Prahara Cinta Dua Saudara

Prahara Cinta Dua Saudara

Masa Itu

Bryan Atmaja, pria bertubuh putih, atletis bermata tajam seperti elang. Bryan lahir di Malang, 28 tahun yang lalu.

Ibunya, meninggal ketika berjuang melahirkannya. Pendarahan hebat waktu itu tidak dapat ditangani oleh tim medis. Sejak saat itu, ayahnya tidak mau menikah lagi. Beliau berusaha membesarkan Bryan seorang diri.

Hendra Atmaja, sang ayah terpaksa menyewa baby sitter untuk merawatnya kala ia harus pergi ke kantor. Delapan tahun kemudian, adiknya Alexander Abraham beserta istri, mengadopsi seorang bayi perempuan.

Hendra mengajak Bryan kecil bermain ke sana menengok bayi cantik yang bernama Chatrine Salsabila.

"Papa, papa, dedek lucu," ujar bocah kecil berusia delapan tahun.

Mata Bryan berbinar melihatnya. Tangannya terus menusuk-nusuk pipi gembul bayi perempuan itu.

"Iya sayang, pelan-pelan ya. Nanti dedeknya nangis," sahut Hendra berjongkok menyamakan tinggi tubuh sang anak.

"Kamu suka, Sayang? Sering-sering main ke sini ya. Main sama anak Mommy, namanya Chatrine. Kamu panggil aja dia Chaca," ujar Alice mengusap lembut kepala Bryan.

Bryan mengangguk bersemangat. Sejak saat itu, dia selalu bermain bersama Chaca. Setiap pulang sekolah, dia selalu memaksa agar diantar ke rumah Chaca.

Alice juga sangat menyayangi Bryan seperti anaknya kandungnya. Apalagi usianya hanya selisih satu tahun dengan anak kandungnya yang hilang karena diculik.

Tahun demi tahun berlalu, Bryan semakin menyayangi Chaca, namun ia menunjukkan dengan caranya sendiri.

"Bayen! Itu balbie Nca, kembalikan. Nancy ... Bayen nakal!" Chaca yang berusia 3 tahun tengah digoda Bryan.

"Kok Nancy sih panggilnya. Nanny Sayang, Nan-ny bukan Nancy," jelas Bryan masih menyembunyikan barbie milik Chaca.

"Nancyyyy!" teriak Chaca dengan isak tangisnya.

Bi Ratih diperkerjakan ketika Chaca sudah berusia satu bulan. Sejak saat itu beliau yang merawat Chaca.

"Ada apa, Non Chaca kenapa menangis?" Bi Ratih datang tergopoh-gopoh.

Bryan terlihat cekikikan karena puas menggoda gadis kecil itu. Bryan mengusap air mata yang membasahi pipi gembul Chaca.

"Nggak apa, Bi. Maaf, Bryan suka sekali menggodanya," canda Bryan mengulurkan bonekanya. Bi Ratih hanya menggelengkan kepalanya.

Ia lalu menghampiri anak asuhnya itu, memeluknya dengan sayang, membelai lembut rambutnya. Chaca masih terisak dipelukan pengasuhnya.

"Yok Cha sini main lagi," ajak Bryan melambai agar gadis itu mendekat.

"Nggak mau, Bayen suka gangguin Nca. Bayen kayak kodok, suka bikin Nca nangis Nancy, Nca mau bobo aja," adu Chaca pada Bi Ratih.

Bi Ratih hanya tertawa pelan. Ya, Chaca sangat takut dengan katak karena pernah waktu main di halaman, seekor katak melompat tepat di kakinya. Gadis kecil itu menangis meraung-raung, selain geli dia juga takut karena katak itu bersuara ketika ia menatapnya.

"Yasudah, ayo kita bobok siang. Den Bryan mau tidur sini sekalian? Bibi siapin tempatnya," ajak Bi Ratih pada anak laki-laki itu.

Bryan menggelengkan kepalanya. "Tidak usah, Bi, Bryan nunggu papa sambil nonton TV aja," tolak Bryan secara halus.

Chaca dan Bryan, bisa dikatakan tumbuh besar bersama selama kurang lebih lima tahun. Mereka sangat dekat, namun ya itu Bryan suka sekali menjahili Chaca. Namun itu semua adalah bentuk kasih sayangnya. Hampir setiap hari Chaca selalu dibuat menangis olehnya.

Sampai pada suatu ketika, Bryan terpaksa harus mengikuti papanya pindah ke Bandung. Karena harus mengurus bisnisnya di sana.

Bryan begitu berat harus berpisah dari Chaca. Namun, mau gimana lagi? Dia harus tinggal bersama sang ayah.

"Bayen, kenapa ninggalin Chaca? Nanti kalau Chaca kangen main bareng gimana?" ujar Chaca yang kini sudah berusia lima tahun.

"Chaca sayang, aku harus pergi. Suatu saat nanti aku pasti kembali. Jangan nakal ya. Nurut sama Nanny, Mommy dan Daddy," pesan Bryan membungkuk dan mengusap puncak kepala gadis kecil di hadapannya.

"Nancy Bayen!" sergahnya kekeh dengan panggilannya.

"Iya iya ... Nancy. Nanti kalau udah mulai sekolah, kamu harus rajin belajar ya, Dek. Biar jadi anak yang pintar," pesan Bryan.

Semua orang yang tadinya bersedih menjadi tertawa mendengar celoteh Chaca. Bryan memeluk Chaca dengan erat. Sampai suara sang papa memisahkan mereka berdua.

"Bry, ayo!" tukas Hendra menarik kopernya.

"Bayen!" seru Chaca memeluk tubuh anak laki-laki itu dengan isakan tangisnya. Bryan terus menenangkannya, ia juga turut meneteskan air mata namun segera ditepis dengan cepat. Bryan menghela napas berat, ia melepaskan pelukannya. Membenarkan tas ranselnya, lalu berbalik.

"Chaca, salam buat Mommy dan Daddy ya. Aku sayang Chaca," teriak Bryan melambai sambil berlari menghampiri papanya.

Alice dan suaminya sudah pergi ke kantor. Chaca menangis histeris karena ditinggalkan olehnya. Terbiasa bermain bersama selama bertahun-tahun membuatnya sangat kehilangan. Meskipun Bryan suka sekali menggodanya, namun di sisi lain Chaca merasa senang karena dia tidak kesepian.

Bi Ratih berusaha sekuat tenaga menenangkan Chaca. Namun rasanya sia-sia, Chaca masih histeris menangis menjerit.

 

...----------------...

Belasan tahun kemudian, Bryan telah meraih gelar S2. Dia termasuk mahasiswa yang sangat cerdas.

Suatu hari, papanya mengalami kecelakaan mobil saat perjalanan bisnis. Beliau meninggal seketika. Bryan sangat terpukul dengan kepergian papanya.

Dia sempat bekerja di perusahaan papanya. Namun, semakin lama ia merasa sesak karena kesendiriannya selalu mengingatkan pada orang tua tunggalnya itu.

"Pa, maaf Bryan tidak kuat jika harus menjalankan bisnis ini sendiri. Maafin Bryan mengecewakan Papa," gumamnya memejamkan mata.

Akhirnya Bryan memutuskan menjual semua aset perusahaan di Bandung, kecuali kediamannya. Ia ingin kembali ke Malang, tempat dimana ia dilahirkan. Tempat dimana ia menghabiskan waktu masa kecilnya di sana. Tempat dimana ia menemukan gadis kecil yang sangat dia sayangi bahkan mungkin dicintainya.

Bryan menggunakan ijazahnya untuk melamar di universitas-universitas yang terletak di Malang. Salah satunya, Universitas Brawijaya. Kampus itu, menawarkan harga paling tinggi untuk gajinya. Sehingga ia pun menerima tawaran tersebut.

Sementara, sepulangnya dari Bandung Bryan bermaksud tinggal bersama gadis kecil kesayangannya. Namun ternyata, gadis itu tak lagi kecil. Sekarang sudah beranjak dewasa dan telah menikah dengan pria pilihannya.

Sakit, sesak, tentu dia rasakan. Bryan terlambat, semuanya terlambat. Gadis yang ada di hatinya sedari masih bayi, kini telah menjadi milik orang lain. Tidak mau terus menyakiti hatinya, Bryan mencari apartemen untuk dia tinggali. Dia berusaha mengubur dalam-dalam mimpinya untuk bersanding dengan gadis pujaan hatinya meskipun sulit.

Bersambung~

Intro dulu✋ Welcome Bryan Jangan lupa rate 5, Like, Komeng dan Fav yah...

Selamat Tahun Baru 😘

Terpopuler

Comments

nobita

nobita

yup aku mampir di karyamu yg ke 3

2024-07-25

1

Fatimah Azzahrak⃟K⃠

Fatimah Azzahrak⃟K⃠

Cerita nya bagus ni buat awalan tir

2023-06-21

0

Qovella_94

Qovella_94

bukannya terpisah karna kebakaran trus di temuin bunda ya thor
tapi gpp lah penting tetap berkarya thor smangat

2023-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 Masa Itu
2 Andin Kecil
3 Hancur Bagai Serpihan Kaca
4 Setegar Karang
5 Sebuah Rasa
6 Marah
7 Merasa Bersalah
8 Alasan
9 Salah Tingkah
10 Sakit
11 Dismenore
12 Perhatian
13 Gelisah
14 Hug (Pelukan)
15 Assdosku, I Love You
16 Tidak Percaya
17 Usaha
18 TRAGEDI
19 Dia?
20 Permohonan
21 Kakak?
22 Terima Kasih (Ayah)
23 Khawatir
24 Belum Saatnya
25 Saling Mengungkapkan
26 Tanggung Jawab
27 Panggil Aku Tiwi
28 Takut
29 Menyebalkan
30 Mulai
31 Jealous Berjamaah
32 Potek
33 Panik
34 Pernahkah Trauma?
35 Sebuah Misi
36 Ternyata!
37 Hampir Saja
38 Sopir Baru
39 Sebab
40 Memaksa
41 Merasa Gagal
42 Semakin Dekat
43 Ingin Tahu
44 Sahabat Sejati
45 Kembali Pulang
46 Ada Jalan
47 Belum Siap
48 Salah Paham
49 Maaf
50 Sepeda?
51 Meet Up
52 Terungkap
53 Merasa Bersalah
54 Lega
55 Heboh
56 Konyol
57 Profesional
58 Bikin Malu
59 Ngambek
60 Restu Mama
61 Lamaran
62 Menegangkan
63 DUAR!
64 Menggila
65 Luka dan Penderitaan
66 Keluarga Jonathan
67 Jungkir Balik Dunia Jonathan
68 Periksa
69 Kemarahan Bryan
70 Takkan Terganti
71 Permintaan Bryan
72 Mancing
73 Bertemu Bunda
74 Egois
75 Langkah
76 Syarat
77 Kebaya
78 Serba Kilat
79 Bukan Mimpi
80 Operasi
81 Kabar Duka
82 Membaik
83 Pindah
84 Pamit
85 Berilah Pengertian
86 Bersyukur
87 Perjalanan panjang dimulai
88 Sekalian Honeymoon
89 Goa Pindul
90 Next Trip
91 Tidak Berubah
92 Pergi
93 Kebenaran
94 Menyesal
95 Menginap
96 Masalah
97 Agresif
98 Air Mata Dewi
99 Tegas
100 Selamat Jalan
101 Kabar Duka (2)
102 Panik
103 Bertemu Kembali
104 ENDING
105 AUTHOR PAMIT
106 Bonchap 1
107 Bonchap 2
108 Bonchap 3
109 Bonchap 4
110 Bonchap 5
111 Bonchap 6
112 Bonchap 7
113 Bonchap 8
114 Bonchap 9
115 Bonchap 10
116 Bonchap 11
117 Bonchap 12
118 BonChap 13
119 BonChap 14
120 BonChap 15
121 BonChap 16
122 BonChap 17
123 BonChap 18
124 BonChap 19
125 Pengantinku, Luar Biasa
126 BonChap 20
127 BonChap 21
128 Bonchap 22
129 Bonchap 23
130 Bonchap 24
131 Bonchap 25
132 Bonchap 26
133 Bonchap 27
134 BonChap 28
135 Bonchap 29
136 Bonchap 30
137 Bonchap 31
138 Bonchap 32
139 Bonchap 33
140 Bonchap 34
141 Bonchap 35
142 Bonchap 36
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Masa Itu
2
Andin Kecil
3
Hancur Bagai Serpihan Kaca
4
Setegar Karang
5
Sebuah Rasa
6
Marah
7
Merasa Bersalah
8
Alasan
9
Salah Tingkah
10
Sakit
11
Dismenore
12
Perhatian
13
Gelisah
14
Hug (Pelukan)
15
Assdosku, I Love You
16
Tidak Percaya
17
Usaha
18
TRAGEDI
19
Dia?
20
Permohonan
21
Kakak?
22
Terima Kasih (Ayah)
23
Khawatir
24
Belum Saatnya
25
Saling Mengungkapkan
26
Tanggung Jawab
27
Panggil Aku Tiwi
28
Takut
29
Menyebalkan
30
Mulai
31
Jealous Berjamaah
32
Potek
33
Panik
34
Pernahkah Trauma?
35
Sebuah Misi
36
Ternyata!
37
Hampir Saja
38
Sopir Baru
39
Sebab
40
Memaksa
41
Merasa Gagal
42
Semakin Dekat
43
Ingin Tahu
44
Sahabat Sejati
45
Kembali Pulang
46
Ada Jalan
47
Belum Siap
48
Salah Paham
49
Maaf
50
Sepeda?
51
Meet Up
52
Terungkap
53
Merasa Bersalah
54
Lega
55
Heboh
56
Konyol
57
Profesional
58
Bikin Malu
59
Ngambek
60
Restu Mama
61
Lamaran
62
Menegangkan
63
DUAR!
64
Menggila
65
Luka dan Penderitaan
66
Keluarga Jonathan
67
Jungkir Balik Dunia Jonathan
68
Periksa
69
Kemarahan Bryan
70
Takkan Terganti
71
Permintaan Bryan
72
Mancing
73
Bertemu Bunda
74
Egois
75
Langkah
76
Syarat
77
Kebaya
78
Serba Kilat
79
Bukan Mimpi
80
Operasi
81
Kabar Duka
82
Membaik
83
Pindah
84
Pamit
85
Berilah Pengertian
86
Bersyukur
87
Perjalanan panjang dimulai
88
Sekalian Honeymoon
89
Goa Pindul
90
Next Trip
91
Tidak Berubah
92
Pergi
93
Kebenaran
94
Menyesal
95
Menginap
96
Masalah
97
Agresif
98
Air Mata Dewi
99
Tegas
100
Selamat Jalan
101
Kabar Duka (2)
102
Panik
103
Bertemu Kembali
104
ENDING
105
AUTHOR PAMIT
106
Bonchap 1
107
Bonchap 2
108
Bonchap 3
109
Bonchap 4
110
Bonchap 5
111
Bonchap 6
112
Bonchap 7
113
Bonchap 8
114
Bonchap 9
115
Bonchap 10
116
Bonchap 11
117
Bonchap 12
118
BonChap 13
119
BonChap 14
120
BonChap 15
121
BonChap 16
122
BonChap 17
123
BonChap 18
124
BonChap 19
125
Pengantinku, Luar Biasa
126
BonChap 20
127
BonChap 21
128
Bonchap 22
129
Bonchap 23
130
Bonchap 24
131
Bonchap 25
132
Bonchap 26
133
Bonchap 27
134
BonChap 28
135
Bonchap 29
136
Bonchap 30
137
Bonchap 31
138
Bonchap 32
139
Bonchap 33
140
Bonchap 34
141
Bonchap 35
142
Bonchap 36

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!