Ujian dari kang Salim

Langsung saja cerita ini aku mulai dari setelah jamaah Isya. Aku diajak ke bangunan joglo, untuk menerima wejangan baru dari kang Salim.

"Nanti pukul 23.00 WIB kamu harus berangkat kesana. Tanpa boleh bawa bekal apapun kesana. Termasuk golok dan lainya. " kang Salim membuka obrolan.

" Tapi kan jalur hutan gelap, boleh tidak bawa senter untuk penerangan kang " tanyaku.

" Tidak boleh.... Gelapnya malam belum seberapa. Masih ada cahaya bulan yg bisa sedikit menerangi. Gelapnya hatimu, yg terhalang dari Nur Ilahi yang harus dibuat terang. Dengan menghilangkan hijab di hatimu " jawab kang salim tegas.

Aku termangu dengan jawaban kang Salim tersebut. Sekotor itukah diriku ?

Kang Salim melanjutkan wejanganya.

" Kamu jangan pernah merasa bersih, kamu harus tahu itu. Selama ini kamu menahan untuk tidak bermaksiat. Itu hanya sebatas jasadmu yg tidak maksiat. Tapi hatimu masih bermaksiat, itu yg membuat hatimu masih terhalang dari Nur Ilahi. Hingga lambat sekali kamu dalam membaca Isyaroh yg Allah berikan dari alam ini " jelas kang Salim.

Jleeb aku tak mampu berkata apapun...!

" Tinggalkan semua selain Allah, biarkan hatimu hanya terisi oleh Allah. Hatimu yg kecil tak akan mampu menampung Allah yg Maha Besar. Jika ada yg selain Allah maka hatimu menduakan Allah " lanjut kang Salim.

" Bagaimana caranya kang, rasanya sangat sulit. Apalagi saat ini aku selalu ingat istriku yg lagi hamil muda. Bukankah aku berdosa jika aku mengabaikan istriku..?" tanyaku.

Aku sedikit mengajukan Protes.

" Yang menyuruh kamu mengabaikan Istri kamu siapa ?" tanya kang Salim datar, tak nampak sedikitpun raut kecewa ataupun marah dengan protes yg aku ajukan.

" Tapi tadi kang Salim bilang hati kita hanya boleh terisi Allah tidak boleh ada yang lain...?"7 sanggahku.

" Itulah bukti hati kamu masih terhalang hijab... Pengertianya tidak seperti yg kamu pikirkan... ! " terang kang Salim.

" Terus seperti apa kang, maksutnya ? " tanyaku.

" Dalam hatimu, dalam pikiranmu dan semua manusia, tetap akan urusan duniawi. Itu Manusiawi kang.... " ucapnya.

Aku justru semakin bingung, dengan penjelasan kang Salim. Yang menurutku muter muter gak jelas. Entah apa maksutnya.....?

" Aku makin gak jelas kang....? " protesku.

Kang Salim hanya tersenyum, kemudian kembali melanjutkan bicara.

" Niat kang.... Niatkan semua urusan itu karena Allah. Kamu perhatian dan sayang istri niatkan karena Allah. Saat ini kamu perhatian sama istri masih karena ingin dibalas baik oleh istrimu. Kamu baik dengan tetanggamu karena berharap tetanggamu juga baik kepadamu. Nah itulah yg aku maksut masih jadi hijab di hatimu. Yg kamu lakukan bukan atau tidak 100 % karena Allah. Tapi ada tujuan selain Allah. " jelas kang Salim.

Mak jleeb sekali penjelasan kang Salim ini. Aku baru sadar dan baru menyadari hal itu.

" Iya kang itu bener sekali. " jawabku.

" Memang sangat berat kang, aku faham karena kamu masih muda. Itu memang proses yg harus kamu lalui..." katanya.

" Makasih kang mudah mudahan aku bisa seperti itu. Lantas bagaimana dengan Amanah atau dawuh nya Abah, agar aku membersihkan dusunku sampai ke atas ? Dan yg aku hadapi itu, ada makhluk astral yg ganas kang. Apa aku sanggup nanti ? " tanyaku lebih lanjut.

" Begini kang, Dawuh Abah itu harus dikupas dan dipahami. Jangan ditelan mentah, itu Isyaroh ( arti dari Isyaroh \= Isyarat ) yg harus kamu baca dan fahami. Kalo urusan dengan makhluk astral dan manusia yg mengendalikan makhluk makhluk itu. Gak ada apa apanya kang, itu hanya masalah kecil saja. Selama kamu sudah bisa menghilangkan hijab di hatimu. Semua itu akan hilang dengan sendirinya. Karena mereka tak akan mampu melawan hati yg bersih kang " terang kang Salim.

" Selanjutnya gimana kang " tanyaku lanjut.

" Yang lebih utama itu, membersihkan diri kita dulu kang. Membersihkan dusun atau tanah yg kita pijak itu maksutnya ya membersihkan batin kita, hati kita. Agar kita termasuk org org yg ikhlash. Semua yg kita lakukan adalah karena Allah semata, bukan karena yang lain " jelas kang Salim.

Nyessss...

Yang awalnya aku sempat protes gak terima. akhirnya aku faham apa yang dimaksut kang Salim. Dalam menjabarkan apa Isyaroh yg diberikan Abah guruku.

" Itu kopinya diminum dulu, masih ada waktu. Jika ada yg mau ditanyakan sebelum berangkat. Satu hal lagi, kamu harus bisa mengalahkan Raja jin yg menangkap kamu kemarin. Penjarakan dia, agar mengurangi kesesat an " perintah kang Salim.

Aku hampir tersedak kopi mendengarnya.....?!?

" Loh kang, ini kan di wilayah akang.. kenapa harus saya. Bukankah kang Salim jauh lebih mumpuni dari saya. Kenapa gak kang Salim sendiri dari kemarin kemarin melakukanya ? " protesku.

Mungkin dalam hati kang Salim menggerutu *dasar tukang protes*

" hahaha... Kang kang kamu ini dari dulu gak berubah aja. Protes terus kerjaanya..." sahut kang salim.

" Ya maaf kang, heran saja kenapa malah saya....? !" kataku.

" Ya... itu semua tak lepas dari isyaroh dari Abah sekaligus ujian buat kamu. Untuk menguji tingkat iman kamu. " jawab kang Salim.

kedengaranya agak aneh sih bagiku.

" Karena dalam pandangan Abah guru kita, kerajaan jin itu adalah lahan kamu bukan lahan saya. Termasuk yg terjadi diwilayah kamu itu lahan kamu beribadah. Sudah pas kamu mau jadi Rois disana meski masih muda. Dan Kerajaan jin dihutan itu adalah ujian bagimu, agar bisa naik kelas. Baru kemudian mengerjakan tugas di wilayahmu, yg saat ini kamu belum kelasnya menangani itu. " jelas kang Salim.

Owhh pantas saja inilah jawaban atas mimpi dua kali itu. Dan aku semakin memahami misi ini, ternyata maknanya begitu dalam.

" Sudah hampir waktunya, kamu siyap siyap. Ini aku kasih bekal rokok sama korek saja. " kata kang Salim.

Sambil menyerahkan Rokok yg mungkin dibeli teh Atikah tadi.

Tapi kok bukan rokok yg biasa aku beli, juga bukan yg biasa dibeli buat kang Salim...?

Rokok itu mereknya...

Sri Wedari.

Aku mikir gimana rasanya rokok ini ?

Yaudah lah kan rokok ku juga masih.

Kalo nanti gak doyan ya besuk kasih ke santri.

Aku lantas wudhu dan melakukan sholat sunah safar, karena mau melakukan perjalanan. Duh gak boleh bawa batrei, penerangan satu satunya hanya dari korek api, mana gerimis lagi. Bikin susanana makin Syahdu eeeh kok syahdu dingin dan mencekam. Ditambah kilatan halilintar yg di ikuti suara gemuruhnya....?!?

Kenapa juga pas mau berangkat pas hujan, mana pondok tiba tiba senyap. Kang Salim juga sudah masuk kamarnya, terpaksa deh hujan hujanan.

Sambil Menahan dingin, aku melangkah menuju ke tempat kemarin bertemu ular jadi jadian itu. Baru beberapa langkah keluar dari pondok, bulu kudukku tiba tiba merinding. Terdengar suara suara merintih.....???

Dan tiba tiba beberapa langkah dihadapanku, muncul sosok perempuan berambut panjang. Seperti menggendong bayi, dan tangis bayi itu terdengar jelas. Sosok wanita itu menimang nimang bayi yg di gendongnya. Itu tepat di jalur setapak yg harus aku lalui. Jadi otomatis menghalangi jalanku. Aduh yg dihadapi kayak gini kok yg lakukan tadi sore malah berlatih pencak silat. Apa aku harus bertempur dengan Kuntilanak dengan jurus jurus pencak silat. Gertuku dalam hati....!

Aku berusaha menghindari jalur yg dihalangi kuntilanak itu. Gak terlalu takut sih, cuman ogah berurusan saja. Karena ada hal yg lebih penting yg harus dilakukan. Tapi sayangnya justru si Kunti itu malah selalu menghadang didepanku. Setiap aku pindah jalur, dia tahu tahu di hadapanku jarak kurang lebih 3 meter. Ahh kenapa juga si kunti ini selalu mengkuntit aku.

" Hee... Kamu ini Kuntilanak atau kuntit orang. Ngehalangi jalanku saja, minggir sana...! " bentakku.

Bukanya minggir malah menghampiriku, yg tadinya nunduk tiba tiba menatapku dan tertawa khas kuntilanak...?!?

Dan bayi yg tadi dalam gendonganya tiba tiba berubah jadi Parang yg penuh darah. Seketika itu juga menyerangku, parangnya diarahkan ke perutku. Reflek aku memutar badanku kekiri.

Menghindari serangan itu, tangan kananku hampir kuayunkan memukul kepala kuntilanak itu.

Aah ini kok seperti saat latihan sama anak anak tadi. mungkin ini isyaroh juga, aku tidak akan menyerang. menghindar saja. Karena pertarungan yg sebenarnya nanti dengan Raja jin itu....!

Aku lantas melompat kesamping. kulihat kuntilanak itu tidak menyerangku lagi, bahkan ujutnya menghilang.

Jadi ini yg diajarkan kang salim secara tersirat. Tidak perlu menggunakan kekuatan untuk memenangkan pertarungan. Jika bisa hindari saja, aku jadi makin tanggap dengan isyaroh isyaroh yg aku dapatkan.

Gerimis dan kilat yg ada tidak menyurutkan langkahku. Bahkan dinginya air hujan pun tak kurasakan lagi.

Langkahku makin mantap penuh percaya diri, bahkan ketika tiba tiba muncul sosok pocong pun, aku biarkan saja. Aku jalan terus meski harus lewat sampingnya persis. Meski pocong itu memperlihatkan wajahnya yg hancur penuh belatung. Biji matanya keluar satu, bau busuknya menyegat. Tak ku hiraukan, aku terus aja melangkah.

Begitu juga sosok hitam tinggi besar, bermata merah besar menyala. Yang orang sebut genderuwo, menghangi jalanku tepat di depanku. Aku tetap jalan terus, Semua tak ku hiraukan. Sampai hampir semua jenis hantu yg berbagai macam ujutnya. Tengkorak / Jearangkong yg cuma tulang saja, tuyul banaspati glundung pringis semua tak ku hiraukan. Dan akhirnya sampailah aku di tempat yg ku tuju.

Duduk berdiam diri disitu, sambil berpikir. Bagaimana caranya menemui raja jin itu. Sedang batu untuk membuka tabir dua dimensi itu dibawa kang Salim. Dan seandainya kubawa pun aku tak bisa lihat pintu ghoibnya. Aku cari tempat berteduh dari gerimis. Mumpung gak ada lagi petir, neduh dibawah pohon besar itu saja. Gak tahu nama pohonya apa, yg jelas cukup buat berteduh.

Gak terjadi apa apa ???

Iseng aku mengambil rokokku..

" Yah basah semua gak bisa dihisap. " gerutuku.

Owh iya tadi diberi rokok kg salim utuh, masih terbungkus plastik. Pasti dalamnya gak basah, soal rasanya gimana itu gak penting. Yang penting bisa ngerokok biar gak larut dalam sepi dan dingin. Pelan ku buka plastik kemasanya, berharap tidak sobek. Biar nanti tidak kemasukan air jika dikantongi. meskipun celana ku sudah basah.

Aku nyalakan dan aku hisap rokok itu, " Aah lumayan juga rasanya dr pd gak ada rokok. Lumayanlah Sriwedari juga ! " batinku.

Sri Wedari....? apa ini artinya...?

Wedari \= wedar \= Mengurai...!

Apa yg harus aku urai ? Gimana cara mengurainya ?

.....

Cukup lama aku berpikir.

Tujuanku kesini mencari raja jin itu.

Memenjarakan agar bisa mengurangi kesesatan umat.

Sesat...

Umat..

Oiya berarti ada org yg sering berbuat sesat. Dia memuja jin, dia masuk atau mengundang jin anak buah raja itu.

Pasti disekitar sini ada tempat ritual untuk itu. Aku harus cari dimana tempatnya. sukur sukur pas ada org yg pasang sesaji. Hingga aku mudah menemukan jin itu.

Belum selesai aku berpikir, terdengar ada suara bercakap cakap. Loh orang itu menuju ketempatku ini ? Aku sembunyi dulu lah, aku mengendap ke balik gerumbul semak. Aku mengintip eeh melihat gelagat dua orang itu. Ngapain malam malam kesini ?

Loh itu laki laki dan perempuan, suami istri kah ? Atau pasangan yg berpacaran, ah masak pacaran di tempat kayak gini.

Aku dengerin aja lah percakapanya.

Kalo di translate ke bahasa indonesia kira kira begini. karena aku paham artinya, tapi belum tentu bisa mengucapkanya, maka langsung aku translate saja :

" Nyai sudah mantap mau menemui sang Raja ? " tanya si laki laki

" Sudah ki... Aku sudah bosan hidup melarat " jawab wanitanya.

Kata perempuan itu... Owh jadi pohon itu tempat pasang sesajinya. Ternyata kemelaratan atau kefakiran itu memang dekat dengan kekufuran. bisikku dalam hati.

" Nyai tahu resikonya ? Aku hanya bisa melantarkan, selebihnya resiko urusan nyai sendiri " kata si laki laki.

Ah melantarkan kok pada kesyirikan, sama saja kamu juga syirik lah. Kamu juga nanggung dosa / resiko. Mungkin tidak di dunia, tapi di akhirat pasti kamu dimintai tanggung jawab. Kalo saja tidak ingat tujuanku, sudah aku gagalkan sesaji itu.

" Aku siap, apapun resikonya ki...? " jawab si wanita.

Ini lagi, wanita demi harta gadaikan segalanya.

" Nyai yakin, nanti nyai harus digauli jin setiap malam tertentu. Suami nyai tahu tidak...? " tanya si laki laki menegaskan.

" Gimana lagi ki.... Suamiku sudah lumpuh, tak bisa cari nafkah. Bahkan nafkah batin pun sudah tak mampu memberi. Jadi kalo hanya digauli jin gak masalah ki. Bahkan jika aki mau pun saya tidak keberatan. " jawab wanita itu.

" Ya kalo sekarang gak mungkin nyai, karena nyai harus jadi pengantin dulu nanti. Kalo setelah itu, jika nyai ingin bisa cari aki... ! " jawab laki lakinya.

Wah double transaksi nih gumamku, ni modus baru rupanya.

" Ya udah atuh ki, mulai ritualnya saja. keburu basah kuyup.. Soal besuk ya gimana besuk aja " jawab si wanita.

" iya nyai... Mana sesajinya biar ku mulai ritual " kata laki laki itu.

Tak lama berselang, laki laki itupun mengeluarkan sesuatu dari bungkusan yg diterima dari wanita itu.

" Sekarang saya bantu ya nyai, tapi kalo udah kaya jangan lupa bagian saya. sekalian jatah saya yg harusnya buat suami nyai " ujar laki laki itu.

Dasar.. Untung saja gelap, gak kelihatan wajah dua orang itu.

Laki laki itu mulai komat kamit gak jelas, kemudian membakar dupa. Dan menyembah??? Pohon itu tiga kali. kemudian aroma dupa itu menyebar sampai ditempatku sembunyi.

Sekarang saatnya menunggu jin itu tiba...!

Tampak dua orang itu meski tak kelihatan wajahnya, duduk yg laki laki bersila dan komat kamit. Yang perempuan timpuh ( kaki keduanya ditekuk ke belakang )

Tak lama setelah itu.

" Ada apa ki Japra.. Kenapa kamu memanggil kami, " suara makhluk astral.

Tiba tiba muncul anak buah jin itu. Ada dua sosok. sosok laki laki dan perempuan.

" Maaf Tuan, nyai ini pingin kaya karena sudah miskin lama. Sudah bosan hidup miskin." jawab laki laki yg dipanggil ki Japra.

" Sudah tahu sarat dan resikonya ? " tanya jin itu.

" Saya siap apapun resikonya " kata wanita itu.

" Bagus.... Nama kamu siapa nyai ? Sudah punya Suami ? " tanya jin itu.

" Sudah punya tapi lumpuh, nama saya Asnah Nyi ratu...! " jawab wanita bernama Asnah itu.

" Ya baguslah Saya bukan Nyi Ratu, saya hanya prajurit. Yang akan menghadapkan kamu pada Raja kami." jelas jin perempuan itu.

Gimana caranya memancing Raja jin itu keluar ya. Aku harus tangkap salah satunya, biar yg satu lapor. Tapi gimana cara menangkapnya. Aku berpikir sejenak.

Coba aku ingat apa yg sudah aku pelajari tentang jin...

O iya aku bicara baik baik dulu, kalo tidak mau baru aku ajak bertarung, dan aku tangkap salah satunya.

Soal dua orang itu kayaknya mudah, seandanya yg laki laki mau ikut campur. Aku buat pingsan dulu saja, besuk atau nanti kubawa ke pondok kang salim. biar dua duanya di sadarkan.

" Berhenti....." Teriakku.

Aku melompat diantara jin dan kedua manusia tersebut.

Mereka semua kaget, baik dua sosok jin dan manusia tersebut.

" Hee bukankah kamu manusia yg kemarin kabur dari Istana kami, yg melukai puluhan prajurit kami . " tanya jin itu.

Pasti yg dimaksut adalah kang Salim yg melukai puluhan prajuri itu.

" Iya.... dan sekarang aku akan membunuh kaliyan, seperti kemarin kubunuh putra mahkota raja kaliyan disini " gertak ku.

Dua orang itu ( manusia ) tampak ketakutan dan mau lari.

" Aki dan nyai jangan lari, kalo mau selamat, dan kaliyan jin laknat, salah satu panggil raja kaliyan. kalo tidak kubunuh kalian berdua disini..." ancamku.

Aki dan nyai itu pun ketakutan.

" Ampun jang, saya gak berani kabur.. iya saya disini saya ingin selamat..." kata aki itu.

Tak kujawab Aki itu,

" Cepat kamu yg panggil rajamu atau kubunuh disini jin ifrid. "

bentakku mulai gak sabar.

jin itu tampak ragu ragu, mungkin takut padaku mungkin juga takut pada rajanya. Karena kemarin aku bisa lolos dari maut dan mampu membunuh jin putra mahkotanya.

Plaaaakkkk....!!!

Aku tampar jin laki laki itu sampai tumbak yg dia pegang jatuh dan dia terhuyung.

kutunjuk jin betinanya...!

" Cepat panggil Rajamu, atau minta kuhajar juga kamu... !!! " gertakku.

Tanpa menjawab jin itu langsung melesat pergi...!

Sementara jin lelakinya kutahan disitu.

" Aki Nyai Jangan takut, kalo tidak macam macam. tidak akan aku sakiti. ! " kataku.

" Iya jaaang...! " kata keduanya.kata dua orang itu sambil gemeteran.

" Apa kamu sekarang bawa racun jerat sukma, cepat serahkan padaku...! " ancamku.

" Saya tidak brani..?!? " jin laki laki itu ketakutan.

" Kamu tahu, racun itu tak mempan buat aku. jadi kalo kamu gak serahkan, maka aku ambil paksa dan aku paksa minumkan ke kamu, supaya hidup tidak matipun tidak ! " Ancamku.

" iya baik baik, jangan sakiti aku." kata jin itu

Aku tidak mengira semudah ini, apa benar kata kang salim. Saat ini kekuatan 10 Kali lipat dari raja jin itupun dapat aku kalahkan...?

Bukankah aku merasa belum mendapatkan tambahan ilmu apapun...?

Apa yg sebenarnya terjadi padaku ?

Aku makin mantab menghadapi raja jin itu nanti.

...bersambung.....

Apakah dengan mudah Raja jin itu dikalahkan ? Ataukah ada pertarungan dahsyat dengan para prajuritnya dulu

Atau justru aku yg harus tertangkap lagi...

Tunggu diepisode berikutnya ya...

makasih semuanya....

Terpopuler

Comments

Risma Farna

Risma Farna

wujud thor bkn ujut.... ujut itu apa?????

2023-01-11

0

Mat Grobak

Mat Grobak

hajar terus kang

2022-09-03

0

Tikus Got

Tikus Got

okehhhh
☕☕pagi

2021-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan damai di lereng merapi
2 Interogasi
3 laporan dari Amir
4 penampakan jin rambut api
5 Heboh di kampung sebelah
6 Tragedi di pemakan Joni
7 Makhluq Astral yg makin banyak berkeliaran....
8 Tantangan menemui kang Salim
9 Menghadapi penunggu hutan menuju menuju pondok kang Salim
10 Masuk ke Dimensi Makluk Astral
11 Tiga hari di gembleng oleh kang salim
12 Pembersihan Batin belajar Ikhlash
13 Ujian dari kang Salim
14 Pertarungan dengan Raja Jin Sosro Sukmo
15 Jika sudah menyatu dengan Iblis akan susah sadarnya
16 Insiden di pondok kang Salim
17 kepulangan tertunda karena luka bakar
18 Perjalan kerumah mertu
19 Pengakuan Fatimah istriku
20 Fitnah dari manusis mulai bermunculan
21 Fitnah pertama
22 Fitnah pertama bag 2
23 Jadi tertuduh pembunuhan
24 Strategi Preman Preman dalam menjebakku...
25 perang strategi dengan para preman
26 Rofiq mulai bertindak
27 Warga dusun mulai ada yg Sinis
28 Aku hampir diusir dari kampung
29 Nasehat mbahnya Pak Yadi
30 Disidang Tomas ( Tokoh Masarakat )
31 Bertemu Arum
32 Mbah nya Pak Yadi meninggal
33 ditahan dengan pasal pembunuhan
34 Jendul sudah diamankan
35 Rofiq tertangkap
36 di rumah mertua bertemu makhluk astral
37 Ngajarin Khotimah berkebun
38 Jenguk Rofiq di penjara
39 Bertemu teman satu pesantren
40 Miss dengan Isti
41 Rencana perjodohan Rofiq Arum
42 Isti dan ibunya terancam diculik
43 Tertangkap gerombolan preman
44 lolos dari sergapan preman
45 Meloloskan diri dari penculik
46 Ajak Sidiq menginap dirumahku
47 Ajak Sidiq ketemu Isti
48 Menjemput Istri tercinta
49 Kembali di rumah mertua
50 Ibu mertua bongkar rahasiaku
51 Reaksi Fatimah
52 Kemarahan Fatimah
53 Isti coba redakan kemarahan Fatimah
54 Damai bersyarat dengan Fatimah
55 Perjanjian dengan Fatimah
56 Bersiap berangkat ke jogja.
57 Fatimah & Khotimah ikut ke Jogja
58 Kebesaran hati Fatimah
59 Reuni Fatimah dan Isti
60 Perjanjian Fatimah & Arum
61 Arum dan Sidiq ikut Gabung dirumahku
62 Rencana meng adopsi Sidiq
63 Kesepakatan Arum, Isti dan Fatimah
64 Awal sidang dikacau para dukun.
65 Pihak lawan libatkan 7 Dukun
66 Planning hadapi Lawan
67 Perang dengan para dukun dimulai
68 Serangan merembet ke warga dusun
69 Sidang para dukun gila.
70 Situasi makin Panas
71 Kontak fisik harus terjadi
72 Rencana memancing tokoh antagonis keluar kandang.
73 Berhasil menangkap satu musuh
74 Duel denan pemilik ilmu kebal sajam
75 Anggada murit Maheso Suro
76 Belum sehari Tuti keluar sudah diancam orang.
77 Begitu Tuti dilepas langsung di Teror
78 Ancaman dari telpon
79 Dicky Tertembak
80 Giliran Hanif Tertembak
81 Rofiq tinggal bersama Yasin
82 Masih ada rasa cemburuku pada Arum.
83 Peran Ardian menghadapi makhluk astral
84 Rofiq jatuh cinta sama Arum
85 Rofiq mengajak Nikah Arum
86 insiden tertembak musuh
87 Yasin koma
88 Kedatangan Kang Salim teh Atikah & Samsudin Eis
89 Eis donorkan darahnya buat Yasin
90 Kang Salim dirumah yasin
91 Yasin pulang kerumah
92 pembicaraan berempat,Fatimah, Yasin dan Eis Samsudin
93 Peran kang Salim dan Samsudin dalam misi Yasin.
94 Kang Salim membuka mata batin Yasin dan Samsudin
95 Rencana Eis membawa Sidiq
96 Menanyai Khotimah tentang hubunganya dengan Fanani
97 Rendy dijadikan Alat dan diperalat
98 Arum dan Sidiq berangkat ke pondok kang Salim
99 Bentrokakan fisik Maheso Suro
100 Pak Sastro ditangkap Maheso Suro
101 berpapasan dengan bapak dan kakaknya Arum
102 Kembali dipukuli Kakaknya Arum
103 Damai dengan keluarga Arum
104 Rendy jadi tulang punggung keluarga
105 Pak Sastro dibawa kerumah Yasin
106 Pak Sastro meninggal dunia
107 Mimpi buruk dikamar Arum
108 Candra Naksir Khotimah
109 Minta kejelasan hubungan Khotimah dan Fanani
110 Khotimah terbuai Asmara
111 Memisahkan Khotimah dan Fanani
112 Khotimah bersedia dipinang Candra
113 Khotimah bersedia dipinang Candra
114 Rendy dikeroyok / Rencana Fanani tertunda
115 Perang Mulut dalam Sidang
116 Cobaan beruntun keluarga Yasin
117 Khotimah Kerasukan
118 Menghadapi lmu panggiring Sukma
119 Pengakuan Khotimah
120 Minta bantuan Kang Salim & Yuyut
121 Marah pada Fanani
122 Jalanya mediasi ribut
123 Masalah Rendy diangkat lagi
124 Tindakan bodoh Margono Cs
125 Margono di penjara
126 Winda & Ayahnya datang
127 Fanani damai dengan Winda
128 Adik Margono Datang ke Rumah
129 Tanggung jawab Marjuni
130 Mimpi didalam mimpi
131 Yuyut Akan datang
132 Rahasia masa lalu Yuyut
133 khotimah digembleng Yuyut
134 Pewaris Kisah Cinta Masa lalu
135 Ritual di pantai
136 Yasin terbawa ombak
137 Yasin kembali ke Daratan
138 Yasin dilumpuhkan kakek kakek
139 Ketemu kakek Jafar dalam mimpi
140 Ujian kesabaran bagi Yasin
141 Bertemu Saudara
142 Ziaroh ke makam kakek Sidiq Ali
143 Diwejang kakekku Sidiq Ali
144 Dialog dengan Sena
145 Bersama Sena memecahkan teka teki
146 Memancing khodam panggiring sukma
147 Terkena ilmu Lebur Sakethi milik Yuyut
148 Kedatangan Candra
149 Bertempur dengan Penunggu Randu Alas
150 Adu kekuatan batin
151 Hari hari menjelang pertempuran dengan ajar panggiring
152 Yasin dan Sena tak berkutik terkena Aji Sayekti Angin
153 Perintah Yuyut hadapi Ajar panggiring berangkat sendiri
154 Pertempuran dengan Ajar Panggiring 1
155 Pertempuran dengan Ajar Panggiring 2
156 Pertempuran dengan Ajar Panggiring 3
157 Proses penyembuhan mata Yasin
158 Ajar Panggiring dapat bala bantuan Hadapi Yasin
159 Jebakan sederhana yang buat Mento Rogo kalang kabut
160 Mento Rogo dihajar Rofiq
161 Joyo Maruto Ancam Yuyut
162 Kelompok dukun berencana balas dendam pada Yasin
163 Menangkap Anggada lagi
164 Joyo Maruto menggembleng Maheso Suro cs
165 Laras diculik dengan ilmu panggiring sukma
166 Selamatkan Laras
167 Yasin ditolong sosok misrerius
168 Perintah guru yang terlupakan
169 Menangkap Khodam yang merasuki Laras
170 Fatimah mau melahirkan
171 Anak Yasin dan Fatimah sudah lahir
172 Isyaroh lewat mimpi
173 Joyo Maruto mulai lancarkan serangan lagi
174 Undang Family Fatimah bantu hadapi musuh
175 Penyelidikan ke markas musuh
176 Nglumpokke balung pisah (mengumpulkan saudara yg terpisah)
177 Memusnahkan khodam Ajar Panggiring
178 Penjelasan Farhan tentang Silsilah
179 Ajar Panggiring di Penjarakan
180 Mulai mencari garis keturunan yang hilang
181 Menuju makam kakek Jafar
182 Petunjuk pertama dalam mencari garis Nasab
183 Petunjuk kedua dalam mencari garis Nasab
184 Uji coba ilmu Gabungan Maheso suro dan Mento Rogo
185 Sena vs Maheso Suro
186 Yasin vs Mento Rogo
187 Pembongkaran kuburan korban tumbal 1
188 Pembongkaran kuburan korban tumbal 2
189 Identifikasi korban
190 Penyelidikan DNA keluarga korban
191 Lawan Ki Soma yang berubah serigala
192 Korban mulai berjatuhan
193 Berbagi tugas Yasin mencari Gong Simo Ludro
194 Menempa diri di alam
195 Musuh menyatu dengan Iblis
196 Kehadiran kumpulan Serigala gaib
197 Melawan Ajian Baru Maheso Suro dan Mento Rogo
198 Maheso Suro kembali mencari tumbal ilmu
199 Bertemu dengan Wiwin teman SMA
200 Membawa Wiwin Pulang
201 Mengusir Jin Khodam di tubuh Wiwin
202 Gempar pasca Aqiqoh
203 Perjalanan melawan kelompok Joyo Maruto
204 Pertempuran melawan Joyo naruto dan dua muridnya
205 Pertarungan panjang yang melelahkan
206 Tewasnya Maheso Suro dan Mento Rogo
207 Perang tanding dengan Joyo Maruto bag 1”
208 Perang tanding dengan Joyo Maruto bag 2" ( Pertempuran Hidup dan Mati)
209 Memenjarakan Jin Pemimpin Khodam Jahat
Episodes

Updated 209 Episodes

1
Kehidupan damai di lereng merapi
2
Interogasi
3
laporan dari Amir
4
penampakan jin rambut api
5
Heboh di kampung sebelah
6
Tragedi di pemakan Joni
7
Makhluq Astral yg makin banyak berkeliaran....
8
Tantangan menemui kang Salim
9
Menghadapi penunggu hutan menuju menuju pondok kang Salim
10
Masuk ke Dimensi Makluk Astral
11
Tiga hari di gembleng oleh kang salim
12
Pembersihan Batin belajar Ikhlash
13
Ujian dari kang Salim
14
Pertarungan dengan Raja Jin Sosro Sukmo
15
Jika sudah menyatu dengan Iblis akan susah sadarnya
16
Insiden di pondok kang Salim
17
kepulangan tertunda karena luka bakar
18
Perjalan kerumah mertu
19
Pengakuan Fatimah istriku
20
Fitnah dari manusis mulai bermunculan
21
Fitnah pertama
22
Fitnah pertama bag 2
23
Jadi tertuduh pembunuhan
24
Strategi Preman Preman dalam menjebakku...
25
perang strategi dengan para preman
26
Rofiq mulai bertindak
27
Warga dusun mulai ada yg Sinis
28
Aku hampir diusir dari kampung
29
Nasehat mbahnya Pak Yadi
30
Disidang Tomas ( Tokoh Masarakat )
31
Bertemu Arum
32
Mbah nya Pak Yadi meninggal
33
ditahan dengan pasal pembunuhan
34
Jendul sudah diamankan
35
Rofiq tertangkap
36
di rumah mertua bertemu makhluk astral
37
Ngajarin Khotimah berkebun
38
Jenguk Rofiq di penjara
39
Bertemu teman satu pesantren
40
Miss dengan Isti
41
Rencana perjodohan Rofiq Arum
42
Isti dan ibunya terancam diculik
43
Tertangkap gerombolan preman
44
lolos dari sergapan preman
45
Meloloskan diri dari penculik
46
Ajak Sidiq menginap dirumahku
47
Ajak Sidiq ketemu Isti
48
Menjemput Istri tercinta
49
Kembali di rumah mertua
50
Ibu mertua bongkar rahasiaku
51
Reaksi Fatimah
52
Kemarahan Fatimah
53
Isti coba redakan kemarahan Fatimah
54
Damai bersyarat dengan Fatimah
55
Perjanjian dengan Fatimah
56
Bersiap berangkat ke jogja.
57
Fatimah & Khotimah ikut ke Jogja
58
Kebesaran hati Fatimah
59
Reuni Fatimah dan Isti
60
Perjanjian Fatimah & Arum
61
Arum dan Sidiq ikut Gabung dirumahku
62
Rencana meng adopsi Sidiq
63
Kesepakatan Arum, Isti dan Fatimah
64
Awal sidang dikacau para dukun.
65
Pihak lawan libatkan 7 Dukun
66
Planning hadapi Lawan
67
Perang dengan para dukun dimulai
68
Serangan merembet ke warga dusun
69
Sidang para dukun gila.
70
Situasi makin Panas
71
Kontak fisik harus terjadi
72
Rencana memancing tokoh antagonis keluar kandang.
73
Berhasil menangkap satu musuh
74
Duel denan pemilik ilmu kebal sajam
75
Anggada murit Maheso Suro
76
Belum sehari Tuti keluar sudah diancam orang.
77
Begitu Tuti dilepas langsung di Teror
78
Ancaman dari telpon
79
Dicky Tertembak
80
Giliran Hanif Tertembak
81
Rofiq tinggal bersama Yasin
82
Masih ada rasa cemburuku pada Arum.
83
Peran Ardian menghadapi makhluk astral
84
Rofiq jatuh cinta sama Arum
85
Rofiq mengajak Nikah Arum
86
insiden tertembak musuh
87
Yasin koma
88
Kedatangan Kang Salim teh Atikah & Samsudin Eis
89
Eis donorkan darahnya buat Yasin
90
Kang Salim dirumah yasin
91
Yasin pulang kerumah
92
pembicaraan berempat,Fatimah, Yasin dan Eis Samsudin
93
Peran kang Salim dan Samsudin dalam misi Yasin.
94
Kang Salim membuka mata batin Yasin dan Samsudin
95
Rencana Eis membawa Sidiq
96
Menanyai Khotimah tentang hubunganya dengan Fanani
97
Rendy dijadikan Alat dan diperalat
98
Arum dan Sidiq berangkat ke pondok kang Salim
99
Bentrokakan fisik Maheso Suro
100
Pak Sastro ditangkap Maheso Suro
101
berpapasan dengan bapak dan kakaknya Arum
102
Kembali dipukuli Kakaknya Arum
103
Damai dengan keluarga Arum
104
Rendy jadi tulang punggung keluarga
105
Pak Sastro dibawa kerumah Yasin
106
Pak Sastro meninggal dunia
107
Mimpi buruk dikamar Arum
108
Candra Naksir Khotimah
109
Minta kejelasan hubungan Khotimah dan Fanani
110
Khotimah terbuai Asmara
111
Memisahkan Khotimah dan Fanani
112
Khotimah bersedia dipinang Candra
113
Khotimah bersedia dipinang Candra
114
Rendy dikeroyok / Rencana Fanani tertunda
115
Perang Mulut dalam Sidang
116
Cobaan beruntun keluarga Yasin
117
Khotimah Kerasukan
118
Menghadapi lmu panggiring Sukma
119
Pengakuan Khotimah
120
Minta bantuan Kang Salim & Yuyut
121
Marah pada Fanani
122
Jalanya mediasi ribut
123
Masalah Rendy diangkat lagi
124
Tindakan bodoh Margono Cs
125
Margono di penjara
126
Winda & Ayahnya datang
127
Fanani damai dengan Winda
128
Adik Margono Datang ke Rumah
129
Tanggung jawab Marjuni
130
Mimpi didalam mimpi
131
Yuyut Akan datang
132
Rahasia masa lalu Yuyut
133
khotimah digembleng Yuyut
134
Pewaris Kisah Cinta Masa lalu
135
Ritual di pantai
136
Yasin terbawa ombak
137
Yasin kembali ke Daratan
138
Yasin dilumpuhkan kakek kakek
139
Ketemu kakek Jafar dalam mimpi
140
Ujian kesabaran bagi Yasin
141
Bertemu Saudara
142
Ziaroh ke makam kakek Sidiq Ali
143
Diwejang kakekku Sidiq Ali
144
Dialog dengan Sena
145
Bersama Sena memecahkan teka teki
146
Memancing khodam panggiring sukma
147
Terkena ilmu Lebur Sakethi milik Yuyut
148
Kedatangan Candra
149
Bertempur dengan Penunggu Randu Alas
150
Adu kekuatan batin
151
Hari hari menjelang pertempuran dengan ajar panggiring
152
Yasin dan Sena tak berkutik terkena Aji Sayekti Angin
153
Perintah Yuyut hadapi Ajar panggiring berangkat sendiri
154
Pertempuran dengan Ajar Panggiring 1
155
Pertempuran dengan Ajar Panggiring 2
156
Pertempuran dengan Ajar Panggiring 3
157
Proses penyembuhan mata Yasin
158
Ajar Panggiring dapat bala bantuan Hadapi Yasin
159
Jebakan sederhana yang buat Mento Rogo kalang kabut
160
Mento Rogo dihajar Rofiq
161
Joyo Maruto Ancam Yuyut
162
Kelompok dukun berencana balas dendam pada Yasin
163
Menangkap Anggada lagi
164
Joyo Maruto menggembleng Maheso Suro cs
165
Laras diculik dengan ilmu panggiring sukma
166
Selamatkan Laras
167
Yasin ditolong sosok misrerius
168
Perintah guru yang terlupakan
169
Menangkap Khodam yang merasuki Laras
170
Fatimah mau melahirkan
171
Anak Yasin dan Fatimah sudah lahir
172
Isyaroh lewat mimpi
173
Joyo Maruto mulai lancarkan serangan lagi
174
Undang Family Fatimah bantu hadapi musuh
175
Penyelidikan ke markas musuh
176
Nglumpokke balung pisah (mengumpulkan saudara yg terpisah)
177
Memusnahkan khodam Ajar Panggiring
178
Penjelasan Farhan tentang Silsilah
179
Ajar Panggiring di Penjarakan
180
Mulai mencari garis keturunan yang hilang
181
Menuju makam kakek Jafar
182
Petunjuk pertama dalam mencari garis Nasab
183
Petunjuk kedua dalam mencari garis Nasab
184
Uji coba ilmu Gabungan Maheso suro dan Mento Rogo
185
Sena vs Maheso Suro
186
Yasin vs Mento Rogo
187
Pembongkaran kuburan korban tumbal 1
188
Pembongkaran kuburan korban tumbal 2
189
Identifikasi korban
190
Penyelidikan DNA keluarga korban
191
Lawan Ki Soma yang berubah serigala
192
Korban mulai berjatuhan
193
Berbagi tugas Yasin mencari Gong Simo Ludro
194
Menempa diri di alam
195
Musuh menyatu dengan Iblis
196
Kehadiran kumpulan Serigala gaib
197
Melawan Ajian Baru Maheso Suro dan Mento Rogo
198
Maheso Suro kembali mencari tumbal ilmu
199
Bertemu dengan Wiwin teman SMA
200
Membawa Wiwin Pulang
201
Mengusir Jin Khodam di tubuh Wiwin
202
Gempar pasca Aqiqoh
203
Perjalanan melawan kelompok Joyo Maruto
204
Pertempuran melawan Joyo naruto dan dua muridnya
205
Pertarungan panjang yang melelahkan
206
Tewasnya Maheso Suro dan Mento Rogo
207
Perang tanding dengan Joyo Maruto bag 1”
208
Perang tanding dengan Joyo Maruto bag 2" ( Pertempuran Hidup dan Mati)
209
Memenjarakan Jin Pemimpin Khodam Jahat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!