"Selamat Siang Pak Rois..." Suara Polisi yg memboncengkan aku tadi mengagetkanku, atau lebih tepatnya membuyarkan lamunanku.
" Ouw.... iya Siang pak. Saya sambil merokok boleh ya ?" kataku.
" Iya gak papa, santai saja." jawabnya.
Polisi itu duduk berhadapan denganku hanya terhalang meja. Mungkin meja kerja dia. Sesaat kemudian diapun menyalakan sebatang rokok kretek. Dalam hatiku berkata. " Ternyata memang boleh merikok disini" Memang kami berada dalam ruangan. tapi ada jendela besar yg langsung bisa melihat halan yg cukup luas jika dibuka. Jadi gak masalah merokok disini gumamku.
Tok tok tok...
Suara rokok kretek Polisi itu yg diketokan ke asbak.
Polisi itu mulai menyakan Nama, Alamat dan semua hal tentang diriku.
Semua aku jawab apa adanya.
" Nopo jenengan belum kenal saya Pak. kok nanya Nama Alamat dll ?" kataku.
( apa anda gak kenal saya pak, kok nanya Nama Alamat dll )
" Gak gitu Pak Rois, ini Prosedur Resminya. kalo biasanya saya malah pakai bahasa jawa. Tapi karena ini urusan Dinas. ya saya pakai bahasa Nasional."
" Owh !"
Aku hanya bergumam, dan mengangguk.
" Tadi pak Rois bilang, lihat ada bekas luka jeratan di leher korban. Betul ?" tanya Polisi itu.
" Iya pak " jawabku.
Aku mulai gundah, menyesal kenapa tadi ngomong begitu...?!?
" Ini hasil Autopsi sementara sudah keluar Pak "
Polisi itu melanjutkan bicaranya.
" Tapi masih belum tuntas...." lanjut polisi itu lagi...
" Korban tidak membawa identitas. Jadi belum teridentifikasi Nama Alamat & Statusnya..." Polisi itu bicara panjang lebar yang sebagian tidak aku fahami.
Karena aku justru ingat keluargaku dirumah. jadi tidak fokus mendengarkan pembicaraanya.
" Identitikasi saat ini, memang mengarah ke PEMBUNUHAN " kata polisi itu.
Aku jadi merinding, meski awalnyapun bisa menyimpulkan demikian.
" Pak Rois kok tadi bisa menyimpulkan demikian juga Pak ? "
Tanya Polisi itu, tanpa kuduga.
" Iya Pak, itu hanya berdasarkan pengalaman saya sebagai Rois."
Aku berhenti sejenak, sambil menghisap rokok ku biar tenang dan lancar bicaranya. Sambil berpikir, dan setengah menyesali omonganku di TKP tadi.
" Jadi menurut pengalaman saya orang yang meninggal wajar, tidak meninggalkan bekas luka. Kecuali....!" kataku terhenti.
Kembali kuhisap rokok sebelum melanjutkan bicara.
Suaraku terhenti, aku menyesali merasa keceplosan.
" Kecuali apa pak " Tanya Polisi itu.
Aku tergagap, benar benar menyesali telah mengucapkan sepatah kata kecuali.
Sungguh, hanya sebuah kata yg justru membuat urusan jadi lebih Panjang.
" Pak... kok diem, kecuali apa ?" tanyanya.
Aku sempat kaget.
Kuatur nafasku, agar lebih tenang dan tidak gugup. Supaya tidak keceplosan lagi. Memang susah menjaga mulut sendiri.
Sama sama keluar dari mulut, jika difilter dengan otak akibatnya bisa berbeda jauh.
" Begini Pak....!" Lanjutku lagi.
" Ada beberapa kasus, orang yg meninggal dunia. Awalnya tampak wajar, tapi saat dimandikan tiba tiba badanya lebam atau luka luka. padahal bukan karena dianiaya atau kecelakaan. Juga tidak punya penyakit dalam..."
Aku berhenti sejenak menyeruput kopi dan kembali menghisap rokok.
" Terus gimana Pak.....? "
Polisi itu bertanya lagi.
" Tapi itu pengalaman saya Pak.. Mungkin tidak ada referensi yg jelas potongku !"
Polisi itu kemudian kembali bicara.
" Jadi begini Pak,... jujur saja. Selain karena Pak Rois tadi berada di TKP. Saya memang mau menanyakan hal hal khusus. Yang kaitanya dengan isu hal mistis yg baru jadi rumor."
Aku tertegun.0
" Hal mistis apa ya pak Polisi ? "
Aku bertanya karena aku memang tidak tahu perkembangan terbaru diwilayahku. Dikarenakan, setengah bulan ini aku baru keluar kota. untuk *Sowan* guru ngajiku di pesantren dulu.
Kemudian, diminta tinggal beberapa waktu. Karena akan diberi ijazah ( amalan berupa doa ) oleh guruku. Dan baru sampai rumah pagi tadi.
"Beberapa hari ini, banyak terjadi keanehan, dari mulai orang meninggal tiba tiba tanpa sakit tanpa penyebab pasti. Saat di mandikan, atau saat dimakamkan. Hampir semua mayat mengeluarkan darah, tidak hanya dari mulut dan hidung. bahkan dr anggota badan yg tadinya utuh ?!? "
Aku benar benar kaget, apa ini alasan Abah ( Panggilan untuk guru ngajiku ) menahan aku dan diberi ijazah itu ????
" Saya baru tahu ini pak... ? " jawabku.
Polisi itu nampak kaget.
" Lah bukanya Bapak Rois, yg sering dimintai tolong memandikan jenazah, jika Rois dusun lain tidak berani karena ada keanehan pada mayat. atau meninggalnya tidak wajar ??? " tanya polisi itu.
" Iya pak, tapi dua minggu ini saya diluar kota. jadi kalo ada hal demikian, ditangani baddal ( wakil / pengganti ) saya. "
" Dan saya baru pulang tadi pagi, belum dapat laporan tentang itu. "
Polisi itu mengangguk angguk.
" Owh.... Pantas, tadi pagi ketika ku tanya, pripun Pak Rois.
Bapak gak nyambung, malah mengkomentari mayat yg tadi dibtemukan !"
Aku jadi faham sekarang, ternyata tadi saat yg di TKP. Maksut pertanyaanya ini.
" Gini saja pak, kalo mau bicarakan itu lebih panjang. Nanti malam ba'da Isya' di serambi Masjid dusun saya saja.
" Saat ini tolong saya diantar pulang dulu !" pintaku pada Polisi itu.
"Siyap Pak...! Tapi boleh minta no HP nya ? "
" Waduh..
Saya sebenarnya gak pegang Hp pak. Ada yg pegang Anak asuh saya. No nya nanti dirumah saja, saya gak hafal " Jawabku pada Polisi itu,
Polisi itu tampak ragu, kemudian berkata.
" Bapak biar dianter anak buah saya, tak kasih catatan no HP saya. Nanti di save dan WA saya. Biar saya punya no Pak Rois. " Kata polisi itu.
" Iya Pak, begitu juga boleh.." jawabku.
" Bapak bisa menggunakan HP kan pak. Bisa menggunakan WA ? "
Tanya polisi itu.
Dalam hati aku menggerutu.
Siyal... terlalu meremehkan, jangankan HP menggunakan Komputer Saja belum tentu kamu lbh bisa dari aku.
Akun Sosmed dari fb, IG twitter juga aku punya. urusan bisnis online juga Aku paki i bangking. email juga udah pakai lama, gerutuku dalam hati.
Mungkin kebanyakan orang, memandang Rois itu org yg sekedar tahu kenduri, memandikan mayat atau sekedar ngobatin org kesurupan dan kenasawan. Aku jadi Rois tu bukan karena gak bisa ngerjain hal lain.
Tapi yg lain gak sanggup, pada takut ngurusin mayat. Yang gak takut, gak ngerti tata caranya
cukup lama aku terdiam.
" Bisa kan pak ? " Tanya polisi itu.
" Owh iya bisa, nanti kalo sudah sampai rumah saya lgsg save no Bapak. Dan saya pink aja nanti ya. "
Polisi itu gak jawab cuma bengong,
singkat cerita sampailah aku dirumah. dan Hp yg dipegang anak ku aku minta buat ngesave no Polisi tersebut. Lantas aku kirim Wa Ke beliaunya.
" Ini Pak Rois !" chatku ke polisi itu.
Mau tak pink aja kok kesanya kayak ABG dan kurang sopan. hehehe.
....
cari referensi
Aku buka kitab kitab kuning, sekaligus membuka lap top. Mencari cari peluang bisnis yg baik, sambil juga sekalian mencari literatur tentang ilmu ghoib berdasarkan pandangan 4 madzhab.
Saat kulihat jam.
Sudah menunjukkan pukul 16.30'
tadi mulai habis dhuhur, sekitar jam 12.30. Gak terasa sudah kurang lbh 4 jam. Aku beranjak ambil wudhu dan Sholat ashar
Tadi mau cari spot mancing malah ketemu mayat. besuk sajalah.
Owh iya.
Nanti malam, habis Isya janjian sama polisi tadi. Mau gak mau.
Habis sholat asar lgsg balesi email, orang yg konsultasi masalah Agama.
Karena ada bebera org yg lbh suka konsultasi via email dibanding Wa atau Media sosial yg lain.
Tak Apalah, Sudah niat jadi pelayan Umat.
Tanpa Gaji tanpa pamrih, hehehe.
Baru mau istirahat bentar nunggu maghrib.
" Assalaamu 'alaikum..." suara salam dari Amir.
" Wa 'alaikummussalam." jawabku.
Kulihat si Amir yg biasa menggantikan kerjaanku sebagi Rois, jika aku sedang tidak dirumah
"Mlebu mir....!" pintaku pada Amir.
( masuk mir..)
" Njih Pak....! "
( Iya pak )
Jawaban khas jogja yg sangat indah.
Karena waktu hampir Maghrib.
Amir tak suruh persiapan maghrib dulu.
Demikian juga para pembaca, maghrib dulu ya.
Nanti kelanjutanya makin masuk ke mistis & horor nya..
...bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
🕌 ʀᴜᴍᴢᴀ
Semangat terus dalam berkarya bang author, mampir ninggalin jejak mata. Eh jejak jempol maksudnya 😁
2022-12-24
0
💫
maksudnya besuk apa besok?
2022-10-08
1
Anni Zakiyani
biasane kalo jaman BB tulisannya PING!
2022-07-09
2