Selepas Sholat maghrib dan wirid sebentar dimushola rumah. Aku memanggil Amir untuk bicara 4 mata.
Agar lebih mudah memahaminya, aku langsung translate ke bahasa Indonesia saja. Agar tidak kebanyan kalimat dalam episode ini.
" Ada apa mir.... Menjelang Maghrib kamu datang...? "
Amir agak ragu ragu menjawab.
" Eemm... anu Pak..." Amir tampak diam, mungkin berpikir untuk merangkai kata kata.
" Begini Pak Rois, apa yang bapak sampaikan dulu kayaknya beneran terjadi " Amir mulai bercerita, aku memang lbh suka dipanggil Pak Rois dr pada Pak Ustadz atau yg lain. Karena Aku merasa belum pantas dengan gelar Ustadz. Kembali ke cerita Amir.
" Tentang mimpi Bapak dan firasat bapak. Yang mengatakan seperti akan ada Pagebluk ( bencana ). Saat ini banyak kejadian ganjil, sudah 4 orang yg meninggal secara misterius...."
Amir menjeda ceritanya, sambil menikmati kopi yg dihidangkan istriku. Aku pun menyeruput kopi hitam tanpa gula kesukaanku.
" Kuharap, hal itu tidak kamu sebarkan ke warga. Takut menjadi fitnah, bahkan anak anak yg biasa Mujahadah pun jangan sampai tahu. " Jawabku pada Amir.
Aku menyela sebelum Amir melanjutkan cerita nya.
" Iya Pak..., saya belum cerita pada siapapun, termasuk pada jamaah mujahadah kita. " Amir menegaskan bahwa Amanah yg Aku berikan tetap dijaga.
flash back sebelum Aku Sowan Guru ngajiku.
Setelah selesai memimpin mujahadah dirumahku. Aku mengajak Amir keluar rumah. Sementara Anak anak yang lain, ngobrol ngalor ngidul tanpa tema yg jelas.
O iya mereka itu rata rata anak broken home. Yg dulu gak pernah Sholat dan gak bisa ngaji ( baca Al- Quran ). Lalu kudekati dan kuajak untuk mendekat pada Allah. Meski Awalnya ikut mujahadah ada yg masih dalam keadaan Mabuk. Tapi aku diamkan dulu, lama lama mereka sungkan juga. Meski kadang masih suka mabuk, tapi gak berani di depanku. Alias sembunyi sem perkataan Amir.
" Terus apa itu Pak " Tanya Amir kemudian.
Amir bertanya, aku jadi kaget bingung harus gimana jelasinya.
" Aku belum bisa jawab sekarang, yg jelas aku ada firasat buruk. Seperti akan ada cobaan besar di kampung ini. " Aku mencoba menjelaskan pada Amir.
" Tapi tidak usah cerita pada siapapun. Termasuk anak anak rombongan mujahadah. Besuk habis Jumatan Aku berangkat, kamu seperti biasa menggantikan tugas tugasku sementara ! " Seruku.
Saat sedang ngobrol, tiba tiba terdengar suara dentuman keras.
Kemudian banyak warga berdatangan dikira letusan gunung merapi. Termasuk juga anak anak rombongan mujahadah. Semua keluar.
Sebagian warga menbawa HT sebagai alat komunikasi dan alat pemantau aktifitas Merapi.
pantauan signal landai dan pantauan dari beberapa frequensi semua aman. Tidak ada yg mendengar dentuman itu.
Setelah beberapa saat warga bubar, pulang kerumah masing masing.
Beberapa saat kemudian, anak anak rombongan mujahadah pun ikut pamitan pulang.
Setelah mereka pulang aku melihat bola api yg terbang dan jatuh tepat di tengah dusun.
" Teluh brojo ?" gumam Amir.
" Bukan Mir !" kataku spontan.
" Terus apa itu pak ?" tanya Amir.
" Aku belum bisa jawab sekarang. Besuk kau akan tahu apa yg terjadi !"
" Iya pak " jawabnya Pendek.
Singkat cerita Amir mohon ijin pamit pulang. Dan aku sendiri berjalan mengitari kampung. Melihat jam tangan Sudah pukul 10.30. Aku jalan kaki menuju arah utara terlebih dahulu. Kemudian melalui jalur setapak, belok kiri mengelilingi kampung. sambil membaca doa doa dan dzikir.
...flashback end...
.....
Kembali kelaporan Amir.
" Kamu yakin belum cerita ke siapapun ? " Tanyaku menegaskan.
" Yakin Pak " Jawab Amir singkat dan tegas, jadi aku menyimpulkan itujawaban yg jujur.
" Baiklah, kemudian apa yg mau kamu sampaikan ? " Aku bertanya pada Amir.
" Begini Pak, Selama Panjenengan Sowan Abah guru. Banyak orang kesurupan, kalo itu saya masih bisa menangani. Dan hal hal lain yg ganjil, Tapi... " Amir tampak Ragu melanjutkan.
" Tapi apa, bicara yg jelas jgn diputus putus....! " Seruku.
" Aaa.... anu begini pak, sudah 4 orang didusun sebelah. tepatnya dua dusun sebelah. Di tiap dusun dari 2 dusun itu meninggal. " Jawab Amir.
Aku agak bingung dengan maksut Amir.
" Maksutnya gimana,,,,? kalo ada yg meninggal ya dirukti sebagaimana mestinya to. Lagian di tiap dusun kan sudah ada Rois ? "
Amir makin gugup.
" Masalahnya Rois setempat tidak berani... Karena banyak kejanggalan pada mayit nya pak ! " jawab Amir.
" Waktu dinyatakan meninggal mayit normal utuh.
Tapi saat mau dimandikan, baru sekitar dua jam dr itu. Badanya sudah melepuh, mengeluarkan air bahkan darah di bagian bagian tertentu lebam lebam seperti habis di pukuli ! " Amir cerita dengan berapi api.
Belum selesai dia cerita sudah terdengar kumandang adzan Isya.
" Yawdah kita lanjut nanti, kalo tidak terlalu malam. Habis Isya Aku ada Janjian dengan Polisi diserambi masjid.
Kamu ikut aja nanti, sekaliyan !
Apa yg kamu ketahui sampaikan." Ucapku.
Kamipun keluar bersama menuju ke Masjid di dusunku, untuk melaksanakan Sholat Isya.
dalam perjanan ke masjid.
Terlihat sebuah bayangan hitam besar, dan disertai lolongan anjing yg suaranya melengking. Membuat bulu kuduk meremang, Amir tampak pucat, aku juga sebenarnya cukup ngeri, tapi agak jaim didepan Amir jamaah mujahadahku.
dan tiba tiba...!?!
Grusssaaaaaakkk...
....
....
...
...bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Abdul Rozak
baru awal cerita aja sdh sangat menarik...👍👍👍
2022-10-12
1
nath_e
dirukti itu apa ya kak🙏
2022-03-15
0
Diana P.
wah mulai serem ..aku baca besok siang aja aah...syereem
2022-01-18
1