Episode 4 Hari pertama kerja di kantor pusat (bagian 2).

Masih di ruang meeting.

Aku semakin tidak percaya dan bingung dengan apa yang di ucapkan oleh para direktur dalam ruangan ini, ruangan yang tadinya tenang sekarang terdengar sedikit bising, dengan bisik - bisik komentar dari semua yang ada didalam ruangan.

'ada hubungan apa dia dengan Presdir Adhitama ?'

'kalau memang dia, kenapa tidak mengaku ?'

'tinggal mengaku saja kok susah sekali.'

' dan bla...bla..bla....' begitu yang ku dengar walaupun pelan tapi masih bisa terdengar oleh telingaku.

Aku hanya bisa diam seribu bahasa memandang ke depan sesekali aku melirik ke arah asisten Ari dan Presdir Maria.

Aku berharap Presdir Maria bisa membantuku untuk menjelaskan kepada mereka kalau aku benar - benar tidak kenal dan tidak ada hubungannya dengan Presdir yang mereka katakan, sedikit tidaknya saat ini hanya asisten Ari dan Presdir Maria yang aku kenal dan mengenalku dengan baik selama 3 tahun aku bekerja di kantor cabang karena mereka lah yang menerima ku, hanya mereka harapanku untuk menyelesaikan masalah ini.

Aku hanya bisa menundukkan kepalaku dalam situasi ini, aku tidak tahu harus bagaimana? berada di tempat baru dan bertemu dengan orang-orang baru, aku mengangkat kepalaku memandang ke arah depan menghadap pada para petinggi, direktur dan manager yang tiba-tiba diam dari kebisingan, pandangannya mengarah kepada Presdir Maria dengan segera aku menoleh ke arah Presdir Maria.

"apa anda yakin direktur Salim ?" tanya Presdir Maria setelah mengangkat tangannya tanda untuk menyuruh mereka agar diam tenang dari kebisingan yang mereka perbuat.

"iya Presdir Maria." jawab direktur Salim tenang dan tegas.

"sepengetahuan saya selama di kantor cabang, saya sendiri yang menerima Lusi bekerja menjadi sekretaris sy di sana, saya sendiri yang membaca semua data Lusi yang ada di surat lamarannya, dan memang dia baru 3 tahun bekerja disana." kata Presdir Maria mulai menjelaskan.

"dari data yang saya baca, tidak ada Lusi memiliki pengalaman kerja dengan perusahaan Adhitama group." kata Presdir Maria.

"tapi bisa saja sekretaris Lusi tidak menuliskannya." kata direktur Salim, yang membuat alisku mengkerut.

"untuk apa dia berbuat seperti itu direktur Salim, kita semua tahu sendiri siapa Presdir Ardian Adhitama yang tak tersentuh, bisa bekerjasama dan bekerja di perusahaan Adhitama group sangatlah menguntungkan bagi seseorang, berhenti bekerja dengan baik-baik dari sana tidak menutup kemungkinan kalau dia pasti akan diterima di perusahaan manapun, sebaliknya kalau dia keluar secara tidak hormat atau di pecat, namanya secara otomatis akan di blacklist dari perusahaan itu, tidak akan ada perusahaan yang berani memperkerjakannya." kata Presdir Maria menggelengkan kepala dan tersenyum.

"kita semua tahu dengan baik bagaimana aturan main Adhitama group, nama Lusi tidak ada di dalam daftar blacklist yang di ajukan dari perusahaan Adhitama group, dan seandainya dia memang pernah bekerja di sana untuk apa dia menutupinya, itu keuntungan yang sangat bagus untuknya."kata Presdir Maria menjelaskan yang membuat semua hanya mengangguk tanda mengerti.

"saya pribadi mengenal baik keluarga Adhitama, Wirajaya group dan Adhitama group sudah dari dulu bekerjasama dan kami tidak ada masalah apapun, untuk apa saya menyinggung mereka, itu hanya buat kita dalam masalah saja."

"jadi bagaimana direktur Salim apa anda kurang puas dengan penjelasan saya mengenai Lusi?" tanya Presdir Maria.

"kalau memang sekretaris Lusi tidak pernah bekerja di perusahaan Adhitama group, maaf mungkin anda ada hubungan special atau hubungan yang lain dengan Presdir Adhitama?" tanyanya yang membuat mulutku sedikit terbuka karena terkejut.

"maaf direktur Salim saya benar-benar tidak mengenal Presdir Adhitama group dan baru detik ini saya mendengar namanya, jadi bagaimana mungkin saya punya hubungan dengannya apalagi hubungan special ?"jawabku sambil tersenyum getir karena pertanyaan 'hubungan special' aku punya pacar saja tidak.

"mungkin anda keluarganya?" tanyanya lagi.

"tidak direktur Salim, keluarga saya orang biasa jadi mana mungkin saya ada hubungan keluarga dengan orang besar seperti Presdir Adhitama group."

"tapi benar saya masih sangat ingat dengan wajah wanita yang di ajak berkunjung oleh Presdir Adhitama ke R.W.C hotel, sama persis seperti anda sekretaris Lusi." katanya dan akupun tidak ada menangkap kebohongan di dalam mata direktur Salim.

Semua orang yang ada di dalam ruangan menatap kami secara bergantian.

Mereka ingin mencari tahu siapa yang benar antara kami berdua, tapi tidak ada penyelesaian dari permasalahan ini.

Aku dan direktur Salim sama-sama tetap teguh pada pendirian kami masing-masing.

Aku tetap teguh tidak mengenal dengan Presdir Adhitama group sedangkan direktur Salim tetap teguh dengan apa yang sudah di lihatnya.

'mana mungkin aku salah mengenali wajah orang, apalagi orang yang pernah berkunjung bersama dengan orang besar seperti Presdir Adhitama group, aku sendiri yang akan menghandel tamu penting Wirajaya group atau kerabat dari keluarga Wirajaya.'gumamnya didalam hati direktur Salim.

'aku juga masih ingat karena Presdir Adhitama group akan berkunjung ke hotel bila ada pekerjaan atau acara penting yang dilakukan disana, dan Presdir Adhitama group tidak akan sembarang mengajak orang untuk berkunjung ke hotel mengngingat sifat Presdir Adhitama yang tidak suka ada rumor tentangnya apalagi dia tidak tersentuh.' gumamnya lagi dalam hati.

'tidak mungkin kan dia kekasih atau teman dekat Presdir Adhitama group karena waktu itu dia datang untuk melakukan reservasi langsung buat acara ulang tahun pernikahannya, aku ingat betul kalau Presdir Adhitama group datang bersama wanita itu dan juga asisten pribadinya.'gumamnya sambil berpikir di dalam hati.

Sementara kami larut dalam pikiran kami masing-masing, Presdir Maria angkat bicara.

"kalau ini cuma sekedar masalah pribadi yang tidak ada sangkut pautnya dengan urusan perusahaan, lebih baik kalian hentikan sampai di sini dan bersikaplah profesional dalam bekerja." kata Presdir Maria memecah keheningan.

"maaf Presdir Maria, bukan begitu maksud saya, saya hanya mengantisipasi supaya kedepannya kita tidak ada masalah dengan perusahaan Adhitama group."jawab direktur Salim dengan tenang.

"saya mengerti kalau direktur Salim sangat perhatian dan bekerja keras memajukan perusahaan Wirajaya group, untuk masalah ini kita selesaikan sampai disini, saya akan mengurus ini sendiri dan bertanggung jawab bila nanti ada masalah karena pergantian sekretaris, yang lebih penting saat ini adalah masalah perusahaan yang akan kita bahas hari ini, saya sebagai Presdir sementara untuk menggantikan suami saya yang sedang mengurus perusahaan di New York yang akan melakukan kerjasama dengan perusahaan asing di sana, jadi bisa kita mulai rapat ini ?"tanya Presdir Maria yang dijawab 'bisa' dengan serempak oleh semuanya.

Setelah Presdir Maria memberikan perintah, aku dan asisten Ari segera membagikan berkas materi rapat yang akan di bahas hari ini. Walaupun masih ada yang mengganjal di dalam hati tapi aku berusaha untuk tenang dan bersikap profesional.

Akan aku tunjukkan bahwa aku bukanlah seorang yang akan membuat masalah untuk perusahaan Wirajaya group.

Rapat berlangsung lancar walaupun terkadang ada sedikit perdebatan mengenai ide-ide dan pendapat yang lain antara Presdir Maria dengan para petinggi, direktur dan manager disana, ini biasa akan terjadi di saat berlangsungnya rapat, aku dengan cekatan mengetik di laptop yang sudah di sediakan disana, apa yang mereka bahas ? untuk nantinya akan aku laporkan kepada Presdir Maria hasil dari rapat hari ini.

Hari pertama kerja di kantor pusat sangat berkesan bagiku, bagaimana tidak ? pertama kali kerja di Jakarta ada orang yang mengaku pernah bertemu denganku, tidak percaya dengan nama dan pekerjaanku, dan lebih parahnya lagi aku di kait-kait kan dengan seseorang yang kata mereka orang hebat tak tersentuh oleh siapapun yaitu Presdir Ardian Adhitama pemilik dari perusahaan Adhitama group yang tidak sama sekali aku kenal.

waaahhh ini keberuntungan atau kesialanku kali ini, tidak ada yang akan tahu bagaimana kedepannya nasibku bekerja di kantor pusat ? kemana takdir dan hidupku akan membawaku melangkah ? aku hanya bisa menjalaninya dengan mengikuti arus yang ada.

Semoga ini menjadi awal yang baik untuk masa depanku.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung ke episode berikutnya....

...Sekian dulu ya dan terima kasih 🙏🙏 sudah bijak dalam membaca, mohon saran dan komennya yang baik....

Terpopuler

Comments

Maria TR

Maria TR

lanjutkan.... 👍

2021-02-02

2

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

dukungan ❤️

2021-01-30

2

Uswatun

Uswatun

ko ya like gk kliatan

2021-01-30

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Awal perjalanan.
2 Episode 2 Kantor pusat.
3 Episode 3 Hari pertama kerja di kantor pusat (bagian 1).
4 Episode 4 Hari pertama kerja di kantor pusat (bagian 2).
5 Episode 5 kenangan ku.
6 Episode 6 Bersama asisten Ari.
7 Episode ke 7 Hotel Rose.
8 Episode 8 Kasih Sayang Seorang Ibu.
9 Episode 9 Nadia Wirajaya
10 Episode 10 Bertemu asisten Bayu.
11 Episode 11 Di Panggil Mama.
12 Episode 12 Ardian Adhitama
13 Episode 13 Adhitama vs Aldevaro
14 Episode 14 Tamu Penting Wirajaya Group.
15 Episode 15 Bertemu Dengan Ryan.
16 Episode 16 Jatuh Pingsan.
17 Episode 17 Melakukan Tes DNA.
18 Episode 18 Kuasa Ardian Adhitama.
19 Episode 19 Rasa Penasaran Yang Melanda.
20 Episode 20 Membuktikan Sesuatu...?
21 Episode 21 Bujukkan Asisten Gavin.
22 Episode 22 Terserang Alergi.
23 Episode 23 Masuk Rumah Sakit.
24 Episode 24 Ingin Merasakan Kasih sayang Mama.
25 Episode 25 Keluarga Yang Sempurna.
26 Episode 26 Berdebat.
27 Episode 27 Bicara Dengan Bryan Aldevaro.
28 Episode 28 Lusi vs Ardian (bagian 1).
29 Episode 29 Lusi vs Ardian (bagian 2).
30 Episode 30 Perdebatan Saat Pulang.
31 Episode 31 Kunjungan Tuan Bryan Aldevaro.
32 Episode 32 Menjadi Pusat Perhatian.
33 Episode 33 Penjelasan Bryan.
34 Episode 34 Dua Pria Yang Berbeda.
35 Episode 35 Kebencian Di Dalam Hati.
36 Episode 36 Lusi Atau Mamanya Si Kembar.
37 Episode 37 Percaya Padamu.
38 Episode 38 Makan Malam Bersama.
39 Episode 39 Panggilan Sayang Sepasang Kekasih.
40 Episode 40 Rania Kiandra.
41 Episode 41 Berdebat Lagi.
42 Episode 42 Rania Dan Lidya.
43 Episode 43 Kebiasaan Yang Tidak Pernah Berubah.
44 EPISODE 44 Sakit Cinta Tak Terbalas.
45 Episode 45 Pertemuan Bisnis.
46 Episode 46 Persetujuan Kontrak Kerjasama.
47 Episode 47 Target Mangsa Ardian Adhitama.
48 Episode 48 Keputusan Lusi Dan Rencana Rania.
49 Episode 49 Data Yang Di Lindungi.
50 Episode 50 Tahu Tentang Lidya Kiandra.
51 Episode 51 Lelah Akan Sikapnya.
52 Episode 52 Ardian Kalah.
53 Episode 53 Perasaan Ardian.
54 Episode 54 Hasil Tes DNA.
55 Episode 55 Daftar Tamu Undangan.
56 Episode 56 Faresta Group.
57 Episode 57 Tuan R.M. Faresta Group.
58 Episode 58 Pindah Ke Hotel R.W.C.
59 Episode 59 Obsesi Rania Kiandra.
60 Episode 60 Pengakuan Nico.
61 Episode 61 Perusahaan Rahasia Faresta Group.
62 Episode 62 Keputusan Lusi Ikut Bergabung.
63 Episode 63 Surat Pengunduran Diri.
64 Episode 64 Latihan Bersama.
65 Episode 65 Pemberian Tuan Erick.
66 Episode 66 Antara Dua Pilihan Hati.
67 Episode 67 Perlakuan Nekat Rania.
68 Episode 68 Empat Pria Tampan.
69 Episode 69 Serangan Musuh.
70 Episode 70 Pembajakan Ruangan.
71 Episode 71 Mulai Penyerangan.
72 Episode 72 Berencana Kabur Dan Mundur.
73 Episode 73 Rencana Lusi.
74 Episode 74 Perasaan Lusi dan Pesan Video.
75 Episode 75 Izin Pulang Lebih Awal.
76 Episode 76 Mencurigai Seseorang.
77 Episode 77 Pengakuan Dan Pelacakkan.
78 Episode 78 Kecurigaan Lusi Dan Sumpah Ardian.
79 Episode 79 Gudang Tua Penyekapan.
80 Episode 80 Tuduhan Rania.
81 Episode 81 Menahan Lusi.
82 Episode 82 Rencana Mendekati Lusi.
83 Episode 83 Perdebatan Lusi Dan Rania.
84 Episode 84 Kebahagiaan Keluarga Kecil.
85 Episode 85 Menemui Ayah Dan Ibu Lusi.
86 Episode 86 Kebenaran Mulai Terungkap.
87 Episode 87 Kisah Ibu Dan Ayah.
88 Episode 88 Kebenaran Dan Jati Diri.
89 Episode 89 Kegilaan Rania VS Kedekatan Lusi Dan Ardian
90 Episode 90 Kerinduan Bryan Dan Kegelisahan Lusi.
91 Episode 91 Lusi Berdebar Dan Bryan Cemburu.
92 Episode 92 Sambungan Dan Pesan Telepon.
93 Episode 93 Kejujuran Lusi Dan Harapan Bryan.
94 Episode 94 Berusaha Menerima Takdir Hidup.
95 Episode 95 Kebenaran Rahasia Lidya Kiandra.
96 Episode 96 Perdebatan Rania dan Lusi.
97 Episode 97 Saling Membutuhkan.
98 Episode 98 Kebersamaan Lusi Ardian VS Rencana Rania.
99 Episode 99 Kecurigaan Dan Amarah Bryan.
100 Episode 100 Kebersamaan Ardian Dan Lusi.
101 Episode 101 Perasaan Cinta Ardian Adhitama.
102 Episode 102 Murka Dan Kegilaan Rania.
103 Episode 103. Berusaha Mengerti Dan Bersabar.
104 Episode 104 Persaingan Ardian dan Bryan.
105 Episode 105 Pertengkaran Kecil Tetapi Manis.
106 Episode 106 Tuduhan Nyonya Meli.
107 Episode 107 Kekhawatiran Ibu Lusi.
108 Episode 108 Kepastian Untuk Lusi.
109 Episode 109. Berbelanja bersama.
110 Episode 110 Kebenaran Dari Ayah Lusi.
111 Episode 111. Kebenaran Dari Rahasia.
112 Episode 112 Pertemuan Lusi Dan Bryan.
113 Episode 113 Keputusan Lusi Dan Bryan.
114 Episode 114. Belajar Membiasakan Diri.
115 Episode 115 Rahasia Lain Tuan Resvan Melviano.
116 Episode 116. Seto Kiandra Dan Mr. X.
117 Episode 117. Kebenaran Yang Di Sembunyikan.
118 Episode 118. Pertemuan Pemegang Saham.
119 Episode 119. Kejutan Besar.
120 Episode 120. Pendapat Ardian Adhitama.
121 Episode 121. Perdebatan Rania dan Ardian.
122 Episode 122. Harapan Hati Lusi Arsinta.
123 Episode 123. Kemunculan Lusi Atau Lidya.
124 Episode 124. Lusi Terguncang.
125 Episode 125. Perasaan Tiga Orang Yang Terikat Kuat.
126 Episode 126. Bertemu Belahan Jiwa Dan Separuh hatiku.
127 Episode 127 Sebuah Keajaiban.
128 Episode 128. Lusi Kembali.
129 Episode 129. Pertemuan Kembali Pemegang Saham.
130 Episode 130. Kedatangan Lusi.
131 Episode 131. Rafael Melviano.
132 Episode 132. Rahasia Seto Kiandra.
133 Episode 133. Pembalasan Dendam.
134 Episode 134. Kenangan Mengerikan Lusi.
135 Episode 135. Pilihan Yang Berat dan Sulit.
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Episode 1 Awal perjalanan.
2
Episode 2 Kantor pusat.
3
Episode 3 Hari pertama kerja di kantor pusat (bagian 1).
4
Episode 4 Hari pertama kerja di kantor pusat (bagian 2).
5
Episode 5 kenangan ku.
6
Episode 6 Bersama asisten Ari.
7
Episode ke 7 Hotel Rose.
8
Episode 8 Kasih Sayang Seorang Ibu.
9
Episode 9 Nadia Wirajaya
10
Episode 10 Bertemu asisten Bayu.
11
Episode 11 Di Panggil Mama.
12
Episode 12 Ardian Adhitama
13
Episode 13 Adhitama vs Aldevaro
14
Episode 14 Tamu Penting Wirajaya Group.
15
Episode 15 Bertemu Dengan Ryan.
16
Episode 16 Jatuh Pingsan.
17
Episode 17 Melakukan Tes DNA.
18
Episode 18 Kuasa Ardian Adhitama.
19
Episode 19 Rasa Penasaran Yang Melanda.
20
Episode 20 Membuktikan Sesuatu...?
21
Episode 21 Bujukkan Asisten Gavin.
22
Episode 22 Terserang Alergi.
23
Episode 23 Masuk Rumah Sakit.
24
Episode 24 Ingin Merasakan Kasih sayang Mama.
25
Episode 25 Keluarga Yang Sempurna.
26
Episode 26 Berdebat.
27
Episode 27 Bicara Dengan Bryan Aldevaro.
28
Episode 28 Lusi vs Ardian (bagian 1).
29
Episode 29 Lusi vs Ardian (bagian 2).
30
Episode 30 Perdebatan Saat Pulang.
31
Episode 31 Kunjungan Tuan Bryan Aldevaro.
32
Episode 32 Menjadi Pusat Perhatian.
33
Episode 33 Penjelasan Bryan.
34
Episode 34 Dua Pria Yang Berbeda.
35
Episode 35 Kebencian Di Dalam Hati.
36
Episode 36 Lusi Atau Mamanya Si Kembar.
37
Episode 37 Percaya Padamu.
38
Episode 38 Makan Malam Bersama.
39
Episode 39 Panggilan Sayang Sepasang Kekasih.
40
Episode 40 Rania Kiandra.
41
Episode 41 Berdebat Lagi.
42
Episode 42 Rania Dan Lidya.
43
Episode 43 Kebiasaan Yang Tidak Pernah Berubah.
44
EPISODE 44 Sakit Cinta Tak Terbalas.
45
Episode 45 Pertemuan Bisnis.
46
Episode 46 Persetujuan Kontrak Kerjasama.
47
Episode 47 Target Mangsa Ardian Adhitama.
48
Episode 48 Keputusan Lusi Dan Rencana Rania.
49
Episode 49 Data Yang Di Lindungi.
50
Episode 50 Tahu Tentang Lidya Kiandra.
51
Episode 51 Lelah Akan Sikapnya.
52
Episode 52 Ardian Kalah.
53
Episode 53 Perasaan Ardian.
54
Episode 54 Hasil Tes DNA.
55
Episode 55 Daftar Tamu Undangan.
56
Episode 56 Faresta Group.
57
Episode 57 Tuan R.M. Faresta Group.
58
Episode 58 Pindah Ke Hotel R.W.C.
59
Episode 59 Obsesi Rania Kiandra.
60
Episode 60 Pengakuan Nico.
61
Episode 61 Perusahaan Rahasia Faresta Group.
62
Episode 62 Keputusan Lusi Ikut Bergabung.
63
Episode 63 Surat Pengunduran Diri.
64
Episode 64 Latihan Bersama.
65
Episode 65 Pemberian Tuan Erick.
66
Episode 66 Antara Dua Pilihan Hati.
67
Episode 67 Perlakuan Nekat Rania.
68
Episode 68 Empat Pria Tampan.
69
Episode 69 Serangan Musuh.
70
Episode 70 Pembajakan Ruangan.
71
Episode 71 Mulai Penyerangan.
72
Episode 72 Berencana Kabur Dan Mundur.
73
Episode 73 Rencana Lusi.
74
Episode 74 Perasaan Lusi dan Pesan Video.
75
Episode 75 Izin Pulang Lebih Awal.
76
Episode 76 Mencurigai Seseorang.
77
Episode 77 Pengakuan Dan Pelacakkan.
78
Episode 78 Kecurigaan Lusi Dan Sumpah Ardian.
79
Episode 79 Gudang Tua Penyekapan.
80
Episode 80 Tuduhan Rania.
81
Episode 81 Menahan Lusi.
82
Episode 82 Rencana Mendekati Lusi.
83
Episode 83 Perdebatan Lusi Dan Rania.
84
Episode 84 Kebahagiaan Keluarga Kecil.
85
Episode 85 Menemui Ayah Dan Ibu Lusi.
86
Episode 86 Kebenaran Mulai Terungkap.
87
Episode 87 Kisah Ibu Dan Ayah.
88
Episode 88 Kebenaran Dan Jati Diri.
89
Episode 89 Kegilaan Rania VS Kedekatan Lusi Dan Ardian
90
Episode 90 Kerinduan Bryan Dan Kegelisahan Lusi.
91
Episode 91 Lusi Berdebar Dan Bryan Cemburu.
92
Episode 92 Sambungan Dan Pesan Telepon.
93
Episode 93 Kejujuran Lusi Dan Harapan Bryan.
94
Episode 94 Berusaha Menerima Takdir Hidup.
95
Episode 95 Kebenaran Rahasia Lidya Kiandra.
96
Episode 96 Perdebatan Rania dan Lusi.
97
Episode 97 Saling Membutuhkan.
98
Episode 98 Kebersamaan Lusi Ardian VS Rencana Rania.
99
Episode 99 Kecurigaan Dan Amarah Bryan.
100
Episode 100 Kebersamaan Ardian Dan Lusi.
101
Episode 101 Perasaan Cinta Ardian Adhitama.
102
Episode 102 Murka Dan Kegilaan Rania.
103
Episode 103. Berusaha Mengerti Dan Bersabar.
104
Episode 104 Persaingan Ardian dan Bryan.
105
Episode 105 Pertengkaran Kecil Tetapi Manis.
106
Episode 106 Tuduhan Nyonya Meli.
107
Episode 107 Kekhawatiran Ibu Lusi.
108
Episode 108 Kepastian Untuk Lusi.
109
Episode 109. Berbelanja bersama.
110
Episode 110 Kebenaran Dari Ayah Lusi.
111
Episode 111. Kebenaran Dari Rahasia.
112
Episode 112 Pertemuan Lusi Dan Bryan.
113
Episode 113 Keputusan Lusi Dan Bryan.
114
Episode 114. Belajar Membiasakan Diri.
115
Episode 115 Rahasia Lain Tuan Resvan Melviano.
116
Episode 116. Seto Kiandra Dan Mr. X.
117
Episode 117. Kebenaran Yang Di Sembunyikan.
118
Episode 118. Pertemuan Pemegang Saham.
119
Episode 119. Kejutan Besar.
120
Episode 120. Pendapat Ardian Adhitama.
121
Episode 121. Perdebatan Rania dan Ardian.
122
Episode 122. Harapan Hati Lusi Arsinta.
123
Episode 123. Kemunculan Lusi Atau Lidya.
124
Episode 124. Lusi Terguncang.
125
Episode 125. Perasaan Tiga Orang Yang Terikat Kuat.
126
Episode 126. Bertemu Belahan Jiwa Dan Separuh hatiku.
127
Episode 127 Sebuah Keajaiban.
128
Episode 128. Lusi Kembali.
129
Episode 129. Pertemuan Kembali Pemegang Saham.
130
Episode 130. Kedatangan Lusi.
131
Episode 131. Rafael Melviano.
132
Episode 132. Rahasia Seto Kiandra.
133
Episode 133. Pembalasan Dendam.
134
Episode 134. Kenangan Mengerikan Lusi.
135
Episode 135. Pilihan Yang Berat dan Sulit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!