"Mom" panggil Zeline lebih keras sambil melebarkan mata bulatnya.
Leea tersentak dari lamunannya ketika mendengar Zeline berteriak memanggilnya.
"Ada apa sayang?" tanya Leea sembari membelai rambut putrinya.
"Ayo ke tempat Daddy !" ajak Zeline pada Leea, bocah itu tidak mengerti apa yang di beritakan kemarin di Tv. Dia hanya tahu bahwa Daddynya akan datang ke Praha, kota tempat ia tinggal. Jadi dia dengan bersemangat bangun pagi pagi kemudian berdandan cantik bak putri untuk menemui Ayahnya.
"Zel, kita belum bisa menemui Daddy" ucap Leea.
"Huaaa,huaaa,,huaaa" tiba tiba Zeline langsung menangis dengan kencang.
Leea menghela nafas, dia bingung harus bagaimana menjelaskan pada putrinya tersebut.
"Zel, kita belum bisa bertemu Daddy karna Daddy belum tiba di Praha"ujar Leea mencoba menjelaskan kepada putrinya tersebut.
"Daddy masih di rumahnya jadi kita belum bisa bertemu Daddy, nanti kalau Daddy sudah datang ke sini kita pasti akan menemuinya" bujuk Leea.
Zeline menghentikan tangisnya kemudian dia mengerjapkan mata bulatnya.
"Kalau begitu ayo kita ke rumah Daddy" ucap Zeline dengan polosnya.
Leea menghela nafas, kemudian dengan sabar dia mencoba menjelaskan pada putrinya tersebut.
"Rumah Daddy jauh sayang, kalau kita ke sana nanti siapa yang jaga toko bunga Mom" ucap Leea mencoba memberi pengertian kepada putrinya.
"Kita tunggu Daddy datang kesini, nanti Zel kasih bunga yang indah jika Daddy datang" ucap Leea membujuk putrinya.
"Ok, Zel mau buat bunga untuk Daddy"ucap Zeline yang kemudian mengambil beberapa tangkai bunga untuk di rangkainya.
Leea hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah putrinya. Zeline memang berkepribadian ceria, dia gampang meledak ledak jika marah atau menginginkan sesuatu tapi bocah kecil itu juga mudah di bujuk dengan hal hal kecil berbeda dengan Aiden kakak kembarnya, Aiden jarang menunjukkan ekspresinya. Dia pendiam, dingin, dan juga kepala tetapi Aiden sangat pintar. Di sekolah Aiden selalu jadi idola oleh para guru karna kepintarannya dan juga menjadi idola teman teman sebayanya yang wanita karna wajahnya yang tampan, lucu dan menggemaskan.
"Kalau begitu ayo kita buat bunga untuk Daddy" ucap Leea. Dia merasa lega karna saat ini perhatian Zeline teralihkan.
"Kalian sedang buat apa?" tanya Aiden yang telah turun dari kamarnya dengan berpakaian rapi.
Leea bangga dengan kedua buah hatinya, mereka adalah anak anak yang mandiri. Kedua anak tersebut tak pernah merepotkan Leea untuk hal hal kecil seperti mandi dan memakai baju yang sudah bisa mereka lakukan sendiri. Mereka tak pernah merepotkan Leea untuk hal hal seperti itu. Maka dari itu Leea menolak saat Demyan menawarinya untuk memakai jasa perawat, karna ia ingin merawat kedua buah hatinya sendiri sekaligus mendidik mereka agar hidup mandiri.
"Zel mau buat bunga untuk Daddy" jawab Zeline yang tangannya masih saja sibuk membantu ibunya merangkai bunga.
"Oh, memang kau mau bertemu Daddy ?" tanya Aiden lagi.
"Aku mau" jawab Zeline cepat.
"Kata Mom, nanti Daddy akan datang kesini jadi kita harus buat bunga yang cantik untuk Daddy" ucap Zeline panjang lebar.
Aiden hanya acuh tak acuh mendengar penjelasan Zeline, kemudian dia kembali ke dalam untuk menghabiskan sarapannya.
Tak berapa lama ponsel Leea berdering, ketika ia melihat sang penelpon Leea pun tersenyum gembira.
"Hai kak" sapa Leea sambil melambaikan tangannya karna mereka melakukan video call.
"Hai Vi, kemana kedua keponakanku yang lucu dan menggemaskan?" tanya Reza yang sudah rindu dengan Aiden dan Zeline.
"Hai Uncle" sapa Zeline setelah Leea menyerahkan ponselnya pada bocah kecil itu, sedangkan Leea masuk ke dalam rumah untuk memanggil Aiden.
"Hai sweetie, apa kabarmu ?" tanya Reza kepada keponakannya yang cantik tersebut.
"Zel, baik Uncle" jawab Zeline
"Uncle apa kabar?" tanya Zeline kemudian.
"Uncle juga baik sayang" jawab Reza.
"Mana Kakakmu?" tanya Reza lagi.
"Hai, Uncle" sapa Aiden yang saat ini telah berada di sisi Zeline.
"Hai juga my prince" sahut Reza.
"Mana dede Vina Uncle?" ucap Aiden menanyakan keberadaan Vina anak Reza yang baru berumur satu setengah tahun.
"Dede Vina di rumah bersama Aunty Sofia" jawab Reza.
"Uncle ada di kantor sekarang" terang Reza.
"Uncle, sebentar lagi Zel mau ketemu Daddy" ucap Zeline dengan gembira.
Reza terkejut mendengar ucapan Zeline, dia terpaku di hadapan layar ponselnya.
"Apa yang kau bilang sweetie ?" tanya Reza tak yakin dengan pendengarannya.
"Zeline bilang sebentar lagi kami akan bertemu Daddy" kali ini Aiden yang menjawab karna Zeline sudah sibuk kembali dengan rangkaian bunganya.
"Ini bunga untuk Daddy" ucap Zeline sambil memamerkan seikat bunga yang telah berusaha ia rangkai kepada Reza.
"Bisa kalian berikan telponnya pada ibu kalian?" tanya Reza yang penasaran setelah mendengar ucapan kedua keponakannya tersebut.
"Ok, wait Uncle" ucap Aiden.
"Mom, Uncle ingin bicara denganmu Mom" panggil Aiden.
"Terima kasih sayang" ucap Leea kemudian dia mengambil ponselnya dari tangan Aiden.
"Kupikir kakak akan melupakanku ketika sudah berbicara dengan kedua keponakanmu" ucap Leea sedikit merajuk pada Reza.
Reza tertawa kecil, seberapa dewasa pun Via, jika di hadapan Reza kakaknya dia kadang bertingkah seperti anak kecil. Walaupun kini dia bahkan telah memiliki dua orang anak kecil.
"Tentu tidak sayang, mana mungkin kakak melupakan adik kakak yang paling cantik ini" ucap Reza sambil tertawa.
Via tersenyum mendengar ucapan kakaknya, sebenarnya dia merindukan Reza kakaknya dan dia juga merindukan Indonesia kampung halamannya. Sudah sejak lima tahun lalu Via tak pernah kembali ke Indonesia. Terakhir dia kembali ke Indonesia adalah saat pertama dia pergi meninggalkan Ziga di negara S. Via yang pada saat itu tak punya tujuan kemana akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia untuk mengunjungi makam kedua orang tuannya. Dan di pemakaman itulah akhirnya Via bertemu dengan Maureen yang merupakan teman semasa sekolahnya dulu. Kemudian Via pun menceritakan semua masalahnya dan dengan di bantu Maureen dan Demyan yang saat itu masih berstatus sebagai tunangan Maureen, Via pun ikut dengan Demyan juga Maureen ke Rusia dan di situlah akhirnya Via di angkat anak oleh ayah Demyan tuan Ivanovich Petrov dan di rubah identitasnya menjadi Aleea Ivanovich Petrov.
"Apa benar yang di katakan oleh Zeline dan Aiden ?" tanya Reza pada adiknya tersebut.
"Memang apa yang telah di katakan mereka ?" Leea balik bertanya pada Reza, karna dia tidak tahu apa yang di perbincangkan kakaknya dengan kedua buah hatinya.
"Mereka bilang mereka akan bertemu Ayahnya " jawab Reza.
"Apa itu benar?" tanya Reza lagi.
Leea menghela nafas, dia tidak menduga kedua putra dan putrinya akan berbicara seperti itu pada kakaknya.
"Ziga memang akan datang ke Praha untuk meresmikan salah satu hotel miliknya" jawab Leea.
"Lalu, apakah kau akan mempertemukan mereka?" tanya Reza kemudian.
Leea terdiam, dia tidak tahu harus menjawab apa.
"Vi, Ziga berhak tahu tentang anak anaknya" ucap Reza lembut.
"Anak anak juga berhak untuk bertemu dengan Ayahnya" tambah Reza lagi.
"Tapi, bagaimana jika Ziga tak menerimanya" ucap Leea khawatir.
"Bagaimana jika dia tidak mau menerima kehadiran Aiden dan Zeline?" tanya Leea
"Kau tidak akan pernah tahu jika kau tidak mencobanya" jawab Reza.
"Ziga masih mengharapkanmu Vi, asal kau tahu selama lima tahun ini dia selalu mendatangi kakak untuk menanyakan tentang keberadaanmu"terang Reza.
"Dia menyesal dengan semua perkataannya pada saat itu" tambah Reza lagi.
"Setidaknya beri dia kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, dan pikirkan juga tentang anak anakmu. Mereka tak mungkin terus kau sembunyikan dari Ayahnya" ujar Reza.
"Sebaiknya kau pikirkan lagi kata kata Kakak" ucap Reza.
"Tapi semua keputusan ada di tanganmu. Kakak tutup telponnya, salam untuk kedua keponakanku" pamit Reza kemudian langsung mematikan telponnya. Dia memberikan kesempatan adiknya untuk berpikir apa yang akan di lakukan selanjutnya.
Leea sendiri hanya terdiam terpaku menatap layar ponselnya yang telah mati.
"Kau tak akan pernah tahu jika kau tidak mencobanya" satu kalimat yang di ucapkan oleh dua orang yang berbeda. Maureen dan Reza sama sama mengucapkan kalimat tersebut.
Akankah Leea mencobanya, atau dia malah menghindarinya. Pada saat ini Leea masih dilema dengan apa yang akan menjadi keputusannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Heny Ekawati
ayolah thor buat via gk egois masa pemeran utamax sedih terus
2021-08-24
0
Wiwi Widaningsih
tajam nya lidah lbh tajam dr pd pedang..maka berhati" lah dgn perkataan krn ht yg sdh terluka akan sulit sembuh nya..😓
2021-04-11
1
Munir Co
penasaran tp like dulu
2021-04-09
1