Masih di ruang meeting.
Aku semakin tidak percaya dan bingung dengan apa yang di ucapkan oleh para direktur dalam ruangan ini, ruangan yang tadinya tenang sekarang terdengar sedikit bising, dengan bisik - bisik komentar dari semua yang ada didalam ruangan.
'ada hubungan apa dia dengan Presdir Adhitama ?'
'kalau memang dia, kenapa tidak mengaku ?'
'tinggal mengaku saja kok susah sekali.'
' dan bla...bla..bla....' begitu yang ku dengar walaupun pelan tapi masih bisa terdengar oleh telingaku.
Aku hanya bisa diam seribu bahasa memandang ke depan sesekali aku melirik ke arah asisten Ari dan Presdir Maria.
Aku berharap Presdir Maria bisa membantuku untuk menjelaskan kepada mereka kalau aku benar - benar tidak kenal dan tidak ada hubungannya dengan Presdir yang mereka katakan, sedikit tidaknya saat ini hanya asisten Ari dan Presdir Maria yang aku kenal dan mengenalku dengan baik selama 3 tahun aku bekerja di kantor cabang karena mereka lah yang menerima ku, hanya mereka harapanku untuk menyelesaikan masalah ini.
Aku hanya bisa menundukkan kepalaku dalam situasi ini, aku tidak tahu harus bagaimana? berada di tempat baru dan bertemu dengan orang-orang baru, aku mengangkat kepalaku memandang ke arah depan menghadap pada para petinggi, direktur dan manager yang tiba-tiba diam dari kebisingan, pandangannya mengarah kepada Presdir Maria dengan segera aku menoleh ke arah Presdir Maria.
"apa anda yakin direktur Salim ?" tanya Presdir Maria setelah mengangkat tangannya tanda untuk menyuruh mereka agar diam tenang dari kebisingan yang mereka perbuat.
"iya Presdir Maria." jawab direktur Salim tenang dan tegas.
"sepengetahuan saya selama di kantor cabang, saya sendiri yang menerima Lusi bekerja menjadi sekretaris sy di sana, saya sendiri yang membaca semua data Lusi yang ada di surat lamarannya, dan memang dia baru 3 tahun bekerja disana." kata Presdir Maria mulai menjelaskan.
"dari data yang saya baca, tidak ada Lusi memiliki pengalaman kerja dengan perusahaan Adhitama group." kata Presdir Maria.
"tapi bisa saja sekretaris Lusi tidak menuliskannya." kata direktur Salim, yang membuat alisku mengkerut.
"untuk apa dia berbuat seperti itu direktur Salim, kita semua tahu sendiri siapa Presdir Ardian Adhitama yang tak tersentuh, bisa bekerjasama dan bekerja di perusahaan Adhitama group sangatlah menguntungkan bagi seseorang, berhenti bekerja dengan baik-baik dari sana tidak menutup kemungkinan kalau dia pasti akan diterima di perusahaan manapun, sebaliknya kalau dia keluar secara tidak hormat atau di pecat, namanya secara otomatis akan di blacklist dari perusahaan itu, tidak akan ada perusahaan yang berani memperkerjakannya." kata Presdir Maria menggelengkan kepala dan tersenyum.
"kita semua tahu dengan baik bagaimana aturan main Adhitama group, nama Lusi tidak ada di dalam daftar blacklist yang di ajukan dari perusahaan Adhitama group, dan seandainya dia memang pernah bekerja di sana untuk apa dia menutupinya, itu keuntungan yang sangat bagus untuknya."kata Presdir Maria menjelaskan yang membuat semua hanya mengangguk tanda mengerti.
"saya pribadi mengenal baik keluarga Adhitama, Wirajaya group dan Adhitama group sudah dari dulu bekerjasama dan kami tidak ada masalah apapun, untuk apa saya menyinggung mereka, itu hanya buat kita dalam masalah saja."
"jadi bagaimana direktur Salim apa anda kurang puas dengan penjelasan saya mengenai Lusi?" tanya Presdir Maria.
"kalau memang sekretaris Lusi tidak pernah bekerja di perusahaan Adhitama group, maaf mungkin anda ada hubungan special atau hubungan yang lain dengan Presdir Adhitama?" tanyanya yang membuat mulutku sedikit terbuka karena terkejut.
"maaf direktur Salim saya benar-benar tidak mengenal Presdir Adhitama group dan baru detik ini saya mendengar namanya, jadi bagaimana mungkin saya punya hubungan dengannya apalagi hubungan special ?"jawabku sambil tersenyum getir karena pertanyaan 'hubungan special' aku punya pacar saja tidak.
"mungkin anda keluarganya?" tanyanya lagi.
"tidak direktur Salim, keluarga saya orang biasa jadi mana mungkin saya ada hubungan keluarga dengan orang besar seperti Presdir Adhitama group."
"tapi benar saya masih sangat ingat dengan wajah wanita yang di ajak berkunjung oleh Presdir Adhitama ke R.W.C hotel, sama persis seperti anda sekretaris Lusi." katanya dan akupun tidak ada menangkap kebohongan di dalam mata direktur Salim.
Semua orang yang ada di dalam ruangan menatap kami secara bergantian.
Mereka ingin mencari tahu siapa yang benar antara kami berdua, tapi tidak ada penyelesaian dari permasalahan ini.
Aku dan direktur Salim sama-sama tetap teguh pada pendirian kami masing-masing.
Aku tetap teguh tidak mengenal dengan Presdir Adhitama group sedangkan direktur Salim tetap teguh dengan apa yang sudah di lihatnya.
'mana mungkin aku salah mengenali wajah orang, apalagi orang yang pernah berkunjung bersama dengan orang besar seperti Presdir Adhitama group, aku sendiri yang akan menghandel tamu penting Wirajaya group atau kerabat dari keluarga Wirajaya.'gumamnya didalam hati direktur Salim.
'aku juga masih ingat karena Presdir Adhitama group akan berkunjung ke hotel bila ada pekerjaan atau acara penting yang dilakukan disana, dan Presdir Adhitama group tidak akan sembarang mengajak orang untuk berkunjung ke hotel mengngingat sifat Presdir Adhitama yang tidak suka ada rumor tentangnya apalagi dia tidak tersentuh.' gumamnya lagi dalam hati.
'tidak mungkin kan dia kekasih atau teman dekat Presdir Adhitama group karena waktu itu dia datang untuk melakukan reservasi langsung buat acara ulang tahun pernikahannya, aku ingat betul kalau Presdir Adhitama group datang bersama wanita itu dan juga asisten pribadinya.'gumamnya sambil berpikir di dalam hati.
Sementara kami larut dalam pikiran kami masing-masing, Presdir Maria angkat bicara.
"kalau ini cuma sekedar masalah pribadi yang tidak ada sangkut pautnya dengan urusan perusahaan, lebih baik kalian hentikan sampai di sini dan bersikaplah profesional dalam bekerja." kata Presdir Maria memecah keheningan.
"maaf Presdir Maria, bukan begitu maksud saya, saya hanya mengantisipasi supaya kedepannya kita tidak ada masalah dengan perusahaan Adhitama group."jawab direktur Salim dengan tenang.
"saya mengerti kalau direktur Salim sangat perhatian dan bekerja keras memajukan perusahaan Wirajaya group, untuk masalah ini kita selesaikan sampai disini, saya akan mengurus ini sendiri dan bertanggung jawab bila nanti ada masalah karena pergantian sekretaris, yang lebih penting saat ini adalah masalah perusahaan yang akan kita bahas hari ini, saya sebagai Presdir sementara untuk menggantikan suami saya yang sedang mengurus perusahaan di New York yang akan melakukan kerjasama dengan perusahaan asing di sana, jadi bisa kita mulai rapat ini ?"tanya Presdir Maria yang dijawab 'bisa' dengan serempak oleh semuanya.
Setelah Presdir Maria memberikan perintah, aku dan asisten Ari segera membagikan berkas materi rapat yang akan di bahas hari ini. Walaupun masih ada yang mengganjal di dalam hati tapi aku berusaha untuk tenang dan bersikap profesional.
Akan aku tunjukkan bahwa aku bukanlah seorang yang akan membuat masalah untuk perusahaan Wirajaya group.
Rapat berlangsung lancar walaupun terkadang ada sedikit perdebatan mengenai ide-ide dan pendapat yang lain antara Presdir Maria dengan para petinggi, direktur dan manager disana, ini biasa akan terjadi di saat berlangsungnya rapat, aku dengan cekatan mengetik di laptop yang sudah di sediakan disana, apa yang mereka bahas ? untuk nantinya akan aku laporkan kepada Presdir Maria hasil dari rapat hari ini.
Hari pertama kerja di kantor pusat sangat berkesan bagiku, bagaimana tidak ? pertama kali kerja di Jakarta ada orang yang mengaku pernah bertemu denganku, tidak percaya dengan nama dan pekerjaanku, dan lebih parahnya lagi aku di kait-kait kan dengan seseorang yang kata mereka orang hebat tak tersentuh oleh siapapun yaitu Presdir Ardian Adhitama pemilik dari perusahaan Adhitama group yang tidak sama sekali aku kenal.
waaahhh ini keberuntungan atau kesialanku kali ini, tidak ada yang akan tahu bagaimana kedepannya nasibku bekerja di kantor pusat ? kemana takdir dan hidupku akan membawaku melangkah ? aku hanya bisa menjalaninya dengan mengikuti arus yang ada.
Semoga ini menjadi awal yang baik untuk masa depanku.
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung ke episode berikutnya....
...Sekian dulu ya dan terima kasih 🙏🙏 sudah bijak dalam membaca, mohon saran dan komennya yang baik....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Maria TR
lanjutkan.... 👍
2021-02-02
2
ARSY ALFAZZA
dukungan ❤️
2021-01-30
2
Uswatun
ko ya like gk kliatan
2021-01-30
1