Part 2

Happy Reading!!!

Perjalanan menuju rumah lama Darmi dan Maya memakan waktu 5 menit.

hampir 10 tahun ia dan Maya yang tak lain ibu Azizah tidak pulang ke kampung halaman.

“Sudah sampai nak, itu rumah bibi dan ibumu yang berwarna hijau muda. dulu kamu suka main dibawa pohon mangga,” tunjuk Darmi.

“Tapi Bi, Azizah sama sekali tidak ingat,” ucap Azizah dengan raut sedih.

“Ya jelas kamu tidak ingat nak waktu itu usiamu masih 2 tahun, jalan saja masih belum lancar,” terang Darmi.

“Hehe.. iya Bi,” ucap Azizah cengengesan.

“Ya sudah ayo bantu bibi angkat tas,” titah Darmi.

“Iya Bi,” balas Azizah.

Saat mereka sibuk mengangkat tas dan barang lainnya. salah satu ibu paruh baya menghampiri mereka.

“Loh Iki Darmi to? Ya Gusti piye ndok kabarmu?” ( loh ini Darmi ya? Ya Allah bagaimana nak kabarmu?) tanya Lasmi.

“Alhamdulillah kabare Kulo apik,” ( Alhamdulillah kabar saya baik)” terang Darmi.

“Bocah cilik ini sopo mi, kok rupane mirip Maya?” ( anak kecil ini siapa mi, kok wajahnya mirip Maya)” tanya Lasmi.

“Niki putrane Maya Bu asmane Azizah mosok Bu Lasmi lali to?” ( ini anaknya Maya bu namanya Azizah masak ibu lupa) terang Darmi.

“Astaghfirullah.. nganti lali aku. Iki bocah sing seneng dolan neng ngisor Pelem kui to” (Astaghfirullah sampai lupa aku. ini bocah yang suka main di bawah mangga itu ya)” ucap Lasmi.

Azizah hanya terdiam dan sekali melempar senyum manis melihat mereka berbicara ibaratnya temu kangen antar tetangga.

kruk.. kruk.. kruk..

“Haduh ini perut malah bunyi,” ucap Azizah lirih.

“Haha..haha..” tawa Darmi dan Lasmi pecah mendengar suara perut gadis kecil itu.

“Azizah malu banget,” ucap Azizah dengan menutup wajah.

“Maem neng omahku dhisik, ngko pak RT ben ngurusi omahmu Sik ya, kan kuncine Karo Pak RT" ( makan di rumahku dulu, nanti pak RT biar ngurusi rumahmu dulu ya, kan kuncinya sama pak RT)” terang Lasmi.

“Suwun Bu ( terima kasih Bu)” ucap Darmi.

“Yowes Ndang di maem, aku tak nelpon pak RT ben Ndang diurusi” ( ya sudah cepat dimakan, saya nelpon pak RT dulu biar segera diurusi) titah Lasmi.

Setengah jam kemudian..

“Darmi Ki kuncine omahmu jare pak RT kuncine diganti ae” ( Darmi ini kunci rumhmy kata pak RT kuncinya diganti saja" ucap Lasmi sambil menyerahkan kunci pintu rumah.

“Nggih Bu, matur suwun Kulo pamit"( iya Bu terima kasih saya pamit,” ucap Darmi.

“Terima kasih Mbah Azizah pamit juga,” ucap Azizah.

“Assalamualaikum,” ucap Darmi dan Azizah bersamaan.

“Waalaikumsalam,” balas Lasmi.

Sesampainya di rumah mereka segera membersihkan rumah yang banyak debu serta usang.

Azizah sesekali melirik ke arah Darmi ia beruntung mempunyai bibi seperti Darmi seolah ia mendapatkan sosok wanita yang sangat mirip dengan ibunya Maya.

Terima kasih Ya Allah SWT Engkau memberikan hamba bibi Darmi yang sangat baik semoga bibi selalu menemani Azizah.

“Azizah kamar kamu disebelah situ ya nak, dulu itu kamar ibumu,” tunjuk Darmi pada salah satu kamar.

“Terima kasih Bi, Azizah beruntung punya bibi Darmi,” ucap Azizah dengan mata berkaca-kaca.

“Bibi lebih beruntung punya kamu nak yang cantik, pintar dan penurut seperti kamu,” balas Darmi.

“Azizah ke kamar dulu Bi,” ucap Azizah.

“Ya sudah sayang kamu langsung tidur ya.”

“Siap Bi, Azizah langsung tidur bibi juga langsung tidur.”

“Asyiap..”

“Hehe.. bibi bisa saja.”

Mas Johan dan Mbak Maya anak kalian sungguh pintar, saya akan merawat Azizah seperti anak saya sendiri. kalau saja Tania tidak meninggal 5 tahun yang lalu karena sakit mungkin sekarang mereka seusia dan mungkin mas Erwin tidak menceraikan saya.

Keesokan harinya..

“Azizah bangun sayang, hari ini kamu masuk sekolah,” ucap Darmi kemudian menggoyang tubuh Azizah.

“Azizah sekolah dimana Bi?” tanya Azizah setengah sadar.

“Kamu sekolah di SMP N 3 Maospati sayang,” jawab Darmi.

“Sekolah nya bagus tidak bi?” tanya Azizah lagi.

“Bagus sayang, ya sudah jangan banyak bicara kamu cepat mandi bibi sudah memasak buat kamu!” perintah Darmi.

“Siap bi, Azizah mandi dulu,” balas Azizah.

15 menit kemudian..

“Wah.. keliatan enak bi, Azizah makan banyak boleh ya Bi,” ucap Azizah gembira.

“Tidak apa-apa kan sayang sarapan nya lauk tempe goreng dan ikan asin?” tanya Darmi sedih.

“Bibi jangan seperti itu Azizah suka Bi, apalgi ditemani bibi,” jelas Azizah.

“Terima kasih sayang, kamu memang keponakan bibi yang baik.” ucap Darmi.

“Azizah Cahyani gitu loh Bi hehe..” ucap Azizah dengan senyum manis.

Azizah dan Darmi makan dengan khusyuk tidak ada suara saat mereka sarapan yang terdengar hanya suara sendok beradu dengan piring.

Seusai sarapan mereka pun pergi menuju sekolah baru Azizah.

Azizah yang awalnya takut untuk bersekolah dengan usaha Darmi menyakinkan Azizah.

akhirnya mau untuk bersekolah.

“Permisi, selamat pagi!” ucap Darmi pada salah satu guru .

“Oh selamat pagi, ada yang bisa saya bantu!!” balas Kardi.

“Begini pak, saya mengantarkan keponakan saya sekolah. kemarin saya sudah menghubungi pak Joko,” terang Darmi.

“Oo.. yang pindahan dari Surabaya itu ya Bu, perkenalkan saya Nurohman guru yang akan menjadi wali murid keponakan ibu,” balas Nurohman.

“Saya Darmi bibi Azizah, kalau begitu apa bisa Azizah langsung masuk sekolah pak?” tanya Darmi.

“Kebetulan sudah waktunya masuk kelas, mari nak bapak antarkan kamu ke kelas hari ini pelajaran bahasa Indonesia,” ucap Nurohman.

“Kalau begitu saya langsung pamit ya pak, Azizah belajar yang benar. bibi pulang dulu nanti bibi jemput,” ucap Darmi.

“Iya Bu,” balas Nurohman.

“Iya Bi, Azizah akan belajar bersungguh-sungguh,” balas Azizah.

Sesampainya di kelas.

“Perhatian semuanya hari ini kita kedatangan murid baru dari Surabaya bapak harap kalian dan murid baru bisa beradaptasi dengan baik,” ucap Nurohman.

“Baik pak!”ucap mereka serentak.

“Pak namanya siapa?” tanya putra.

“Rumahnya dimana pak?” tanya meli.

“Ssuuuttt.. diam semuanya. biarkan teman baru kalian memperkenalkan diri,” terang Nurohman.

“Perkenalkan nama saya Azizah Cahyani biasa dipanggil Azizah alamat saya Jl. Pandan Maospati,” ucap Azizah lantang.

“Kalian sudah mendengar nama murid baru ini siapa. jadi bapak harap kalian memanggilnya Azizah,” tegas Nurohman.

“Baik pak!” ucap murid serentak.

“Azizah kamu duduk di sebelah Yana bangku kosong itu,” tunjuk Nurohman.

“Baik pak,” balas Azizah kemudian berjalan menuju bangku kosong itu.

“Hai.. perkenalkan namaku Yana,” ucap Yana kemudian mengulurkan tangannya.

“Azizah Cahyani panggil saja Azizah,” balas Azizah kemudian menyambut tangan Yana.

“Akhirnya aku punya teman sebangku, kamu tahu tidak aku tiap hari kesepian tidak ada teman,” ucap yana akrab.

“Sekarang aku jadi teman kamu Yana.”

“Horee.. hore..”

“Ayo yana keluarkan buku bahasa Indonesia dan taruh ditengah meja sementara ini kamu berbagi buku sementara" tegas Nurohman.

"iya pak Nur,” balas Yana.

Bel istirahat..

“Yuk Azizah kita ke kantin!” ajak Yana.

“Aku seperti lupa bawa uang jajan Yana, kamu saja ke kantin,” balas Azizah tak enak hati.

“Kamu ini Azizah, aku yang traktir ya,” ucap Yana.

“Tidak, terima kasih Yana,” tolak Azizah.

“Pokoknya aku yang traktir,” tegas Yana kemudian menarik lengan Azizah.

“Tapi....”

“Tidak ada tapi-tapian Azizah,” potong Yana.

“Baiklah terima kasih Yana,” ucap Azizah.

Sepanjang jalan menuju kantin banyak mata yang melihat mereka. Yana tidak perduli dengan mata yang melihat mereka namun berbeda dengan Azizah, Azizah terlihat begitu canggung.

“Dengaren Yana akur Karo konco kelas biasane ora” ( tumben Yana akur sama Teman kelas biasanya tidak) ucap salah satu murid.

“Kui loh cah anyar pindahan tekan Surabaya” ( itu loh anak baru pindahan dari Surabaya) balas salah satu murid.

“Oallah, tapi kok maleh akur ngono ya padahal lagek cetuk”( oallah, tapi kok malah akur begitu ya padahal baru ketemu).

“Yoben lah timbang bingung” (biarlah timbang pusing).

“Ho-oh, wes otw kelas ae” ( Ho-oh, ya sudah otw kelas aja).

~~

“Bu soto 2 sama es teh 2 ya,” ucap Yana.

“Siap cah ayu,” balas Marni.

“Terima kasih Yana,” ucap Azizah lirih.

“Sudah jangan dibahas lagi,” balas Yana.

“Niki cah ayu sotone, lah bocah wedok Ki sopo cah ayu?” ( ini nak cantik sotonya, lah anak perempuan ini siapa nak cantik?) tanya Marni manis.

“Konco anyar” ( teman baru) jawab Yana.

“Jenengmu sopo ndok?” ( namamu siapa nak?) tanya Marni pada Azizah.

“Azizah Bu,” jawab Azizah.

“Yowes Yana Karo Azizah ndang di maem ya sotone”( ya sudah Yana dan Azizah segera dimakan sotonya) titah Marni.

“Nggih Bu”( iya Bu) jawab bersamaan.

Kring.. kring..

“Yuk Azizah bel masuk sudah bunyi, kita balik ke kelas!” ajak Yana.

Mereka pun bergegas menuju kelas.

“Anak-anak keluarkan kertas lembar hari ini kita ulangan matematika,” ucap Wahid.

“Ulangan pak?” tanya murid.

“Iya hari ini ulangan cepat keluarkan sekarang!” titah Wahid.

“Baik pak,” ucap murid lemas.

“Kamu anak baru ya?” tanya Wahid.

“Iya pak saya Azizah.”

“Sini kamu maju bagikan kertas lembar soal!” titah Wahid.

“Baik pak!” seru Azizah.

Selesai membagikan kertas lembar soal ulangan matematika.

Azizah langsung mengerjakan soal ulangan tersebut.

tidak ada kesulitan bagi Azizah untuk mengerjakan soal tersebut karena pelajaran tersebut sudah ia pelajari di kelas sekolah dasar waktu ia bersekolah di Surabaya.

“Azizah nomor 7 kamu sudah belum? yang lain aku sudah tinggal nomor 7 yang belum,” ucap Yana lirih.

“Nomor 7 aku sudah, tapi nomor 9 aku belum,” jawab Azizah.

“Kalau begitu kita tukaran jawaban oke, aku nomor 7 kamu nomor 9,” terang Yana.

“Oke,” balas Azizah.

Mereka saling tukar jawaban, entah kenapa hanya waktu setengah hari mereka seperti saudara yang saling melengkapi.

Azizah bahagia mengenal Yana. Yana pun sangat bahagia mengenal Azizah.

“Waktunya habis, segera dikumpulkan,” ucap Wahid.

“Belum selesai pak,” ucap Dimas.

“Kurang 1 lagi pak sebentar,” ucap putra.

“Selesai tidak selesai dikumpulkan sekarang saya hitung sampai 3. 1..2..3..” tegas Wahid.

Anak-anak yang belum selesai pun langsung memberikan kertas jawaban ada yang mengisi asal-asalan ada pula yang tidak diisi.

“Haduh, nilaiku elek Ki” ( haduh, nilaiku jelek ini) ucap Dimas.

“Podo ae nilaiku elek Yoan” (sama saja nilaiku jelek juga) balas putra.

“Mesti sing apik Yana, soale Yana sing paling pinter neng kelas” (pasti yang bagus Yana, soalnya Yana yang paling pintar di kelas) ucap Dewi.

“Ora mesti” (tidak pasti) ketus Yana.

Murid kelas VII B tahu kalau Yana memiliki sifat cuek terhadap teman bukan karena ia sombong melainkan ia hanya berbicara yang penting saja, namun sejak kedatangan Azizah ia merasa sedikit membuka diri karena ia yakin Azizah teman yang tepat untuk berbagi cerita.

sedikit cerita Yana adalah anak broken home orang tua Yana bercerai saat Yana berumur 7 tahun atau lebih tepatnya kelas 1 SD.

sejak saat itu ia menutup diri.

“Anak-anak silahkan alat tulis kalian di bereskan waktunya pulang,” ucap Wahid.

“Baik pak,” balas anak murid serempak.

“Besok bapak akan membagikan nilai ulangan kalian, bapak harap kelas kalian nilainya bagus semua,” tegas Wahid.

“Iya pak,” balas murid.

“Semuanya sudah siap, ayo putra pimpin doa!” titah Wahid pada Putra.

“Semuanya siap, mari kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing berdoa mulai,” ucap putra.

“Berdoa selesai,” sambung putra lagi.

Selesai bersalaman dengan Pak Wahid mereka langsung bergegas pulang, Azizah dijemput oleh Darmi sementara Yana dijemput oleh seorang lelaki paruh baya yang tak lain supir pribadi Yana.

“Azizah dan Tange Yana pulang duluan ya,” ucap Yana.

“Iya Yana hati-hati,” balas Azizah.

“Temanmu nak? Siapa nama teman kamu itu nak?” tanya Darmi.

“Iya Bi namanya Yana tadi Azizah ditraktir soto dan es teh Bi,” balas Azizah polos.

“Ya Allah bibi lupa kasih kamu uang jajan,” ucap Darmi menyesal.

“Tidak apa Bi,” balas Azizah dengan senyum manisnya.

“Ya sudah ayo kita pulang nak!” ajak Darmi.

“Iya Bi,” balas Azizah.

jangan lupa klik like, favorit, komen dan kritik karena itu bagian dari semangat author..

love you all..

Terpopuler

Comments

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

yana mencari teman/shbat yang tulus....

2022-09-08

0

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

kayaknya pernah baca thor.....🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
dah lupa.... 🙈🙈🙈🙈🙈
dah lama banget..... 😁😁😁

2022-09-08

0

Nur rahmayana

Nur rahmayana

jadi inget masa masa itu....punya temen tapi semuanya gesrek ..... semoga persahaban Azizah sama yana langngeng ngak ada permusuhan😘😘😘😘😘

2022-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Par 70
71 Part 71
72 Part 73
73 Part 74
74 Part 75
75 Part 76
76 Part 77
77 Part 78
78 Part 79
79 Part 80
80 Part 81
81 Part 82 Author menyapa!
82 Part 83
83 Part 84
84 Part 85
85 Part 86
86 Part 87
87 Part 88
88 Part 89
89 Part 90
90 Part 91
91 Part 92
92 Part 93
93 Part 94
94 Part 95
95 Part 96
96 Part 97
97 Part 98
98 Part 99
99 Part 100
100 Part 101
101 Part 102
102 Part 103
103 Part 104
104 Part 105
105 Part 106
106 Part 107
107 Part 108
108 Part 109
109 Part 110
110 Part 111
111 Part 112
112 Part 113
113 Part 114
114 Part 115
115 Part 116
116 Part 117
117 Part 118
118 Part 119
119 Part 120
120 Part 121
121 Part 122
122 Part 123
123 Part 124
124 Part 125
125 Part 126
126 Part 127
127 Part 128
128 Part 129
129 Part 130
130 Part 131
131 Part 132
132 Part 133
133 Part 134
134 Part 135
135 Part 136
136 Part 137
137 Part 138
138 Part 139
139 Part 140
140 Part 141
141 Part 142
142 Part 143
143 Part 144
144 Part 145
145 Part 146
146 Part 147
147 Part 148
148 Part 149
149 Part 150
150 Part 151
151 Part 152
152 Part 153
153 Part 154
154 Part 155
155 Part 156
156 Part 157
157 Part 158
158 Part 159
159 Part 160
160 Part 161
161 Part 162
162 Part 163
163 Part 164
164 Part 165
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Part 172
173 Part 173
174 Part 174
175 Part 175
176 Part 176
177 Part 177
178 Part 178
179 Part 179
180 Part 180
181 Part 181
182 Part 182
183 Part 183
184 Part 184
185 Part 185
186 Part 186
187 Part 187
188 Part 188
189 Part 189
190 Part 190
191 Part 191
192 Part 192
193 Part 193
194 Part 194
195 Part 195
196 Part 196
197 Part 197
198 Part 198
199 Part 199
200 Part 200
201 Part 201
202 Part 202
203 Part 203
204 Part 204
205 Part 205
206 Part 206
207 Part 207
208 Part 208
209 Part 209
210 Part 210
211 Part 211
212 Part 212
213 Part 213
214 Part 214
215 Pengumuman
Episodes

Updated 215 Episodes

1
part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Par 70
71
Part 71
72
Part 73
73
Part 74
74
Part 75
75
Part 76
76
Part 77
77
Part 78
78
Part 79
79
Part 80
80
Part 81
81
Part 82 Author menyapa!
82
Part 83
83
Part 84
84
Part 85
85
Part 86
86
Part 87
87
Part 88
88
Part 89
89
Part 90
90
Part 91
91
Part 92
92
Part 93
93
Part 94
94
Part 95
95
Part 96
96
Part 97
97
Part 98
98
Part 99
99
Part 100
100
Part 101
101
Part 102
102
Part 103
103
Part 104
104
Part 105
105
Part 106
106
Part 107
107
Part 108
108
Part 109
109
Part 110
110
Part 111
111
Part 112
112
Part 113
113
Part 114
114
Part 115
115
Part 116
116
Part 117
117
Part 118
118
Part 119
119
Part 120
120
Part 121
121
Part 122
122
Part 123
123
Part 124
124
Part 125
125
Part 126
126
Part 127
127
Part 128
128
Part 129
129
Part 130
130
Part 131
131
Part 132
132
Part 133
133
Part 134
134
Part 135
135
Part 136
136
Part 137
137
Part 138
138
Part 139
139
Part 140
140
Part 141
141
Part 142
142
Part 143
143
Part 144
144
Part 145
145
Part 146
146
Part 147
147
Part 148
148
Part 149
149
Part 150
150
Part 151
151
Part 152
152
Part 153
153
Part 154
154
Part 155
155
Part 156
156
Part 157
157
Part 158
158
Part 159
159
Part 160
160
Part 161
161
Part 162
162
Part 163
163
Part 164
164
Part 165
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Part 172
173
Part 173
174
Part 174
175
Part 175
176
Part 176
177
Part 177
178
Part 178
179
Part 179
180
Part 180
181
Part 181
182
Part 182
183
Part 183
184
Part 184
185
Part 185
186
Part 186
187
Part 187
188
Part 188
189
Part 189
190
Part 190
191
Part 191
192
Part 192
193
Part 193
194
Part 194
195
Part 195
196
Part 196
197
Part 197
198
Part 198
199
Part 199
200
Part 200
201
Part 201
202
Part 202
203
Part 203
204
Part 204
205
Part 205
206
Part 206
207
Part 207
208
Part 208
209
Part 209
210
Part 210
211
Part 211
212
Part 212
213
Part 213
214
Part 214
215
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!