Langsung saja cerita ini aku mulai dari setelah jamaah Isya. Aku diajak ke bangunan joglo, untuk menerima wejangan baru dari kang Salim.
"Nanti pukul 23.00 WIB kamu harus berangkat kesana. Tanpa boleh bawa bekal apapun kesana. Termasuk golok dan lainya. " kang Salim membuka obrolan.
" Tapi kan jalur hutan gelap, boleh tidak bawa senter untuk penerangan kang " tanyaku.
" Tidak boleh.... Gelapnya malam belum seberapa. Masih ada cahaya bulan yg bisa sedikit menerangi. Gelapnya hatimu, yg terhalang dari Nur Ilahi yang harus dibuat terang. Dengan menghilangkan hijab di hatimu " jawab kang salim tegas.
Aku termangu dengan jawaban kang Salim tersebut. Sekotor itukah diriku ?
Kang Salim melanjutkan wejanganya.
" Kamu jangan pernah merasa bersih, kamu harus tahu itu. Selama ini kamu menahan untuk tidak bermaksiat. Itu hanya sebatas jasadmu yg tidak maksiat. Tapi hatimu masih bermaksiat, itu yg membuat hatimu masih terhalang dari Nur Ilahi. Hingga lambat sekali kamu dalam membaca Isyaroh yg Allah berikan dari alam ini " jelas kang Salim.
Jleeb aku tak mampu berkata apapun...!
" Tinggalkan semua selain Allah, biarkan hatimu hanya terisi oleh Allah. Hatimu yg kecil tak akan mampu menampung Allah yg Maha Besar. Jika ada yg selain Allah maka hatimu menduakan Allah " lanjut kang Salim.
" Bagaimana caranya kang, rasanya sangat sulit. Apalagi saat ini aku selalu ingat istriku yg lagi hamil muda. Bukankah aku berdosa jika aku mengabaikan istriku..?" tanyaku.
Aku sedikit mengajukan Protes.
" Yang menyuruh kamu mengabaikan Istri kamu siapa ?" tanya kang Salim datar, tak nampak sedikitpun raut kecewa ataupun marah dengan protes yg aku ajukan.
" Tapi tadi kang Salim bilang hati kita hanya boleh terisi Allah tidak boleh ada yang lain...?"7 sanggahku.
" Itulah bukti hati kamu masih terhalang hijab... Pengertianya tidak seperti yg kamu pikirkan... ! " terang kang Salim.
" Terus seperti apa kang, maksutnya ? " tanyaku.
" Dalam hatimu, dalam pikiranmu dan semua manusia, tetap akan urusan duniawi. Itu Manusiawi kang.... " ucapnya.
Aku justru semakin bingung, dengan penjelasan kang Salim. Yang menurutku muter muter gak jelas. Entah apa maksutnya.....?
" Aku makin gak jelas kang....? " protesku.
Kang Salim hanya tersenyum, kemudian kembali melanjutkan bicara.
" Niat kang.... Niatkan semua urusan itu karena Allah. Kamu perhatian dan sayang istri niatkan karena Allah. Saat ini kamu perhatian sama istri masih karena ingin dibalas baik oleh istrimu. Kamu baik dengan tetanggamu karena berharap tetanggamu juga baik kepadamu. Nah itulah yg aku maksut masih jadi hijab di hatimu. Yg kamu lakukan bukan atau tidak 100 % karena Allah. Tapi ada tujuan selain Allah. " jelas kang Salim.
Mak jleeb sekali penjelasan kang Salim ini. Aku baru sadar dan baru menyadari hal itu.
" Iya kang itu bener sekali. " jawabku.
" Memang sangat berat kang, aku faham karena kamu masih muda. Itu memang proses yg harus kamu lalui..." katanya.
" Makasih kang mudah mudahan aku bisa seperti itu. Lantas bagaimana dengan Amanah atau dawuh nya Abah, agar aku membersihkan dusunku sampai ke atas ? Dan yg aku hadapi itu, ada makhluk astral yg ganas kang. Apa aku sanggup nanti ? " tanyaku lebih lanjut.
" Begini kang, Dawuh Abah itu harus dikupas dan dipahami. Jangan ditelan mentah, itu Isyaroh ( arti dari Isyaroh \= Isyarat ) yg harus kamu baca dan fahami. Kalo urusan dengan makhluk astral dan manusia yg mengendalikan makhluk makhluk itu. Gak ada apa apanya kang, itu hanya masalah kecil saja. Selama kamu sudah bisa menghilangkan hijab di hatimu. Semua itu akan hilang dengan sendirinya. Karena mereka tak akan mampu melawan hati yg bersih kang " terang kang Salim.
" Selanjutnya gimana kang " tanyaku lanjut.
" Yang lebih utama itu, membersihkan diri kita dulu kang. Membersihkan dusun atau tanah yg kita pijak itu maksutnya ya membersihkan batin kita, hati kita. Agar kita termasuk org org yg ikhlash. Semua yg kita lakukan adalah karena Allah semata, bukan karena yang lain " jelas kang Salim.
Nyessss...
Yang awalnya aku sempat protes gak terima. akhirnya aku faham apa yang dimaksut kang Salim. Dalam menjabarkan apa Isyaroh yg diberikan Abah guruku.
" Itu kopinya diminum dulu, masih ada waktu. Jika ada yg mau ditanyakan sebelum berangkat. Satu hal lagi, kamu harus bisa mengalahkan Raja jin yg menangkap kamu kemarin. Penjarakan dia, agar mengurangi kesesat an " perintah kang Salim.
Aku hampir tersedak kopi mendengarnya.....?!?
" Loh kang, ini kan di wilayah akang.. kenapa harus saya. Bukankah kang Salim jauh lebih mumpuni dari saya. Kenapa gak kang Salim sendiri dari kemarin kemarin melakukanya ? " protesku.
Mungkin dalam hati kang Salim menggerutu *dasar tukang protes*
" hahaha... Kang kang kamu ini dari dulu gak berubah aja. Protes terus kerjaanya..." sahut kang salim.
" Ya maaf kang, heran saja kenapa malah saya....? !" kataku.
" Ya... itu semua tak lepas dari isyaroh dari Abah sekaligus ujian buat kamu. Untuk menguji tingkat iman kamu. " jawab kang Salim.
kedengaranya agak aneh sih bagiku.
" Karena dalam pandangan Abah guru kita, kerajaan jin itu adalah lahan kamu bukan lahan saya. Termasuk yg terjadi diwilayah kamu itu lahan kamu beribadah. Sudah pas kamu mau jadi Rois disana meski masih muda. Dan Kerajaan jin dihutan itu adalah ujian bagimu, agar bisa naik kelas. Baru kemudian mengerjakan tugas di wilayahmu, yg saat ini kamu belum kelasnya menangani itu. " jelas kang Salim.
Owhh pantas saja inilah jawaban atas mimpi dua kali itu. Dan aku semakin memahami misi ini, ternyata maknanya begitu dalam.
" Sudah hampir waktunya, kamu siyap siyap. Ini aku kasih bekal rokok sama korek saja. " kata kang Salim.
Sambil menyerahkan Rokok yg mungkin dibeli teh Atikah tadi.
Tapi kok bukan rokok yg biasa aku beli, juga bukan yg biasa dibeli buat kang Salim...?
Rokok itu mereknya...
Sri Wedari.
Aku mikir gimana rasanya rokok ini ?
Yaudah lah kan rokok ku juga masih.
Kalo nanti gak doyan ya besuk kasih ke santri.
Aku lantas wudhu dan melakukan sholat sunah safar, karena mau melakukan perjalanan. Duh gak boleh bawa batrei, penerangan satu satunya hanya dari korek api, mana gerimis lagi. Bikin susanana makin Syahdu eeeh kok syahdu dingin dan mencekam. Ditambah kilatan halilintar yg di ikuti suara gemuruhnya....?!?
Kenapa juga pas mau berangkat pas hujan, mana pondok tiba tiba senyap. Kang Salim juga sudah masuk kamarnya, terpaksa deh hujan hujanan.
Sambil Menahan dingin, aku melangkah menuju ke tempat kemarin bertemu ular jadi jadian itu. Baru beberapa langkah keluar dari pondok, bulu kudukku tiba tiba merinding. Terdengar suara suara merintih.....???
Dan tiba tiba beberapa langkah dihadapanku, muncul sosok perempuan berambut panjang. Seperti menggendong bayi, dan tangis bayi itu terdengar jelas. Sosok wanita itu menimang nimang bayi yg di gendongnya. Itu tepat di jalur setapak yg harus aku lalui. Jadi otomatis menghalangi jalanku. Aduh yg dihadapi kayak gini kok yg lakukan tadi sore malah berlatih pencak silat. Apa aku harus bertempur dengan Kuntilanak dengan jurus jurus pencak silat. Gertuku dalam hati....!
Aku berusaha menghindari jalur yg dihalangi kuntilanak itu. Gak terlalu takut sih, cuman ogah berurusan saja. Karena ada hal yg lebih penting yg harus dilakukan. Tapi sayangnya justru si Kunti itu malah selalu menghadang didepanku. Setiap aku pindah jalur, dia tahu tahu di hadapanku jarak kurang lebih 3 meter. Ahh kenapa juga si kunti ini selalu mengkuntit aku.
" Hee... Kamu ini Kuntilanak atau kuntit orang. Ngehalangi jalanku saja, minggir sana...! " bentakku.
Bukanya minggir malah menghampiriku, yg tadinya nunduk tiba tiba menatapku dan tertawa khas kuntilanak...?!?
Dan bayi yg tadi dalam gendonganya tiba tiba berubah jadi Parang yg penuh darah. Seketika itu juga menyerangku, parangnya diarahkan ke perutku. Reflek aku memutar badanku kekiri.
Menghindari serangan itu, tangan kananku hampir kuayunkan memukul kepala kuntilanak itu.
Aah ini kok seperti saat latihan sama anak anak tadi. mungkin ini isyaroh juga, aku tidak akan menyerang. menghindar saja. Karena pertarungan yg sebenarnya nanti dengan Raja jin itu....!
Aku lantas melompat kesamping. kulihat kuntilanak itu tidak menyerangku lagi, bahkan ujutnya menghilang.
Jadi ini yg diajarkan kang salim secara tersirat. Tidak perlu menggunakan kekuatan untuk memenangkan pertarungan. Jika bisa hindari saja, aku jadi makin tanggap dengan isyaroh isyaroh yg aku dapatkan.
Gerimis dan kilat yg ada tidak menyurutkan langkahku. Bahkan dinginya air hujan pun tak kurasakan lagi.
Langkahku makin mantap penuh percaya diri, bahkan ketika tiba tiba muncul sosok pocong pun, aku biarkan saja. Aku jalan terus meski harus lewat sampingnya persis. Meski pocong itu memperlihatkan wajahnya yg hancur penuh belatung. Biji matanya keluar satu, bau busuknya menyegat. Tak ku hiraukan, aku terus aja melangkah.
Begitu juga sosok hitam tinggi besar, bermata merah besar menyala. Yang orang sebut genderuwo, menghangi jalanku tepat di depanku. Aku tetap jalan terus, Semua tak ku hiraukan. Sampai hampir semua jenis hantu yg berbagai macam ujutnya. Tengkorak / Jearangkong yg cuma tulang saja, tuyul banaspati glundung pringis semua tak ku hiraukan. Dan akhirnya sampailah aku di tempat yg ku tuju.
Duduk berdiam diri disitu, sambil berpikir. Bagaimana caranya menemui raja jin itu. Sedang batu untuk membuka tabir dua dimensi itu dibawa kang Salim. Dan seandainya kubawa pun aku tak bisa lihat pintu ghoibnya. Aku cari tempat berteduh dari gerimis. Mumpung gak ada lagi petir, neduh dibawah pohon besar itu saja. Gak tahu nama pohonya apa, yg jelas cukup buat berteduh.
Gak terjadi apa apa ???
Iseng aku mengambil rokokku..
" Yah basah semua gak bisa dihisap. " gerutuku.
Owh iya tadi diberi rokok kg salim utuh, masih terbungkus plastik. Pasti dalamnya gak basah, soal rasanya gimana itu gak penting. Yang penting bisa ngerokok biar gak larut dalam sepi dan dingin. Pelan ku buka plastik kemasanya, berharap tidak sobek. Biar nanti tidak kemasukan air jika dikantongi. meskipun celana ku sudah basah.
Aku nyalakan dan aku hisap rokok itu, " Aah lumayan juga rasanya dr pd gak ada rokok. Lumayanlah Sriwedari juga ! " batinku.
Sri Wedari....? apa ini artinya...?
Wedari \= wedar \= Mengurai...!
Apa yg harus aku urai ? Gimana cara mengurainya ?
.....
Cukup lama aku berpikir.
Tujuanku kesini mencari raja jin itu.
Memenjarakan agar bisa mengurangi kesesatan umat.
Sesat...
Umat..
Oiya berarti ada org yg sering berbuat sesat. Dia memuja jin, dia masuk atau mengundang jin anak buah raja itu.
Pasti disekitar sini ada tempat ritual untuk itu. Aku harus cari dimana tempatnya. sukur sukur pas ada org yg pasang sesaji. Hingga aku mudah menemukan jin itu.
Belum selesai aku berpikir, terdengar ada suara bercakap cakap. Loh orang itu menuju ketempatku ini ? Aku sembunyi dulu lah, aku mengendap ke balik gerumbul semak. Aku mengintip eeh melihat gelagat dua orang itu. Ngapain malam malam kesini ?
Loh itu laki laki dan perempuan, suami istri kah ? Atau pasangan yg berpacaran, ah masak pacaran di tempat kayak gini.
Aku dengerin aja lah percakapanya.
Kalo di translate ke bahasa indonesia kira kira begini. karena aku paham artinya, tapi belum tentu bisa mengucapkanya, maka langsung aku translate saja :
" Nyai sudah mantap mau menemui sang Raja ? " tanya si laki laki
" Sudah ki... Aku sudah bosan hidup melarat " jawab wanitanya.
Kata perempuan itu... Owh jadi pohon itu tempat pasang sesajinya. Ternyata kemelaratan atau kefakiran itu memang dekat dengan kekufuran. bisikku dalam hati.
" Nyai tahu resikonya ? Aku hanya bisa melantarkan, selebihnya resiko urusan nyai sendiri " kata si laki laki.
Ah melantarkan kok pada kesyirikan, sama saja kamu juga syirik lah. Kamu juga nanggung dosa / resiko. Mungkin tidak di dunia, tapi di akhirat pasti kamu dimintai tanggung jawab. Kalo saja tidak ingat tujuanku, sudah aku gagalkan sesaji itu.
" Aku siap, apapun resikonya ki...? " jawab si wanita.
Ini lagi, wanita demi harta gadaikan segalanya.
" Nyai yakin, nanti nyai harus digauli jin setiap malam tertentu. Suami nyai tahu tidak...? " tanya si laki laki menegaskan.
" Gimana lagi ki.... Suamiku sudah lumpuh, tak bisa cari nafkah. Bahkan nafkah batin pun sudah tak mampu memberi. Jadi kalo hanya digauli jin gak masalah ki. Bahkan jika aki mau pun saya tidak keberatan. " jawab wanita itu.
" Ya kalo sekarang gak mungkin nyai, karena nyai harus jadi pengantin dulu nanti. Kalo setelah itu, jika nyai ingin bisa cari aki... ! " jawab laki lakinya.
Wah double transaksi nih gumamku, ni modus baru rupanya.
" Ya udah atuh ki, mulai ritualnya saja. keburu basah kuyup.. Soal besuk ya gimana besuk aja " jawab si wanita.
" iya nyai... Mana sesajinya biar ku mulai ritual " kata laki laki itu.
Tak lama berselang, laki laki itupun mengeluarkan sesuatu dari bungkusan yg diterima dari wanita itu.
" Sekarang saya bantu ya nyai, tapi kalo udah kaya jangan lupa bagian saya. sekalian jatah saya yg harusnya buat suami nyai " ujar laki laki itu.
Dasar.. Untung saja gelap, gak kelihatan wajah dua orang itu.
Laki laki itu mulai komat kamit gak jelas, kemudian membakar dupa. Dan menyembah??? Pohon itu tiga kali. kemudian aroma dupa itu menyebar sampai ditempatku sembunyi.
Sekarang saatnya menunggu jin itu tiba...!
Tampak dua orang itu meski tak kelihatan wajahnya, duduk yg laki laki bersila dan komat kamit. Yang perempuan timpuh ( kaki keduanya ditekuk ke belakang )
Tak lama setelah itu.
" Ada apa ki Japra.. Kenapa kamu memanggil kami, " suara makhluk astral.
Tiba tiba muncul anak buah jin itu. Ada dua sosok. sosok laki laki dan perempuan.
" Maaf Tuan, nyai ini pingin kaya karena sudah miskin lama. Sudah bosan hidup miskin." jawab laki laki yg dipanggil ki Japra.
" Sudah tahu sarat dan resikonya ? " tanya jin itu.
" Saya siap apapun resikonya " kata wanita itu.
" Bagus.... Nama kamu siapa nyai ? Sudah punya Suami ? " tanya jin itu.
" Sudah punya tapi lumpuh, nama saya Asnah Nyi ratu...! " jawab wanita bernama Asnah itu.
" Ya baguslah Saya bukan Nyi Ratu, saya hanya prajurit. Yang akan menghadapkan kamu pada Raja kami." jelas jin perempuan itu.
Gimana caranya memancing Raja jin itu keluar ya. Aku harus tangkap salah satunya, biar yg satu lapor. Tapi gimana cara menangkapnya. Aku berpikir sejenak.
Coba aku ingat apa yg sudah aku pelajari tentang jin...
O iya aku bicara baik baik dulu, kalo tidak mau baru aku ajak bertarung, dan aku tangkap salah satunya.
Soal dua orang itu kayaknya mudah, seandanya yg laki laki mau ikut campur. Aku buat pingsan dulu saja, besuk atau nanti kubawa ke pondok kang salim. biar dua duanya di sadarkan.
" Berhenti....." Teriakku.
Aku melompat diantara jin dan kedua manusia tersebut.
Mereka semua kaget, baik dua sosok jin dan manusia tersebut.
" Hee bukankah kamu manusia yg kemarin kabur dari Istana kami, yg melukai puluhan prajurit kami . " tanya jin itu.
Pasti yg dimaksut adalah kang Salim yg melukai puluhan prajuri itu.
" Iya.... dan sekarang aku akan membunuh kaliyan, seperti kemarin kubunuh putra mahkota raja kaliyan disini " gertak ku.
Dua orang itu ( manusia ) tampak ketakutan dan mau lari.
" Aki dan nyai jangan lari, kalo mau selamat, dan kaliyan jin laknat, salah satu panggil raja kaliyan. kalo tidak kubunuh kalian berdua disini..." ancamku.
Aki dan nyai itu pun ketakutan.
" Ampun jang, saya gak berani kabur.. iya saya disini saya ingin selamat..." kata aki itu.
Tak kujawab Aki itu,
" Cepat kamu yg panggil rajamu atau kubunuh disini jin ifrid. "
bentakku mulai gak sabar.
jin itu tampak ragu ragu, mungkin takut padaku mungkin juga takut pada rajanya. Karena kemarin aku bisa lolos dari maut dan mampu membunuh jin putra mahkotanya.
Plaaaakkkk....!!!
Aku tampar jin laki laki itu sampai tumbak yg dia pegang jatuh dan dia terhuyung.
kutunjuk jin betinanya...!
" Cepat panggil Rajamu, atau minta kuhajar juga kamu... !!! " gertakku.
Tanpa menjawab jin itu langsung melesat pergi...!
Sementara jin lelakinya kutahan disitu.
" Aki Nyai Jangan takut, kalo tidak macam macam. tidak akan aku sakiti. ! " kataku.
" Iya jaaang...! " kata keduanya.kata dua orang itu sambil gemeteran.
" Apa kamu sekarang bawa racun jerat sukma, cepat serahkan padaku...! " ancamku.
" Saya tidak brani..?!? " jin laki laki itu ketakutan.
" Kamu tahu, racun itu tak mempan buat aku. jadi kalo kamu gak serahkan, maka aku ambil paksa dan aku paksa minumkan ke kamu, supaya hidup tidak matipun tidak ! " Ancamku.
" iya baik baik, jangan sakiti aku." kata jin itu
Aku tidak mengira semudah ini, apa benar kata kang salim. Saat ini kekuatan 10 Kali lipat dari raja jin itupun dapat aku kalahkan...?
Bukankah aku merasa belum mendapatkan tambahan ilmu apapun...?
Apa yg sebenarnya terjadi padaku ?
Aku makin mantab menghadapi raja jin itu nanti.
...bersambung.....
Apakah dengan mudah Raja jin itu dikalahkan ? Ataukah ada pertarungan dahsyat dengan para prajuritnya dulu
Atau justru aku yg harus tertangkap lagi...
Tunggu diepisode berikutnya ya...
makasih semuanya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Risma Farna
wujud thor bkn ujut.... ujut itu apa?????
2023-01-11
0
Mat Grobak
hajar terus kang
2022-09-03
0
Tikus Got
okehhhh
☕☕pagi
2021-12-27
1