Disebuah kota Yang sangat besar berdiri lah perusahaan yang amat terkenal hampir seluruh dunia tau, perusahaan jaringan alat komunikasi disebut perusahaan MARGOLEXCI, dan dipimpin seorang wanita cantik berumur 30th an , walau diumur yang sudah dibilang cukup matang sosok wanita cantik ini masih berstatus lajang. Ya dia kenal dengan nama Molli Farensa wanita yang cerdas dalam hal bisnis.
"Bu hari ini ada rapat dengan bapak Wijaya dari perusahaan NIGOMAX" ucap seorang wanita , wanita itu Karin dia adalah sekertaris sekaligus sahabat bagi molli. Karin sudah bekerja bertahun tahun dengan molli.
"Oke, siapkan dokumen dokumen yang diperlukan untuk rapat nanti" Balas molli.
Akhirnya Karin pun keluar untuk menyiapkan keperluan rapat, tak lama pintu ruang an Molli terdengar sebuah ketukan.
"Ya masuk" Sahut Molli.
"Maaf buk , ini ada berkas berkas yang harus ditanda tangani" Ucap salah seorang karyawan laki laki.
"Baik letakan saja dimeja" , Karyawan itu pun meletakan berkas sesuai perintah Molli, belum sempat dia pergi karyawan itu menutup matanya dengan kedua tangannya.
"Kenapa kamu menutup matamu"Ucap Molli bingung karena tingkah karyawan nya.
"Anu,, Buk itu" Suara yang terbata bata membuat Molli kesal dengan perlakuan karyawan nya, Molli pun berdiri dan menarik tangan karyawan itu, dan betapa syok nya karyawan itu melihat apa yang dilihat.
"Maaf Buk,, Itu buk kancing baju ibu terbuka" Ucap karyawan laki laki itu. Molli pun sontak kaget lalu membelakangi karyawan nya.
"Kalau gitu saya permisi dulu buk",
"Tunggu,, nama kamu siapa?" Tanya molli dengan perasaan malu. "Saya Riyan buk", sahut nya.
"Oke kamu boleh keluar".
Tok..tok..tok..
"Ya, Masuk" Sahut molli.
"Ini dokumen untuk rapat udah selesai buk" Ucap karin, "Pake bahasa formal aja si sama aku kaya sama siapa aja".
"Iya iya bos ku yang cantik" Balas Karin.
"Oh iya, tolong si cari in data karyawan kita namanya Riyan dari bagian keuangan deh kayanya aku liat dari berkas berkas ini" , pinta molli sambil menanda tangani berkas yang diberikan karayawan nya yang bernama Riyan.
"Biasanya kamu gak pernah tuh suruh aku nyari data karyawan, kenapa nih tiba tiba kayanya ada yang jatuh cinta ni pada pandangan pertama" Ledek Karin.
"Kepo amat si jadi orang, udah lakuin aja susah amat" ,"Oke siap bos!, oh ya rapat nya mulai 10menit lagi nih".
"Oke, kamu urus deh ruangan buat rapat,terus panggil si Riyan suruh ambil berkas nya udah saya tanda tanganin", perintah seorang bos pada sekertaris nya.
"Iya bos,,, bawel banget si" Sahut Karin lalu berjalan keluar dari ruangan molli.
Tak lama Riyan pun masuk kedalam ruangan an molli.
"Maaf buk, saya kesini mau ambil berkas yang saya antar tadi udah selesai semua kan buk gak ada masalah sama sekali" Ucap Riyan gerogi melihat bos nya ,karena tadi sempat ada kejadian yang membuat suasana menjadi canggung.
"Udah kok ini ambil aja, oh ya kamu masih muda tapi sudah bisa bekerja di perusahaan sebesar ini karena prestasi kamu yang luar biasa" Puji molli pada karyawannya.
"Terima kasih buk, tapi tidak seberapa dengan ibu yang sangat luar biasa dalam menjalankan bisnis untuk mengembangkan perusahaan ini" Balas Riyan sembari tersenyum.
"Oke,, kamu bisa kembali bekerja sekarang" Pinta molli.
Rapat pun dimulai, semua orang anggota rapat sudah hadir, rapat yang membahas tentang perluasan antara 2 perusahaan yang sudah lama bekerja sama agar dapat mencapai ke sukses an yang besar. Waktu berjalan dengan cepat , rapat akhirnya pun selesai dan semua orang saling berjabat tangan dan keluar dari ruangan rapat.
Molli pun kembali ke ruang kerja nya.
"Ini data karyawan yang namanya riyan" Ucap Karin sambil menyodorkan secarik kertas tentang data diri Riyan.
"Ternyata masih muda banget , baru umur 23th, ini data asli kan rin?" , "Iya lah masa iya aku bawa data diri karyawan palsu" balas Karin. "Yatim piatu" , molli yang membaca data diri Riyan terharu karena Riyan anak yatim piatu, dan bisa bekerja di perusahaan besar itu luar biasa hasil kerja kerasnya sendiri.
Waktu pulang telah tiba molli yang tengah berada diparkiran dalam mobil ia melihat sosok Riyan dipinggir jalan tengah menunggu taksi lewat.
"Apa aku ajak bareng aja ya, hem ya udah deh ajak aja lagi pula buat tanda terima kasih udah kasih tahu aku soal tadi kancing bajuku ke buka, kalau enggak dikasih tau dia bisa malu banget pas rapat" . Molli pun melaju kan mobil nya ke arah Riyan.
Riyan yang tengah berdiri dipinggir jalan pun bingung kenapa mobil bos nya berhenti .
"Masuk mobil.!!" pinta molli dengan wajah datar "Maaf buk,, ada apa ya?", Sambil menunduk ke kaca mobil yang terbuka. "Masuk saya antar kamu pulang" , "Maaf buk, saya gak mau ngerepotin ibu" Riyan menolak ajak an molli, molli pun merasa kecewa .Tanpa basa basi molli pun keluar mobil dan menarik tangan Riyan masuk ke mobil.
"Apa harus begini baru mau naik", Ucap molli lalu memasangkan sabuk pengaman kepada Riyan, dan wajah kedua nya pun saling bertatap jarak hanya beberapa centi.
"Ahh,, maaf sudah keterlaluan", Molli pun kembali ke kursi kemudi nya dengan canggung. detak jantung nya tidak stabil seperti balapan lari maraton. Riyan yang syok atas perlakuan bosnya pun hanya terdiam tanpa sepatah kata pun.
Molli pun melaju kan mobil dengan kecepatan sedang ,disepanjang jalan tidak ada yang berbicara sama sekali suasana menjadi hening.
Braakkk,,,!!!
Karena kurang konsentrasi molli hampir menabrak kendaraan molli pun membanting setir akhirnya menabrak pohon dipinggir jalan. tangan molli gemetaran. Riyan yang melihat bosnya ke takut an pun tanpa basa basi dia pun memeluk dan menenangkan molli.
"Udah nggak apa apa buk,, Semua aman kok" Bujuk Riyan sembari memeluk dan mengelus kepala molli.
"Apa terus gimana ini aku takut" dengan nada panik molli terus gemetaran. "Udah buk, biar saya yang nyetir, ibu duduk disini dengan tenang ya", Riyan menuntun molli keluar mobil untuk pindah ke kursi sebelah agar Riyan yang mengemudi kan mobilnya.
Sesampai nya dirumah molli, Riyan bergegas keluar terlebih dahulu dan membuka kan pintu untuk molli dan membantunya berjalan. Molli masih syok atas kejadian tadi. "Mari buk saya bantu" riyan Mengulurkan tangan dan memapah molli sampai kedalam rumah.
Di dalam rumah hanya mereka berdua dan tidak ada orang sama sekali, pembantu molli sudah pulang sore tadi, karena hanya bekerja pagi sampai sore untuk membersihkan rumah . Orang tua molli tengah bekerja diluar negeri, molli hidup mandiri dikira dan pekerja an nya pun layak , jadi molli tidak kesulitan dalam hal ekonomi.
"Dapur ada dimana buk, biar saya buatkan teh hangat?" Tanya riyan , "Di sana terus belok kiri" Jawab molli menunjuk an arah . "Tunggu disini sebentar buk" Pinta Riyan lalu pergi ke dapur untuk membuat kan teh hangat untuk molli agar terasa mendingan.
Molli terus membayangkan kejadian tadi yang tidak bisa dia lupakan . Riyan pun datang membawa teh hangat. "Diminum buk, biar enakan badannya" , menyodorkan gelas berisi teh. "Makasih ya udah ngerepotin kamu, padahal niat nya saya yang mau anter malah kamu yang jadi nganterin saya", Ucap molli sembari menyeruput tehnya. "Iya gak papa buk,, oh ya udah malem juga saya pamit pulang ya buk gak enak diliat tetangga nanti dikira macem macem lagi. "Iyaa, em saya boleh minta nomer kontak kamu gak?" tanya molli dengan pipi yang memerah. "Iya buk ini nomer saya" Riyan memberikan nomer kontaknya lalu berpamitan untuk pulang.
Pagi jam 7 molli pun tengah bersiap untuk berangkat ke kantor ,tapi dia tak naik mobilnya sendiri karena masih trauma kejadian kemarin. "Bi,, ini mobil saya tinggal nanti kalau sore bibi pulang kunci aja garasi mobilnya ya" Ucap molli pada pembantunya. "Iya non" balas bibi itu.
Sesampai nya di kantor molli pun masuk ke ruangannya untuk berkerja seperti biasa. Tak lama Karin pun masuk, "Tumben jam segini udah berangkat", "Emang enggak boleh bos berangkat awal" , Boleh banget dong", Balas Karin lalu membersihkan kertas kertas yang berceceran di atas meja nya.
"Hari ini ada jadwal meeting gak?", tanya molli sambil melihat lihat buku kerja nya.
"Enggak deh kaya nya , mau kemana emang ikut sih", sahut Karin mendekati molli.
"Mau tau banget sih urusan orang, urusin tuh diri sendiri masih jomblo" Ledek molli tertawa .
Tok..tok..
"Ehm, ya masuk" sahut molli membenarkan posisi duduknya.
"Ini berkas yang mau harus ditanda tangani ibu"Ucap karyawati . "Oke sudah, ada lagi?" , "Udah buk , saya permisi", Ucap karyawati itu lalu pergi dari ruangan molli.
"Capek juga ya berlagak kaya bos dingin" Keluh molli menyandarkan tubuhnya ke kursi nya. "Enak malah menurutku tinggal tanda tangan udah" Balas karin lalu duduk di sofa membayang kan dirinya menjadi bos.
"Menghayal aja terus sampai akhir zaman" Sahut molli melempar kertas ke arah Karin.
"Gitu amat ya punya bos kaya kamu, bawahan pengen menghayal aja diganggu".
Waktu pun berlalu, waktu istirahat tiba molli dan Karin pun ke kantin untuk membeli makan siangnya. "Mau makan apa buk?" tanya Karin, "Terserah deh yang penting perut bisa kenyang", Sahut molli sambil memainkan ponselnya.
"Em, apa aku chat dia dulu ya" Batin molli sambil melihat ponsel ada nama Riyan dengan emoticon love. "Ini makanan nya udah jadi mau dimakan enggak ini?" ucap Karin menyodorkan mangkuk berisi bakso .
"Iya aku makan sekarang, aduh,, panas panas" molli tak sadar bakso yang dimakannya masih sangat lah panas, dan tanpa ditiup molli memakannya. molli pun meminta Karin mengambilkan es batu untuk mengompres bibir nya yang agak melepuh.
Karin membawa molli masuk ke ruangan nya untuk mengompres bibir molli yang melepuh.
"Aduh, pelan dikit sih!", ucap molli kesal karena Karin menekan es nya terlalu keras. "Mangkanya buk bos kalau makan di liat dulu masih panas gak tuh makanan main seruput aja, kan jadi kaya gini siapa yang susah" balas Karin menghela nafas panjang.
Tok..tok..
"Masuk!", sahut molli sambil memegangi es batu yang mengompres bibir nya.
"Buk ini ada berkas yang harus ibu cek dan tanda tangani" Ucap seorang karyawan. "Oke nanti saya cek ,kamu boleh keluar dulu" pinta molli pada karyawan nya. "Baik buk" karyawan itu pun keluar dari ruangan molli.
"Tolong kamu cek berkas itu ada masalah enggak nanti aku tinggal tanda tangan aja" suruh molli pada Karin sekertaris nya. "Baik bos" sahut molli mengambil berkas yang berada dimeja molli lalu duduk di kursi yang disediakan untuk Karin.
Hari pun berjalan menjelang petang, molli yang merasa sudah sangat lelah duduk di kursi berhari hari ia pun melihat ponsel nya dan melihat kontak nama Riyan.
"Masa iya aku dulu an yang chat dia" fikir molli menghembus kan nafas pendek. Molli melihat ke langit langit ruangan nya membayangkan kejadian kemarin yang menimpa molli dan riyan, rasa nya hati molli campur aduk karena berada di sisi ke takut an karena hampir menabrak kendaraan lain,di sisi lain dia merasa senang karena mendapat perlakuan istimewa dari riyan.
"Biarin lah aku dulu an pasti juga di respon" ucap molli penuh percaya diri.
"Hai, ini aku molli save ya kontak aku" Pesan pun dikirim tanpa molli berfikir panjang. jantung molli berdetak hebat karena mengirim sebuah pesan pada pria pertama yang dia benar benar suka.
Ting,,!! Bunyi pesan masuk pada ponsel Riyan.
"Em, siapa ya yang kirim pesan pada saat jam kerja" Gumam nya, Jantung riyan pun berdetak tak beraturan karena melihat pesan di ponselnya ternyata dari bos nya yang cantik.
Riyan sudah lama penasaran dengan bos pemimpin perusahaan besar yang dia tempati, banyak yang bilang bos nya itu sudah berumur , tetapi Riyan pertama kali melihat bos nya langsung untuk mengantar berkas ke ruangan an bos nya sendiri, betapa kaget nya riyan melihat bosnya karena di umur yang dibilang sudah pangkat, namun usia nya tak terlihat di wajah bos nya itu dia masih terlihat cantik dan menawan seperti masih berusia 20th an.
"Ini saya gak mimpi kan, dapet pesan dari buk bos" Gumam nya dengan girang, dia pun langsung membalas pesan dari bosnya.
"Iya buk pasti saya simpan" Riyan terus menatap ke layar ponsel nya berharap bosnya membalas nya lagi. tetapi riyan merasa agak kecewa tidak mendapat kan balasan pesan dari bos nya.
"Apa mungkin masih sibuk ya" ucap Riyan terus menatap ponsel menunggu balasan.
"Kamu kenapa menatap ponsel di jam kerja, fokus pada kerja an dulu" Seru karin sekertaris molli dari belakang riyan. Riyan sontak kaget tiba tiba mendengar suara sekertaris bos nya, ia lalu menutup layar ponsel nya dan kembali bekerja.
Waktu pulang pun tiba , Seperti biasa riyan berdiri di pinggir jalan menunggu taksi lewat. Molli yang melihat riyan pun menghampiri nya dengan berjalan kaki karena molli memang tidak naik mobil berangkat kerja tadi.
"Nunggu in taksi ya" Suara tak asing bagi riyan, ia pun menoleh ke sumber suara dan benar saja itu bosnya. "Iya buk, belum ada yang lewat kaya nya" Jawab riyan tersenyum malu karena tadi ia mendapat pesan dari bos nya dan membalas nya tapi tidak direspon lagi.
"Em,, udah makan?" tanya molli ragu, "Belum buk", sahut nya. "Kita cari cafe dulu mau kan" ucap molli tanpa panjang lebar. Riyan hanya mengangguk kan kepala bertanda ia menyetujui saran bosnya.
Tak lama mereka sampai di cafe dan memesan sebuah minum an dan makan an karena molli tadi belum sempat makan karena bibir nya sakit. Makan an pun datang mereka berdua mulai makan makan an nya masing masing.
"Aduh,," Pekik molli lalu memegangi bibirnya yang terasa perih karena tadi.
"Ada apa buk ,biar saya liat" ucap riyan langsung memegang dagu molli dan melihat bibir molli dengan jarak yang begitu dekat. Mereka berdua pun saling bertatap an tanpa sadar riyan meniup niup bibir molli, Molli hanya terpaku melihat riyan dari jarak sedekat itu.
"Ternyata dia ganteng banget kalau dari deket " Batinnya, molli tersenyum membuat Riyan melepas tangannya dari dagu molli.
"Maaf buk saya enggak sengaja , saya cuma mau bantu ibu" ucap Riyan merasa bersalah dan malu. Molli melihat tingkah Riyan yang lucu semakin molli menyukai nya.
"Iya gak papa kok, makasih ya udah perhatian sama aku" Balas molli tersenyum manis. "Oh ya kamu jangan panggil buk dong kalau diluar kantor" Ucap molli cemberut.
"Gak enak buk , udah biasa panggil nya gitu", "Panggil nama aja oke, terus pake bahasa formal aja sih bisa kan" ucap molli tersenyum layaknya temannya.
"Iya buk, eh maksutnya iya Ii," balas riyan belum terbiasa memanggil nama bosnya dengan sebut an nama nya.
"Ya udah pulang yuk, udah selesai kan" ucap molli mengajak Riyan untuk pulang. "I,, iya udah selesai kok" balasnya.
Sesampai nya di rumah molli, Riyan pun turun membuka kan pintu mobil untuk molli.
"Makasih ,, oh ya sampai rumah jangan lupa kabarin ya" ucap molli tersenyum menggoda Riyan agar menghubungi nya terlebih dahulu.
"Iyaa" sahut Riyan tersipu malu. "Bye,," molli melambaikan tangan sampai mobil taksi Riyan tak terlihat lagi.
Tak lama riyan juga sampai di kediaman nya. Riyan merasa senang bisa jalan dan makan berdua bersama wanita puja an nya. tetapi yang membuat riyan ragu untuk mengejar bos nya karena dia tidak sebanding dengan bos nya , perbedaan yang terlalu jauh dari segi pekerjaan dan dari segi kalangan riyan pasrah pada sebuah nasib yang sudah menentukan jalan nya. tetapi Riyan tetap bersyukur karena ia telah diberi pekerja an yang lumayan bagi nya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi nya sendiri.
Pagi pukul 7 lebih 10menit Riyan sampai di perusahaan seperti biasa ia pun bekerja dengan giat. Pagi ini riyan merasa senang seperti menang undian, Karena semalam ia saling mengirim pesan dengan molli membuat dirinya semangat lagi untuk bekerja. dan yang membuat riyan semakin girang molli mengirim pesan pagi tadi memberikan salam pagi dan menyemangati nya. Riyan yang membayang kan pesan dari molli pun terus memasang senyuman pada wajah manisnya.
"Sudah lah jangan dibayangin terus bisa bisa jadi gila aku" batin Riyan menghalu dengan perasaan campur aduk.
Di sisi lain molli di ruangan an nya juga terus memasang senyum nya tanpa henti.
"Ya ampun, yang lagi berbunga bunga nih hatinya, bagi bagi dong tuh bunga nya sama yang jomblo" Ledek karin yang tiba tiba muncul masuk keruang an molli.
"Ngagetin aja sih!" ucap molli sambil mendengus kesal pada sekertaris sekaligus sahabat nya itu.
"Suruh siapa pagi pagi udah melamun kaya sapi ompong tuh" Menunjuk mulut molli yang melongo karena melamun tadi.
"Iihh, apa an si gak jelas deh" sewot molli.
Jarum jam pun terus berjalan mengitari bulatan waktu. Tepat lah pukul 11 waktu istirahat makan siang.
"Oh ya Karin tolong bawa in semangkuk bakso kesini ya, aku lagi males mau ke kantin" pinta molli pada Karin.
"Siap bos cantik" Sahut Karin melenggang pergi dari ruangan .
Di kantin riyan melihat ke kanan dan ke kiri mungkin dia bisa bertemu dengan molli bos nya yang cantik.
"Em,, kemana ya dia kok belum Dateng" Keluh riyan menunggu kedatangan molli.
Selang beberapa menit Karin muncul dan membeli dua mangkuk bakso dan membawa nya ke atas ruangan molli.
"Apa dia sibuk ya ,sampai harus makan di ruangan nya" Ucap Riyan melihat Karin masuk ke ruangan molli. "Aku kirim pesan aja apa ya" , Tanpa pikir panjang riyan mengambil ponsel nya disaku lalu mengirim pesan ke molli.
"Selamat makan siang" Dengan emoticon tersenyum.
Di ruangan molli yang mendengar ponsel nya berbunyi langsung melihat di layar pesan dari (Riyan). molli yang terlihat lesu kembali semangat dan senang setelah melihat pesan riyan.
"Iya selamat makan juga, oh ya nanti pulang kerja bisa ketemu gak?" balas molli sambil memeluk ponsel nya dan tersenyum bahagia. karin yang baru masuk melihat molli tersenyum langsung menggoda nya.
"Bagi bagi dong bahagia nya" ucap Karin menaruh mangkuk yang dipesan molli tadi.
"Enak aja bagi bagi , emang apa an di bagi" sahut molli , Karin pun tertawa di ikuti dengan molli juga tertawa.
Kencan pertama
Waktu menunjukan hari mulai gelap. Molli dan riyan memiliki janji nanti malam pukul 7.
Molli merasa sangat senang akhirnya bisa sedekat ini dengan riyan,hati nya seperti mau meledak karena terlalu senang.
Kali ini molli pulang bersama karin, "Gak sabar deh mau jalan sama riyan, pake baju apa ya Rin biar keliatan wow gitu" celoteh molli yang terus membuat Karin bingung mana dulu yang harus dia jawab.
"Apa aja deh, kan kamu udah cantik pake baju apa aja cocok kok" Jawab Karin sambil terus fokus mengemudi mobilnya.
"Gak seru deh kamu di ajak ngobrol" keluh molli memasang wajah manyun. "Ya memang aku bener kan Li, kamu emang cantik dari sana nya pake apa aja cocok , sumpah deh aku gak bohong" bujuk Karin agar molli tersenyum kembali, "Bener nih ya udah deh nanti bantu aku pilih baju oke, kamu ke rumah aku dulu ya" Sahut molli penuh semangat .
"Iya siap bos!" ucap Karin dengan sigap.
Disepanjang jalan molli sudah membayangkan nanti bertemu dengan riyan apakah dia akan terpesona melihat molli.
Sesampai nya di rumah molli ia pun langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu memilih baju untuk di kena kan pada saat bertemu dengan riyan.
"Yang mana ya Rin, coba deh kamu liat yang mana yang cocok sama aku" ucap molli meminta pendapat pada Karin.
"Yang itu gaun warna merah kaya nya cocok deh" Ucap Karin sambil menunjuk gaun merah yang gemerlap.
Setelah setengah jam memilih baju akhirnya molli memutus kan memakai gaun warna merah muda panjang di atas lutut sepertinya lebih cocok dengan kulit putih nya.
"Nah, ini baru yang nama nya luar biasa" Puji molli pada diri sendiri .
"Oke, udah pukul 7 pas nih cepet geh chat Riyan buat jemput kamu" sahut Karin takjub melihat molli yang sangat lah cantik mengena kan gaun merah muda.
"Iya oke aku ambil ponsel dulu" Ucap molli senang lalu berjalan mengambil ponsel dan mengirim pesan pada Riyan untuk menjemputnya sekarang.
Dirumah Riyan
Riyan tengah berdiri di depan cermin melihat penampilan nya sudah pas atau belum, dia mengenakan baju kemeja warna merah hati dengan motif garis yang sangat cocok dengan nya.
"Cocok kan pake ini, apa ganti lagi yang lain" Ucap riyan merasa ragu dengan penampilan nya. Riyan pun membuka layar ponsel d melihat pesan molli di sana yang menyuruh nya untuk menjemputnya di rumah. Riyan pun terburu buru dan lupa merapikan rambut nya. dan keluar dari apertement nya dan naik taksi online yang sudah dipesan nya dari tadi.
Sesampai nya di rumah molli Riyan menekan bel di pinggir gerbang rumah yang sangat besar. Tak lama molli pun muncul betapa takjub nya Riyan melihat molli mengena kan gaun merah muda yang sangat cocok dengannya, riyan hanya terpaku melihat kecantikan molli.
"Hei, kenapa melamun jelek ya" suara molli memecahkan lamunan Riyan.
"Eh, enggak kok kamu tambah cantik banget malem ini", puji Riyan sembari mendekati molli lalu menggandeng tangan molli masuk ke mobil.
Tiba di tempat yang mereka sepakati lalu Riyan membuka kan pintu mobil untuk molli keluar, Riyan pun tanpa basa basi menggandeng tangan molli seperti layak nya sepasang kekasih.
"Kamu gak malu kan jalan sama aku" tanya molli membuat langkah mereka berdua terhenti.
"Kenapa aku harus malu?" tanya riyan balik lalu menatap molli dengan perasaan yang dalam.
"Umur kita kan beda jauh ,apa lagi aku lebih tua dari kamu, apa kamu gak malu nanti dikira jalan sama tante tante lagi" , ucap melli cemberut karena dirinya tidak pantas untuk Riyan yang usia nya terpaut sangat lah jauh.
"Apa orang tau kamu lebih tua dari aku, malah orang lain berpikir kita seumur an , karena wajah kamu masih seperti masih umur 20th an , dan aku juga gak malu karena harus jalan sma orang yang lebih tua dari aku kalau dia nyaman aku pasti juga nyaman kok" ucap Riyan menjelaskan. Molli yang mendengar ucapan riyan pun menjadi lebih tenang dan molli pun menggandeng tangan riyan dulu dan melanjutkan makan malam nya.
Dimeja makan riyan tengah memilih makan an untuk nya, dan molli pun memilih minuman . setelah dipesan tak lama kemudian makan an dan minuman mereka datang, mereka pun mulai memakan nya dan menghabiskan semua nya.
Setelah selesai makan riyan pun ingin mengutarakan perasaan nya pada molli, tetapi dia sedikit cemas karena takut molli menolak nya lebih awal.
"Em,, molli aku boleh tanya gak?" tanya riyan dengan hati hati, "Iya mau tanya apa" balasnya, "Seumpama ada seorang laki laki yang suka sama kamu terus dia nembak kamu, kamu terima gak tapi dia kerja nya di bawah kamu, apa kamu bisa terima" tanya riyan dengan serius.
"Kalau aku si tergantung orangnya ya, kalau dia bener bener tulus sama aku, ya terima aja lah kenapa enggak ,aku enggak mandang dia dari segi fisik atau pun segi kalangan bawah atau atas terpenting dia tulus sayang sama aku, itu aja sih" jelas melli .
"Terus kalau orang nya itu aku gimana?" balas riyan dengan wajah serius nya.
"Apa!! kamu serius?!" sahut melli kaget mendengar pernyataan Riyan padanya. baru kali ini dia merasakan pria yang mengungkap kan perasaan padanya.
"Iya aku serius, apa kamu mau jadi pacar aku?" Ucap Riyan dengan jelas tanpa bertele tele, Riyan tidak mau membuat Molli kebingung an oleh nya.
"Em,, gimana ya, soalnya baru kali ini ada orang yang nyata in perasaan nya sama aku" ucap molli bimbang. "Sebenernya ini kesempatan bagus buat aku tapi kenapa aku ragu ya" Batin molli bingung.
"Aku gak maksa kamu harus jawab sekarang kok, aku bakal kasih waktu ke kamu buat mikirin ini dengan matang" ucap Riyan meyakinkan.
"Em,, oke aku setuju". sahut molli
"Setuju gimana mau jadi pacar aku" tanya riyan yang tak sabar.
"Iya aku mau jadi pacar kamu" balas molli dengan keras.
Akhirnya mereka berdua pun resmi menjadi pasangan. Ini malam yang penuh kenangan yang tak terlupa kan bagi molli. karena ini pengalaman pertama nya mempunyai pacar.
"Aku harus gimana nih kalau pacaran" Gumam molli sendiri didalam mobil.
"Kamu ngomong apa, aku enggak denger" ucap Riyan membuyarkan lamunan molli,
"Enggak papa kok, em aku boleh panggil mas kan?" tanya molli berharap Riyan menyetujui panggilan yang ditetapkan molli, "Boleh aja kok ,terserah kamu mau panggil apa yang penting jangan om ya" sahut riyan dengan candanya.
"Emang om om apa" jawab molli tertawa terbahak bahak.
"Seneng deh bisa liat kamu ketawa lepas kaya gitu, gak pernah soalnya liat kamu ketawa baru kali ini liat ternyata lucu ya" goda Riyan.
"Masa iya, berarti aku terkenal bos dingin ya di kantor" gurau molli .
"Iya semua orang hampir bilang kamu itu bos yang dingin, terus katanya bos yang sombong" ucap Riyan sambil manggutmanggut.
"Masa iya sih pada ngomong gitu" Molli tak percaya apa yang dikata kan Riyan, "Haha,, serius amat buk nanggepin nya" balas riyan tertawa. "Dasar tukang bohong, aku juga baru tau ternyata kamu orangnya asik juga ya, aku kira kamu itu orang nya pendiem terus cupu, ternyata aku salah nilai", Tak terasa sudah sampai di rumah molli.
"Gak mampir dulu mas" , ajak molli.
"Enggak deh udah malem juga gak enak sama tetangga" balas riyan mengusap kepala molli.
"Em,, iya udah sampai ketemu besok di kantor", ucap molli tersenyum manis .
"Em, boleh cium kan" tanya riyan dengan hati hati . "Em,, iya boleh" sahut molli merasa malu, pipinya mulai memerah. "Cium aja pake tanya kan malu aku nya" Batin nya.
Cupp,, Mendarat lah ciuman pertama riyan di kening molli.
"Ya udah aku pulang dulu,bye sayang" ucap riyan dengan penuh rasa bahagia.
"I,,iya bye" balas molli terbata bata.
Dirumah Molli
Molli tak menyangka bisa berpacaran dengan riyan karyawan nya sendiri.
"Gak nyangka hari ini hari bahagia ku melepas status lajang, seneng banget pokoknya besok hari pertama aku pacaran sama dia" ucap molli panjang lebar karena senang sampai tujuh turunan.
Di sisi lain riyan baru sampai di apartement nya. Riyan pun merasa sama seperti molli karena ini pengalaman pertama bagi dirinya mempunyai pacar, apa lagi mempunyai pacar bos kaya dan pemimpin perusahaan besar tak terbayang oleh nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!