Episode 15

Anita dan Rey sudah sampai di loby appartement. Zoy sudah keluar dari mobil. Anita dan Rey hendak menyusul Zoy keluar. namun saat Anita ingin melangkah,kepalanya terasa pusing badannya terasa lemas. reflek Anita memegang kepalanya.

Rey yang melihat itu nampak khawatir.

"sayang kamu kenapa?" tanya Rey dengan nada yang begitu khawatir.

"euhh tidak, tidak papa!!" ucap Anita sambil tersenyum paksa,ia tak mau membuat Rey khawatir.

"baiklah ayo keluar" ucap Rey,dan hanya dijawab anggukan oleh Anita. Rey melangkahkan kakinya diikuti oleh Anita.

dengan sekuat tenaga, Anita mengikuti langkah Rey, namun tubuh Anita terasa semakin lemas,pandangannya buram,kepalannya merasakan nyeri yang sangat teramat sakit.

"brukkkkkk!" Anita jatuh pingsan , namun berhasil ditahan oleh Rey. Rey sangat panik.

"zoyyy!!!zoyyyyyy!!!" teriak Rey yang membuat Zoy berlari kearah Rey.

"Anita kenapa Rey?" tanya Zoy.

"heiiii! Lo buta! dia pingsan BOD*h!!!!" ucap Rey dengan suara yang meninggi.

"ahhhh sudahlah ayo cepet bawa Anita kedalem"

Rey pun segera membopong tubuh mungil Anita kedalam lift. tak butuh waktu lama, Rey sudah sampai di appartement dan menidurkan Anita dikamarnya. Rey begitu sangat panik, ia merasa bodoh bukannya membawa Anita kerumah sakit malah membawa Anita kekamarnya.

"zoy! panggil dokter kemari!!" ucap Rey panik.

"sudah dia sedang dijalan, 5 menit lagi sampai!!" ucap Zoy.

"tidaklah bisa dipersingkat??" ucap Rey dengan kesal.

"astaga Rey, kenapa kamu jadi bodoh??? 5 menit sudahlah waktu yang cepat!!! untuk naik lift dari bawah sampai sini saja kita butuh waktu 2menit!!!" batin Zoy menggerutu.

"Tingg Tong" suara bel pintu apartment Rey, Zoy pun segera turun kebawah dan membuka pintu. benar saja dokter sudah sampai , Zoy pun segera menyuruh dokter untuk mengikutinya.

sesampainya nya dikamar, dokter langsung memeriksa keadaan Anita,sementara Rey terus saja mondar - mandir,entah mengapa Rey takut terjadi sesuatu pada Anita.

beberapa menit sudah, dokter sudah memeriksa Anita.

"gimana keadaanya dok?" tanya Rey panik.

"dia baik- baik saja, hany...."

"baik-baik saja darimana nya??? jelas dia pingsan dasar bod*h!!!!" maki Rey memotong ucapan sang dokter.

mendengar hal itu Zoy terkekeh,ia menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Rey,dengarkan dokter dulu. dasar kau ini, bukan dia yang BOD*h, tapi kau Rey!!" ucap Zoy terkekeh. sementara Rey hanya diam.

"begini tuan,dia baik-baik saja hanya saja dia kurang energi mungkin dia belum makan?" ucap sang dokter.

"astaga Zoy, ini sudah pukul 05 sore tadi kita tidak makan siang bukan!!!!! apa dia tak bisa menahannya sebentar!!" ucap Rey.

sementara dokter hanya tersenyum.

"baiklah saya permisi dulu, dan ini resep obatnya. berikat obat ini ketika ia sudah sadar dan sudah mengisi perutnya" ucap sang dokter berpamitan. Rey pun menerima resep obat itu dan hanya mengangguk tersenyum.

Zoy mengantarkan dokter kebawah,sekalian ia pun berpamitan pulang. Rey kini berada disamping Anita. tak lama Anita pun sadar,ia memandang langit-langit ruangan. ia merasa bingung bukankah tadi ia masih berada di loby bawah.

"mass Rey!!", lirih Anita.

"kamu sudah sadar sayang?,syukurlah." ucap Rey sambil mengusap pucuk kepala Anita.

"aku kenapa mas??" tanya Anita yang kini sudah terduduk dan menyandarkan kepalanya pada tiang ranjang.

"tadi kamu pingsan, apa kamu tak bisa menahan lapar karna tak makan siang sebentar saja???" ucap Rey.

"hahh! aku sebenarnya belum makan mas dari pagi hehehe!!" ucap Anita sambil tersenyum.

Anita ingat jika tadi pagi memang ada pelayan yang mengantar makanan,namun karna buru-buru. Anita tak sempat memakannya.

"ko bisa??" tanya Rey.

"aku tadi buru-buru mas,terus kelupaan deh!!" ucap Anita kikuk.

"astaga Anita!!!! lain kali jangan sampai terulang. mas gak mau kamu kaya gini lagi, kamu tau kamu menjatuhkan harga diri mas sebagai suamimu!" cerocos Rey.

"orang lain bisa mengira kalo mas tidak memberikanmu uang dan membiarkan mu kelaparan. bukankah terlihat seperti suami kejam??" ucap Rey.

"hahahaha iya mas kaya suami kejam di novel-novel gitu!!!!" ucap Anita terkekeh .

"kamu ini ya!!!" ucap Rey sambil mencubit hidung mancung Anita..

"ahhhh mass sakit tau!!" ucap Anita sambil memegang hidungnya.

"hehehehe maaaf" ucap Rey sambil membentuk huruf v dijarinya.

Ting.....Tong ....

suara bel berbunyi, Rey yakin itu adalah pelayan pengantar makanan. Rey tadi sudah memesan banyak makanan. untuk makan Anita dan dirinya.

Rey membawa semua makanan itu kekamar dan mereka menyantapnya bersama. Anita makan begitu lahap, bahkan Anita nampak tak malu seperti pertama kali Anita makan bersama dengan Rey di restoran Tempo lalu.

sementara Rey hanya tersenyum melihat Anita makan dengan lahap.

setelah makan selesai, Rey memberikan obat yang diberikan dokter tadi pada Anita. Anita pun meminumnya dengan cepat. lalu Rey membiarkan Anita berbaring kembali diranjangnya. dan Rey segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

"sepertinya malam ini aku gagal melihat sarang!!,yasudah biarlah dia sembuh dulu!!" batin Rey sambil melangkah kan kakinya untuk mandi.

sementara Anita kini sudah terlelap dalam tidurnya, hari ini ia merasakan lelah yang sangat teramat. Anita bersyukur memiliki suami seperti Rey,meskipun Anita tau posisinya hanya sebagai istri simpanan,tapi Rey memperlakukan Anita begitu baik. hingga terbesit kadang perasaan bersalah Anita pada istri pertama rey Karna telah hadir diantaranya.

...bersambung........

nah kan, Anita dan Rey gak jadi malem pengantin. duhh!!!! kesian Rey , tapi lebih kesian Anita sih pingsan gara-gara kelaperan🤣🤣🤣🤣🤣

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***