Episode 8

"yatuhan kenapa kau mengambil dia dariku?? Kau tau bukan aku menantikannya selama 4 tahun, dan kau dengan mudahnya mengambil dia begitu saja? Apa aku ini belum oanatas menajdi sosok seorang ibu??" Batin Maria dengan tatapan yang menatap memandang luasnya ibu kota dari balkon kamarnya.

Maria kini sedang berdiri di balkon kamarnya, pandanganya menatap lurus kedepan, air mata yang berderai dipipinya seakan menggambarkan luka yang begitu mendalam.

Tak ada lagi senyuman yang menghiasi wajah cantik Maria.

Maria sebenarnya bukanlah wanita yang selalu berlarut dalam kesedihan.dari dulu ia selalu ceria bahkan bersikap hangat. Hal itulah yang membuat Rey jatuh cinta padanya.

Namun keceriaan itu seakan sirna,ketika 2tahun lalu disaat ia menginjak kehamilan 7 bulan ia mengalami kecelakaan bersama dengan kedua orang tuanya. Pada saat itu Maria ingin menyusul Rey yang sedang bertugas diluar kota,karna kehamilannya Maria tak bisa jauh-jauh dari Rey.sbelumnya Maria sudah melarang Rey untuk berpergian dahulu namun Rey tetap memutuskan untuk pergi dan menyuruh Maria untuk menyusulnya.

Namun naas saat diperjalanan tepatnya diarah berlawanan mobil melaju kencang hingga membuat ayah Maria kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan. Mobil yang ditumpangi Maria dan kedua orang tuanya terbentur keras,hingga menyebabkan kedua orang tua Maria meninggal ditempat. Sementara Maria ia dilarikan kerumah sakit, namun karna benturan yang keras dan kondisi Maria yang kritis hingga akhirnya Maria mengalami keguguran dan divonis tak akan memiliki keturunan kembali. Bukan tidak bisa namun hal itu kemungkinannya sangat tipis.

Terbayang bukan bagaimana jika ada diposisi Maria, Maria yang kehilangan orang yang disayanginya sekaligus secara naas dan juga kehilangan calon buah hatinya. Maria seakan terpukul, ia berfikir andai saja Rey menuruti keinginannya,maka Maria tak harus menyusulnya keluar kota dan mengalami kejadian naas itu, maka itulah sebabnya mengapa Maria selalu mengabaikan Rey.

Karna untuk saat ini Maria masih buta akan arti dari takdir,yang ia tau hanyalah penyesalan.

"Tuhan mengapa kau mengambil segalanya dariku!!!!" Ucap Maria dengan air mata yang berlinang.

--------------

Sementara itu Rey dan Anita kini sedang makan siang. Mereka memesan menu favorit yang ada di restoran bintang lima itu. Sebenarnya anita merasa keberatan dengan harganya, namun apa boleh buat apapun keinginan Rey ia harus menurutinya.

Anita tak habis pikir kenapa orang kaya selalu mengahmbur-hamburkan uangnya. Hanya untuk sekali makan saja ia mampu merocek uang 3jutaan. Berbeda dengan Anita uang 3 juta itu bisa untuk dipakai makan selama berbulan-bulan.tapi sudahlah orang kaya mah bebas.

Anita memakan makananya dengan lahap. Lagi pula ia sangat merasakan lapar karna dari semalam ia belum makan sama sekali. Rey yang memperhatikan Anita makan dengan lahap pun hanya geleng-geleng kepala.

"Oh ya, persiapkan dirimu untuk besok" ucap Rey sambil menyendokan makanan kemulutnya.

"Untuk apa tuan?" Tanya Anita dengan mulut yang penuh.

"Kita akan menikah!" Ucap Rey singkat.

"Uhukkkk uhukkkkk" Anita tersedak karna kaget akan ucapan Rey.

Rey pun dengan cepat memberikan minuman yang langsung dimabil.oleh Anita, Anita meneguknya hingga habis setengah gelas.

"Makanlah dengan tenang,tidak ada yang akan mengambil makananmu" ucap Rey santai.

"Eeeuuu maaf tuan, tuan apa kau becanda perihal hal tadi? Ah ya,,, kau oasti bercanda bukan hahahaha mana mungkin ucapanmu tadi itu benar " ucap Anita dengan tersenyum.

"Tidak! Saya serius. Besok kita akan menikah!" Ujar Rey.

"Apa!!!!" Teriak Anita dengan netra yang membulat sempurna,selain itu juga teriakan Anita mengundang perhatian pengunjung lainya.

"Pelankan suaramu!!! Lihatlah semua orang menatap kita!!" Ucap Rey dengan suara yang pelan bahkan terdengar seperti berbisik. Anita pun menoleh dan benar semua orang menatap dirinya, Anita pun hanya tersenyum kikuk.

"Tuannnn! Tidak. Ibuku saja belum sadar tuan ,kita tak bisa melakukan pernikahan itu besok!!" Anita beralasan.

"Bukankah jika ibumu sadar pun kau tak akan memberi tahunya?" Ucap Rey dengan senyum kecut.

Deg!!!!

"Eeeuuu tapi aku belum lulus sekolah,tunggulah sebentar lagi tuan!" Ucap Anita dengan nada memohon.

"No!! Keputusan sudah bulat, dan Ya! Ibumu besok akan menjalani pengobatan diluar negri, disana kau tak perlu khawatir. Ibumu ada dengan domter pribadiku dan juga perawat yang akan mengurus segala kebutuhannya. Kau disini cukup mendoakannya saja! Soal sekolahmu kau masih bisa melanjutkannya!" Ujar Rey panjang lebar.

Anita pun hanya menghela nafas panjang, ia tak bisa melawan ia hanya mampu menerimanya.

"Baiklah" ucap Anita dengan nada lesu. Sementara Rey nampak tersenyum puas mendengar jawaban dari wanita yang sudah menarik perhatiannya.

"Dan ya pernikahan kita tak akan mengundang banyak orang! Namun kelak suatu saat jika aku bercerai dengan istriku maka aku akan menimahimu secara sah Dimata agama dan hukum. Tapi itu kemungkinannya kecil Anita, karna aku begitu mencintai Maria!! tapi walaupun begitu kamuntetap istriku aku akan bersikap adil padamu dan memenuhi kebutuhanmu dan juga ibumu. dan belajarlah bersikap layaknya suami istri pada umumnya meskipun tak ada rasa cinta diantara kita." Ujar Rey kembali.

"Deg!!!"

Mendengar penuturan Rey entah mengapa hati Anita merasa sakit, dengan sekuat tenaga Anita menahan air matanya untuk tidak jatuh. Jika boleh jujur, keinginan pernikahan Anita bukanlah pernikahan seperti ini, pernikahan yang hanya didasari karna saling membuthkan dan menguntungkan satu sama lain, pernikahan yang tak didasari atas nama cinta. Namun demi sang ibu Anita rela mengorbankan segalanya. Yang terpenting bagi Anita adalah ibunya sembuh,dan mendapatkan kehidupan layak dimasa tuanya.

Ia begitu menyesali akan tingkah ayahnya ,tapi entahlah setelah kejadian ini apakah Anita mampu dan masih mau memanggil Burhan sebagai ayahnya. Lagi pula apa ada seorang ayah yang membiarkan anaknya susah? Meskipun orang tuanya bercerai dan keduanya menjadi mantan,tapi apa ada yang namanya mantan anak?tidak! Tapi Burhan seakan menciptakan gelar baru itu untuk Anita.

"Eh saya permisi ketoilet sebentar tuan!" Ucap Anita yang melenggang pergi tanpa menunggu persetujuan dari Rey.

Anita terasa semakin berat menahan air matanya yang akan segera lolos dan membasahi pipi. Ia menghapus air matanya dengan kasar dan berlari menuju toilet.

Rey mengerti akan perasaan anita, meskipun pernikahan mereka tak didasari cinta tapi seharusnya Rey tak.memperlakukan Anita seperti itu.

"Maafkan aku Anita,tapi aku begitu mencintai Maria dan tak bisa meninggalkannya" batin Rey.

Sementara itu ditoilet, Isak tangis membasahi pipi Anita. Ia menangis dengan air mata yang deras. Apa ia sanggup menjalani pernikahan tanpa cinta? Apa benar ia hanya seperti wanita malam disana, wanita penggoda yang berharap lebih akan diperlakukan layaknya istri sesungguhnya? Tapi mau bagimana lagi,ini sudah menjadi keputusan Anita.

"Ok Anita,ini demi ibu. Jika Rey hanya membutuhkan tubuhmu,maka kau hanya membutuhkan hartanya!jika Rey tak.memberikanmu cinta dan mencintai orang lain.maka kau pun tak akan menjatuhkan hatimu untuk dia dan kelak kau akan menemukan cinta yang sesungguhnya" batin Anita menguatkan dirinya sendiri.

Anita pun membasuh muka nya dengan air, kemudian merapihkan rambutnya, Anita menatap dirinya di cermin.

"baikhlah Anita ayo, bersikaplah seperti biasa!"

Anita pun melangkahkan kakinya untuk kembali ketempat makan tadi bersama Rey.

"maaf tuan sudah menunggu!" ujar Anita kemudian terduduk.

"tidak papa , emmm baiklah ayo kita pulang!" ajak Rey yang menggandeng tangan Anita.

Anita pun tak menolak ia menerima semua yang diperlakukan oleh rey.keduanya pun pulang menuju appartement Rey. karna mereka akan melaksanakan pernikahan esok pagi.

pernikahan yang hanya dihadiri oleh penghulu dan saksi saja.

pernikahan yang dilaksanakan jauh dari kata mewah.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nuviza

Nuviza

boleh lah bersedh maria tpi jgn terlalu larut, harusnya km bersyukur rey msh cinta sm kmu wlpun km gak kasih keturunan le dia,,, anggep ajh itu udh takdir tuhan jangan. mlh km lupa kodrat sbg istri

2021-12-04

0

Iiq Rahmawaty

Iiq Rahmawaty

ya wajar maria sampe stres selama itu..kn orgrua nya juga ikut mninggal.. dan maria kcelakaan krna mau nyusul rey.. rey sharusnya jgn egois.. tp maria jg sharus nya jgn berlarut2 sedihnya..

2021-09-07

0

Revina Imut

Revina Imut

takira Rey non muslim 🤔🤔🤔

2021-09-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!