51
Bab 51 Kritis
52
Bab 52 Menjemput Anak Bunda
53
Bab 53 Menyesal
54
Bab 54 Kesempatan Tidak Selalu Datang 1×
55
Bab 55 Takdir Istri
56
Bab 56 Selembut Orang Tua
57
Bab 57 Memulai Kembali
58
Bab 58 Hamil??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!