Episode 5

-RumahSakit

Anita nampak sedang melangkahkan kakinya menuju rumah sakit,meski dengan langkah terseok-seok karna masih merasakan sakit di area sensitifnya ia tetap berjalan meskipun secara perlahan.

sesampainya dirumah sakit,Anita memasuki ruangan rumah sakit dan bertemu dokter, dokter pun memberikan surat persetujuan oprasi kepada Anita,dengan cepat anitapun menandatangani surat itu.

"baiklah, terimakasih,kami akan melakukan sebaik mungkin. namun tetap berdoalah pada yang kuasa karna dia lah yang menentukan semuanya" ucap sang dokter.

"baik dok,tolong usahakan semampu mungkin,aku percaya ibuku akan sembuh" ucap Anita dengan senyuman.

Bu Anisa pun dibawa oleh beberapa petugas perawat menuju ruangan oprasi. beberapa dokter pun ikut masuk kedalam.lampu hijau sudah menyala pertanda oprasi akan segera dimulai. sementara Anita mondar mandi didepan pintu ruangan,perasaan kalut tak karuan,pikirannya kesana kemari menerawang kejadian kebelakang,dimana ia tertawa bahagia meskipun dengan hidup yang sederhana dan juga pas-pasan.

'bu...ibu harus kuat ibu harus sembuh,demi Anita Bu. Anita janji akan membahagiakan ibu hiks..hiks....' batin Anita.

air mata Anita sudah tak terbendung lagi, kini pipi mulusnya sudah basah akan air mata yang terus berjatuhan.

ia hanya mampu berdoa pada yang kuasa atas segala sesuatunya,namun jika boleh meminta. Anita meminta tolong sembuhkan ibunya itu,karna dialah tujuan hidup Anita.

sementara itu disisi lain...

Zoy asisten sekaligus sahabat Rey merasa heran,pasalnya dari tadi Rey tersenyum sendiri. Ya,Rey merasa bahagia karna dia akan memiliki Anita sepenuhnya.

"woyyy Lo gila ya Rey,dari tadi senyam senyum sendiri. kaya udah dapet Goa sempit aja semalem hahahaha" kata Zoy dengan tawanya yang khas.

"hahahaha tebakan Lo bener bro!! gue abis dapet berkat!" kata Rey dengan tersenyum lebar.

Zoy melihat garis senyum dibibir Rey merasa senang,karna pasalnya semenjak Maria istri Rey keguguran. Rey menjadi sosok yang dingin dan untuk tersenyum pun enggan.

'apa dia tersenyum??ya dia tersenyum!! syukurlah sudah lama aku tak melihat tawa lepasnya. tapi apa maksud perkataannya tadi?apa dia tadi malam benar-benar melakukan itu dengan seorang pelayan??? apa mungkin?bukankah Rey mencintai Maria apa benar dia berani mengkhianati Maria?entahlah' batin rey merasa senang sekaligus bertanya-tanya.

"euhhhh bos, apa Lo semalem make dia? apa Lo sama Maria baik-baik aja?" tanya Zoy memastikan.

"tentu,barang bagus kenapa gk dipake! soal Maria Lo jangan sampe kasi tau dia." ketus Rey.

Zoy yang melihat ekspresi Rey merasa bersalah karna ucapannya.

"oh ya Zoy Lo tolong cari tau semuanya tentang dia. gue mau secepatnya !!" ujar Rey.

"baik bos siap!" ujar Zoy sambil berlalu meninggalkan ruangan Rey.

sementara Rey mengukir kembali senyumannya,kepalanya mendongak menatap langit-langit ruangannya.

'Gadis kecil kau begitu menarik!!' batin Rey menyeringai

memang selama ini Rey merasa kesepian, sifat Maria yang berlebihan membuat Rey merasa jengah dan bosan. Maria yang sudah tak bisa memberinya kepuasan dan juga kehangatan, membuat rasa cinta Rey berkurang.

Rey paham jika istrinya Maria begitu terpukul akan kejadian yang menimpanya,padahal sebenarnya tak hanya Maria Rey juga merasakan kesedihan mendalam.

buah cinta yang dinanti bertahun-tahun harus meninggal terlebih dahulu.

Rey pun sama seperti Maria merasa sedih,namun Rey sadar berlarut-larut dalam kesedihan tak akan membuat kembali seperti semula. yang ada hanya akan menambah luka baru.

Rey selalu mencoba mengerti Maria,namun Maria tetap saja acuh pada Rey. Sudah berulang kali Rey membujuk Maria untuk mencoba mengikhlaskan namun tetap saja tak ada perubahan.

Rey memang sudah menikah,namun semenjak kejadian itu Rey merasa tak mempunyai istri. segala kebutuhannya ia penuhi sendiri,maka apa wajar jika Rey sekarang berpaling kepada wanita lain?.

jam terus berlalu,langit sudah menunjukan lembayung senja nya. Rey memutuskan untuk pulang. karna ingin melihat keadaan Maria.meskipun begitu dalam lubuk hati Rey,Rey tetaplah mencintai Maria. wanita yang sudah bersanding dengannya selama 6tahun itu.

Rey berharap hari ini Maria mulai bisa hangat kembali pada dirinya.

"Zoy gue duluan ya! Lo gak pulang Zoy?" tanya Rey.

"ahh baiklah, Gue juga mau pulang tapi gue ada urusan dulu" ucap Zoy.

"ok gue duluan ya bro, oh iya Lo jangan lupa apa yang gue minta!"

"on going bro Lo tenang aja. besok udah beres. nyari gituan mah gampang!"

"ok gue pulang ya" ucap Rey sambil melenggangkan langkahnya.

Rey menuju parkiran dan memasuki mobil. tak butuh waktu lama Rey segera menancapkan gas membelah jalanan ibu kota. raut wajahnya nampak bahagia, hari ini ia berharap Maria akan bertanya banyak pada Rey,karna semalam ia tak pulang kerumah.

tak butuh waktu lama,Rey sampai di perumahan elit yang berjejer rumah besar bak istana.

Rey membunyikan klakson pada security dirumahnya,security itupun membukakan pintu. Security itu mengangguk kan kepalanya tanda hormat,ketika Rey keluar dari mobil. sementara Rey hanya menanggapinya dengan senyuman.

dibukakan pintu yang besar dan menjulang tinggi ia memasuki rumah sekaligus istananya bersama Maria. Rey nampak mencari kesana kemari.

"dimana Maria" pertanyaan itulah yang terlontar dari bibir Rey ketika menjelajahi rumah yang besar.

sudah cukup lama Rey mencari Maria namun ia tak menemukannya, dikamar tak ada kamar mandi pun kosong.

"bi, bi isah!!" teriak Rey.

bi isah adalah salah satu asisten rumah tangga Rey dan Maria. ia sudah bekerja disana selama Rey menikah.artinya sudah lama.

"iya tuan kenapa?" tanya bi isah dengan celemek yang menempel ditubuhnya,pertanda bahwa dia sedang bergelut didapur untuk makan malam.

"nyonya Maria mana?" tanya Rey .

"nyonya Maria ada ditaman belakang tuan" ucap bi isah.

"makasih bi,silhakan dilanjut tugasnya" ucap Rey lalu berlalu meninggalkan biisah dan menuju taman belakang rumah untuk menemui istrinya itu.

Rey berada di ambang pintu ,ia melihat Maria yang tengah duduk di bawah pohon ditemani secangkir teh. tatapannya lurus kedepan ditemani langit malam yang sudah mulai bertaburan bintang dan cahaya rembulan.

raut wajah Rey berubah menjadi raut wajah yang kecewa, pasalanya ia kira setelah semalam tak pulang Maria akan khawatir akan dirinya tapi ternyata tidak. mengirim pesan hanya menanyakan dimana sedang apa saja tidak.

Rey menarik nafas dan membuangnya kasar,kemudian ia menuju tempat dimana Maria duduk.

"sayang sedang apa?" tanya Rey yang mendudukan dirinya disamping Maria.

hening tak ada jawaban.

"apa kau sudah makan kemudian minum obat?" tanya Rey kembali, namun lagi-lagi Maria tak menjawab. dirinya seakan menjauh dari Rey dan kemudian melangkah kan kakinya.

Rey yang melihat hal itu nampak kecewa dan murka. sudah cukup ia bersabar selama 2 tahun ini. dia selalu bertahan dengan Maria karna ia sadar bahwa Rey mencintai Maria. namun Maria seakan tak menganggapnya ada.

"MARIA!!!!!!" Teriak Rey dengan suara meninggi. namun Maria tak menghiraukannya.

"Apa kau tuli? apa kau sudah tak menagnggapku lagi hah! apa maumu Maria? apa? Jawab sampai kapan kau akan seperti ini terus Maria!!!!" ucap Rey dengan emosi yang sudah menyelimuti dirinya.

Maria nampak menoleh lalu ia menarik nafas dengan panjang dan menghelanya.

"kenapa mas? apa ada masalah?" tanya Maria dengan wajahnya yang tersenyum.

mendengar pertanyaannya itu Rey nampak naik pitam.

"Ada apa? harusnya aku yang bertanya padamu Maria kamu kenapa?!!!" kata Rey yang kini mendekat ke arah Maria.

"mas tentu tau jawabannya!" ketus Maria.

Rey membulatkan matanya,rahangnya mengeras"maria,harus berapa kali aku bilang padamu hah? ikhlaskan ikhlaskan semuanya! apa kau tak mengerti? apa kau pikir aku tak bersedih? aku kehilangan,aku sedih atas perginya dia. dan sekarang aku juga merasa kehilangan dirimu Maria! jiwamu memang ada di dekatku, apa hatimu ada disini? apa pikiranmu ada disini? apa kau pernah memikirkan diriku? bahkan segala kebutuhanku aku penuhi sendiri dan kau terus seperti ini! bahkan aku tak pulang semalaman apa kau bertanya atau mengkhawatirkan ku?apa maumu Maria?!!!!"

"entahlah! lagi pula kau sudah dewasa pasti kau bisa jaga dirimu sendiri" ucap Maria yang melenggakan kakinya meninggalkan Rey yang sedang tersulut emosi.

Rey melihat tingkah Maria semakin geram,ia mengacak rambutnya kasar, matanya merah menahan amarah.

'baiklah Maria,jangan salahkan aku jika aku benar bermain di belakangmu!!!' batin Rey prustasi akan tingkah istrinya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Revina Imut

Revina Imut

jgn salahkan pak suami yg cari kehangatan di luar sana,ganteng, berduit,berkuasa, wanita mana yg gak mau,bodoh banget 😔😔😔😔😔

2021-09-01

0

RDS

RDS

hahahaha...😁😁😁
aku bingung...
di satu sisi aku gak suka ada orang ketiga...
tapi di sisi lain, aku juga gak suka kalo istrinya modelannya kaya begini...

2021-04-19

0

siti

siti

jangan tanyakan kenapa pasangan mu berselingkuh tapi kamu yang harus intropeksi dulu

2021-02-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!