Kami berjalan masuk ke ruang meeting yang sangat luas, di sana sudah banyak petinggi kantor pusat, manager hotel, manager rumah sakit dan klinik yang ada di Jakarta sudah menunggu, begitu nyonya Maria memasuki ruangan semua yang ada di dalam ruangan berdiri serta membungkukkan sedikit badannya tanda hormat.
Setelah nyonya Maria duduk di kursi Presdir paling depan baru yang lainnya menyusul untuk duduk. Aku dan asisten Ari duduk di kursi yang sudah ada disisi ruangan tidak jauh dari nyonya Maria tempati untuk memimpin rapat.
'waahh apa aku sedang bermimpi ya pagi ini,melihat semua ini seperti di film - film yang pernah aku tonton???' tanyaku dalam hati.
Aku senang sekali mendapat kesempatan ini untuk menambah pengalamanku bekerja, ikut serta dalam rapat Presdir dengan para petinggi kantor pusat.
Di kantor cabang aku juga sering ikut rapat bersama nyonya Maria hanya bersama beberapa direktur dan manager saja, dan dalam ruang rapat yang tidak terlalu besar dari ini.
Jadi ini pengalaman pertamaku bekerja dalam suasana lingkuan yang seperti ini, seperti yang di film - film. Sebenarnya aku sangat gugup sekali tapi aku berusaha untuk tidak menunjukkannya, aku berusaha memasang wajah setenang mungkin. aku tidak boleh sampai melakukan kesalahan yang buat nyonya Maria akan kecewa padaku karena sudah mau memberikan aku kesempatan ini.
Rasanya seperti waktu pertama kalinya aku akan interview pekerjaan.
'Ya Tuhan bantulah hambamu ini agar tidak melakukan kesalahan.' doaku didalam hati.
Nyonya Maria memulai rapatnya dengan salam senyum yang ramah tapi tetap terkesan tegas, ini yang membuat aku semakin jatuh cinta dan kagum pada nyonya Maria sebagai panutan ku.
"sebelum kita mulai membahas data - data laporan dan masalah yang ada, saya akan memperkenalkan kalian dengan salah satu karyawan kita dari kantor cabang Surabaya, saya sendiri yang membawanya ke sini untuk sementara waktu menggantikan sekretaris Presdir Agus yang beberapa hari lalu mengundurkan diri." kata Nyonya Maria menjelaskan yang membuat beberapa tatap mata mengarah padaku.
Mereka langsung bisa menebak bahwa karyawan kantor cabang itu pasti aku, karena untuk pertama kalinya mereka melihat aku bersama nyonya Presdir.
"kalian pasti bertanya kenapa mesti sekretaris pengganti datang dari kantor cabang? padahal di kantor pusat tidak akan kekurangan sekretaris." katanya dengan posisi duduk yang elegan dan tegas menurutku, yang membuat para petinggi tidak ada yang berkomentar.
"dia saya pilih karena menurut saya dia sangat tepat di posisi sekretaris pengganti, karena dia cerdas dan cepat mengerti dalam segala arahan saya. Dia sangat profesional dan saya nyaman bekerja dengannya." kata Nyonya Maria yang membuatku merasa terharu serta bangga karena nyonya Presdir Wirajaya langsung yang memujiku.
Para petinggi hanya menganggukkan kepala tanda mengerti ucapan atasan mereka.
"baik kita langsung saja, asisten Ari ajak Lusi ke sini !" perintah nyonya Maria yang langsung kami laksanakan. Kami berjalan dan berdiri di samping nyonya Maria.
"ayo perkenalkan dirimu !" kata asisten Ari sedikit berbisik,aku menganggukkan kepala tanda mengerti.
Aku menarik nafas dan menghembuskannya secara perlahan agar tidak ada yang tahu aku gugup.
"selamat pagi, perkenalkan nama saya Lusi Arsinta, saya sekretaris Nyonya Maria dari kantor cabang Surabaya, mohon bimbingan dan kerjasamanya kepada saya, sekian dan terima kasih." kataku tanpa ragu dan tersenyum semanis mungkin agar gugupku tidak terlihat.
Beberapa tatap mata terus melihat kepadaku dengan beragam cara, ada yang mau menerima, ada yang meragukan, ada juga yang seperti tak peduli, dan satu yang membuat mataku penasaran saat mataku bertemu dengan mata seorang pria sekitar berumur 45 tahunan.
Mata itu seolah terkejut tak percaya melihatku, Begitu sekiranya dalam pandanganku.
Aku berusaha untuk mengabaikannya dan mengambil langkah mundur memberi ruang pada asisten Ari melanjutkan tugasnya.
"kepada para petinggi dan manager yang ada pertanyaan seputar sekretaris pengganti,di persilahkan sebelum kita mulai rapat ini." kata asisten Ari tegas tanpa ada keraguan.
Para petinggi dan manager saling bertukar pendapat dulu dengan sesama teman yang ada di sampingnya. Sampai saat laki - laki yang menatapku dengan tatapan terkejut tak percaya pun angkat tangan ingin mengajukan pertanyaan.
"iya direktur Salim dari R.W.C hotel, silahkan!!" kata asisten Ari memberikan kesempatan kepada direktur Salim untuk bicara.
"terima kasih sebelumnya Presdir Maria !" kata direktur Salim sedikit menganggukkan kepala kepada nyonya Maria yang di balas dengan cara yang sama.
"saya mau bertanya apa benar nama kamu Lusi Arsinta dan bekerja menjadi sekretaris di kantor cabang Surabaya ?" tanyanya yang membuat semua orang Di sana bingung dan saling pandang, Begitupun aku.
"iya nama saya benar Lusi Arsinta dan saya benar bekerja menjadi sekretaris Presdir Maria di kantor cabang." jawabku tegas.
"sudah berapa lama anda bekerja di sana?" tanyanya yang membuat semua orang kembali saling pandang tak percaya dengan pertanyaan direktur Salim, seolah benar - benar tak percaya padaku.
"sudah 3 tahun." jawabku singkat. yang membuat kedua alis direktur Salim mengkerut, itu tidak luput dari pandangan asisten Ari dan juga Presdir Maria.
"ada apa dengan pertanyaan anda direktur Salim ?" kali ini Presdir Maria sendiri yang mengajukan pertanyaan, masih dengan sikap duduk yang anggun tapi dengan tatapan yang tegas.Yang membuat mimik muka direktur Salim melunak.
"apa kamu bermaksud tidak percaya dengan pilihan saya dan menganggap saya berbohong serta ada maksud tertentu saya dengan pergantian sekretaris ini ? begitu ?" tanya Nyonya Maria tegas dan sedikit meninggi membuat orang yang mendengarnya tahu kalau nyonya Maria mulai kesal.
"maaf sebelumnya Presdir Maria, bukan begitu maksud saya." jawabnya
"terus maksud anda bertanya pada Lusi seperti itu apa?"
"begini Presdir Maria, saya merasa familiar dengan sekretaris Lusi, sepertinya saya pernah bertemu dengan anda sewaktu anda mengunjungi hotel R.W.C kami dengan salah satu Presdir pengusaha ternama di kota ini beberapa tahun yang lalu."kata direktur Salim yang membuat semua orang terkejut dan memandang ke arahku.
"tidak mungkin direktur Salim, ini untuk pertama kalinya saya datang ke Jakarta selama saya tinggal di Surabaya." jawabku sambil tersenyum getir.
"saya tidak mungkin salah mengenali orang, karna saya sendiri yang menyambut kedatangan Presdir Ardian Adhitama saat berkunjung ke R.W.C hotel bersama anda." jawabnya tanpa ragu yang benar benar membuat semua orang terkejut.
"mungkin anda salah orang direktur Salim, saya bahkan tidak mengenal Presdir yang anda sebutkan tadi, saya bahkan baru hari ini mendengar nama Presdir yang anda sebutkan namanya tadi, jadi mana mungkin itu saya." jawabku membela diri, dan memang benar aku sama sekali tidak mengenal dan baru kali ini aku mendengarkan nama itu.
"apa anda yakin tidak salah mengenali direktur Salim?" tanya Presdir Maria.
"maaf Presdir Maria saya sangat yakin sekali, kalau tidak salah 4 tahun yang lalu sewaktu Presdir Ardian Adhitama akan merayakan ulang tahun pernikahannya bersama sang istri." jawab direktur Salim yakin, akupun mengkerut kan alisku tambah tidak mengerti dengan penjelasan direktur Salim.
"maksud anda istri yang dia sembunyikan itu dan sekarang tiba - tiba menghilang? entah menghilang, di sembunyika atau sudah meninggal kita tidak tahu." jawab salah satu direktur hotel yang lain yang aku tidak kenal.
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung ke episode selanjutnya.....
...Sekian dan terimakasih sudah bijak dalam membaca, mohon saran dan komennya yang baik ya.🙏🙏((((((...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
💞my heart💞
menarik semoga TK kecewa
2021-06-14
0
Maria TR
mulai seru cerita nya
2021-02-02
1
ARSY ALFAZZA
mantap ❤️
2021-01-30
1