Heboh di kampung sebelah

Dalam perjananan pulang dari pondok Abah dulu. Aku bermimpi.

Terjadi ledakan dari dalam tanah di perbatasan antara dusunku dengan dusun sebelah. Yang diikuti memancarnya cairan kental semacam lumpur. Namun menimbulkan bau anyir darah. Dan lama lama berubah jadi bau bangkai.

Banyak warga panik, karena bau itu sangat menyengat. Bahkan ada yg sampai muntah dan pingsan. Pihak pemerintah setempat pun, tak mampu berbuat banyak. Karena warga kalang kabut. Dan lari entah kemana.

Meski sudah diupayakan evakuasi, tapi sebagian warga sudah terlanjur lari. Sebagian dari warga, terjebak di banjir lumpur yg sangat berbau busuk.

Banyak korban yg sampai meninggal, akibat peristiwa itu. Bukan karena tenggelam dalam lumpur. Tapi akibat tidak tahan baubusunya. Seakan mengandung* gas beracun. *Dan dari korban meninggal yg bisa dievakuasi. Mayatnya pun mengeluarkan Aroma busuk, meski baru beberapa saat. Bahkan belum lewat dari 3 jam.

Setelah lumpur reda, dan dilakukan pembersian. Semua bangunan yg teraliri lumpur menjadi rapuh. Banyak Rumah yg akhirnya roboh satu persatu.

Aku yg dalam mimpi itu dapat selamat. Dan menyelamatkan keluargaku, merasa sangat sedih. Bagai mana tidak,

Hampir separuh dari warga meninggal. Dan beberapa dusun menjadi sepi, sehingga jika malam datang. Suasana jadi* sunyi dan mencekam...!

Saat malam , selepas isya laksana kuburan yg sunyi. Ditambah lagi, tiap malam selalu terdengar tangisan tanpa ada ujutnya. Teriakan minta tolong sambil mengetuk pintu pintu rumah yg masih dihuni. Ketika dibuka yg tampak adalah sosok yg menyerupai warga yg sudah meninggal. Dengan ujut yg sudah menyeramkan.

Muka hancur, badan penuh luka dengan darah mengalir.

bahkan ada yg biji matanya keluar satu sampai menggantung disekitar hidungnya yg tinggal tulang hidungnya.

Benar benar mencekam suasana waktu itu.

Tak lagi terdengar suara kentongan orang ronda. Tak lagi terdengar suara anak anak mengaji.

Bahkan,

Tak lagi terdengar suara Adzan dari masjid & mushola. Yang ada hanya suara, rintihan tangisan ratapan dan erangan orang yg menahan sakit. Hampir tiap dua hari sekali ada yg meninggal dunia.

Aku mengumpulkan keberanianku, ku ajak beberapa orang yg mau. Aku kumpulkan di Masjid, aku ajak bermunajat pada Allah. Mohon pertolongan Nya. Agar musibah ini segera berlalu.

Akhirnya berkumpul 26 orang, yg bersedia. Saat dimasjid, baru antri ambil air wudhu.

Satu persatu orang orang menjerit berteriak.

Semua orang kerasukan atau kesurupan.

Aku beranikan diri mujahadah sendiri, dengan sound agar terdengar oleh mereka. Dan kulanjutkan membaca doa rukyah, tulak dan tulak bala.

Satu persatu mereka sadar.

Tapi ketika tinggal satu orang yg belum sadar...?

Dia meronta, kadang mengaum seperti harimau. Dan tiba tiba puluhan entah mungkin ratusan makhluq Astral menyerangku. Sangat cepat... begitu spontan.

. Membuat aku tak mampu menghindar, apa lagi melawan.

Ada yg mencakar, menggigit memukul dan sebagainya. Aku benar benar kesakitan. Saat genting seperti itu, datanglah sosok berjubah putih menolongku. Tepat saat dia menolong saat itu aku pingsan.

Aku sadar sudah di kerumuni anak anak berpakaian ala santri. Tapi dimana ini.

Aku menengok kanan kiri.

" Kamu sudah sadar kang....? " Tanya kang Salim.

Kang adalah pangilan akrap para santri.

Aku mencoba bangkit dan mencari arah suara yg kayaknya aku kenal.

" Dimana ini kang Salim..? " Tanyaku pada orang itu, yg ternyata seniorku saat di pondok Pesantren.

Kang Salim tersenyum.

" Di gubuk ku kang Yasin, istirahat lah dulu kang. Nanti baru kita ngobrol dan ngopi ngopi. Akang hanya kelelahan.

Tanpa menjawab aku kembali berbaring.

Saat bangun, aku minta tolong Santri Kang Salim. Untuk di pertemukan dengan beliau.

Tak lama berselang justru kang Salim yg menghampiriku.

" Udah seger kang Yasin ? Yuk kita ngopi ngopi di teras ? " Tanya kang Salim. Dan mengajak dengan logat Sunda nya.

O iya, Kang Salim adalah seniorku di ponpes. Beliau jago Pencak silat, juga punya kelebihan dalam bidang supra natural.

Saat diteras rumah, sudah tersedia kopi hitam. Berikut Ubi rebus nya. Perutku jadi lapar..

Setelah di persilakan, aku mengambil ubi dulu buat ganjal perut. Sambil nunggu kopi agak dingin. Serta biar asam lambung gak naik, jika ngopi perut dalam keadaan kosong bisa bahaya.

so Readers yg hobi ngopi, jangan ngopi dalam kondisi perut kosong ya.

" Rokokna sok kang ! "Kang Salim nawarin Rokok.

" Apa yg terjadi pada ku kang Salim ? Kenapa tiba tiba aku disini." Ini di daerah mana kang. Kamu udah punya santri banyak ya kang Salim " Aku membuka pembicaraan.

Sambil mengamati tempat ini kok asing. Tapi kayak pernah lihat, dimana ?

Rumah induk dari kayu semua, pagar halaman dari bambu. banyak gasebo dan kamar kamar. Mungkin itu kamar santrinya kang Salim.

" Aku diperintah Abah guru kita, untuk membantumu kang. Tapi Kang Yasin, harus sowan abah dulu. Secepatnya saja kang. " jawab kang Salim.

" O ya kang.. Tapi saat ini aku dimana kang ? " Tanyaku penasaran.

Kang Salim hanya tertawa.

" Ntar juga Akang tahu lah, gak usah aku kasih tahu nama daerahnya. " jawbnya.

Aku makin bingung, apa maksutnya.

Tiba tiba aku merasa pusing, kepalaku semakin berat.

Aku terjatuh.

Buuk...!

........

Aku terbangun.

Ah untung hanya mimpi.

Mimpi yg serasa yata, mimpi yg terulang kedua kalinya.

Kang Salim..... Nur Salim lengkapnya.

Kemana aku harus cari dia, Kenapa Abah juga tidak mau memberi tahu keberadaanya. Kenapa Aku disuruh mencari sendiri ? Satu sisi Aku tidak tega, meninggalkan Amir dan kawan kawanya. Serta penduduk yg terancam bahaya.

Tapi kalo aku tidak mencari Kang Salim, Sulit rasanya menyelesaikan misi ini.

" Kowe tak tugasi Nyaponi Dusunmu sak penduwur. Ngajak o konco si Salim..." Dawuh Abah guru waktu itu.

Kamu saya kasih tugas membersihkan dusunmu sampai ke atas ngajak teman si Salim

Hanya begitu Dawuh Abah.

Masih harus dicerna maksut tujuanya.

Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 1.30 dini hari. Aku ambil air wudhu mau sholat istikhoroh mohon petunjuk.

Setelah bangun tubuhku terasa segar, dadaku juga tidak sakit lagi. Dan anehnya kulit dada yg tadi erah sekarang sudah pulih.

الحمد لله.....

Aku bersyukur pada Allah

Segera ambil air wudhu dan aku melaksanakan Sholat

Baru 5 menit aku minum kopi, setelah sholat. Terdengar pintu rumah di ketok mungkin lebih tepatnya di gedor gedor.

" Assalaamu 'alaikum.... " Sapa tamu sambil menggedor pintu.

" wa ' alaikummussalam ! " jawabku.

Pintu kubuka.

" Maaf pak, malam malam ganggu istirahat ! "

Ucapnya sambil ngos ngosan.

" Enggak, ini gak malam udah pagi. dah jam 2 lebih. "

Jawabku, sambil senyum

Aku memang suka humor, pada org yg lagi panik biar gak tegang.

" Ada apa, masuk dulu, nafas diatur biar gak ngos ngosan ! " Seruku.Setelah masuk.

" Duduk Pak Min ! " pintaku.

" Iya Pak...." Jawabnya.

Setelah duduk.

" Gini pak, saya diutus pak Kamto dukuh kampung s***s***i Bapak diminta datang kerumah pak Joni. Pak Joni meninggal jam 12.30 tadi. Tapi tadi saat mau dimandikan, badanya panas kayak terbakar. Bahkan tadi sampai ngeluarin asap.."

Degh.....!

Jantungku berdegup cepat...

Kaget, dan baru kali ini mendengar di dunia nyata. Bukan di sinetron adzab.

" Yaudah kamu duluan aku nyusul nanti. " kataku.

" Ya Pak. " jawabnya.

Sepeninggal Suminto / Pak min, aku masih termangu.

Ada apa ini sebenarnya....?

Aku bertanya dalam hati.

Tak mau berlama lama Aku bangunin istriku, buat persiapan buka warung nanti. Sekaligus pamitan mau ke tempat lelayu. Untung Istriku faham kewajibanku sebagai Rois. Yg harus melayani umat, 24 jam. Bahkan jadwal untuknya kadang terganggu... ups keceplosan....!!!

Singkat cerita, Aku sampai Dirumah Alm Pak Joni.

Astagjfirulllah....!

Aku tercengang, menyaksikan mayit yg mengeluarkan asap tipis. Dan saat telapak tanganku aku dekatkan. Sungguh terasa Panas. Meski tidak menyentuhnya.

Jujur, akupun bingung harus bagaimana...?

Akhirnya Aku wudhu, dan bekas air wudhunya ( air musta'mal ) aku tadahin di ember. Setelah selesai aku dekati mayit itu. Sisa air wudhu aku percikan ke mayit itu. Sedikit sedikit, Alhamdulillah asap hilang dan mayat itu lambat laun tidak panas lagi.

Orang orang lantas bergegas membantu proses mensucikan mayat dipandu Rois dusun tersebut.

Pak Kamto, dukuh stempat mendekatiku, seraya bertanya.

" Apa itu termasuk adzab pak "

Tanya Pak Kamto dukuh setempat, setengah berbisik.

" Maaf, jangan komentar begitu pak, ketiaka takziyah. Bicarakan kebaikan almarhum. Jangan bicarakan kekurangan. Soal kejadian tadi, itu adah kerjaan jin. makanya takut dikasih air wudhu. " jawabku.

" Owh gitu ya pak ! " katanya.

Setelah dirasa cukup, mayat sudah dimandikan dan dikafani menjadi jenazah. Kemudian di sholatkan, setelah disholatkan aku pamit pulang. Karena waktu subuh hampir tiba.

....

Sampai besuk di episode.

tragedi di pemakan Joni.

...bersambung...

Terpopuler

Comments

Miftakul Ulum

Miftakul Ulum

bentuk atau rupa

2024-05-01

1

Risma Farna

Risma Farna

"ujutnya" itu apa thor???

2023-01-10

0

Styaningsih Danik

Styaningsih Danik

like komen 5🌟 plus 2mawar biar suasana tambah mistis...

2021-12-19

0

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan damai di lereng merapi
2 Interogasi
3 laporan dari Amir
4 penampakan jin rambut api
5 Heboh di kampung sebelah
6 Tragedi di pemakan Joni
7 Makhluq Astral yg makin banyak berkeliaran....
8 Tantangan menemui kang Salim
9 Menghadapi penunggu hutan menuju menuju pondok kang Salim
10 Masuk ke Dimensi Makluk Astral
11 Tiga hari di gembleng oleh kang salim
12 Pembersihan Batin belajar Ikhlash
13 Ujian dari kang Salim
14 Pertarungan dengan Raja Jin Sosro Sukmo
15 Jika sudah menyatu dengan Iblis akan susah sadarnya
16 Insiden di pondok kang Salim
17 kepulangan tertunda karena luka bakar
18 Perjalan kerumah mertu
19 Pengakuan Fatimah istriku
20 Fitnah dari manusis mulai bermunculan
21 Fitnah pertama
22 Fitnah pertama bag 2
23 Jadi tertuduh pembunuhan
24 Strategi Preman Preman dalam menjebakku...
25 perang strategi dengan para preman
26 Rofiq mulai bertindak
27 Warga dusun mulai ada yg Sinis
28 Aku hampir diusir dari kampung
29 Nasehat mbahnya Pak Yadi
30 Disidang Tomas ( Tokoh Masarakat )
31 Bertemu Arum
32 Mbah nya Pak Yadi meninggal
33 ditahan dengan pasal pembunuhan
34 Jendul sudah diamankan
35 Rofiq tertangkap
36 di rumah mertua bertemu makhluk astral
37 Ngajarin Khotimah berkebun
38 Jenguk Rofiq di penjara
39 Bertemu teman satu pesantren
40 Miss dengan Isti
41 Rencana perjodohan Rofiq Arum
42 Isti dan ibunya terancam diculik
43 Tertangkap gerombolan preman
44 lolos dari sergapan preman
45 Meloloskan diri dari penculik
46 Ajak Sidiq menginap dirumahku
47 Ajak Sidiq ketemu Isti
48 Menjemput Istri tercinta
49 Kembali di rumah mertua
50 Ibu mertua bongkar rahasiaku
51 Reaksi Fatimah
52 Kemarahan Fatimah
53 Isti coba redakan kemarahan Fatimah
54 Damai bersyarat dengan Fatimah
55 Perjanjian dengan Fatimah
56 Bersiap berangkat ke jogja.
57 Fatimah & Khotimah ikut ke Jogja
58 Kebesaran hati Fatimah
59 Reuni Fatimah dan Isti
60 Perjanjian Fatimah & Arum
61 Arum dan Sidiq ikut Gabung dirumahku
62 Rencana meng adopsi Sidiq
63 Kesepakatan Arum, Isti dan Fatimah
64 Awal sidang dikacau para dukun.
65 Pihak lawan libatkan 7 Dukun
66 Planning hadapi Lawan
67 Perang dengan para dukun dimulai
68 Serangan merembet ke warga dusun
69 Sidang para dukun gila.
70 Situasi makin Panas
71 Kontak fisik harus terjadi
72 Rencana memancing tokoh antagonis keluar kandang.
73 Berhasil menangkap satu musuh
74 Duel denan pemilik ilmu kebal sajam
75 Anggada murit Maheso Suro
76 Belum sehari Tuti keluar sudah diancam orang.
77 Begitu Tuti dilepas langsung di Teror
78 Ancaman dari telpon
79 Dicky Tertembak
80 Giliran Hanif Tertembak
81 Rofiq tinggal bersama Yasin
82 Masih ada rasa cemburuku pada Arum.
83 Peran Ardian menghadapi makhluk astral
84 Rofiq jatuh cinta sama Arum
85 Rofiq mengajak Nikah Arum
86 insiden tertembak musuh
87 Yasin koma
88 Kedatangan Kang Salim teh Atikah & Samsudin Eis
89 Eis donorkan darahnya buat Yasin
90 Kang Salim dirumah yasin
91 Yasin pulang kerumah
92 pembicaraan berempat,Fatimah, Yasin dan Eis Samsudin
93 Peran kang Salim dan Samsudin dalam misi Yasin.
94 Kang Salim membuka mata batin Yasin dan Samsudin
95 Rencana Eis membawa Sidiq
96 Menanyai Khotimah tentang hubunganya dengan Fanani
97 Rendy dijadikan Alat dan diperalat
98 Arum dan Sidiq berangkat ke pondok kang Salim
99 Bentrokakan fisik Maheso Suro
100 Pak Sastro ditangkap Maheso Suro
101 berpapasan dengan bapak dan kakaknya Arum
102 Kembali dipukuli Kakaknya Arum
103 Damai dengan keluarga Arum
104 Rendy jadi tulang punggung keluarga
105 Pak Sastro dibawa kerumah Yasin
106 Pak Sastro meninggal dunia
107 Mimpi buruk dikamar Arum
108 Candra Naksir Khotimah
109 Minta kejelasan hubungan Khotimah dan Fanani
110 Khotimah terbuai Asmara
111 Memisahkan Khotimah dan Fanani
112 Khotimah bersedia dipinang Candra
113 Khotimah bersedia dipinang Candra
114 Rendy dikeroyok / Rencana Fanani tertunda
115 Perang Mulut dalam Sidang
116 Cobaan beruntun keluarga Yasin
117 Khotimah Kerasukan
118 Menghadapi lmu panggiring Sukma
119 Pengakuan Khotimah
120 Minta bantuan Kang Salim & Yuyut
121 Marah pada Fanani
122 Jalanya mediasi ribut
123 Masalah Rendy diangkat lagi
124 Tindakan bodoh Margono Cs
125 Margono di penjara
126 Winda & Ayahnya datang
127 Fanani damai dengan Winda
128 Adik Margono Datang ke Rumah
129 Tanggung jawab Marjuni
130 Mimpi didalam mimpi
131 Yuyut Akan datang
132 Rahasia masa lalu Yuyut
133 khotimah digembleng Yuyut
134 Pewaris Kisah Cinta Masa lalu
135 Ritual di pantai
136 Yasin terbawa ombak
137 Yasin kembali ke Daratan
138 Yasin dilumpuhkan kakek kakek
139 Ketemu kakek Jafar dalam mimpi
140 Ujian kesabaran bagi Yasin
141 Bertemu Saudara
142 Ziaroh ke makam kakek Sidiq Ali
143 Diwejang kakekku Sidiq Ali
144 Dialog dengan Sena
145 Bersama Sena memecahkan teka teki
146 Memancing khodam panggiring sukma
147 Terkena ilmu Lebur Sakethi milik Yuyut
148 Kedatangan Candra
149 Bertempur dengan Penunggu Randu Alas
150 Adu kekuatan batin
151 Hari hari menjelang pertempuran dengan ajar panggiring
152 Yasin dan Sena tak berkutik terkena Aji Sayekti Angin
153 Perintah Yuyut hadapi Ajar panggiring berangkat sendiri
154 Pertempuran dengan Ajar Panggiring 1
155 Pertempuran dengan Ajar Panggiring 2
156 Pertempuran dengan Ajar Panggiring 3
157 Proses penyembuhan mata Yasin
158 Ajar Panggiring dapat bala bantuan Hadapi Yasin
159 Jebakan sederhana yang buat Mento Rogo kalang kabut
160 Mento Rogo dihajar Rofiq
161 Joyo Maruto Ancam Yuyut
162 Kelompok dukun berencana balas dendam pada Yasin
163 Menangkap Anggada lagi
164 Joyo Maruto menggembleng Maheso Suro cs
165 Laras diculik dengan ilmu panggiring sukma
166 Selamatkan Laras
167 Yasin ditolong sosok misrerius
168 Perintah guru yang terlupakan
169 Menangkap Khodam yang merasuki Laras
170 Fatimah mau melahirkan
171 Anak Yasin dan Fatimah sudah lahir
172 Isyaroh lewat mimpi
173 Joyo Maruto mulai lancarkan serangan lagi
174 Undang Family Fatimah bantu hadapi musuh
175 Penyelidikan ke markas musuh
176 Nglumpokke balung pisah (mengumpulkan saudara yg terpisah)
177 Memusnahkan khodam Ajar Panggiring
178 Penjelasan Farhan tentang Silsilah
179 Ajar Panggiring di Penjarakan
180 Mulai mencari garis keturunan yang hilang
181 Menuju makam kakek Jafar
182 Petunjuk pertama dalam mencari garis Nasab
183 Petunjuk kedua dalam mencari garis Nasab
184 Uji coba ilmu Gabungan Maheso suro dan Mento Rogo
185 Sena vs Maheso Suro
186 Yasin vs Mento Rogo
187 Pembongkaran kuburan korban tumbal 1
188 Pembongkaran kuburan korban tumbal 2
189 Identifikasi korban
190 Penyelidikan DNA keluarga korban
191 Lawan Ki Soma yang berubah serigala
192 Korban mulai berjatuhan
193 Berbagi tugas Yasin mencari Gong Simo Ludro
194 Menempa diri di alam
195 Musuh menyatu dengan Iblis
196 Kehadiran kumpulan Serigala gaib
197 Melawan Ajian Baru Maheso Suro dan Mento Rogo
198 Maheso Suro kembali mencari tumbal ilmu
199 Bertemu dengan Wiwin teman SMA
200 Membawa Wiwin Pulang
201 Mengusir Jin Khodam di tubuh Wiwin
202 Gempar pasca Aqiqoh
203 Perjalanan melawan kelompok Joyo Maruto
204 Pertempuran melawan Joyo naruto dan dua muridnya
205 Pertarungan panjang yang melelahkan
206 Tewasnya Maheso Suro dan Mento Rogo
207 Perang tanding dengan Joyo Maruto bag 1”
208 Perang tanding dengan Joyo Maruto bag 2" ( Pertempuran Hidup dan Mati)
209 Memenjarakan Jin Pemimpin Khodam Jahat
Episodes

Updated 209 Episodes

1
Kehidupan damai di lereng merapi
2
Interogasi
3
laporan dari Amir
4
penampakan jin rambut api
5
Heboh di kampung sebelah
6
Tragedi di pemakan Joni
7
Makhluq Astral yg makin banyak berkeliaran....
8
Tantangan menemui kang Salim
9
Menghadapi penunggu hutan menuju menuju pondok kang Salim
10
Masuk ke Dimensi Makluk Astral
11
Tiga hari di gembleng oleh kang salim
12
Pembersihan Batin belajar Ikhlash
13
Ujian dari kang Salim
14
Pertarungan dengan Raja Jin Sosro Sukmo
15
Jika sudah menyatu dengan Iblis akan susah sadarnya
16
Insiden di pondok kang Salim
17
kepulangan tertunda karena luka bakar
18
Perjalan kerumah mertu
19
Pengakuan Fatimah istriku
20
Fitnah dari manusis mulai bermunculan
21
Fitnah pertama
22
Fitnah pertama bag 2
23
Jadi tertuduh pembunuhan
24
Strategi Preman Preman dalam menjebakku...
25
perang strategi dengan para preman
26
Rofiq mulai bertindak
27
Warga dusun mulai ada yg Sinis
28
Aku hampir diusir dari kampung
29
Nasehat mbahnya Pak Yadi
30
Disidang Tomas ( Tokoh Masarakat )
31
Bertemu Arum
32
Mbah nya Pak Yadi meninggal
33
ditahan dengan pasal pembunuhan
34
Jendul sudah diamankan
35
Rofiq tertangkap
36
di rumah mertua bertemu makhluk astral
37
Ngajarin Khotimah berkebun
38
Jenguk Rofiq di penjara
39
Bertemu teman satu pesantren
40
Miss dengan Isti
41
Rencana perjodohan Rofiq Arum
42
Isti dan ibunya terancam diculik
43
Tertangkap gerombolan preman
44
lolos dari sergapan preman
45
Meloloskan diri dari penculik
46
Ajak Sidiq menginap dirumahku
47
Ajak Sidiq ketemu Isti
48
Menjemput Istri tercinta
49
Kembali di rumah mertua
50
Ibu mertua bongkar rahasiaku
51
Reaksi Fatimah
52
Kemarahan Fatimah
53
Isti coba redakan kemarahan Fatimah
54
Damai bersyarat dengan Fatimah
55
Perjanjian dengan Fatimah
56
Bersiap berangkat ke jogja.
57
Fatimah & Khotimah ikut ke Jogja
58
Kebesaran hati Fatimah
59
Reuni Fatimah dan Isti
60
Perjanjian Fatimah & Arum
61
Arum dan Sidiq ikut Gabung dirumahku
62
Rencana meng adopsi Sidiq
63
Kesepakatan Arum, Isti dan Fatimah
64
Awal sidang dikacau para dukun.
65
Pihak lawan libatkan 7 Dukun
66
Planning hadapi Lawan
67
Perang dengan para dukun dimulai
68
Serangan merembet ke warga dusun
69
Sidang para dukun gila.
70
Situasi makin Panas
71
Kontak fisik harus terjadi
72
Rencana memancing tokoh antagonis keluar kandang.
73
Berhasil menangkap satu musuh
74
Duel denan pemilik ilmu kebal sajam
75
Anggada murit Maheso Suro
76
Belum sehari Tuti keluar sudah diancam orang.
77
Begitu Tuti dilepas langsung di Teror
78
Ancaman dari telpon
79
Dicky Tertembak
80
Giliran Hanif Tertembak
81
Rofiq tinggal bersama Yasin
82
Masih ada rasa cemburuku pada Arum.
83
Peran Ardian menghadapi makhluk astral
84
Rofiq jatuh cinta sama Arum
85
Rofiq mengajak Nikah Arum
86
insiden tertembak musuh
87
Yasin koma
88
Kedatangan Kang Salim teh Atikah & Samsudin Eis
89
Eis donorkan darahnya buat Yasin
90
Kang Salim dirumah yasin
91
Yasin pulang kerumah
92
pembicaraan berempat,Fatimah, Yasin dan Eis Samsudin
93
Peran kang Salim dan Samsudin dalam misi Yasin.
94
Kang Salim membuka mata batin Yasin dan Samsudin
95
Rencana Eis membawa Sidiq
96
Menanyai Khotimah tentang hubunganya dengan Fanani
97
Rendy dijadikan Alat dan diperalat
98
Arum dan Sidiq berangkat ke pondok kang Salim
99
Bentrokakan fisik Maheso Suro
100
Pak Sastro ditangkap Maheso Suro
101
berpapasan dengan bapak dan kakaknya Arum
102
Kembali dipukuli Kakaknya Arum
103
Damai dengan keluarga Arum
104
Rendy jadi tulang punggung keluarga
105
Pak Sastro dibawa kerumah Yasin
106
Pak Sastro meninggal dunia
107
Mimpi buruk dikamar Arum
108
Candra Naksir Khotimah
109
Minta kejelasan hubungan Khotimah dan Fanani
110
Khotimah terbuai Asmara
111
Memisahkan Khotimah dan Fanani
112
Khotimah bersedia dipinang Candra
113
Khotimah bersedia dipinang Candra
114
Rendy dikeroyok / Rencana Fanani tertunda
115
Perang Mulut dalam Sidang
116
Cobaan beruntun keluarga Yasin
117
Khotimah Kerasukan
118
Menghadapi lmu panggiring Sukma
119
Pengakuan Khotimah
120
Minta bantuan Kang Salim & Yuyut
121
Marah pada Fanani
122
Jalanya mediasi ribut
123
Masalah Rendy diangkat lagi
124
Tindakan bodoh Margono Cs
125
Margono di penjara
126
Winda & Ayahnya datang
127
Fanani damai dengan Winda
128
Adik Margono Datang ke Rumah
129
Tanggung jawab Marjuni
130
Mimpi didalam mimpi
131
Yuyut Akan datang
132
Rahasia masa lalu Yuyut
133
khotimah digembleng Yuyut
134
Pewaris Kisah Cinta Masa lalu
135
Ritual di pantai
136
Yasin terbawa ombak
137
Yasin kembali ke Daratan
138
Yasin dilumpuhkan kakek kakek
139
Ketemu kakek Jafar dalam mimpi
140
Ujian kesabaran bagi Yasin
141
Bertemu Saudara
142
Ziaroh ke makam kakek Sidiq Ali
143
Diwejang kakekku Sidiq Ali
144
Dialog dengan Sena
145
Bersama Sena memecahkan teka teki
146
Memancing khodam panggiring sukma
147
Terkena ilmu Lebur Sakethi milik Yuyut
148
Kedatangan Candra
149
Bertempur dengan Penunggu Randu Alas
150
Adu kekuatan batin
151
Hari hari menjelang pertempuran dengan ajar panggiring
152
Yasin dan Sena tak berkutik terkena Aji Sayekti Angin
153
Perintah Yuyut hadapi Ajar panggiring berangkat sendiri
154
Pertempuran dengan Ajar Panggiring 1
155
Pertempuran dengan Ajar Panggiring 2
156
Pertempuran dengan Ajar Panggiring 3
157
Proses penyembuhan mata Yasin
158
Ajar Panggiring dapat bala bantuan Hadapi Yasin
159
Jebakan sederhana yang buat Mento Rogo kalang kabut
160
Mento Rogo dihajar Rofiq
161
Joyo Maruto Ancam Yuyut
162
Kelompok dukun berencana balas dendam pada Yasin
163
Menangkap Anggada lagi
164
Joyo Maruto menggembleng Maheso Suro cs
165
Laras diculik dengan ilmu panggiring sukma
166
Selamatkan Laras
167
Yasin ditolong sosok misrerius
168
Perintah guru yang terlupakan
169
Menangkap Khodam yang merasuki Laras
170
Fatimah mau melahirkan
171
Anak Yasin dan Fatimah sudah lahir
172
Isyaroh lewat mimpi
173
Joyo Maruto mulai lancarkan serangan lagi
174
Undang Family Fatimah bantu hadapi musuh
175
Penyelidikan ke markas musuh
176
Nglumpokke balung pisah (mengumpulkan saudara yg terpisah)
177
Memusnahkan khodam Ajar Panggiring
178
Penjelasan Farhan tentang Silsilah
179
Ajar Panggiring di Penjarakan
180
Mulai mencari garis keturunan yang hilang
181
Menuju makam kakek Jafar
182
Petunjuk pertama dalam mencari garis Nasab
183
Petunjuk kedua dalam mencari garis Nasab
184
Uji coba ilmu Gabungan Maheso suro dan Mento Rogo
185
Sena vs Maheso Suro
186
Yasin vs Mento Rogo
187
Pembongkaran kuburan korban tumbal 1
188
Pembongkaran kuburan korban tumbal 2
189
Identifikasi korban
190
Penyelidikan DNA keluarga korban
191
Lawan Ki Soma yang berubah serigala
192
Korban mulai berjatuhan
193
Berbagi tugas Yasin mencari Gong Simo Ludro
194
Menempa diri di alam
195
Musuh menyatu dengan Iblis
196
Kehadiran kumpulan Serigala gaib
197
Melawan Ajian Baru Maheso Suro dan Mento Rogo
198
Maheso Suro kembali mencari tumbal ilmu
199
Bertemu dengan Wiwin teman SMA
200
Membawa Wiwin Pulang
201
Mengusir Jin Khodam di tubuh Wiwin
202
Gempar pasca Aqiqoh
203
Perjalanan melawan kelompok Joyo Maruto
204
Pertempuran melawan Joyo naruto dan dua muridnya
205
Pertarungan panjang yang melelahkan
206
Tewasnya Maheso Suro dan Mento Rogo
207
Perang tanding dengan Joyo Maruto bag 1”
208
Perang tanding dengan Joyo Maruto bag 2" ( Pertempuran Hidup dan Mati)
209
Memenjarakan Jin Pemimpin Khodam Jahat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!