Bab 4

Pagi nya seperti biasa molli berangkat pagi pagi sekali untuk menemui pacar nya terlebih dahulu.

"Pagi mas, semangat untuk hari ini ya, oh ya nanti ketemu di ruangan ku ya di tunggu ,bye" Pesan yang dikirim molli pada riyan sebelum berangkat ke perusahaan.

Rumah Riyan

Riyan tengah bersiap untuk pergi kerja, ia tak lupa merapikan rambut nya dia tak mau rambutnya tak rapi ketika bekerja. Ponsel riyan berbunyi, ia pun membuka nya betapa senang nya dia ketika melihat siapa yang mengirim pesan , dia pun dengan cepat membalas dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya.

"Pagi juga, kamu juga semangat ya , oke nanti aku ke ruangan kamu,bye" Pesan yang dikirim Riyan tak lupa dia memberikan emoticon love. Riyan pun memesan taksi online dan tanpa waktu lama taksi pun datang riyan langsung keluar dari apertement nya lalu masuk ke dalam mobil ,mobil pun melaju ke tempat yang dituju.

Sesampai nya di kantor riyan tak lupa dengan pesan molli, dia harus menemui molli terlebih dahulu ke ruangan molli. Molli yang sudah sampai dulu tengah menunggu riyan di ruang an nya.

Tok...tok..!!!

Molli yang mendengar suara ketukan pintu pun langsung merapikan rambut dan kemeja nya ia mengira itu Riyan , tapi ternyata yang datang malah Karin sekertaris nya.

"Aku kira riyan, udah siap siap ternyata malah kamu Rin" Ucap molli kecewa.

"Emang mau ketemu riyan, hayoo kenapa harus diruang an??" selidik Karin. "Ngomong apa an sih , negatif banget pikiran kamu" balasnya.

"Iya udah aku keluar dulu biar kamu ketemu sama ayang beb dulu" Ledek Karin lalu meninggal kan molli diruang an sendiri.

Tak lama ketukan pintu lagi. "Balik lagi kenapa sih!" Kesal molli melihat Karin balik lagi ke ruangan molli .

"Tas aku ke tinggalan kali, sorry sih" sahut karin sewot,

"Iya udah geh sana pergi, gak usah di manyun manyun in tuh bibir" goda molli . "Iya bos" sahut Karin lalu pergi.

Pintu pun kembali terdengar ketukan, orang yang mengetuk pun tanpa suara masuk begitu saja membuat Molli mengira Karin kembali lagi tanpa menoleh ke pintu itu.

"Mau apa lagi sih Rin, balik lagi!" ucap molli kesal. "Liat dulu geh siapa yang dateng" Suara terdengar tak asing bagi molli, "Eh, udah Dateng ya aku kira Karin bolak balik dari tadi" ucap molli merasa bersalah karena ia kira yang datang karin. "Iya ngapain sih marah marah kaya gitu" tanya riyan dengan lembut dan mendekati molli.

"Ya abisnya tadi Karin bolak balik terus, aku kira in dia kan kesel aku nya" balas molli cemberut.

"Ya udah jangan cemberut jelek tau" Ledek riyan, molli akhirnya tersenyum amarah nya pun mereda karena Riyan.

"Terus kenapa aku suruh kesini ??" tanya riyan penasaran. "Em,emang ketemu pacar dulu gak boleh ya" Ucap molli dengan manja, "Boleh lah ,siapa bilang enggak boleh" balas Riyan sambil mencubit pipi molli dengan gemas.

Sudah lama mereka berdua berbincang bincang, Karin yang tiba tiba masuk tanpa mengetuk pintu pun membuat mereka berdua kaget menjadi salah tingkah.

"Udah ,, biasa aja sama aku rahasia aman" ucap Karin me naik turunkan kedua alis nya.

"Bikin jantung copot aja kamu Rin, kan malu kalau diliat karyawan lain" balas molli .

"Em, ya udah aku keluar ya mau kerja dulu nanti di lanjut" sahut Riyan malu karena sedang mengobrol mesra dengan molli harus terpotong oleh Karin. "Apanya yang dilanjutin tuh" Ledek Karin tertawa .

"Udah sih ,bikin malu aja kamu tuh" ucap molli menahan malu karena ucapan Karin sahabatnya itu.

Seiring berjalannya waktu tak terasa sudah sampai di penghujung pulang kerja, kaya apa aja di penghujung ya kita lanjut. Molli yang tengah membereskan berkas berkas kerja nya teringat ucapan riyan dengan kata "Lanjutin nanti " Molli berpikir Riyan mau mengajak nya makan sebelum pulang ke rumah karena masih banyak cerita yang ingin molli cerita kan pada riyan.

Diparkiran molli melihat sekeliling nya tidak melihat sosok riyan, "Apa di udah pulang ya, tapi dia bilang tadi lanjutin nanti maksudnya apa" Gumam molli dengan penasaran.

Akhirnya molli memutuskan pulang karena sudah menunggu selama setengah jam tidak melihat riyan, dia pun mengirim pesan pada riyan. "Kamu dimana sih? aku nyari in kamu dari tadi udah nunggu setengah jam diparkiran kamu gak muncul muncul", Tanpa tunggu lama molli mendapat kan balasan dari riyan.

"Maaf aku lupa ngabarin , aku pulang dulu an gak sempet kirim pesan karena aku tadi buru buru ke supermarket beli kebutuhan untuk di apertemant abis" Balasnya. "Oke, aku boleh kan ke situ?" balas molli. "Iya boleh" balasnya.

Molli pun menuju ke apertemant riyan. Sesampai nya di sana molli disambut Riyan dengan ramah.

"Silakan masuk nona" Ucap Riyan tersenyum manis sambil menunjuk ke dalam seperti seorang pelayan hotel. bukan hanya tersenyum molli pun mencubit pinggang Riyan karena tingkah lucu nya.

Mereka berdua masuk ke dalam dan molli duduk diruang tamu nya. ya apertemant riyan lumayan besar , dia sengaja menyewa apertemant yang lumayan luas karena jika suatu saat ada tamu dia bisa duduk diruang an yang pantas.

Riyan yang masuk ke dapur tiba tiba keluar dengan membawa dua gelas jus jeruk dan mangga . "Kamu kapan bikinnya cepet banget" ucap molli penasaran, "Sebelum kamu sampai sini aku keluar bentar beli buah" jawab Riyan tersenyum. "Ya ampun malah ngerepotin kamu ya, harus keluar nyari buah , aku gak papa minum air putih dingin juga, kenapa harus beli buah segala sih, jadi gak enak kan aku nya" ucap molli sedih karena baru pertama kali ke kediaman riyan malah Riyan harus repot repot beli ini itu untuk menyambut molli.

"Enggak papa kok, ini juga sekali kali lah , besok gak usah berati ya" Canda Riyan menghibur molli. "Iya gak usah kaya gini aku nya gak mau" balas molli cemberut. "Idih, bikin gemes aja , pengen tuh cubit kalau kaya gitu" ucap Riyan gemas karena molli terlihat lucu jika cemberut.

Riyan pun duduk mendekati molli, molli yang merasa Riyan semakin dekat membuat jantung nya berdebar. "Ke dengeran enggak ya jantung ku, malu banget deh kalau ke dengeran" Batin molli didalam hati.

"Kenapa kok diem, takut ya sama aku" suara riyan yang sangat dekat membuat Molli semakin salah tingkah. "Em, dimana kamar mandi nya aku kebelet?" suara molli dengan terbata bata. "Di sana, mau aku antar" sahut riyan tersenyum menahan tawanya melihat ekspresi molli yang kaku saat Riyan mendekatinya. "Gak perlu, aku bisa sendiri" balas molli singkat lalu pergi ke kamar mandi yang di tunjukan riyan.

Didalam kamar mandi molli tengah mengatur nafas nya, "Kenapa sih , bikin malu aja kaya gitu , umur segini masih kaku aja sama cowok" Ucap nya sendiri di dalam kamar mandi, "Oke tenang Li, kamu harus biasa aja bagai kan batu diam yang tak berkutik,oke sekarang keluar aja dulu ,nanti dikira lama lama ngapain di sini" ucap nya lalu keluar dengan tenang.

Riyan yang dari tadi menunggu di depan kamar mandi membuat Molli terkejut, karena molli tadi mengatakan yang membuat dirinya malu didepan Riyan.

"Kok lama sih , ngapain aja di dalem" ucap Riyan sambil melihat ke dalam kamar mandi yang pura pura tak mendengar perkataan molli yang baru saja dia katakan .

"Eng,, gak ngapa ngapain kok, udah yuk duduk di sana ngapain berdiri depan kamar mandi" ucap molli mencari alasan agar Riyan tidak bertanya soal apa yang molli katakan di dalam sana.

"Mau makan apa,biar aku masak in?" tanya riyan, "Eh, gak usah aku kenyang kok" sahut molli pura pura kenyang padahal dia dari tadi menunggu riyan diparkiran lumayan lama belum makan apa pun. tiba tiba suara perut yang kelaparan terdengar jelas oleh telinga Riyan.

"Barusan suara apa ya? tadi ada yang bilang kenyang tapi perut memanggil manggil tuh" Ledek riyan , "Suara apa aku gak denger kok" kilah molli yang malu.

"Udah kamu di sini dulu aku bikin nasi goreng buat kamu kusus" ucap Riyan berdiri lalu pergi ke dapur untuk memasak.

Tanpa tunggu lama nasi goreng ala riyan sudah jadi, molli yang mencium dari ke jauh an aroma nya sudah sangat menggoda selera nya. "Wangi banget, ternyata Riyan bisa masak ya, gak kaya aku gak bisa apa apa" ucap molli memuji masakan Riyan, "Kaya nya aku denger ada yang muji masakan aku nih" sahut Riyan yang muncul membawa dua porsi nasi goreng. "Iya kamu pinter masak ya, bau nya aja ke cium sampai ruang an ini tau, gak sabar pengen nyoba in deh" ucap molli tak sabar ingin melahap masakan yang dibuat Riyan, "Tadi kaya nya ada yang bilang kenyang, kok sekarang gak sabaran banget mau makan" sindir riyan menyembunyikan dua piring dibelakangnya.

"Iya kan sekarang laper lagi, boleh dong makan lagi" bujuk molli yang tak sabar ingin makan masakan Riyan. "Nanti dulu dong, kasih apa dulu geh, nanti aku kasih satu porsi penuh buat kamu" goda riyan pada molli, molli pun tak sabar dia tiba tiba mengambil piring yang berada dibelakang Riyan tanpa di sengaja molli pun mencium bibir Riyan. Molli yang sontak kaget mau menjauh dengan sigap Riyan mencium balik bibir molli.

"Oke makasih, ini nasi goreng nya" ucap riyan senang.

"Iih,, apa an sih gak lucu deh" ucap molli pipi nya mulai memerah karena malu.

"Iya udah cepet dimakan keburu dingin gak. enak" ucap Riyan menghilangkan rasa malu molli.

"Iyaa" sahut molli lalu ia pun langsung melahap nya tanpa ampun.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!