Anak-anak itu baru selesai belajar dan akan tidur ketika ayahnya menelpon. Ayah vidcall via Whatsapp. Damar yang ditelpon.
"Hai, lagi apa jagoan ayah yang mulai gede ini?" Sapa ayah ceria seperti biasa.
"Abis belajar, Yah," kata Damar. "Ibu sakit. Aku dan Kak Mela tadi bawa ibu kota dokter."
"Ibu sakit? Makanya ayah telpon ga diangkat," sahut ayah. Kelihatan dia agak cemas dengan kabar itu. "Sakit apa, Dam?"
"Gejala typus, Yah. Kata dokter harus istirahat full dua minggu," jawab Damar.
"Oohhh..." Ayah nampak makin kuatir. "Mana kakakmu?"
Mendengar itu Melati dan Lily mendekati Damar dan bergabung bicara dengan ayah.
"Bagaimana Ibu?" tanya ayah.
"Lagi tidur sekarang. Panasnya sudah mulai turun karena sudah minum obatnya," jawab Melati.
Terimakasih ya, Anak-anak ayah pintar. Bisa bantu Ibu. Kita doakan Ibu segera sehat lagi," ucap ayah.
"Iya, Yah," sahut ketiganya. Kompak.
"Aku mau bicara sama Ayah." Jati menerobos ke tengah kakak-kakaknya.
"Hei... Adik ganteng..." Wajah ayah sumringah lagi melihat Jati.
"Ayah, pulang dong, Ibu sakit," kata Jati. Serius sekali dia bicara.
"Iya, Ayah sudah tahu Ibu sakit. Jati nurut sama Ibu sama kakak-kakak ya, biar Ibu cepat sehat," ulang Ayah.
"Iya, Yah. Kalau pulang bawain robot, ya.. Transformer yang keren," pinta Jati.
"Ah, kamu ini, mainan aja yang diminta," sahut Damar. Dia dorong dahi Jati pelan.
"Biarin. Pokoknya mau transformer." Jati ngotot balas menatap Damar.
"Ga apa, Dam. Bawain robot itu gampang, daripada dia minta pacar haa.. haa..." Ayah masih bisa bercanda.
Kakak-kakaknya ikut tertawa juga akhirnya. Lalu ayah berpesan agar mereka tetap belajar khususnya Melati yang masih ujian. Jangan sampai situasi membuat belajarnya jadi kendur. Melati manggut-manggut. Dia harus tetap bisa maksimal dalam ujian.
Selesai telpon dengan ayah, Melati mengajak Lily dan Damar bicara tentang situasi mereka. Harus ada yang menjaga ibu di rumah dan antar jemput Jati sekolah. Melati bisa untuk antar sekalian berangkat sekolah. Tapi dia tidak mungkin tidak ke sekolah karena dia harus ikut ujian.
Jadi kesepakatannya, besok Lily yang jaga ibu dan jemput Jati pulang sekolah. Lusa Damar, hari berikut Lily lagi. Di hari selanjutnya, karena ujian selesai, Melati akan ijin ke sekolah tidak masuk sampai ibu sehat.
"Kakak akan buatkan surat ijin untuk kalian pas tidak masuk, ya..." kata Melati.
"Iya, Kak," sahut Damar dan Lily.
"Sekarang ayo, ajak Jati tidur. Jangan sampai besok kita kesiangan dan telat sekolah," suruh Melati pada adiknya.
"Iya. Ayo, Jati, kita cepat tidur." Damar mengajak adiknya itu masuk ke kamar mandi dulu. Mencuci tangan dan kakak, buang air kecil sekalian, baru mereka masuk kamar dan berangkat tidur.
"Kamu tidur saja dulu. Aku mau lihat Ibu," ujar Melati pada Lily.
"Aku ikut." Lily menimpali.
"Ayo kalau begitu." Melati menuju kamar ibu. Lily mengikutinya.
Di kamar ibu berbaring, masih lemah. Melati memegang lengan ibu. Mulai panas lagi suhu badan ibu.
"Hei, kalian belum tidur?" Ibu membuka mata dan melihat kedua anak gadisnya.
"Ibu badannya mulai panas," kata Melati.
"Ibu makan buburnya sini. Biar bisa minum obat." Ibu mencoba bangun. Tapi kelihatan kesulitan. Melati menolong ibu duduk bersandar di kepala tempat tidur dengan bantal tinggi di belakang kepalanya.
"Aku ambil buburnya." Lily langsung beranjak.
"Sedikit saja, Lily." Ibu masih sempat berpesan pada Lily. Lily mengangguk. Dia ke dapur mengambilkan bubur untuk ibu.
"Setelah ibu minum obat, langsung pergi tidur. Besok jangan sampai telat datang ujian, ya?" kata ibu.
"Iya, Bu." Melati mengangguk.
"Maaf ya, Nak. Saat kamu sedang ujian akhir malah ibu sakit." Ibu mengelus pundak Melati.
"Ibu... kenapa minta maaf? Kan sakit ga bisa dininta, Bu..." ujar Melati.
Ibu tersenyum. "Iya juga... Kalau bisa, ibu milih waktu libur sekolah saja ya, sakitnya. Ibu juga ga perlu bolos mengajar. Hee..." Dalam keadaan sakit ibu masih saja bisa bercanda.
Melati ikut tersenyum. Lily datang dengan bubur dan minuman hangat. Melati membantu ibu makan bubur. Setelah itu ibu minum obatnya lagi.
"Bantu Ibu berbaring saja," kata Ibu. Melati pun membantu ibu kembali berbaring.
"Sudah kalian cepat tidur, ya..." kata ibu lagi.
"Aku tidur temani Ibu, yaa..." pinta Melati.
"Tidak usah. Ibu pasti akan lelap tidur karena obat," tolak ibu. "Ayo sana kalian tidur saja."
"Baiklah...." Melati mengalah. "Selamat malam, Bu. Istirahat, ya..."
Ibu mengangguk. Melati dan Lily kembali ke kamar. Mereka segera naik ke ranjang, berdoa untuk kesembuhan ibu. Lalu berbaring dan memejamkan mata.
"Tuhan, tolong Ibu, buat Ibu cepat sehat kembali." Doa hati Melati tulus.
Sementara di kamarnya, Ibu masih belum tidur. Dia lihat HP ada WA dari ayah. Dia coba balas.
Ibu
- Malam, mas
Ayah
- Kok bangun? Bagaimana, lebih baik?
Ibu
- Sedikit
Ayah langsung vidcall ibu.
"Hai..." sapa ayah.
Ibu mencoba tersenyum. Wajahnya sedikit pucat. Melihat ayah, ibu langsung menitikkan air mata.
"Kok nangis?" tanya ayah. Hatinya jadi galau, deh.
"Maaf, aku ga bisa jaga diri. Malah sakit waktu Mela ujian. Kasihan dia jadi bingung ngurus aku, Mas," kata ibu.
"Sayang... jangan sedih. Harus semangat biar cepat sehat. Hmm...?" Lembut sekali ayah berkata.
Ini yang membuat ibu jatuh hati pada ayah. Karena dia sangat lembut dan pengertian.
"Iya. Aku cengeng, yaa..." kata ibu. Diusapnya matanya yang sedikit basah.
"Ga apa-apa.. maaf, aku ga bisa pulang. Jadi ga bisa bantu anak-anak." Ayah menarik nafas panjang.
"Ga apa. Aku pasti cepat sehat, kok." Ibu mencoba tersenyum lagi.
"Kalau gitu istirahat, ya... udahan telponnya," kata ayah.
"Hmm..." ujar ibu. "Mas juga istirahat pasti sudah lelah."
"Oke. Bye..." Ayah menutup telpon. Ibu menaruh telpon di meja. Lalu ibu memejamkan mata mencoba tidur. Karena obat yang diminumnya tidak lama ibu pun terlelap lagi.
*
*
Malam... bawalah lelah pergi
Biar terganti oleh keceriaan, kala pagi menjelang
Malam... lepaskanlah semua penat
Biar terisi oleh lagu manis menyambut hari baru
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Radin Zakiyah Musbich
Ceritanya seru kak 👍👍👍
ijin promo ya 🍜🍜🍜
jgn lupa baca novel dg judul "HITAM"
kisah tentang pernikahan yg tak diinginkan,
jangan lupa tinggalkan like and commen ☀️☀️☀️
2021-01-07
0
❤️YennyAzzahra🍒
like like likee
2020-09-26
0
Esmeralda
semangat selalu kak
salam dari love kamu 3000😊
2020-07-13
0