Mencintai Kakak Ipar
Malam itu, sebenarnya keluarga Mahesa telah merencanakan pertemuan pertamanya dengan calon istri Noval anak pertama dari keluarga Mahesa. Namun, di tempat lain bertepatan dengan itu juga di kamar hotel 021, calon pengantin pria asik memadu kasih dengan wanitanya.
"Kau berhasil menggodaku rasakan akibatnya!"
"Baiklah aku menyerah! Ah tunggu sebentar Noval" protes wanita itu.
"Sudah diamlah!"
Mereka berdua benar-benar sibuk dengan aktivitasnya, namun di tengah-tengah aktivitas mereka tiba-tiba ponsel Noval berdering Tluuuut... Tluuuut....
"Hallo" jawab Noval kesal karena merasa terganggu.
"Noval darimana saja kamu, kenapa baru angkat telponnya!"
"Aduh biasalah pa, lagi ada rapat di luar" jawab Noval dengan nada yang enggan.
"Calon istrimu sudah datang! Kamu harus pulang sekarang juga, apa kamu lupa? Ini hari yang penting buat kamu"
"Iya, Iya"
Lantas Noval mengakhiri obrolan itu. Sepertinya gairah hilang begitu saja setelah obrolan singkat barusan, Noval beranjak dari tempat tidur mengambil kembali pakaiannya yang berserakan di lantai.
"Noval kamu jahat! Apa kamu akan pergi meninggalkan aku begitu saja?" Ucap manja keluar dari mulut Dewi yang memamerkan kaki jenjangnya.
Noval memakai kembali pakaiannya, rasanya sudah tidak menyenangkan lagi karena terganggu oleh telepon barusan. "Aku ada urusan, harus pergi sekarang juga. Ini untukmu, aku akan menemuimu saat aku membutuhkanmu lagi nanti" ucap Noval sembari melempar segepok uang di depannya.
"Okey" jawab Dewi langsung menyambar uang yang teronggok di depan matanya, setelah itu, Noval pun beranjak dari kamar hotel...
**Rumah keluarga Mahesa___
Riyu, seorang gadis berusia 19 tahun yang di besarkan oleh keluarga sederhana. Orang tua kandungnya sudah meninggal sejak usianya 12 tahun, selama ini dia tinggal bersama bude yang bernama Siti dan kakak sepupunya bernama Agi di sebuah desa.
Wajahnya yang manis, rambut panjang, bulu mata lentik, kulit kuning langsat, dan ada lesung pipi saat dia tersenyum menambah kesan imut pada dirinya. Namun sayangnya, nasib Riyu tidak sesempurna parasnya, selain harus bekerja keras, terkadang ia mendapatkan perlakuan kasar dari budenya. Ia juga dianggap sebagai benalu, bahkan Riyu juga harus waspada dengan kakak sepupunya yang genit.
Keluarga Mahesa mengenal Siti sejak perusahaan Mahesa merambah ke bisnis kopi, Siti di tugaskan menjadi pengawas di perkebunan kopi milik keluarga Mahesa.
Sampai akhirnya kabar tentang keluarga Mahesa sedang mencari menantu untuk anaknya sampai di telinga Siti, dengan semangat dan mulut yang manis, Siti mengajukan Riyu meski tanpa persetujuannya.
"Jadi kamu yang bernama Riyu?" tanya nyonya Mahesa.
"Iya, saya Riyu Tante" Riyu menggenggam jari-jarinya gugup.
Sebenarnya di hatinya yang terdalam, Riyu sangat keberatan dengan perjodohan ini.
Ia masih ingin melanjutkan kuliah, tapi Siti memaksa untuk menikahkannya dengan keluarga kaya.
"Lumayan lah. Ga terlalu buruk" ucap nyonya Mahesa menatap Riyu dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"Riyu aku akan memberitahukan sesuatu, aku bisa saja menikahkan putraku dengan keluarga kaya atau yang sederajat dengan keluarga Mahesa tapi, wanita bangsawan seperti kami sangatlah pintar. Itu sebabnya aku memilihmu"
Mendengar ucapan nyonya Mahesa, Riyu mendapatkan firasat yang tidak baik akan nasibnya. "Jadi mereka menganggap ku bodoh?" gumamnya dalam hati.
"Esok, meskipun kamu sudah menikah dengan putra dari keluarga Mahesa, kamu harus tetap ingat posisi dan juga kedudukanmu. Budemu juga sudah meminta banyak uang padaku, jadi. Bekerja samalah, anggap saja kamu ada di sini untuk bekerja dan membayar hutang. Paham!" ucap Nyonya Mahesa menatap tajam membuat Riyu merasa tidak nyaman.
Firasat Riyu benar, nasibnya tidak akan baik di keluarga yang kaya ini. Dari cara bicara nyonya Mahesa, dia pasti akan mengendalikan Riyu bagai boneka yang harus patuh padanya. Riyu tertunduk gugup, keningnya mulai berkeringat dingin.
"Jadi, tujuan pernikahan ini sebenarnya apa Tante?" tanya Riyu ragu.
"Hemh. Kamu tidak perlu tau!, yang penting lakukan saja tugasmu dan Jangan sekali-kali membantah jika tidak, aku akan menjebloskan budemu ke dalam penjara atas tuduhan pemerasan. Paham kamu Riyu!" Riyu terkejut lalu menganggukkan kepalanya.
*****
Dua jam berlalu, hingga ke jam berikutnya, tapi calon suami Riyu tidak kunjung datang juga. Pinggang Riyu mulai terasa pegal karena duduk terlalu lama, hari juga sudah mulai larut malam.
"Ma. Ada kabar dari Noval?" Tanya Tuan Mahesa menatap kasihan pada gadis muda yang duduk canggung. Nyonya dan tuan Mahesa memandang Riyu dari lantai dua, Riyu mulai gelisah dan terlihat lelah.
"Belum ada Pa, dia juga tidak mengangkat teleponnya" jawab nyonya Mahesa sambil terus menghubungi nomor telepon Noval.
"Dasar anak itu! Riyu sudah seharian di sini, bagaimanapun juga seharusnya Noval luangkan waktunya sebentar untuk bertemu!" ucap pak Mahesa kesal.
"Ya mungkin Noval memang bener-bener ga bisa ninggalin pekerjaannya Pa, makannya dia ga bisa datang" ucap nyonya Mahesa memberi pembelaan pada anaknya.
"Haahh ya sudahlah, kasihan Riyu. Kamu suruh dia pulang saja, sampaikan maaf padanya karena hari ini Noval tidak datang. Besok-besok kita yang akan datang ke rumahnya"
"Apa? Kerumah mereka yang kumuh itu?!" nyonya Mahesa merasa keberatan dengan usul suaminya.
"Ya ga papa dong Ma, anggap saja sebagai permintaan maaf karena kita sudah membuat Riyu menunggu lama di sini"
"Huh, terserah kamulah!" mendengus kesal.
"Riyu"
Riyu terkejut melihat nyonya yang datang di tengah kegelisahan. "Iya Tante" dia berdiri gugup.
"Hari sudah larut, sepertinya Noval sangat sibuk tidak bisa datang hari ini, sebaiknya kamu pulang saja"
"Baik Tante" Nyonya Mahesa mengabaikannya.
"Tapi Tante. Hari sudah terlalu malam, rumah saya sangat jauh dari sini... "
"Lalu?" nyonya Mahesa berbalik mendekati Riyu dengan tangan sedakap di dada.
Tatapan dinginnya membuat Riyu tidak berani bicara. "Kamu minta di antar? Memangnya siapa kamu? Belum menjadi menantu sudah ingin bersikap manja! Jangan berharap lebih dari kami Riyu, sekarang pergilah"
"Maaf Tante, Riyu pamit" jawabnya gemetar lalu keluar dari rumah Keluarga Mahesa.
Riyu berjalan melewati gerbang, sesaat ia berbalik dan memandangi rumah Mahesa...
"Rumah ini memang megah seperti bangunan surga, tapi, Tinggal di dalamnya seperti masuk ke dalam neraka. Apa kehidupan orang kaya selalu seperti itu? Memerintah semaunya tanpa memikirkan nasib orang kecil sepertiku. Sekarang bagaimana caranya aku pulang? Ini sudah terlalu larut" Gumam Riyu sambil berjalan di jalan perumahan elite.
"Sudah setengah jam aku berjalan tapi juga tidak menemukan ojek sama sekali, aku juga lupa membawa jaket. Ugh. Kalau bukan karena membalas Budi budeku, aku tidak sudi menikahi orang seperti itu! Kaya tapi pelit huh" ucap Riyu memeluk kedua lengannya karena kedinginan.
**Disisi lain__&
Sam adalah putra Mahesa yang telah menyelesaikan kuliahnya di universitas ternama di London, dia kembali ke kota Y untuk mulai berdiri di dunia bisnis. Usianya kini 28 tahun, Sam memiliki watak yang berbeda jauh dari Noval, kakaknya. Sam lebih dingin, pendiam, dia tidak suka banyak bicara dengan siapapun.
Sam sedang dalam perjalanan pulang, namun ditengah perjalanan hal lain terjadi...
"Huhuuhhh. Kenapa hawanya semakin dingin, dari tadi sepertinya aku cuma berputar putar di kompleks ini, dimana jalan menuju jalan raya?" Riyu mulai panik, tubuhnya mulai menggigil kedinginan. Ini pertama kalinya dia pergi ke perumahan elit setelah bertahun-tahun lama tinggal di kampung, dia bingung mencari jalan pulang.
Riyu mencoba jalur lain, dia menyebrang jalur yang berada di seberang jalan...
Tiiiinnnn.... Tiinnn..... Ciiittttt.... Mobil berhenti seketika. "Aaahhh....." Riyu tersimpuh di depan mobil.
"Hey, kamu buta ya! Ga liat mobil sebesar ini!" bentak pengemudi mobil.
Riyu gemetar, dia juga shok karena hampir tertabrak. Sam masih terdiam mengamati dari balik jendela, melihat ke wajah gadis yang terlihat lemah dan pucat.
"Hey apa kamu tidak dengar! cepat menyingkir!" teriak sopir lagi, tapi Riyu masih tidak bergeming.
"Dasar wanita ini memang harus di beri pelajaran!" ucap Seno, supir serta asisten Sam akan bersiap turun dari mobilnya.
"Seno, sejak kapan kamu suka menyerang gadis lemah!" Sam menatapnya tajam.
"Tapi bos..."
Sam mengabaikan Seno, dia turun dari mobilnya mendekati Riyu yang masih terduduk di depan mobil.
"Ma, maaf Pak. Saya tidak sengaja" ucap Riyu lirih.
"Gadis ini... " bisik Sam dalam hati menatap Riyu seksama, Sam menyentuh kening Riyu sebentar lalu...
"Apa bosmu mencampakkanmu setelah mereka puas?" tanya Sam tiba-tiba.
"Saya... " Bleekkk... Riyu tidak sadarkan diri, Sam menopang tubuh Riyu dengan tangan kirinya.
"Bos, biar saya yang..." Seno mengadahkan tangannya.
"Biar Ini urusanku, buka pintu mobil belakang!"
"Tapi bos..."
"Seno, aku tidak suka mengulangi kata-kata ku" Sam menggendong Riyu menuju mobilnya.
"Mau di bawa kemana gadis ini bos?" tanya Seno setelah kembali menyetir mobil.
"Kita ke villa"
"Tapi..." Seno terdiam tidak melanjutkan kata-katanya saat melihat tatapan mengerikan dari Sam melalui kaca spionnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Juan Sastra
baru baca,,penasaran dr judulnya ,, asal jangan melenceng aja thorr
2022-03-22
0
mama kenand
mampir aahhh....
2021-08-20
0
Yasmine Aeirly
ko suara pendengeran nya baca buru2 bgttt.jadi gak asyik donk
2021-06-06
0