Aiden dan Zeline pun turun ke bawah dengan di tuntun oleh Demyan.
Sesampainya mereka di bawah Aiden langsung memeluk kaki ibunya sembari menangis terisak.
Leea pun langsung membungkuk dan memeluk putranya tersebut.
"Aiden minta maaf Mom" ucap Aiden di sela sela tangisnya.
Leea mengelus rambut putranya kemudian mengucap keningnya.
"Mom yang harus minta maaf" ucap Leea.
"Mom tidak bisa membahagiakan kalian" tambah Leea.
"No, Mom kami bahagia bersama Mommy" ucap Zeline yang kini ikut memeluk ibu dan kakaknya.
Leea memeluk erat kedua buah hatinya tersebut. Merekalah alasan yang mampu membuat Leea bertahan hingga saat ini.
Leea tak dapat membayangkan bagaimana hidupnya tanpa kedua lentera yang selalu terang menyinari hari harinya.
"Ah, sudah selesai dramanya. Sekarang waktunya makan" ucap Maureen yang kemudian membuka barang barang bawaannya.
Maureen sengaja membawa makanan masakannya karna dia ingin menikmati makan bersama keluarganya dan juga Leea beserta kedua putra putrinya. Via memang mengubah identitasnya menjadi ALEEA IVANOVICH PETROV, dia menjadi putri angkat Tuan Ivanovich ayah Demyan sekaligus adik angkat Demyan. Demyan yang anak tunggal senang sekali mendapatkan seorang adik angkat yang juga merupakan sahabat istrinya tersebut.
Sebenarnya tuan Ivanovich meminta Via untuk tinggal bersama dengannya di Moscow, tetapi dia menolak karna dia tidak ingin terlalu merepotkan ayah angkatnya tersebut. Walaupun ayah angkatnya adalah seorang milyarder Rusia tapi Via tak pernah sekalipun mengharapkan kekayaan dari ayah dan kakak angkatnya tersebut. Dia sudah merasa sangat bersyukur telah diangkat menjadi seorang anak dan juga seorang adik, dia merubah identitasnya agar dapat melupakan masa lalunya dan juga agar keberadaannya tidak di temukan oleh siapapun yang berhubungan dengan masa lalunya.
Mereka semua akhirnya berkumpul di meja makan. Bersenda gurau melepaskan kerinduan, walau sebenarnya Maureen cukup sering berkunjung ke Praha untuk menemui Leea. Hampir setiap dua minggu sekali dia dan keluarganya datang untuk menjenguk Leea. Sebenarnya Maureen juga mengajak Leea untuk tinggal bersama dengannya di Berlin, tapi lagi lagi Leea menolak. Leea berkata dia telah jatuh cinta pada keindahan kota Praha, sehingga dia memutuskan untuk menetap dan membuka usaha toko bunga untuk menjalani kehidupan sehari harinya.
Setelah makan siang Demyan pamit karna masih ada beberapa pekerjaan yang harus dia lakukan. Sedangkan Maureen dan anak anak tetap tinggal hingga nanti malam Demyan menjemputnya.
"Mom, Zel mau bermain di taman" pinta Zeline dengan manja.
"Baiklah, ayo kita pergi ke taman" ucap Leea kepada putrinya.
"Panggil kedua kakakmu sekarang, kita pergi bersama sama" ucap Maureen meminta Zeline memanggil Aiden dan Evalina yang sedang bermain di teras belakang.
"Ok Mami" sahut Zeline kemudian dia pun segera berlari dengan kedua kaki kecilnya untuk memanggil kedua kakaknya tersebut.
Akhirnya mereka berlima pun pergi ke taman yang terletak tak jauh dari rumah. Karna sudah memasuki liburan musim panas, suasana di taman pun tampak ramai. Banyak para keluarga yang memanfaatkan waktu liburan untuk bermain di taman. Leea dan Maureen pun membiarkan anak anak bermain dengan bebas di taman. Sedangkan mereka duduk di kursi taman sembari mengawasi mereka bermain.
"Apa kau tetap pada keputusanmu Vi ?" tanya Maureen setelah mereka berdua duduk di kursi taman.
Leea terdiam, dia sesungguhnya tidak tahu apakah keputusan untuk menyembunyikan kedua buah hatinya dari Ziga adalah keputusan yang tepat. Dia menatap kedua buah hatinya yang sedang bermain, dia tak tega membiarkan kedua buah hatinya terluka. Mereka sangat mengharapkan kehadiran seorang ayah, tapi apakah sang ayah dapat menerima kehadiran mereka. Itulah yang selalu menjadi kekhawatiran Leea.
"Entahlah, aku sendiri tidak yakin dengan keputusanku saat ini" jawab Leea.
"Aku berharap anak anak menemukan kebahagiaan mereka Vi" ucap Maureen.
"Bagaimanapun juga mereka memerlukan sosok seorang ayah" tambah Maureen.
"Atau, apakah kau tak berniat untuk menikah lagi dan memberikan mereka ayah yang baru" ucap Maureen.
Leea memelototi Maureen, dia kesal dengan ucapan sahabatnya tersebut.
"Kau tahu aku bahkan tidak pernah bercerai dengan suamiku, bagaimana kau bisa berfikir aku akan menikah lagi" ucap Leea dengan kesal.
"Hahahaha" Maureen tertawa terbahak bahak mendengar perkataan Leea.
"Kau tahu, kau bahkan sudah merubah identitasmu. Jadi sebenarnya jika kau akan menikah itu adalah hal yang mudah, kau tahu itu"ucap Maureen.
"Tapi kau tidak melakukannya karna kau masih mencintainya bukan?" tanya Maureen.
Pertanyaan Maureen seakan tepat sasaran. Leea langsung terdiam dan berfikir.
"Benarkah aku masih mencintainya" batin Leea
"Sudah lima tahun berlalu, apakah benar aku masih mencintainya" fikir Leea.
"Kalaupun aku masih mencintainya kurasa itu tak akan ada bedanya" jawab Leea.
"Dia dulu bahkan berkata mencintaimu adalah suatu kebodohan" tambah Leea.
"Mungkin dia memang benar, dan aku lah sebenarnya yang paling bodoh. Karna aku telah jatuh cinta pada orang yang salah" ucap Leea yang mulai menitikkan air mata.
Maureen mengusap lembut punggung Leea, dia berusaha menenangkan sahabatnya itu.
"Sudahlah tak usah terlalu kau pikirkan" ucap Maureen.
"Jika memang takdir akan mempersatukan kalian, kalian pasti akan bersatu suatu saat nanti" ucap Maureen dengan bijak.
"Tapi jika takdir tak mempersatukan kalian setidaknya beri kesempatan pada anak anak untuk mengenal ayah mereka. Pria itu juga harus tahu bahwa di punya dua anak yang lucu dan menggemaskan" tambah Maureen.
Aleea hanya terdiam, dia tidak tahu apa yang akan di lakukannya. Di satu sisi dia ingin sekali mempertemukan kedua buah hatinya dengan Ziga, tapi di sisi lain dia takut Ziga tak menerima Aiden dan Zeline sebagai anaknya.
Via sendiri saat ini sudah tak mementingkan perasaan pribadinya. Yang di pikirkan hanyalah kebahagiaan kedua buah hatinya. Leea takkan sanggup jika melihat kedua buah hatinya kecewa karna penolakan dari Ziga.
"Mungkin akan ku pikirkan lagi" ucap Leea kemudian.
"Anak anak ayo pulang, hari sudah sore" panggil Leea kepada ke empat orang anak yang sedang bermain di taman.
Evalina, Aiden, Zeline dan Mikha pun segera berlari menuju Leea dan Maureen. Mereka pun segera kembali ke rumah karna hari sudah sore.
Setibanya di rumah Zeline langsung menyalakan televisi untuk menonton film kartun kesayangannya.
"Mom, itu Daddy Mom, ada Daddy di Tv Mom" teriak Zeline tiba tiba yang membuat mata semua orang tertuju pada berita yang sedang di siarkan di televisi tersebut.
"Menurut rencana Tuan Muda Ziga Rahardian Pratama sang pewaris tunggal The Rose Wood minggu depan akan datang ke Praha untuk meresmikan salah satu hotel miliknya" ucap si pembaca berita yang di sampingnya terpampang foto close up Ziga. Itulah yang membuat Zeline mengenalinya sebagai Daddynya. Leea memang pernah menunjukkan foto pernikahan mereka kepada kedua buah hatinya, dia bermaksud agar kedua buah hatinya tetap mengenal ayahnya walaupun tak pernah bertatap muka.
Seketika Leea membeku di tempat, akankah dia siap untuk bertemu kembali dengan Ziga. Akankah dia siap memberitahu pria tersebut perihal kedua buah hatinya. Berbagai spekulasi muncul di benaknya. Dia bingung harus berbuat apa. Leea hanya menatap ke arah foto Ziga yang terpampang di Tv, terbesit kerinduan di dalam dadanya. Rindu pada pria yang sangat di cintanya walaupun pria tersebut sudah sangat melukai hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Aphry
cuihhh sangat melukai hati toh cuma kata² gtuan.. makanya tau diri klo punya suami cemburuan
2022-12-15
0
kitty
yg favorit ny banyak. tp yg like dikit.. kmn yg PD BCA tp g pencet like nya.. pdhl ini crta ny bgus..
2021-10-17
0
Heny Ekawati
kpn bahagiax ziga dan via sampai dua season masih blm bahagia juga
2021-08-24
0