Rumah Siti
Malam itu Siti sedang asik menghitung uang yang berhasil dia dapatkan dari perjodohan, bibirnya nyengir ketika mengetahui jumlah uang yang dia dapatkan sangat banyak.
"Wuih, bagi dong Bu" ucap Agi.
Agi memang anak satu-satunya, tapi sebagai anak laki-laki dia hanya bisa minta, pengangguran dan terkadang mabuk setiap akhir pekan. Namun meskipun begitu, Siti sangat memanjakannya.
"Eh, kemaren sudah Ibu kasih kan bagianmu? masa mau minta lagi?"
"Yaaahhh uang segitu mana cukup Bu! buat minum sekali aja udah langsung habis. Minta lagi dong Bu" rayunya.
"Huh dasar kamu ini. Nih, ibu kasih lagi tapi ingat, mulai besok kamu harus kerja!" Siti memberikan beberapa lembar uang kertas ratusan ribu kepada Agi.
"Nah gitu dong bu hehe. Tapi Bu, kita ini kan sebentar lagi jadi orang kaya, Masa masih kerja terus Bu" protes Agi.
"Eehh yang kaya itu suaminya Riyu, elu kagak kaya! Awas besok kalau kamu ga datang kerja ibu ga akan kasih uang jatah selama 3 bulan!"
"Ish ibu jahat! Oh iya tapi Riyu kok belum pulang bu?"
"Halah biarin aja, paling dia nginep di rumah keluarga Mahesa"
"Kenapa di bolehin sih Bu! Kalau sampe Noval nidurin dia gimana?"
"Heh! kenapa kamu khawatir sama benalu itu?"
"Bu, aku cuma sayang aja, aku belum berhasil mencicipinya" Agi menyeringai.
"Apa! Kalau kamu berani melakukan itu Ibu ga akan segan-segan mencubitmu hingga gosong! Mau bagaimanapun juga, Riyu sekarang sudah menjadi keluarga kaya, dengan ini Ibu juga pasti kecipratan harta hahaha. Awas kalau kamu berani macam-macam!" ucap Siti lalu menjambak pelan rambut Agi hingga meringis kesakitan.
Selama ini Agi memang sangat tertarik pada Riyu, untunglah Riyu bisa menjaga jarak pada kakak sepupunya itu.
****
Sudah lebih dari lima tahun Sam tidak pernah menapakkan kaki di villa pribadinya. Selama ini, dia sengaja dikirim ke luar negri dengan alasan pendidikan, tapi sebenarnya dia di asingkan.
"Bos, apa perlu kita memanggil dokter untuk gadis ini?" tanya Seno.
"Tidak perlu Seno, kamu boleh pergi"
"Baik" kemudian Seno melangkah keluar dari kamar Sam yang besar.
"Selama ini bos Sam sama sekali tidak ingin bersentuhan dengan wanita semenjak nona Gisel pergi, tapi sekarang bos malah tertarik dengan wanita itu. Hah... pikirannya memang sulit di tebak!" gumam Seno berjalan menjauh dari kamar.
Riyu masih terbaring tidak sadarkan diri, di sisi lain Sam menengguk wine di balkon depan kamarnya. Angannya menerobos ke masa silam, dimana saat itu Sam masih berusia tujuh tahun.
Flashback
"Sam, ini adalah nyonya Mahesa di keluarga kita sekarang, kamu juga harus menghormatinya karena mulai sekarang dia adalah Mamamu"
"Mama?" Panggil Sam kecil. Tapi tatapan polos Sam di balas dengan tatapan benci dari seorang wanita yang baru saja menjadi Nyonya di rumahnya.
Berbagai tragedi di hidupnya kala itu, Sam kecil harus kehilangan ibu kandungnya karena penyakit yang misterius. Sejak ibu kandungnya meninggal Sam hidup sendirian meskipun dia tinggal di bersama Papa-nya, bahkan tuan Mahesa malah lebih memanjakan anak nyonya Mahesa ketimbang dirinya. Tentu saja karena pengaruh dan cinta yang buta.
Tegukan terakhir dari botol wine membuat Sam merasa lebih nyaman, di saat yang bersamaan Riyu melenguh sadar.
"Ugh. Kepalaku pusing sekali, eh dimana aku?" Riyu melihat ke seluruh penjuru kamar yang asing itu, sampai matanya menangkap sosok laki-laki di balkon.
"Hah, apa yang terjadi? Aku... " Riyu melihat tubuhnya yang tertutup selimut.
"Syukurlah, pakaianku masih utuh. Aku harus pergi dari sini" gumam Riyu.
Sewaktu dirinya turun dari tempat tidur, Sam telah berdiri memperhatikannya. Riyu terperangah karena tatapan Sam yang tajam, tubuhnya yang bertelanjang dada terlihat sixpack dan jelas terpampang di hadapannya, kakinya yang terbalut celana jeans terlihat sangat kuat.
"Ma, Maaf apa kamu yang membawaku kesini? Aku berterimakasih tapi aku harus pulang Pak" ucap Riyu gemetar, jantungnya berdetak kencang, takut jika laki-laki di depannya itu akan melakukan sesuatu padanya.
"Pak? Apa aku setua itu? Dan, setelah aku menolongmu, kau mau pergi begitu saja!" Sam mendorong Riyu lalu menahannya.
"Apa yang kamu lakukan lepaskan aku!" Sam yang kuat tidak bergeser sedikitpun saat Riyu berontak.
"Kenapa? Bukankah hal ini sangat biasa dan sering kau lakukan bersama para bos kaya?"
Hidung Riyu menangkap bau alkohol yang sangat menyengat saat Sam berbicara.
"Apa maksudmu?! Aku bukan wanita seperti itu!" Riyu kesal.
"Hemh. Jangan khawatir setelah ini aku akan memberimu uang, bahkan lebih banyak dari bos yang biasa menidurimu"
Plaakkkk! Tamparan Riyu mendarat di pipi Sam.
"Brengsek, beginikah caramu melayani bosmu!" Sam memegangi tangan Riyu lalu menahannya atas kepala dengan kuat.
"To, tolong lepaskan saya pak, saya bukan wanita seperti itu!" Riyu mulai menangis karena takut.
"Kau berani menamparku, jangan salahkan jika aku melakukannya dengan kasar! Bagaimana?" Sam mencengkram dagu Riyu dengan tangan kirinya, melihat wanita di hadapannya sudah ketakutan, Sam malah semakin ingin menggodanya.
"Kau bisa lihat, bagaimana aku menghukum mu" seringai keluar dari bibir Sam, tangannya mulai bergerak membelai bibir Riyu yang lembut. Tangan Riyu mencoba melawan, tapi dengan posisi yang seperti itu tidak ada yang bisa ia lakukan, justru cengkeraman Sam semakin kuat. "Aku mohon jangan" terbata.
Saat itu juga, Sam langsung mendekatkan wajahnya dan ******* Riyu dengan irama yang membuat sekujur tubuhnya merinding.
"Lepaskan!" Riyu mendorong Sam sekuat tenaganya, hingga Sam terpental ke samping.
Riyu langsung bangun hendak melarikan diri tapi, Sreettt. Sam berhasil menahan tangannya lalu menarik Riyu dan kembali menahannya.
"Aku mohon jangan lakukan ini aku mohon" Riyu menangis.
"Aku, Aku berterimakasih karena kamu telah menolongku, dan aku akan membalas kebaikanmu tapi bukan dengan cara yang seperti ini. Aku mohon jangan lakukan itu padaku" Riyu terisak.
Sam terdiam menatap mata Riyu yang sayu, ketakutan, dan air mata mengalir deras dari matanya. "Apa aku salah? Jika gadis ini adalah wanita penghibur tidak mungkin dia ketakutan seperti ini" bisik batin Sam.
"Kau ingin aku melepaskanmu?" ucap Sam menatapnya tajam.
"Iya, iya " Jawab Riyu sesenggukan.
"Cium aku sekarang"
"Apa?"
"Aku tidak suka mengulangi kata-kataku, lakukan atau aku akan membuatmu menyesal!"
Riyu terdiam sesaat menatap Sam. Hanya menciumnya kan? Tidak lebih.
"Kenapa malah bengong!" ucapan Sam menyentak Riyu dari lamunan. Dengan jantung yang berdegup kencang, pelan-pelan Riyu mengangkat kepalanya lalu mencium pipi Sam dengan kecupan yang cepat.
"Hemh. Apa ini pertama kalinya untukmu? Bodoh. Cium bibirku!" Sam semakin gemas melihat ekspresi Riyu.
"Aku, Aku..." Riyu gugup.
"Ayo!"
Sebenarnya Riyu keberatan dengan syarat itu, tapi dia juga takut jika tidak melakukannya maka masa depannya akan berakhir malam ini.
"Jika, aku menciummu apa kamu akan melepaskan aku?"
"Dasar gadis bodoh" gumam Sam dalam hati. "Ya, aku tidak pernah ingkar janji" ucap Sam menahan rasa ingin tertawa. Riyu kembali mengangkat kepalanya lalu mengecup bibir Sam satu kecupan, tapi saat itu juga Sam menahan kepala Riyu dan melumatnya lagi hingga nafas gadis itu tersengal.
"Gadis ini seperti permen kapas" bisik batin Sam.
"Sudah. Aku sudah menciummu" Riyu melepaskan ciumannya lalu memalingkan wajah. "Apa aku boleh pergi sekarang?"
"Tidak!" Sam berbalik ke sisi dan berbaring di sebelahnya.
"Kamu ingkar janji! Kamu bilang kamu akan melepaskan ku!"
"Ingkar janji? Bukankah sekarang aku sudah melepaskan mu? atau kau ingin aku melanjutkannya!" Sam kembali mendekat ke arah Riyu, membuat Riyu menyeret tubuhnya menjauh ke sisi tempat tidur, dan menarik selimut untuk menutupi badannya.
"Haha. Tidurlah, besok aku akan mengantarmu"
Riyu menatap Sam ragu...
"Cepat tidur! jangan membuatku berubah pikiran, jika tidak aku akan memakanmu malam ini!"
Ancaman Sam berhasil menggeetak Riyu, ia menarik lagi selimutnya, bergegas tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Kirey Aning Setra
hai thor.. aku mampir.. crtamu keren.. tdk bwrtele²
2021-12-30
0
mama kenand
baru baca udah gemesin banget
2021-08-20
0
tia
baru baca udh dbikin penasaran sm kisah sam knp d asingkan
2021-04-06
0