Pacar Muda Bos Cantik
Disebuah kota Yang sangat besar berdiri lah perusahaan yang amat terkenal hampir seluruh dunia tau, perusahaan jaringan alat komunikasi disebut perusahaan MARGOLEXCI, dan dipimpin seorang wanita cantik berumur 30th an , walau diumur yang sudah dibilang cukup matang sosok wanita cantik ini masih berstatus lajang. Ya dia kenal dengan nama Molli Farensa wanita yang cerdas dalam hal bisnis.
"Bu hari ini ada rapat dengan bapak Wijaya dari perusahaan NIGOMAX" ucap seorang wanita , wanita itu Karin dia adalah sekertaris sekaligus sahabat bagi molli. Karin sudah bekerja bertahun tahun dengan molli.
"Oke, siapkan dokumen dokumen yang diperlukan untuk rapat nanti" Balas molli.
Akhirnya Karin pun keluar untuk menyiapkan keperluan rapat, tak lama pintu ruang an Molli terdengar sebuah ketukan.
"Ya masuk" Sahut Molli.
"Maaf buk , ini ada berkas berkas yang harus ditanda tangani" Ucap salah seorang karyawan laki laki.
"Baik letakan saja dimeja" , Karyawan itu pun meletakan berkas sesuai perintah Molli, belum sempat dia pergi karyawan itu menutup matanya dengan kedua tangannya.
"Kenapa kamu menutup matamu"Ucap Molli bingung karena tingkah karyawan nya.
"Anu,, Buk itu" Suara yang terbata bata membuat Molli kesal dengan perlakuan karyawan nya, Molli pun berdiri dan menarik tangan karyawan itu, dan betapa syok nya karyawan itu melihat apa yang dilihat.
"Maaf Buk,, Itu buk kancing baju ibu terbuka" Ucap karyawan laki laki itu. Molli pun sontak kaget lalu membelakangi karyawan nya.
"Kalau gitu saya permisi dulu buk",
"Tunggu,, nama kamu siapa?" Tanya molli dengan perasaan malu. "Saya Riyan buk", sahut nya.
"Oke kamu boleh keluar".
Tok..tok..tok..
"Ya, Masuk" Sahut molli.
"Ini dokumen untuk rapat udah selesai buk" Ucap karin, "Pake bahasa formal aja si sama aku kaya sama siapa aja".
"Iya iya bos ku yang cantik" Balas Karin.
"Oh iya, tolong si cari in data karyawan kita namanya Riyan dari bagian keuangan deh kayanya aku liat dari berkas berkas ini" , pinta molli sambil menanda tangani berkas yang diberikan karayawan nya yang bernama Riyan.
"Biasanya kamu gak pernah tuh suruh aku nyari data karyawan, kenapa nih tiba tiba kayanya ada yang jatuh cinta ni pada pandangan pertama" Ledek Karin.
"Kepo amat si jadi orang, udah lakuin aja susah amat" ,"Oke siap bos!, oh ya rapat nya mulai 10menit lagi nih".
"Oke, kamu urus deh ruangan buat rapat,terus panggil si Riyan suruh ambil berkas nya udah saya tanda tanganin", perintah seorang bos pada sekertaris nya.
"Iya bos,,, bawel banget si" Sahut Karin lalu berjalan keluar dari ruangan molli.
Tak lama Riyan pun masuk kedalam ruangan an molli.
"Maaf buk, saya kesini mau ambil berkas yang saya antar tadi udah selesai semua kan buk gak ada masalah sama sekali" Ucap Riyan gerogi melihat bos nya ,karena tadi sempat ada kejadian yang membuat suasana menjadi canggung.
"Udah kok ini ambil aja, oh ya kamu masih muda tapi sudah bisa bekerja di perusahaan sebesar ini karena prestasi kamu yang luar biasa" Puji molli pada karyawannya.
"Terima kasih buk, tapi tidak seberapa dengan ibu yang sangat luar biasa dalam menjalankan bisnis untuk mengembangkan perusahaan ini" Balas Riyan sembari tersenyum.
"Oke,, kamu bisa kembali bekerja sekarang" Pinta molli.
Rapat pun dimulai, semua orang anggota rapat sudah hadir, rapat yang membahas tentang perluasan antara 2 perusahaan yang sudah lama bekerja sama agar dapat mencapai ke sukses an yang besar. Waktu berjalan dengan cepat , rapat akhirnya pun selesai dan semua orang saling berjabat tangan dan keluar dari ruangan rapat.
Molli pun kembali ke ruang kerja nya.
"Ini data karyawan yang namanya riyan" Ucap Karin sambil menyodorkan secarik kertas tentang data diri Riyan.
"Ternyata masih muda banget , baru umur 23th, ini data asli kan rin?" , "Iya lah masa iya aku bawa data diri karyawan palsu" balas Karin. "Yatim piatu" , molli yang membaca data diri Riyan terharu karena Riyan anak yatim piatu, dan bisa bekerja di perusahaan besar itu luar biasa hasil kerja kerasnya sendiri.
Waktu pulang telah tiba molli yang tengah berada diparkiran dalam mobil ia melihat sosok Riyan dipinggir jalan tengah menunggu taksi lewat.
"Apa aku ajak bareng aja ya, hem ya udah deh ajak aja lagi pula buat tanda terima kasih udah kasih tahu aku soal tadi kancing bajuku ke buka, kalau enggak dikasih tau dia bisa malu banget pas rapat" . Molli pun melaju kan mobil nya ke arah Riyan.
Riyan yang tengah berdiri dipinggir jalan pun bingung kenapa mobil bos nya berhenti .
"Masuk mobil.!!" pinta molli dengan wajah datar "Maaf buk,, ada apa ya?", Sambil menunduk ke kaca mobil yang terbuka. "Masuk saya antar kamu pulang" , "Maaf buk, saya gak mau ngerepotin ibu" Riyan menolak ajak an molli, molli pun merasa kecewa .Tanpa basa basi molli pun keluar mobil dan menarik tangan Riyan masuk ke mobil.
"Apa harus begini baru mau naik", Ucap molli lalu memasangkan sabuk pengaman kepada Riyan, dan wajah kedua nya pun saling bertatap jarak hanya beberapa centi.
"Ahh,, maaf sudah keterlaluan", Molli pun kembali ke kursi kemudi nya dengan canggung. detak jantung nya tidak stabil seperti balapan lari maraton. Riyan yang syok atas perlakuan bosnya pun hanya terdiam tanpa sepatah kata pun.
Molli pun melaju kan mobil dengan kecepatan sedang ,disepanjang jalan tidak ada yang berbicara sama sekali suasana menjadi hening.
Braakkk,,,!!!
Karena kurang konsentrasi molli hampir menabrak kendaraan molli pun membanting setir akhirnya menabrak pohon dipinggir jalan. tangan molli gemetaran. Riyan yang melihat bosnya ke takut an pun tanpa basa basi dia pun memeluk dan menenangkan molli.
"Udah nggak apa apa buk,, Semua aman kok" Bujuk Riyan sembari memeluk dan mengelus kepala molli.
"Apa terus gimana ini aku takut" dengan nada panik molli terus gemetaran. "Udah buk, biar saya yang nyetir, ibu duduk disini dengan tenang ya", Riyan menuntun molli keluar mobil untuk pindah ke kursi sebelah agar Riyan yang mengemudi kan mobilnya.
Sesampai nya dirumah molli, Riyan bergegas keluar terlebih dahulu dan membuka kan pintu untuk molli dan membantunya berjalan. Molli masih syok atas kejadian tadi. "Mari buk saya bantu" riyan Mengulurkan tangan dan memapah molli sampai kedalam rumah.
Di dalam rumah hanya mereka berdua dan tidak ada orang sama sekali, pembantu molli sudah pulang sore tadi, karena hanya bekerja pagi sampai sore untuk membersihkan rumah . Orang tua molli tengah bekerja diluar negeri, molli hidup mandiri dikira dan pekerja an nya pun layak , jadi molli tidak kesulitan dalam hal ekonomi.
"Dapur ada dimana buk, biar saya buatkan teh hangat?" Tanya riyan , "Di sana terus belok kiri" Jawab molli menunjuk an arah . "Tunggu disini sebentar buk" Pinta Riyan lalu pergi ke dapur untuk membuat kan teh hangat untuk molli agar terasa mendingan.
Molli terus membayangkan kejadian tadi yang tidak bisa dia lupakan . Riyan pun datang membawa teh hangat. "Diminum buk, biar enakan badannya" , menyodorkan gelas berisi teh. "Makasih ya udah ngerepotin kamu, padahal niat nya saya yang mau anter malah kamu yang jadi nganterin saya", Ucap molli sembari menyeruput tehnya. "Iya gak papa buk,, oh ya udah malem juga saya pamit pulang ya buk gak enak diliat tetangga nanti dikira macem macem lagi. "Iyaa, em saya boleh minta nomer kontak kamu gak?" tanya molli dengan pipi yang memerah. "Iya buk ini nomer saya" Riyan memberikan nomer kontaknya lalu berpamitan untuk pulang.
Pagi jam 7 molli pun tengah bersiap untuk berangkat ke kantor ,tapi dia tak naik mobilnya sendiri karena masih trauma kejadian kemarin. "Bi,, ini mobil saya tinggal nanti kalau sore bibi pulang kunci aja garasi mobilnya ya" Ucap molli pada pembantunya. "Iya non" balas bibi itu.
Sesampai nya di kantor molli pun masuk ke ruangannya untuk berkerja seperti biasa. Tak lama Karin pun masuk, "Tumben jam segini udah berangkat", "Emang enggak boleh bos berangkat awal" , Boleh banget dong", Balas Karin lalu membersihkan kertas kertas yang berceceran di atas meja nya.
"Hari ini ada jadwal meeting gak?", tanya molli sambil melihat lihat buku kerja nya.
"Enggak deh kaya nya , mau kemana emang ikut sih", sahut Karin mendekati molli.
"Mau tau banget sih urusan orang, urusin tuh diri sendiri masih jomblo" Ledek molli tertawa .
Tok..tok..
"Ehm, ya masuk" sahut molli membenarkan posisi duduknya.
"Ini berkas yang mau harus ditanda tangani ibu"Ucap karyawati . "Oke sudah, ada lagi?" , "Udah buk , saya permisi", Ucap karyawati itu lalu pergi dari ruangan molli.
"Capek juga ya berlagak kaya bos dingin" Keluh molli menyandarkan tubuhnya ke kursi nya. "Enak malah menurutku tinggal tanda tangan udah" Balas karin lalu duduk di sofa membayang kan dirinya menjadi bos.
"Menghayal aja terus sampai akhir zaman" Sahut molli melempar kertas ke arah Karin.
"Gitu amat ya punya bos kaya kamu, bawahan pengen menghayal aja diganggu".
Waktu pun berlalu, waktu istirahat tiba molli dan Karin pun ke kantin untuk membeli makan siangnya. "Mau makan apa buk?" tanya Karin, "Terserah deh yang penting perut bisa kenyang", Sahut molli sambil memainkan ponselnya.
"Em, apa aku chat dia dulu ya" Batin molli sambil melihat ponsel ada nama Riyan dengan emoticon love. "Ini makanan nya udah jadi mau dimakan enggak ini?" ucap Karin menyodorkan mangkuk berisi bakso .
"Iya aku makan sekarang, aduh,, panas panas" molli tak sadar bakso yang dimakannya masih sangat lah panas, dan tanpa ditiup molli memakannya. molli pun meminta Karin mengambilkan es batu untuk mengompres bibir nya yang agak melepuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
yoki
apa
2021-01-05
1
yoki
a
2021-01-05
0