Lomba cerdas cermat akan dimulai pada esok hari, para kandidat peserta lomba sangat antusias untuk mengikuti lomba tersebut.
“Apa kabar anak-anak,” tanya Wahid pada peserta lomba.
“Baik pak!” seru mereka.
“Besok kita akan mengikuti lomba cerdas cermat, bapak harap kalian bisa mengharumkan nama sekolah dan kabupaten kita ini. ada 4 kelas saja yang lolos untuk mengikuti lomba tersebut. sampai sana pun kalian akan diseleksi tentunya hanya 1 regu kalian yang bisa maju ke babak selanjutnya apa kalian mengerti!!”
“Mengerti pak,” sahut mereka.
“Kalau begitu untuk 4 regu yang akan pergi ke Surabaya silahkan pulang terlebih dahulu, bapak harap kalian belajar di rumah dan beristirahatlah yang cukup. besok kita akan berkumpul Pukul. 04.00 wib. kalian mengerti!!”
“Mengerti pak.”
“Silahkan bubar!” peritah Wahid.
Mereka pun pergi menuju rumah masing-masing, namun tidak dengan Azizah dan Yana. mereka sebelumnya sudah berjanji untuk menghabiskan waktu bersama.
“Jadi sekarang kita mau kemana?” tanya Azizah pada Yana.
“Pokoknya kamu harus nurut ya, kita cuma punya waktu 2 jam oke!”
“Baiklah Yana.”
“Pak Paijo, kita mampir di rumah makan sea food ya!” pinta Yana.
“Baik non.”
“Kita mau makan?” tanya Azizah.
“Iya Azizah sekalian menghabiskan waktu bersama.”
“Sebaiknya tidak usah Yana,” tolak Azizah.
“Loh memangnya kenapa? kamu tidak suka sea food kalau begitu kita pindah tempat makan,” ujar Yana.
“Bukan, bukan begitu.”
“Lalu apa dong?” tanya Yana bingung.
“Aku tak enak hati sama ibuku, aku disini makan enak tapi ibuku tidak. sebaiknya tidak usah ya Yana,” ucap Azizah sedih.
“Ya ampun Azizah, aku kira apa kalau begitu nanti ibumu makanannya dibungkus. bagaimana!!” ucap Yana semangat.
“Sebaiknya tidak usah Yana, aku tidak lapar.”
“Kamu tidak bisa berbohong Azizah, pokoknya kita makan bersama. Pak Paijo bawa mobilnya sedikit cepat,” ucap Yana.
“Baik Non.”
Sesampainya di rumah makan sea food. Yana langsung memesan berbagai olahan sea food. Yana adalah anak yang baik, iya tidak pernah membeda-bedakan siapapun baginya semua sama Dimata Yana.
“Terima kasih Yana, maaf merepotkan kamu,” ucap Azizah tak enak hati
“Sudahlah Azizah, aku mohon jangan dibahas lagi aku senang kalau kita berkawan baik,” ucap Yana tulus.
“Terima kasih Yana.”
“Ayo dimakan jangan bengong saja!” ajak Yana.
45 menit mereka menghabiskan waktu bersama di rumah sea food.
“Kenyang juga akhirnya,” ucap Yana.
“Sama Non, pak Paijo kenyang ini sampai-sampai perut saya membesar,” ucap Paijo polos menunjuk perutnya yang membesar.
“Hehe.. pak Paijo bisa saja, itu perut apa bola bekel pak!” Ucap Yana usil.
“Ya bola bekel Non,” sahut Paijo polos.
Mendengar ucapan Paijo, Azizah maupun Yana tertawa terbahak-bahak.
“Jangan ketawa dong non, saya jadi malu,” ucap Paijo lebay.
“Iih.. Pak Paijo kami geli,” ucap Yana yang geli dibuat-buat.
“Habisnya Non tertawa seperti itu,” balas Paijo.
“Bercanda pak, bercanda,” cetus Yana.
“Jangan ngambek dong Non,” balas Paijo.
“Siapa juga yang ngambek wekkk,” ucap Yana kemudian menjulurkan lidahnya.
“He..he.. kamu lucu Yana,” sahut Azizah.
“Siapa dulu dong Yana hehe.”
“Ayo non, habis ini kita mau kemana lagi?" tanya Paijo.
“Habis ini kita berkeliling sebentar, lalu kita antar Azizah pulang. Oya pak ini uang untuk membayar tagihan jangan lupa pesanan yang dibungkus tadi diambil ya pak!!” perintah Yana sambil memberikan uang tunai.
“Baik non, kalau begitu saya permisi.”
“Oke pak, saya dan Azizah menunggu dimobil.”
Selesai berkeliling kota Madiun, Yana mengantarkan Azizah pulang. sampai di depan rumah Azizah, Yana langsung bergegas pergi dikarenakan Danu menyuruhnya untuk segera pulang.
“Bye Azizah, besok kita bertemu lagi.”
“Bye juga Yana, hati-hati dijalan.”
~~
“Assalamualaikum.”
“Waalaikumsalam, sudah pulang nak, tadi kamu pergi kemana saja dengan temanmu Yana?" Tanya Darmi penasaran.
“Tadi kami ke rumah sea food, makan bersama. Oya ini Bu ada makanan Yana yang membelikan" Ucap Azizah kemudian membuka tasnya yang berisi sebungkus sea food.
“Ya ampun nak, kenapa di bawa pulang?" tanya Darmi heran.
“Tadi Azizah sudah bilang untuk tidak usah beli sea food, tapi Yana menolak ia bilang ingin makan bersama lalu dia juga memesan untuk ibu,” jelas Azizah.
“Temanmu baik sekali nak, syukurlah kamu memiliki teman yang tulus seperti itu. ibu jadi tidak terlalu khawatir,” ucap Darmi panjang lebar.
“Oya Bu, besok Azizah dan Yana akan ke Surabaya untuk mengikuti lomba cerdas cermat. doakan Azizah dan Yana Bu supaya menang. hadiah yang ditawarkan juga lumayan Bu,” ucap Azizah semangat.
“Kalau begitu biar ibu yang menyiapkan peralatan kamu nak, untuk lomba ibu percayakan kepada kamu dan Yana. ibu yakin kalian pasti menang.”
“Terima kasih Bu,” ucap Azizah lalu memeluk Darmi.
Waktu menunjukkan pukul 03.30 Wib.
“Azizah sudah siap Bu.”
“Coba ibu lihat apa ada yang kurang.”
“Bagaimana Bu?”
“Oke, semuanya sudah siap ayo kita berangkat!” ajak Darmi.
“Surabaya kami datang,” uap Azizah semangat.
Sesampainya mereka di lapangan tempat mereka berkumpul, Azizah langsung berpamitan kepada Darmi. kemudian Azizah bergegas memasuki bus.
“Azizah, sini duduk di sampingku!” panggil Yana.
“Maaf aku telat.”
“Telat bagaimana? aku juga baru sampai.”
“Yana, aku harap kita menang.”
“Pasti dong, kita harus kompak untuk mengerjakan soal tersebut,” ucap Yana serius.
“Semuanya sudah berkumpul, sebentar lagi kita berangkat. bapak harap kalian menang,” ucap Joko sang kepala sekolah.
“Amin!” sahut mereka.
5 jam perjalanan menuju kota Surabaya, Azizah maupun Yana sedari tadi tertidur pulas. Sementara peserta yang lain terlihat tegang.
“Kok aku Dig Dug ngene to ( kok aku Dig Dug gini ya)” ucap Vania salah satu peserta lomba.
“Podo ae, aku Yoan Ki ora iso Turu Ket mau (sama saja, aku juga tidak bisa tidur dari tadi)” balas Yeni.
Akhirnya perjalanan yang dituju sampai juga. mereka kemudian bergegas ke ruangan khusus untuk diberi arahan.
selesai dari ruangan tersebut, peserta langsung di seleksi.
4 regu perwakilan sekolah di Maospati tingkat kabupaten yang terpilih hanya 1 yaitu regu dari Azizah dan Yana.
kini tahap yang ditunggu-tunggu akhirnya mulai.
“Kalian berdua semangat, bapak yakin kalian bisa,” ucap Joko memberikan semangat.
“Kami pasti bisa,” balas Azizah dan Yana semangat.
Tahap demi tahap mereka lewati tidak terasa lomba cerdas cermat sudah diujung jalan.
kini pengumuman juara dan hadiah dilaksanakan.
“Assalamualaikum wr wb, selamat siang menjelang sore. berkat Tuhan yang maha esa kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat wal afiat tanpa kekurangan 1 apapun, saya selaku panitia pelaksana lomba cerdas cermat se-kabupaten mengucapkan terima kasih atas ikut berpartisipasinya. dan hari ini saya akan memberitahukan juara kita. sebelumnya saya sebutkan nilai nominal uang yang akan didapat oleh pemenang. juara 1 akan mendapatkan piala, sertifikat ikut lomba dan uang tunai sebesar Rp. 10.000.000-, juara 2 mendapatkan piala, sertifikat ikut lomba dan uang tunai sebesar Rp. 7.000.000-, dan juara 3 mendapatkan piala, sertifikat ikut lomba dan uang tunai sebesar Rp. 5.000.000-,. untuk juara 2 silahkan maju peserta bernama Sulis dan Rendi dari sekolah SMP N 1 tunas jaya. juara 3 silahkan maju untuk peserta bernama Mega dan Wahyu dari sekolah SMP 3 Wijaya, dan juara utama kita silahkan maju Azizah dan Yana dari sekolah SMP N 1 Maospati,” jelas Toni panjang lebar.
Hiruk Pikuk suara didalam gedung, banyak penonton yang gembira dan bertepuk tangan.
Azizah dan Yana sangat bangga dengan hasil yang mereka bawa
setelah pemberian hadiah mereka langsung bergegas pulang menuju Magetan Maospati.
tidak henti-hentinya Joko memuji mereka peserta lomba yang ikut berpartisipasi dalam perlombaan tersebut ikut mengucapkan selamat.
“Selamat untuk kalian,” ucap peserta yang lain sambil berjabat tangan.
“Terima kasih,” ucap Azizah dan Yana.
Sesampainya mereka di Maospati, anak-anak peserta lomba dijemput oleh orang tua mereka.
Yana yang melihat Azizah Belum juga dijemput menawarkan Azizah untuk pulang bersama.
“Ayo Azizah, aku antarkan lagian ini juga sudah malam. kasihan ibumu naik sepeda malam-malam begini,” ucap Yana.
“Terima kasih Yana, kalau begitu aku pulang bareng kamu.”
“Nah gitu dong.”
Didepan rumah Azizah.
“Tidak mampir dulu Yana!” ajak Azizah.
“Lain kali saja, ini sudah malam badan rasanya lelah,” tolak Yana halus
“Ya sudah aku masuk ya, sekali lagi terima kasih,” ucap Azizah tulus.
“Sama-sama sahabatku,” balas Yana dengan senyum manisnya lalu pergi.
“Assalamualaikum, Azizah pulang Bu.”
“Waalaikumsalam, maaf ya nak ibu tidak bisa jemput, ban sepeda ibu bocor,” ucap Darmi sedih.
“Tidak apa-apa bu, tadi Azizah diantar Yana pulang,” ucap Azizah.
“Bagaimana lomba kamu nak?” tanya Darmi semangat.
“Lomba cerdas cermat berjalan lancar Bu,” ucap Azizah berpura-pura sedih.
“Kok sedih sayang?, sudah jangan sedih belum rezeki kamu nak. ibu yakin lain kali kamu bisa,” ucap Darmi kemudian memeluk Azizah erat.
Azizah yang ingin sedikit usil terhadap ibunya merasa tak enak hati, akhirnya ia mengurungkan niat untuk mengusili Darmi.
“Dor, Azizah berbohong,” ucap Azizah usil.
“Berbohong apa nak?” tanya Darmi heran.
“Azizah dan Yana juara 1 Bu, ini piala, sertifikat dan uang Bu,” jelas Azizah sambil memberikan hadiah.
“SubhanAllah ini uangnya banyak sekali nak,” ucap Darmi kaget.
“Ini uang Rp. 5.000.000-, Bu, separuhnya dibagikan ke Yana. seharusnya sekolah juga dapat tapi Pak Joko menolak Bu,” jelas Azizah panjang lebar.
“Alhamdulillah ini Rezeki kamu nak,” ucap Darmi menangis terharu.
“Iya Bu Alhamdulillah, uangnya Bu Darmi yang simpan.”
“Iya Azizah, uang ini ibu simpan buat biaya kamu sekolah.”
Azizah maupun Darmi bahagia atas Nikmat Allah yang diberikan.
Jangan lupa like 😍😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
shinta safira
yana tuh cwe apa cwo.?
2021-07-20
0
edelweis arabella
merinding bc part ini,bibix mw smpan uangx buat biaya sklh azizah
2021-04-14
0
Tri Susanti
Thor orang Jawa ya bahasa jawanya kentel buangetzz
2021-02-15
0