Takdir Atau Hidupku
Tepat pukul 4 sore aku melangkahkan kakiku menuju ruangan di mana atasanku berada setelah aku menerima telpon darinya. sampainya aku didepan pintu akupun dengan cepat merapikan baju dan rambutku agar terlihat rapi,sambil mengatur nafas agar sedikit rileks akupun mengetuk pintu dan memberikan salam.
'tok ..tok..tok..'
" selamat sore ibu ! " sapaku setelah mengetuk pintu ruangan.
" selamat sore, silahkan masuk." jawab atasanku dari dalam ruangan.
Setelah dipersilahkan masuk aku dengan pelan membuka pintu ruangan tersebut, aku masuk dan segera berjalan menuju ke depan meja atasanku yang sedang memeriksa dokumen. Aku duduk di kursi setelah dipersilahkan duduk olehnya.
" Lusi, ada sesuatu yang mau ibu bicarakan padamu ! " kata atasanku yg bernama ibu Maria Wirajaya.
Ibu Maria sangat baik padaku dari awal aku bekerja pada beliau, sampai sampai aku tidak di perkenankan memanggil beliau nyonya besar seperti karyawan lain di perusahaan keluarga Wirajaya yg di pegang oleh nyonya Maria Wirajaya istri dari tuan Agus Wirajaya. Perusahaan ini bergerak di bidang perhotelan dan kesehatan, perusahaan keluarga Wirajaya memiliki beberapa hotel di 5 kota besar dan 3 hotel di luar negeri Singapura, Australia dan New York. Sedangkan di bidang kesehatan keluarga Wirajaya memiliki 3 rumah sakit di kota besar dan beberapa klinik.
" iya ibu ada apa ? ada yang bisa saya bantu?" tanyaku pada beliau.
" begini Lusi, ibu mau mengajak kamu pergi ke Jakarta untuk membantu ibu menghandel perusahaan pusat di sana, karna ada salah satu hotel di sana yg sedang bermasalah, jadi ibu minta kamu untuk ikut ibu kesana. " ajak ibu Maria yg membuatku terkejut karena walaupun ibu Maria sering pulang pergi antara perusahaan pusat dan cabang ibu Maria tidak pernah sekalipun mengajakku ikut serta selama aku bekerja padanya 3 tahun ini.
Aku bekerja sebagai sekretaris ibu Maria di kantor cabang perusahaan keluarga Wirajaya, kantor cabang ini untuk menghandel semua data perhotelan dan rumah sakit yang di miliki keluarga Wirajaya di kota Surabaya kota di mana ibu Maria di lahirkan dan seluruh keluarganya berada, sedangkan suaminya berasal dari Jakarta dan memegang kendali di perusahaan pusat.
" maaf ibu apa ibu tidak salah mengajak karyawan ? maksud saya, saya cuma sekretaris di sini ibu. " kataku yang masih bingung dengan ajakkan ibu Maria.
" tidak Lusi, justru karena kamu sekretaris ibu di sini makanya ibu mau mengajak kamu untuk ikut ibu ke sana,karena ada satu sekretaris bapak yang disana mengundurkan diri, jadi dari pada ibu harus mencari sekretaris baru lebih baik kamu yg ikut ibu kesana untuk membantu ibu supaya pekerjaan disana cepat selesai, baru setelah itu ibu akan mencari sekretaris yang baru. "kata ibu Maria menjelaskan dengan lemah lembut.
" ini hanya untuk sementara Lusi sampai pekerjaan ibu disana selesai, setelah itu kamu bisa kembali lagi kesini. " kata ibu Maria lagi karena aku hanya diam menatap bingung ibu Maria.
" maaf ibu sebelumnya, saya siap untuk ikut ibu pergi kesana, tapi maaf ibu apa benar tugas ini untuk sementara Sampai masalah di sana selesai dan saya bisa kembali lagi kesini? " tanyaku pelan.
" ibu mengerti kamu terkejut dan bingung karna ini sangat mendadak, tapi ibu lebih percaya kamu saat ini untuk membantu ibu di sana menggantikan posisi sekretaris bapak yang kosong, karena sedikit tidaknya kamu dan sekretaris itu sama sama tahu kondisi perusahaan, apalagi di sana ada masalah yang harus cepat diselesaikan, jadi kalau untuk mencari sekretaris yang baru perlu waktu buat dia untuk beradaptasi mengenai kondisi perusahaan. "
" jadi ibu minta kamu segera bersiap siap dan malam ini juga kita akan berangkat." kata ibu Maria yang tambah buat aku terkejut karena malam ini juga akan berangkat kesana.
" malam ini ibu? " tanyaku tak percaya.
" iya malam ini, besok pagi kita langsung bekerja, dan tenang Lusi ibu janji padamu.." kata ibu Maria dengan tatapan lembutnya.
" begitu ibu mendapatkan sekretaris pengganti kamu akan segera kembali lagi bekerja di sini."
" baik ibu.." kataku sambil menganggukkan kepalaku.
" jadi sekarang lebih baik kamu pulang awal buat mempersiapkan keperluan yang akan di bawa, dan memberitahukan berita ini kepada orangtua kamu, kita berangkat jam 8 malam ini langsung bertemu di bandara, asisten Ari sudah mempersiapkan tiket dan data dokumen serta agenda selama disana yg akan kamu pelajari selama diperjalanan nanti, supaya besok kamu sudah siap langsung bekerja membantu ibu."
" baik ibu saya mengerti dan saya pamit untuk mempersiapkan segalanya. "jawabku langsung berdiri dan menganggukkan kepala tanda hormat.
Setelah ibu Maria juga menganggukkan kepalanya akupun bergegas keluar dari ruangan dan menuju ke meja kerjaku yang berada tak jauh dari ruangan ibu Maria, aku segera merapikan dan mematikan layar komputerku, aku pamit pada Ani teman kantorku yang sama sama menjadi sekretaris Ibu Maria setelah aku menjelaskan padanya kalau aku sementara akan ikut ibu Maria ke kantor pusat untuk membantunya disana.
Sesampainya aku di rumah akupun langsung memberitahukan dan menjelaskan kepada ibu dan ayah kalau aku sementara harus ke Jakarta ikut ibu Maria untuk membantunya di sana sampai masalah di sana selesai dan kantor pusat mendapatkan sekretaris yang baru.
Awalnya ibuku sangat terkejut dan tidak merestuinya karena ini sangat mendadak dan untuk pertama kalinya aku akan keluar kota, tapi setelah pelan pelan aku serta ayah coba untuk membujuk dan merayu ibu, akhirnya ibu pun mengizinkan juga, ibu membantuku mempersiapkan segala keperluanku sambil menasehati ku agar aku berhati hati di kota besar sambil sesekali menghapus air mata yang mengalir di pipinya, aku hanya bisa memberikan senyum manis agar ibu bisa lega melepasku bekerja di luar kota, karena ini untuk sementara saja tapi ibu seolah - olah aku akan pergi selamanya dan tak akan kembali.
Selesai makan malam bersama ayah dan ibu aku segera pamit pergi saat mobil taksi sudah datang didepan rumah, sebenarnya ayah dan ibu ingin ikut mengantarku ke bandara tapi aku melarangnya dengan alasan takut terlalu malam nanti ayah dan ibu pulang, merekapun dapat mengerti walau dengan wajah sedih hanya bisa mengantar sampai didepan gerbang saja.
Tepat pukul 7.30 aku sudah ada di bandara bertemu dengan ibu Maria dan asisten Ari, kami segera check in lalu masuk ke dalam pesawat untuk berangkat ke Jakarta
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
StrawCakes🍰
aku mampir thor
2021-04-22
2
Maria TR
weh.... sama namanya
2021-02-02
2
Widya Sagitaniez
nyimak dulu y......blm bs like
2021-02-02
1