Episode 2 Kantor pusat.

Pagi hari pertama di Jakarta sambil menikmati sarapan pagi di restaurant hotel milik ibu Maria. Selama di Jakarta aku akan tinggal di hotel milik ibu Maria untuk sementara waktu, tentunya kamar untuk satu orang sedangkan asisten Ari punya apartemen sendiri karena dia memang asli dari Jakarta.

Aku sarapan sambil mempelajari data laporan yang akan di bahas nanti di kantor pusat serta agenda yang di berikan kemarin oleh asisten Ari, sementara menunggu jemputan dari asisten Ari sesekali aku melihat agenda jadwal ibu Maria satu minggu ke depan.

Akupun mengerutkan alisku karena ada jadwal kunjungan ibu Maria dan Tuan Agus Wirajaya ke Singapura untuk melihat klinik yang baru.

" apa aku juga akan ikut ibu Maria ke Singapura ya? " gumamku sambil mengetuk ketukkan jari telunjukku di buku agenda.

" akukan tidak punya pasport, gimana ini !" kataku sambil menghembuskan nafas lesu.

"ah sebaiknya nanti aku tanyakan ke asisten Ari saja." gumamku yang tidak menyadari kalau asisten Ari sudah berada di depanku karena aku masih fokus ke buku agenda.

"mau tanya apa?" tanya asisten Ari yang membuatku terkejut, dengan cepat aku melihat ke depan, belum sepenuhnya aku sadar asisten Ari menyapaku lagi.

"selamat pagi Lusi !" sapanya

"selamat pagi asisten Ari." jawabku sambil tersenyum manis.

"tadi aku dengar kamu mau bertanya padaku?mau tanya apa?" tanyanya sembari duduk di kursi tepat berada di depanku.

"aahhh ini...ada agenda kunjungan nyonya dan tuan Wirajaya ke Singapura.." kataku sambil menyerahkan buku agenda yg kupegang padanya.

Asisten Ari langsung mengamati apa yang aku maksud.

"aahh yang ini...iya benar Minggu depan nyonya dan tuan akan berangkat kesana untuk melihat perkembangan klinik yang baru di Singapura." jawabnya sembari melihatku dan aku hanya diam sambil tersenyum tipis.

"ada masalah Lusi?" tanyanya lagi.

"aahh itu..." kataku ragu.

"ada apa ?"

"mmmm... begini asisten Ari...apa aku juga akan ikut ke Singapura ?" tanyaku ragu - ragu.

"iya tentu saja kamu akan ikut, kamukan sekretaris nya nyonya Maria, apa ada masalah ?"

"mmmm ituuu...!!!"

"ada apa Lusi ?"

"aku...sepertinya tidak bisa ikut kesana."

"kenapa ?"

"aku tidak punya pasport asisten Ari." jawabku sambil menggigit bibir bawahku.

"apa...? maksud kamu pasport nya ketinggalan di surabaya ?" tanyanya dan akupun hanya menggelengkan kepalaku.

"aku tidak punya pasport karena aku tidak pernah pergi ke luar negeri asisten Ari." jawabku pasrah.

" aduhh...beneran Lusi...?" tanyanya terkejut. Aku hanya menganggukkan kepala.

"apa bisa aku di gantikan dengan sekretaris yang lain asisten Ari ?"

"ahhh..aku kurang tahu Lusi, sebaiknya nanti kamu tanyakan langsung sama nyonya Maria." jawabnya sembari meluruskan badannya dan bersandar di punggung kursi.

"baiklah. "jawabku mengerti.

Percakapan kamipun selesai karena jam sudah menunjukkan untuk segera menjemput ibu atau nyonya Maria ke Mensionnya.

...*********...

Sesampainya kami di depan gerbang mansion keluarga Wirajaya, aku berdecak kagum dengan mansion ini karena besar dan indah seperti istana.

Dengan cepat aku menetralkan sikapku karena melihat lirikkan mata asisten Ari, diapun tersenyum karena aku salah tingkah.

Mobil segera masuk ke halaman mansion dan berhenti di depan teras yang cukup luas sebelum masuk ke dalam mansion. Pintu kayu yang cukup besarpun terbuka oleh seorang pelayan wanita setelah asisten Ari menekan bel pintu tersebut.

"selamat datang, selamat pagi asisten Ari !" sapa pelayan itu dengan membungkukkan sedikit badanx memeberi hormat dan tersenyum manis.

"selamat pagi Anis ! apa nyonya sudah siap ?" jawab asisten Ari juga dengan ramah.

"sudah, nyonya sedang menunggu di ruang makan, beliau baru selesai sarapan pagi."

Aku hanya tersenyum dan sedikit menganggukkan kepala pada pelayan wanita itu yang di balas dengan senyum ramahnya. Kami masuk kedalam rumah, dan lagi - lagi aku terkagum - kagum dengan mansion Wirajaya, di dalam sangat luas dan indah dengan desainnya yang modern.

Tiba - tiba aku merasakan sesuatu yang aneh setelah melihat tangga mewah yang menuju ke lantai 2 mansion, aku merasa sangat familier dengan tangga mewah seperti itu, langkahku terhenti sambil memandang ke arah tangga mewah itu, aku merasa pernah melihatnya di suatu tempat.

Saat aku ingin mengingatnya lagi aku merasakan kepalaku sedikit pusing, akibatnya aku memegang kepalaku dan terhuyung selangkah kebelakang.

Pelayan wanita yang kebetulan ada di belakangku dengan segera membantuku agar tidak oleng dengan memegang lengan dan punggungku secara halus.

Asisten Ari ikut berhenti dan langsung menoleh kebelakang setelah mendengar pelayan wanita itu bertanya padaku apa yang terjadi.

"kenapa nona ? Anda tidak apa - apa ?" tanya Anis padaku.

Aku hanya menggelengkan kepalaku untuk sekedar meringankan pusing di kepalaku, asisten Ari yang melihat aku memegang dan menggelengkan kepalaku segera mendekat memegang pundak ku dan bertanya.

"ada apa Lusi ?" tanya asisten Ari.

"aahhhh...tiba - tiba kepalaku pusing setelah melihat tangga itu. " jawabku sambil menunjuk ke arah tangga, kedua orang yang berada di dekatku pun ikut menoleh ke arah tangga yang aku tunjuk.

"ada apa dengan tangga itu Lusi ?" tanya asisten Ari.

"aku merasa pernah melihat tangga yang seperti itu, tapi aku tidak tahu dimana, setelah aku coba buat mengingatnya kepalaku pusing." jawabku sambil menggeleng kepala.

Asisten Ari dan Anis saling pandang dan setelah itu bertanya lagi.

"atau mungkin kamu pusing karena masih mabuk pesawat ?" tanya asisten Ari khawatir.

"sepertinya...! "jawabku dan aku segera sadar setelah pusing di kepalaku agak mendingan, aku segera berdiri tegak dan tersenyum tipis untuk merilekskan pikiranku.

Kami berjalan lagi masuk keruang makan, disana ada nyonya Maria yang sedang menyeruput teh hangatnya.

"selamat pagi nyonya Maria." sapa kami bersamaan.

"ooo..kalian sudah datang, selamat pagi ! ayo sarapan dulu." ajak Nyonya Maria sambil tersenyum ramah.

"terima kasih nyonya kami sudah sarapan." jawab asisten Ari dan aku hanya mengangguk dan tersenyum.

"ya sudah, mari kita berangkat kekantor !" ajak Nyonya Maria kepada kami.

Kami segera berangkat menuju ke kantor pusat, di perjalanan nyonya Maria bertanya kepadaku mengenai data - data yang sudah ku pelajari. Dan tidak ada masalah aku bisa dengan cepat mengerti dan tahu apa yang harus aku lakukan dan perbaiki di dalam data laporan tersebut.

Nyonya Maria begitu sangat puas dengan apa yang aku kerjakan dan cepat bisa mengerti.

......................

Sesampainya kami di depan loby kantor pusat yang 2 kali lipat lebih besar dari kantor cabang di Surabaya, aku tersenyum bangga karena aku mendapat kesempatan untuk bekerja di sini walaupun hanya sementara waktu.

Kami berjalan masuk ke loby kantor yang segera di sambut oleh bapak wakil menager kantor pusat bapak Bambang. Pria yang berkisaran berumur 40 tahunan, setiap karyawan yang berpapasan dengan kami membungkuk hormat dan menyapa dengan senyum ramah.

Setibanya di depan lift, kami hanya menunggu sebentar pintu lift pun terbuka,karena memang lift tersebut 'lift khusus Presdir'.

Kami sampai di lantai 20 dan segera masuk ke ruangan Presdir, ruangan yang sangat luas berdesain modern memakai furniture yang elegan dan warna yang sangat nyaman di pandang mata.

'Wooww inikah kantor pusat semua serba luas, besar dan mewah. Nyaman untuk bekerja disini', gumamku di dalam hati.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ ...

...Sekian dan terima kasih 🙏 sampai bertemu kembali di episode berikutnya.mohon saran dan komennya yang bijak....

Terpopuler

Comments

Maria TR

Maria TR

nyimak, lanjutkan

2021-02-02

2

Mey M Wuntu

Mey M Wuntu

simak dulu thor,,, 😁

2021-01-30

2

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

like like ❤️

2021-01-30

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Awal perjalanan.
2 Episode 2 Kantor pusat.
3 Episode 3 Hari pertama kerja di kantor pusat (bagian 1).
4 Episode 4 Hari pertama kerja di kantor pusat (bagian 2).
5 Episode 5 kenangan ku.
6 Episode 6 Bersama asisten Ari.
7 Episode ke 7 Hotel Rose.
8 Episode 8 Kasih Sayang Seorang Ibu.
9 Episode 9 Nadia Wirajaya
10 Episode 10 Bertemu asisten Bayu.
11 Episode 11 Di Panggil Mama.
12 Episode 12 Ardian Adhitama
13 Episode 13 Adhitama vs Aldevaro
14 Episode 14 Tamu Penting Wirajaya Group.
15 Episode 15 Bertemu Dengan Ryan.
16 Episode 16 Jatuh Pingsan.
17 Episode 17 Melakukan Tes DNA.
18 Episode 18 Kuasa Ardian Adhitama.
19 Episode 19 Rasa Penasaran Yang Melanda.
20 Episode 20 Membuktikan Sesuatu...?
21 Episode 21 Bujukkan Asisten Gavin.
22 Episode 22 Terserang Alergi.
23 Episode 23 Masuk Rumah Sakit.
24 Episode 24 Ingin Merasakan Kasih sayang Mama.
25 Episode 25 Keluarga Yang Sempurna.
26 Episode 26 Berdebat.
27 Episode 27 Bicara Dengan Bryan Aldevaro.
28 Episode 28 Lusi vs Ardian (bagian 1).
29 Episode 29 Lusi vs Ardian (bagian 2).
30 Episode 30 Perdebatan Saat Pulang.
31 Episode 31 Kunjungan Tuan Bryan Aldevaro.
32 Episode 32 Menjadi Pusat Perhatian.
33 Episode 33 Penjelasan Bryan.
34 Episode 34 Dua Pria Yang Berbeda.
35 Episode 35 Kebencian Di Dalam Hati.
36 Episode 36 Lusi Atau Mamanya Si Kembar.
37 Episode 37 Percaya Padamu.
38 Episode 38 Makan Malam Bersama.
39 Episode 39 Panggilan Sayang Sepasang Kekasih.
40 Episode 40 Rania Kiandra.
41 Episode 41 Berdebat Lagi.
42 Episode 42 Rania Dan Lidya.
43 Episode 43 Kebiasaan Yang Tidak Pernah Berubah.
44 EPISODE 44 Sakit Cinta Tak Terbalas.
45 Episode 45 Pertemuan Bisnis.
46 Episode 46 Persetujuan Kontrak Kerjasama.
47 Episode 47 Target Mangsa Ardian Adhitama.
48 Episode 48 Keputusan Lusi Dan Rencana Rania.
49 Episode 49 Data Yang Di Lindungi.
50 Episode 50 Tahu Tentang Lidya Kiandra.
51 Episode 51 Lelah Akan Sikapnya.
52 Episode 52 Ardian Kalah.
53 Episode 53 Perasaan Ardian.
54 Episode 54 Hasil Tes DNA.
55 Episode 55 Daftar Tamu Undangan.
56 Episode 56 Faresta Group.
57 Episode 57 Tuan R.M. Faresta Group.
58 Episode 58 Pindah Ke Hotel R.W.C.
59 Episode 59 Obsesi Rania Kiandra.
60 Episode 60 Pengakuan Nico.
61 Episode 61 Perusahaan Rahasia Faresta Group.
62 Episode 62 Keputusan Lusi Ikut Bergabung.
63 Episode 63 Surat Pengunduran Diri.
64 Episode 64 Latihan Bersama.
65 Episode 65 Pemberian Tuan Erick.
66 Episode 66 Antara Dua Pilihan Hati.
67 Episode 67 Perlakuan Nekat Rania.
68 Episode 68 Empat Pria Tampan.
69 Episode 69 Serangan Musuh.
70 Episode 70 Pembajakan Ruangan.
71 Episode 71 Mulai Penyerangan.
72 Episode 72 Berencana Kabur Dan Mundur.
73 Episode 73 Rencana Lusi.
74 Episode 74 Perasaan Lusi dan Pesan Video.
75 Episode 75 Izin Pulang Lebih Awal.
76 Episode 76 Mencurigai Seseorang.
77 Episode 77 Pengakuan Dan Pelacakkan.
78 Episode 78 Kecurigaan Lusi Dan Sumpah Ardian.
79 Episode 79 Gudang Tua Penyekapan.
80 Episode 80 Tuduhan Rania.
81 Episode 81 Menahan Lusi.
82 Episode 82 Rencana Mendekati Lusi.
83 Episode 83 Perdebatan Lusi Dan Rania.
84 Episode 84 Kebahagiaan Keluarga Kecil.
85 Episode 85 Menemui Ayah Dan Ibu Lusi.
86 Episode 86 Kebenaran Mulai Terungkap.
87 Episode 87 Kisah Ibu Dan Ayah.
88 Episode 88 Kebenaran Dan Jati Diri.
89 Episode 89 Kegilaan Rania VS Kedekatan Lusi Dan Ardian
90 Episode 90 Kerinduan Bryan Dan Kegelisahan Lusi.
91 Episode 91 Lusi Berdebar Dan Bryan Cemburu.
92 Episode 92 Sambungan Dan Pesan Telepon.
93 Episode 93 Kejujuran Lusi Dan Harapan Bryan.
94 Episode 94 Berusaha Menerima Takdir Hidup.
95 Episode 95 Kebenaran Rahasia Lidya Kiandra.
96 Episode 96 Perdebatan Rania dan Lusi.
97 Episode 97 Saling Membutuhkan.
98 Episode 98 Kebersamaan Lusi Ardian VS Rencana Rania.
99 Episode 99 Kecurigaan Dan Amarah Bryan.
100 Episode 100 Kebersamaan Ardian Dan Lusi.
101 Episode 101 Perasaan Cinta Ardian Adhitama.
102 Episode 102 Murka Dan Kegilaan Rania.
103 Episode 103. Berusaha Mengerti Dan Bersabar.
104 Episode 104 Persaingan Ardian dan Bryan.
105 Episode 105 Pertengkaran Kecil Tetapi Manis.
106 Episode 106 Tuduhan Nyonya Meli.
107 Episode 107 Kekhawatiran Ibu Lusi.
108 Episode 108 Kepastian Untuk Lusi.
109 Episode 109. Berbelanja bersama.
110 Episode 110 Kebenaran Dari Ayah Lusi.
111 Episode 111. Kebenaran Dari Rahasia.
112 Episode 112 Pertemuan Lusi Dan Bryan.
113 Episode 113 Keputusan Lusi Dan Bryan.
114 Episode 114. Belajar Membiasakan Diri.
115 Episode 115 Rahasia Lain Tuan Resvan Melviano.
116 Episode 116. Seto Kiandra Dan Mr. X.
117 Episode 117. Kebenaran Yang Di Sembunyikan.
118 Episode 118. Pertemuan Pemegang Saham.
119 Episode 119. Kejutan Besar.
120 Episode 120. Pendapat Ardian Adhitama.
121 Episode 121. Perdebatan Rania dan Ardian.
122 Episode 122. Harapan Hati Lusi Arsinta.
123 Episode 123. Kemunculan Lusi Atau Lidya.
124 Episode 124. Lusi Terguncang.
125 Episode 125. Perasaan Tiga Orang Yang Terikat Kuat.
126 Episode 126. Bertemu Belahan Jiwa Dan Separuh hatiku.
127 Episode 127 Sebuah Keajaiban.
128 Episode 128. Lusi Kembali.
129 Episode 129. Pertemuan Kembali Pemegang Saham.
130 Episode 130. Kedatangan Lusi.
131 Episode 131. Rafael Melviano.
132 Episode 132. Rahasia Seto Kiandra.
133 Episode 133. Pembalasan Dendam.
134 Episode 134. Kenangan Mengerikan Lusi.
135 Episode 135. Pilihan Yang Berat dan Sulit.
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Episode 1 Awal perjalanan.
2
Episode 2 Kantor pusat.
3
Episode 3 Hari pertama kerja di kantor pusat (bagian 1).
4
Episode 4 Hari pertama kerja di kantor pusat (bagian 2).
5
Episode 5 kenangan ku.
6
Episode 6 Bersama asisten Ari.
7
Episode ke 7 Hotel Rose.
8
Episode 8 Kasih Sayang Seorang Ibu.
9
Episode 9 Nadia Wirajaya
10
Episode 10 Bertemu asisten Bayu.
11
Episode 11 Di Panggil Mama.
12
Episode 12 Ardian Adhitama
13
Episode 13 Adhitama vs Aldevaro
14
Episode 14 Tamu Penting Wirajaya Group.
15
Episode 15 Bertemu Dengan Ryan.
16
Episode 16 Jatuh Pingsan.
17
Episode 17 Melakukan Tes DNA.
18
Episode 18 Kuasa Ardian Adhitama.
19
Episode 19 Rasa Penasaran Yang Melanda.
20
Episode 20 Membuktikan Sesuatu...?
21
Episode 21 Bujukkan Asisten Gavin.
22
Episode 22 Terserang Alergi.
23
Episode 23 Masuk Rumah Sakit.
24
Episode 24 Ingin Merasakan Kasih sayang Mama.
25
Episode 25 Keluarga Yang Sempurna.
26
Episode 26 Berdebat.
27
Episode 27 Bicara Dengan Bryan Aldevaro.
28
Episode 28 Lusi vs Ardian (bagian 1).
29
Episode 29 Lusi vs Ardian (bagian 2).
30
Episode 30 Perdebatan Saat Pulang.
31
Episode 31 Kunjungan Tuan Bryan Aldevaro.
32
Episode 32 Menjadi Pusat Perhatian.
33
Episode 33 Penjelasan Bryan.
34
Episode 34 Dua Pria Yang Berbeda.
35
Episode 35 Kebencian Di Dalam Hati.
36
Episode 36 Lusi Atau Mamanya Si Kembar.
37
Episode 37 Percaya Padamu.
38
Episode 38 Makan Malam Bersama.
39
Episode 39 Panggilan Sayang Sepasang Kekasih.
40
Episode 40 Rania Kiandra.
41
Episode 41 Berdebat Lagi.
42
Episode 42 Rania Dan Lidya.
43
Episode 43 Kebiasaan Yang Tidak Pernah Berubah.
44
EPISODE 44 Sakit Cinta Tak Terbalas.
45
Episode 45 Pertemuan Bisnis.
46
Episode 46 Persetujuan Kontrak Kerjasama.
47
Episode 47 Target Mangsa Ardian Adhitama.
48
Episode 48 Keputusan Lusi Dan Rencana Rania.
49
Episode 49 Data Yang Di Lindungi.
50
Episode 50 Tahu Tentang Lidya Kiandra.
51
Episode 51 Lelah Akan Sikapnya.
52
Episode 52 Ardian Kalah.
53
Episode 53 Perasaan Ardian.
54
Episode 54 Hasil Tes DNA.
55
Episode 55 Daftar Tamu Undangan.
56
Episode 56 Faresta Group.
57
Episode 57 Tuan R.M. Faresta Group.
58
Episode 58 Pindah Ke Hotel R.W.C.
59
Episode 59 Obsesi Rania Kiandra.
60
Episode 60 Pengakuan Nico.
61
Episode 61 Perusahaan Rahasia Faresta Group.
62
Episode 62 Keputusan Lusi Ikut Bergabung.
63
Episode 63 Surat Pengunduran Diri.
64
Episode 64 Latihan Bersama.
65
Episode 65 Pemberian Tuan Erick.
66
Episode 66 Antara Dua Pilihan Hati.
67
Episode 67 Perlakuan Nekat Rania.
68
Episode 68 Empat Pria Tampan.
69
Episode 69 Serangan Musuh.
70
Episode 70 Pembajakan Ruangan.
71
Episode 71 Mulai Penyerangan.
72
Episode 72 Berencana Kabur Dan Mundur.
73
Episode 73 Rencana Lusi.
74
Episode 74 Perasaan Lusi dan Pesan Video.
75
Episode 75 Izin Pulang Lebih Awal.
76
Episode 76 Mencurigai Seseorang.
77
Episode 77 Pengakuan Dan Pelacakkan.
78
Episode 78 Kecurigaan Lusi Dan Sumpah Ardian.
79
Episode 79 Gudang Tua Penyekapan.
80
Episode 80 Tuduhan Rania.
81
Episode 81 Menahan Lusi.
82
Episode 82 Rencana Mendekati Lusi.
83
Episode 83 Perdebatan Lusi Dan Rania.
84
Episode 84 Kebahagiaan Keluarga Kecil.
85
Episode 85 Menemui Ayah Dan Ibu Lusi.
86
Episode 86 Kebenaran Mulai Terungkap.
87
Episode 87 Kisah Ibu Dan Ayah.
88
Episode 88 Kebenaran Dan Jati Diri.
89
Episode 89 Kegilaan Rania VS Kedekatan Lusi Dan Ardian
90
Episode 90 Kerinduan Bryan Dan Kegelisahan Lusi.
91
Episode 91 Lusi Berdebar Dan Bryan Cemburu.
92
Episode 92 Sambungan Dan Pesan Telepon.
93
Episode 93 Kejujuran Lusi Dan Harapan Bryan.
94
Episode 94 Berusaha Menerima Takdir Hidup.
95
Episode 95 Kebenaran Rahasia Lidya Kiandra.
96
Episode 96 Perdebatan Rania dan Lusi.
97
Episode 97 Saling Membutuhkan.
98
Episode 98 Kebersamaan Lusi Ardian VS Rencana Rania.
99
Episode 99 Kecurigaan Dan Amarah Bryan.
100
Episode 100 Kebersamaan Ardian Dan Lusi.
101
Episode 101 Perasaan Cinta Ardian Adhitama.
102
Episode 102 Murka Dan Kegilaan Rania.
103
Episode 103. Berusaha Mengerti Dan Bersabar.
104
Episode 104 Persaingan Ardian dan Bryan.
105
Episode 105 Pertengkaran Kecil Tetapi Manis.
106
Episode 106 Tuduhan Nyonya Meli.
107
Episode 107 Kekhawatiran Ibu Lusi.
108
Episode 108 Kepastian Untuk Lusi.
109
Episode 109. Berbelanja bersama.
110
Episode 110 Kebenaran Dari Ayah Lusi.
111
Episode 111. Kebenaran Dari Rahasia.
112
Episode 112 Pertemuan Lusi Dan Bryan.
113
Episode 113 Keputusan Lusi Dan Bryan.
114
Episode 114. Belajar Membiasakan Diri.
115
Episode 115 Rahasia Lain Tuan Resvan Melviano.
116
Episode 116. Seto Kiandra Dan Mr. X.
117
Episode 117. Kebenaran Yang Di Sembunyikan.
118
Episode 118. Pertemuan Pemegang Saham.
119
Episode 119. Kejutan Besar.
120
Episode 120. Pendapat Ardian Adhitama.
121
Episode 121. Perdebatan Rania dan Ardian.
122
Episode 122. Harapan Hati Lusi Arsinta.
123
Episode 123. Kemunculan Lusi Atau Lidya.
124
Episode 124. Lusi Terguncang.
125
Episode 125. Perasaan Tiga Orang Yang Terikat Kuat.
126
Episode 126. Bertemu Belahan Jiwa Dan Separuh hatiku.
127
Episode 127 Sebuah Keajaiban.
128
Episode 128. Lusi Kembali.
129
Episode 129. Pertemuan Kembali Pemegang Saham.
130
Episode 130. Kedatangan Lusi.
131
Episode 131. Rafael Melviano.
132
Episode 132. Rahasia Seto Kiandra.
133
Episode 133. Pembalasan Dendam.
134
Episode 134. Kenangan Mengerikan Lusi.
135
Episode 135. Pilihan Yang Berat dan Sulit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!