Part 3

Sepanjang perjalanan pulang Azizah fokus mengedarkan pandangannya kesana-kemari, tanpa sadar sepeda yang ia dan bibi Darmi naiki berhenti dengan tempat jual beli berbagai kebutuhan yaitu Pasar.

“Bi ini kita mau ke pasar?” tanya Azizah.

“Iya sayang, kita ke pasar sebentar ya nak ada yang mau bibi cari,” jawab Darmi.

“Apa ada yang mau bibi beli?”

“Iya sayang, bibi mau beli cat tembok. warna tembok kita sudah jelek nak jadi kita beli supaya rumah kita baru lagi.”

“Oh gitu ya Bi, oke Bi.”

“Ya sudah ayo kita masuk ke dalam.”

Sampailah mereka di pasar.

“Bu ada cat tembok yang biasa? harganya berapa?” tanya Darmi pada pemilik toko cat.

“Yang ini mbak, harganya Rp. 45.000,” jawab pemilik toko.

“Tidak kurang lagi Bu? Rp. 35.000 ya Bu uang saya tidak cukup,” ucap Darmi memelas.

“Saya kasih Rp. 40.000 bagaimana?” tanya pemilik toko.

“Ya sudah Bu ini saja saya ambil, terima kasih!” ucap Darmi memberikan uang Rp. 20.000 2 lembar kemudian pergi.

“Habis ini kita kemana lagi bi?” tanya Azizah.

“Kita beli lauk dulu, habis itu kita pulang ya nak,” jawab Darmi.

“Baik Bi.”

“Azizah mau lauk apa sayang?” tanya Darmi pada keponakannya.

“Azizah ikut bibi saja, apapun yang bibi masak Azizah suka.”

“Kalau begitu kangkung bagaimana nak?”

“Azizah mau Bi.”

“Oke kita beli kangkung ya sayang.”

Selesai membeli kangkung mereka pulang.

“Azizah ganti baju ya nak, setelah itu makan siang!” perintah

“Baik Bi.”

Drrtt.. drrtt. ponsel Darmi bergetar.

“Assalamualaikum, bisa bicara dengan Bu Darmi?” tanya Triyani.

“Iya dengan saya sendiri,” jawab Darmi.

“Sebelumnya perkenalkan Saya Triyani, apakah Bu Darmi benar ingin mencari pekerjaan?”

“Iya benar saya butuh sekali pekerjaan.”

“Kalau begitu mulai besok Bu Darmi ke rumah saya di perumahan LANUD ISWAHJUDI ya Bu Darmi. rumah saya dekat masjid,” terang Triyani.

“Alhamdulillah, baik Bu besok pagi saya akan kesana,” balas Darmi bahagia.

“Kalau begitu saya tutup telponnya, Assalamualaikum,” ucap Triyani.

“Waalaikumsalam,” balas Darmi.

“Alhamdulillah Ya Allah, hamba akhirnya dapat pekerjaan semoga pekerjaan hamba selalu Engkau Ridhoi Ya Allah,” ucap syukur Darmi.

“Ada apa Bi, wajah bibi terlihat bahagia sekali?” tanya Azizah penasaran.

“Besok bibi mulai bekerja nak, jadi bibi bisa bayar biaya sekolah kamu dan kebutuhan kita,” balas Darmi.

“Maaf Bi, Azizah menyusahkan bibi terus,” ucap Azizah sedih.

“Kamu ini ngomong apa Azizah, justru bibi senang karena kamu bibi ada teman dan bibi tambah senang lagi kalau kamu semangat, ceria pokoknya keponakan bibi tidak sedih. cuma itu yang bibi mau nak,” terang Darmi kemudian memeluk Azizah.

“Azizah beruntung dan sayang sama bibi, terima kasih ya Bi sudah memperlakukan Azizah seperti anak sendiri,” ucap Azizah menangis terharu.

“Kok malah nangis, kalau begitu boleh bibi minta 1 permintaan?” tanya Darmi.

“Permintaan apa Bi!” seru Azizah.

“Mulai sekarang panggil Bi Darmi Ibu apa Azizah mau mengabulkan permintaan bibi?” tanya Darmi dengan hati-hati.

“Azizah mau Bu,” balas Azizah yang langsung mengganti panggilannya kepada Darmi dengan sebutan Ibu.

Darmi yang mendengar panggilan tersebut langsung menangis haru tidak henti-hentinya ia memeluk Azizah dan mengecup dahi Azizah. Azizah merasa sangat bahagia kini ia mendapatkan ibunya kembali.

“Terima kasih nak, terima kasih,” ucap Darmi.

“Iya Bu, Azizah juga berterima kasih sama ibu,” sahut Azizah polos.

“Sekarang kita makan ya nak!” Ajak Darmi.

“Iya Bu kebetulan Azizah lapar lagi hehe,” balas Azizah dengan menunjukkan senyum manisnya.

20 menit mereka habiskan untuk makan bersama. setelah makan Azizah membantu mengangkat piring kotor dan gelas kotor. sementara Darmi mencuci piring dan gelas kotor bekas mereka makan.

“Sepi ya nak, nanti gaji pertama ibu, ibu belikan televisi biar rumah ini terlihat ramai,” ucap Darmi.

“Azizah ikut ibu saja,” balas Azizah.

“Oya, bagaimana sekolah kamu tadi nak, apakah sulit untuk beradaptasi?” tanya Darmi penasaran.

“Hmmm...”

“Kok hmmm, ayo ceritakan! ibu penasaran!” pinta Darmi antusias.

“Alhamdulillah baik Bu, ibu tahu kan Yana! Yana Sekarang menjadi teman sebangku Azizah. Yana orangnya baik bu,” terang Azizah polos.

“Syukurlah kalau begitu,” ucap Darmi lega.

“Iya Bu, terus tadi ada ulangan matematika Azizah kesulitan di nomor 9 dan Yana kesulitan di nomor 7 jadi kami saling tukar jawab Bu,” terang Azizah.

“Kenapa kalian tidak belajar bersama saja sayang, jadi kan bisa tambah pintar. lagian ibu percaya kamu bakal jadi anak yang sukses,” ucap Darmi.

“Iya Bu, besok Azizah bicara sama Yana,” balas Azizah.

“Ibu mau sholat dulu Azizah mau ikut?” tanya Darmi.

“Iya Bu, Azizah ikut sholat!” seru Azizah.

“Ya sudah ayo kita berwudhu!” Ajak Darmi.

Selesai berwudhu mereka langsung bergegas menuju kamar yang sudah dikhususkan untuk Sholat.

Do'a Darmi.

Ya Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, berikan hamba ini Rezeki Mu Ya Allah. berikan hamba kemudahan menjalankan semua ini Ya Allah. Ya Allah berikanlah anak hamba yaitu Azizah kesehatan dan kesabaran Ya Allah, Semoga kelak ia menjadi seorang gadis yang berhasil Ya Allah. lindungi dia dari orang-orang yang berniat jahat kepada kami Ya Allah dan semoga Almarhum anak hamba, kakak hamba dan kakak ipar hamba diterima disisi- Mu Ya Allah Amin.

Do'a Azizah.

Ya Allah Azizah mohon semoga ibu Darmi selalu sayang sama Azizah, semoga ibu Darmi diberikan rezeki dan semoga ibu Darmi selalu sehat.

Bapak, ibu Azizah sekarang punya ibu Darmi kalian jangan khawatir sama Azizah lagi, Azizah janji bakal jadi anak yang baik dan penurut Amin Ya Allah.

Selesai sholat Azizah dan Darmi bergegas ke kamar untuk tidur siang.

Disisi lain.

“Pak, papi udah pulang belum?” tanya Yana pada sopir pribadinya.

“Tuan Danu belum pulang nona, kata Tuan Danu pulang ke rumah sekitar jam 10 malam,” balas Paijo.

“Pulang malam terus, begitu terus anaknya sendiri dilupain,” omel Yana. “Kalau begitu antar Yana ke tempat mami sekarang.” Sambung Yana lagi.

“Tapi non...”

“Tidak ada tapi-tapi an pokoknya antar Yana ke Ponorogo sekarang juga titik,” ucap Yana sedikit meninggi.

“Baik non Yana,” balas Paijo.

2 jam perjalanan menuju rumah Rika, sepanjang perjalanan Yana selalu menangis ia tidak habis pikir dengan kedua orangtuanya yang selalu acuh tak acuh terhadap dirinya.

“Sudah Non, jangan nangis terus nanti Nyonya Rika sedih.”

“Sedih apanya pak, mami apa pernah sedih tidak pernah pak, tidak pernah,” omel Yana.

“Ya sudah mbak itu air matanya cepat dihapus nanti nyonya marah sama saya dikira saya marahin nona,” terang Paijo.

“Iya Pak,” balas Yana kemudian menghapus air mata.

“Sudah sampai non, saya langsung pulang apa menunggu disini?” tanya Paijo.

"Pak Paijo tunggu disini saja dulu" ketus Yana kemudian membuka pintu mobil.

“Yana kok kesini tidak ngabarin mami, seharusnya kamu ngabarin mami dulu dirumah masih ada tamu,” ucap Rika.

“Tidak ada waktu,” ketus Yana.

“Kamu diam disini dulu jangan masuk tunggu mami panggil!” perintah Rika.

“Iya,” jawab Yana dengan tangan mengepal erat.

Yana sudah tahu yang didalam itu pasti Om Jay selingkuhan Rika. hanya saja ia pura-pura tidak tahu karena ia lelah dengan keegoisan orang tuanya yang hanya mementingkan karir dan percintaan.

“Yana ayo masuk, ini ada Om Jay,” ucap Rika bersemangat.

“Mami Yana pulang saja, lagipula Yana tahu siapa nama Om itu,” ketus Yana kemudian pergi meninggalkan mereka tanpa perduli Rika memanggil namanya.

“Yana berhenti!” panggil Rika, namun Yana mempercepat langkahnya seolah tak menghiraukan panggilan Rika.

“Jalan pak kita pulang sekarang!” perintah Yana pada Paijo.

“Baik non,” balas Paijo.

Sesampainya di kediaman Danu Aryanto Yana tanpa berbasa-basi langsung menuju kamar ia meluapkan kesedihan yang ia rasakan pada boneka panda kesayangan.

“Mochi Papi sama mami jahat, aku benci sama mereka seharusnya mereka nemenin aku mochi,” ucap Yana dengan tangisan yang begitu berat.

Isak tangis Yana pecah terdengar sampai luar kamar, mbok Parti yang tak lain pembantu rumah tersebut hanya diam ia tahu benar mengapa Yana menangis. karena ia sudah bekerja dengan keluarga Danu Aryanto sejak Danu dan Rika baru jadi pengantin baru.

Kasihan sekali non Yana.

Keesokan harinya.

“Bu Azizah berangkat dulu ya!”

“Sama ibu aja nak, ini ibu mau berangkat bekerja juga, lagian kalau jalan kaki capek nak belum sampai sekolah sudah pegal-pegal itu kaki kamu,” jelas Darmi.

“Oke Bu Azizah ikut kata ibu saja.”

“Nah itu baru anak penurut.”

“Iya bu, Azizah hari ini bawa bekal ya Bu jadi sampai sekolah tinggal beli lauk.”

“Iya sayang ini uang buat beli lauk,” ucap Darmi sambil memberikan pecah uang kertas sebesar Rp. 2.000.

“Terima kasih Bu, Azizah ke kamar bentar Bu ada yang tertinggal,” ucap Azizah.

Azizah kemudian menuju ke kamar ia mengeluarkan uang Rp.2.000 tersebut kemudian menyimpannya didalam lemari pakaian Azizah.

Azizah berpikir kalau uang tersebut sebaiknya ia tabung.

“Azizah ayo nak telat nanti,” teriak Darmi.

“Iya Bu,” balas Azizah kemudian pergi keluar kamar.

Sesampainya di sekolah.

“Azizah masuk dulu ya Bu.”

“Belajar yang pintar ya nak, nanti ibu jemput kamu pulang sekolah.”

“Iya Bu nanti Azizah tunggu disini, kalau begitu Azizah masuk dulu ya Bu Assalamualaikum,” ucap Azizah kemudian mencium tangan kanan Darmi.

“Waalaikumsalam.”

Darmi kemudian bergegas menuju tempat perkerjaan barunya tersebut.

“Azizah tunggu!” Teriak Yana.

mendengar ada yang memanggil namanya Azizah pun langsung menoleh.

“Yana,” ucap Azizah lirih.

“Wah.. Azizah dari tadi aku manggil kamu, kamu tidak nengok,” ucap Yana ngos-ngosan.

“Maaf hehe..” balas Azizah polos.

“Ya sudah ayo kita masuk hari ini nilai ulangan harian matematika kita keluar semoga nilai kita bagus!” Ajak Yana semangat.

Tanpa disadari Yana, Azizah melihat mata Yana yang terlihat bengkak namun Azizah tidak berani untuk bertanya.

Kring.. kring.. suara bel masuk berbunyi.

“Baik, anak-anak bapak ingin memberitahukan nilai ulangan harian matematika kalian, jujur bapak sangat terkejut nilai kalian banyak yang hancur bapak sangat mengharapkan kepada kalian untuk belajar lebih giat lagi dan dikelas ini ada 2 murid yang nilainya sempurna bapak salut dengan kedua murid bapak ini mereka adalah..”

Murid kelas VII B sangat antusias kepada salah satu murid dengan nilai bagus tersebut. karena yang mereka tahu hanya Yana saja yang terbaik di kelas mereka.

“Selamat kepada Yana Aryanto dan Azizah Cahyani kalian silahkan maju ke depan,” ucap Wahid.

Mendengar nama Azizah Cahyani para murid menatap sinis ke arah Azizah mereka yakin bahwa Azizah menyontek jawaban dari Yana.

“Huuu...huu.” Sorak anak-anak.

“Diam semuanya!” Teriak Wahid.

Sontak para murid terdiam mereka tahu jika Wahid saat sedang marah seperti singa tidak ada yang bisa mengeluarkan suara sedikitpun kalau tidak hukumannya seminggu piket kelas.

“Ini untuk kalian berdua bapak bangga dengan kalian!” ucap Wahid kemudian memberikan hadiah yang sudah terbungkus rapi.

Azizah merasa senang dengan hadiah yang ia dapat, ia yakin Darmi akan sangat senang mendengar bahwa Azizah mendapatkan nilai terbaik diawal ia bersekolah.

“Yana, Azizah silahkan kembali ke kursi masing-masing!” Perintah Wahid.

“Terima kasih pak,” ucap mereka bersamaan kemudian pergi ke kursi mereka.

“Ibu pasti senang dengan hadiah ini,” ucap Azizah gembira.

“Iya...” balas Yana dengan senyum terpaksa.

Mereka kemudian belajar bersama, tidak terasa waktu belajar sudah habis anak-anak bergegas membereskan alat tulis mereka.

Azizah menunggu kedatangan Darmi didepan gerbang sementara Yana sudah pulang lebih dulu.

“Lama nak nunggu ibu?” tanya Darmi.

“Tidak Bu,” ucap Azizah gembira.

“Ini kenapa anak ibu kelihatannya bahagia sekali,” tanya Darmi menyelidik.

“Hari ini Azizah dapat hadiah dari pak Wahid Bu, karena nilai Azizah dan Yana bagus,” jelas Azizah gembira sambil menunjukkan hadiah tersebut.

“Alhamdulillah, anak ibu memang terbaik,” ucap Darmi kemudian memeluk Azizah.

Mereka kemudian bergegas pulang, sepanjang perjalanan Azizah selalu bersenandung, Darmi yang mendengar hanya tersenyum.

TBC.

Vote ya!!!

Like ❤️ komen 👇

Terpopuler

Comments

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

baca ulang thor...

2023-09-12

0

Sumi Sumi

Sumi Sumi

lanjut

2022-10-14

0

Nur Sanah

Nur Sanah

janganlah iri , masa dibilangi nyontekkkk

2022-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Par 70
71 Part 71
72 Part 73
73 Part 74
74 Part 75
75 Part 76
76 Part 77
77 Part 78
78 Part 79
79 Part 80
80 Part 81
81 Part 82 Author menyapa!
82 Part 83
83 Part 84
84 Part 85
85 Part 86
86 Part 87
87 Part 88
88 Part 89
89 Part 90
90 Part 91
91 Part 92
92 Part 93
93 Part 94
94 Part 95
95 Part 96
96 Part 97
97 Part 98
98 Part 99
99 Part 100
100 Part 101
101 Part 102
102 Part 103
103 Part 104
104 Part 105
105 Part 106
106 Part 107
107 Part 108
108 Part 109
109 Part 110
110 Part 111
111 Part 112
112 Part 113
113 Part 114
114 Part 115
115 Part 116
116 Part 117
117 Part 118
118 Part 119
119 Part 120
120 Part 121
121 Part 122
122 Part 123
123 Part 124
124 Part 125
125 Part 126
126 Part 127
127 Part 128
128 Part 129
129 Part 130
130 Part 131
131 Part 132
132 Part 133
133 Part 134
134 Part 135
135 Part 136
136 Part 137
137 Part 138
138 Part 139
139 Part 140
140 Part 141
141 Part 142
142 Part 143
143 Part 144
144 Part 145
145 Part 146
146 Part 147
147 Part 148
148 Part 149
149 Part 150
150 Part 151
151 Part 152
152 Part 153
153 Part 154
154 Part 155
155 Part 156
156 Part 157
157 Part 158
158 Part 159
159 Part 160
160 Part 161
161 Part 162
162 Part 163
163 Part 164
164 Part 165
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Part 172
173 Part 173
174 Part 174
175 Part 175
176 Part 176
177 Part 177
178 Part 178
179 Part 179
180 Part 180
181 Part 181
182 Part 182
183 Part 183
184 Part 184
185 Part 185
186 Part 186
187 Part 187
188 Part 188
189 Part 189
190 Part 190
191 Part 191
192 Part 192
193 Part 193
194 Part 194
195 Part 195
196 Part 196
197 Part 197
198 Part 198
199 Part 199
200 Part 200
201 Part 201
202 Part 202
203 Part 203
204 Part 204
205 Part 205
206 Part 206
207 Part 207
208 Part 208
209 Part 209
210 Part 210
211 Part 211
212 Part 212
213 Part 213
214 Part 214
215 Pengumuman
Episodes

Updated 215 Episodes

1
part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Par 70
71
Part 71
72
Part 73
73
Part 74
74
Part 75
75
Part 76
76
Part 77
77
Part 78
78
Part 79
79
Part 80
80
Part 81
81
Part 82 Author menyapa!
82
Part 83
83
Part 84
84
Part 85
85
Part 86
86
Part 87
87
Part 88
88
Part 89
89
Part 90
90
Part 91
91
Part 92
92
Part 93
93
Part 94
94
Part 95
95
Part 96
96
Part 97
97
Part 98
98
Part 99
99
Part 100
100
Part 101
101
Part 102
102
Part 103
103
Part 104
104
Part 105
105
Part 106
106
Part 107
107
Part 108
108
Part 109
109
Part 110
110
Part 111
111
Part 112
112
Part 113
113
Part 114
114
Part 115
115
Part 116
116
Part 117
117
Part 118
118
Part 119
119
Part 120
120
Part 121
121
Part 122
122
Part 123
123
Part 124
124
Part 125
125
Part 126
126
Part 127
127
Part 128
128
Part 129
129
Part 130
130
Part 131
131
Part 132
132
Part 133
133
Part 134
134
Part 135
135
Part 136
136
Part 137
137
Part 138
138
Part 139
139
Part 140
140
Part 141
141
Part 142
142
Part 143
143
Part 144
144
Part 145
145
Part 146
146
Part 147
147
Part 148
148
Part 149
149
Part 150
150
Part 151
151
Part 152
152
Part 153
153
Part 154
154
Part 155
155
Part 156
156
Part 157
157
Part 158
158
Part 159
159
Part 160
160
Part 161
161
Part 162
162
Part 163
163
Part 164
164
Part 165
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Part 172
173
Part 173
174
Part 174
175
Part 175
176
Part 176
177
Part 177
178
Part 178
179
Part 179
180
Part 180
181
Part 181
182
Part 182
183
Part 183
184
Part 184
185
Part 185
186
Part 186
187
Part 187
188
Part 188
189
Part 189
190
Part 190
191
Part 191
192
Part 192
193
Part 193
194
Part 194
195
Part 195
196
Part 196
197
Part 197
198
Part 198
199
Part 199
200
Part 200
201
Part 201
202
Part 202
203
Part 203
204
Part 204
205
Part 205
206
Part 206
207
Part 207
208
Part 208
209
Part 209
210
Part 210
211
Part 211
212
Part 212
213
Part 213
214
Part 214
215
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!