New York
Sudah lima tahun sejak kepergian Via, Ziga tak kunjung menyerah untuk mencari istrinya tersebut. Via pergi karna kebodohan Ziga yang telah menyakiti Via dengan kata kata penghinaan saat terakhir pertemuan mereka.
Ziga yang kala itu terbakar api cemburu tak mempercayai cinta dan kesetiaan Via. Dia terus menuduh Via mempunyai perasaan pada Fello, pria yang telah dua kali menyelamatkan hidup Via. Bahkan Ziga mengatakan bahwa menikahi Via adalah suatu kesalahan dan mencintai Via adalah suatu kebodohan. Kata kata Ziga telah menyakiti Via terutama ketika Ziga mengungkit masalah pengobatan kakaknya Reza yang memang di bantu oleh Ziga. Via yang merasa terhina dan sakit hati oleh kata kata Ziga akhirnya memilih untuk meninggalkan pria tersebut tanpa kata kata. Via menghilang lenyap bagai di telan bumi, bahkan setelah lima tahun pencariannya Ziga tak membuahkan hasil. Tak ada satu pun kabar tentang Via, bahkan Reza kakaknya juga tak mengetahui keberadaan Via .
#flashback on
Lima tahun lalu
Ziga terbangun saat matahari mulai meninggi, dia masih merasakan sakit teramat sangat di kepalanya. Dia mengerang sambil memegangi kepala dengan kedua tangannya. Dia melihat keadaan sekeliling kamar, alisnya mengernyit ketika dia tak mendapati keberadaan Via di dalam kamar mereka.
"Mungkin dia pergi menemui kekasih hatinya" gumam Ziga dengan kesal.
Ziga pun bangkit dari tempat tidur kemudian menuju kamar mandi. Selesai berpakaian Ziga langsung turun ke ruang makan. Di sana hanya ada Yesy yang sedang menyiapkan sarapan.
"Mana Nyonya?" tanya Ziga pada Yesy.
"Nyonya belum turun Tuan" jawab Yesy.
Ziga mengernyitkan alisnya, jelas jelas dia tadi hanya seorang diri di kamar. Dan Via sama sekali tak berada di kamar, tapi mengapa Yesy bilang dia belum turun.
Ziga pun menghentikan sarapannya dan segera kembali ke kamar. Firasat buruk pun di rasakannya ketika dia tak dapat menemukan keberadaan Via. Ziga pun membuka lemari pakaian milik Via, dan ternyata masih lengkap. Hanya sebuah koper kecil yang tak lagi berada di tempatnya. Ziga pun merasakan kembali amarahnya memuncak seketika itu juga dia meninju lemari tersebut hingga rusak.
Ziga langsung bergegas ke rumah sakit tempat Fello di rawat, dia berfikir Via pasti berada di sana untuk menemui pria tersebut, jika benar Via berada di sana Ziga tak akan segan segan untuk membunuh Fello. Dia tidak akan melepaskan apa yang telah jadi miliknya termasuk Via. Tapi pencariannya di sana nihil, Via tak berada di rumah sakit, bahkan Fello masih dalam keadaan tak sadarkan diri. Ziga pun langsung bergegas menuju bandara untuk segera ke Indonesia untuk menemui Reza kakak Via. Tapi lagi lagi Ziga harus menelan kenyataan pahit, karna Via tak datang menemui kakaknya tersebut. Ziga malah mendapat amukan dari Reza karna sebagai suami dia tak mampu menjaga istrinya yang juga adik satu satunya Reza. Akhirnya Ziga pun meratapi kebodohannya, Via telah meninggalkannya karna kata kata buruknya saat mabuk semalam.
#flashback off
Ziga melihat pemandangan kota New York dari jendela ruangan kantornya yang terletak di lantai 57 gedung tersebut. Kini Ziga adalah pemilik tunggal The Rose Wood, setelah ayahnya meninggal akibat serangan jantung lima tahun lalu Ziga menjadi pewaris perusahaan besar tersebut.
Tatapan Ziga menerawang saat sebuah ketukan terdengar di pintu kantornya.
"Masuk" ucap Ziga tanpa mengalihkan pandangannya dari arah jendela.
"Permisi Tuan acara peresmian hotel di Praha apakah anda akan menghadirinya?" tanya Erik yang hingga saat ini masih setia mendampingi Ziga sebagai asistennya.
"Kapan?" tanya Ziga
"Minggu depan Tuan" jawab Erik.
Ziga menghela nafas, fikirannya tak fokus pada pekerjaan.
"Apakah sudah ada kabar tentang Via ?" tanya Ziga setelah cukup lama terdiam.
"Maaf Tuan, hingga saat ini kami belum dapat menemukannya" jawab Erik.
"Setelah lima tahun lalu Nyonya Via terbang menuju Indonesia tak ada lagi catatan penerbangan atas nama Nyonya" terang Erik.
"Tapi kami sudah mencari ke seluruh pelosok Indonesia, namun kami belum berhasil menemukan Nyonya" tambah Erik.
"Bagaimana dengan Reza?" tanya Ziga kemudian.
"Sejak kepulangannya ke Indonesia tuan Reza tidak pernah meninggalkan negara itu, dan sejak menikah tuan Reza hanya tinggal di Bandung tak pernah keluar kota" lapor Erik
"Orang orang kita yang terus menyelidikinya juga tidak menemukan kejanggalan, selama ini tuan Reza hanya berfokus pada perusahaan dan juga keluarganya" tambah Erik
Ziga terdiam kembali, entah mengapa rasanya sangat sulit menemukan Via. Dia bahkan telah menghabiskan waktu lima tahun untuk mencarinya tapi tetap tak membuahkan hasil. Terkadang dia berfikir apakah dia harus menyerah dan melupakan Via. Mereka berpisah tanpa kejelasan, Via meninggalkannya dalam keadaan sakit hati. Sampai saat ini pun tak ada surat perceraian di antara mereka.
Sementara itu di tempat lain Aiden yang sedang merajuk mengurung diri dalam kamarnya. Dia bahkan tak bergeming ketika Zeline datang memberikannya sebatang lolypop kesukaannya tersebut.
Tok,tok,tok
Demyan mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam kamar kedua bocah tersebut.
Karna rumah mereka hanya memiliki dua kamar tidur, maka dari itu kamar Aiden dan Zeline jadi satu. Sedang kamar satu lagi adalah milik Aleea. Kamar mereka memiliki dua sisi yang berbeda. Di sisi Aiden dinding dan semua barang barang berwarna biru dengan pajangan robot dan juga mobil mobil mininya, sedangkan di sisi Zeline dinding dan semua perabot berwarna pink lengkap dengan boneka Barbie dan juga Little Poni kesukaannya.
"Hallo anak anak !" sapa Demyan ketika memasuki kamar tersebut.
"Hai Papi Dem" jawab Zeline yang langsung berlari ke pelukan Demyan. Demyan pun langsung memeluk putri kecil tersebut.
"Hai, apa yang terjadi dengan anak laki laki Papi ?" tanya Demyan ketika melihat Aiden tak bergerak menghampirinya.
"Kakak marah sama Daddy" jawab Zeline polos sembari menjilat lolypopnya.
"Kenapa marah sama Daddy?" tanya Demyan lagi.
"Daddy tak pulang pulang" jawab Zeline dengan suara cadelnya yang menggemaskan.
Demyan pun menuntun Zeline dan menghampiri Aiden yang masih setia duduk di kursi belajarnya.
"Kalian punya Papi, kenapa kalian menginginkan Daddy pulang?" tanya Demyan sambil menepuk bahu Aiden.
"Papi bukan Daddy, dan Papi tak bisa tinggal bersama kami" jawab Aiden lesu.
"Papi memang bukan Daddy, tapi jika kalian ingin tinggal bersama Papi kalian bisa ikut tinggal di rumah Papi" ucap Demyan.
"No, Aiden tak akan tinggalin Mom" jawab Aiden
"Papi punya Mami Maureen sedangkan Mom tidak punya Daddy. Kalau Aiden dan Zeline ikut Papi pasti Mom akan sedih " tambah Aiden.
Demyan menepuk nepuk kepala Aiden, dia kagum dengan pemikiran bocah tersebut. Walaupun baru berumur empat tahun pemikiran Aiden seperti orang dewasa, dia berbeda dengan teman teman sebayanya bahkan berbeda dengan Zeline yang notabene adalah adik kembarnya.
"Kalau kau tak mau Mom sedih, ayo turun ke bawah jangan merajuk lagi. Kasian Mom sedang sedih karna kau merajuk" bujuk Demyan.
Aiden pun menurut, dia akhirnya mau turun ke bawah untuk menemui ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
🌹Fina Soe🌹
aku baca lagi cerita ini...😄
2024-02-16
0
Heny Ekawati
bentar lagi ketemu ziga
2021-08-24
0
Cuppy Cuppyjie
namanya konsisten dong. via atau leeaa.?
2021-05-07
0