Episode 3 Hari pertama kerja di kantor pusat (bagian 1).

Kami berjalan masuk ke ruang meeting yang sangat luas, di sana sudah banyak petinggi kantor pusat, manager hotel, manager rumah sakit dan klinik yang ada di Jakarta sudah menunggu, begitu nyonya Maria memasuki ruangan semua yang ada di dalam ruangan berdiri serta membungkukkan sedikit badannya tanda hormat.

Setelah nyonya Maria duduk di kursi Presdir paling depan baru yang lainnya menyusul untuk duduk. Aku dan asisten Ari duduk di kursi yang sudah ada disisi ruangan tidak jauh dari nyonya Maria tempati untuk memimpin rapat.

'waahh apa aku sedang bermimpi ya pagi ini,melihat semua ini seperti di film - film yang pernah aku tonton???' tanyaku dalam hati.

Aku senang sekali mendapat kesempatan ini untuk menambah pengalamanku bekerja, ikut serta dalam rapat Presdir dengan para petinggi kantor pusat.

Di kantor cabang aku juga sering ikut rapat bersama nyonya Maria hanya bersama beberapa direktur dan manager saja, dan dalam ruang rapat yang tidak terlalu besar dari ini.

Jadi ini pengalaman pertamaku bekerja dalam suasana lingkuan yang seperti ini, seperti yang di film - film. Sebenarnya aku sangat gugup sekali tapi aku berusaha untuk tidak menunjukkannya, aku berusaha memasang wajah setenang mungkin. aku tidak boleh sampai melakukan kesalahan yang buat nyonya Maria akan kecewa padaku karena sudah mau memberikan aku kesempatan ini.

Rasanya seperti waktu pertama kalinya aku akan interview pekerjaan.

'Ya Tuhan bantulah hambamu ini agar tidak melakukan kesalahan.' doaku didalam hati.

Nyonya Maria memulai rapatnya dengan salam senyum yang ramah tapi tetap terkesan tegas, ini yang membuat aku semakin jatuh cinta dan kagum pada nyonya Maria sebagai panutan ku.

"sebelum kita mulai membahas data - data laporan dan masalah yang ada, saya akan memperkenalkan kalian dengan salah satu karyawan kita dari kantor cabang Surabaya, saya sendiri yang membawanya ke sini untuk sementara waktu menggantikan sekretaris Presdir Agus yang beberapa hari lalu mengundurkan diri." kata Nyonya Maria menjelaskan yang membuat beberapa tatap mata mengarah padaku.

Mereka langsung bisa menebak bahwa karyawan kantor cabang itu pasti aku, karena untuk pertama kalinya mereka melihat aku bersama nyonya Presdir.

"kalian pasti bertanya kenapa mesti sekretaris pengganti datang dari kantor cabang? padahal di kantor pusat tidak akan kekurangan sekretaris." katanya dengan posisi duduk yang elegan dan tegas menurutku, yang membuat para petinggi tidak ada yang berkomentar.

"dia saya pilih karena menurut saya dia sangat tepat di posisi sekretaris pengganti, karena dia cerdas dan cepat mengerti dalam segala arahan saya. Dia sangat profesional dan saya nyaman bekerja dengannya." kata Nyonya Maria yang membuatku merasa terharu serta bangga karena nyonya Presdir Wirajaya langsung yang memujiku.

Para petinggi hanya menganggukkan kepala tanda mengerti ucapan atasan mereka.

"baik kita langsung saja, asisten Ari ajak Lusi ke sini !" perintah nyonya Maria yang langsung kami laksanakan. Kami berjalan dan berdiri di samping nyonya Maria.

"ayo perkenalkan dirimu !" kata asisten Ari sedikit berbisik,aku menganggukkan kepala tanda mengerti.

Aku menarik nafas dan menghembuskannya secara perlahan agar tidak ada yang tahu aku gugup.

"selamat pagi, perkenalkan nama saya Lusi Arsinta, saya sekretaris Nyonya Maria dari kantor cabang Surabaya, mohon bimbingan dan kerjasamanya kepada saya, sekian dan terima kasih." kataku tanpa ragu dan tersenyum semanis mungkin agar gugupku tidak terlihat.

Beberapa tatap mata terus melihat kepadaku dengan beragam cara, ada yang mau menerima, ada yang meragukan, ada juga yang seperti tak peduli, dan satu yang membuat mataku penasaran saat mataku bertemu dengan mata seorang pria sekitar berumur 45 tahunan.

Mata itu seolah terkejut tak percaya melihatku, Begitu sekiranya dalam pandanganku.

Aku berusaha untuk mengabaikannya dan mengambil langkah mundur memberi ruang pada asisten Ari melanjutkan tugasnya.

"kepada para petinggi dan manager yang ada pertanyaan seputar sekretaris pengganti,di persilahkan sebelum kita mulai rapat ini." kata asisten Ari tegas tanpa ada keraguan.

Para petinggi dan manager saling bertukar pendapat dulu dengan sesama teman yang ada di sampingnya. Sampai saat laki - laki yang menatapku dengan tatapan terkejut tak percaya pun angkat tangan ingin mengajukan pertanyaan.

"iya direktur Salim dari R.W.C hotel, silahkan!!" kata asisten Ari memberikan kesempatan kepada direktur Salim untuk bicara.

"terima kasih sebelumnya Presdir Maria !" kata direktur Salim sedikit menganggukkan kepala kepada nyonya Maria yang di balas dengan cara yang sama.

"saya mau bertanya apa benar nama kamu Lusi Arsinta dan bekerja menjadi sekretaris di kantor cabang Surabaya ?" tanyanya yang membuat semua orang Di sana bingung dan saling pandang, Begitupun aku.

"iya nama saya benar Lusi Arsinta dan saya benar bekerja menjadi sekretaris Presdir Maria di kantor cabang." jawabku tegas.

"sudah berapa lama anda bekerja di sana?" tanyanya yang membuat semua orang kembali saling pandang tak percaya dengan pertanyaan direktur Salim, seolah benar - benar tak percaya padaku.

"sudah 3 tahun." jawabku singkat. yang membuat kedua alis direktur Salim mengkerut, itu tidak luput dari pandangan asisten Ari dan juga Presdir Maria.

"ada apa dengan pertanyaan anda direktur Salim ?" kali ini Presdir Maria sendiri yang mengajukan pertanyaan, masih dengan sikap duduk yang anggun tapi dengan tatapan yang tegas.Yang membuat mimik muka direktur Salim melunak.

"apa kamu bermaksud tidak percaya dengan pilihan saya dan menganggap saya berbohong serta ada maksud tertentu saya dengan pergantian sekretaris ini ? begitu ?" tanya Nyonya Maria tegas dan sedikit meninggi membuat orang yang mendengarnya tahu kalau nyonya Maria mulai kesal.

"maaf sebelumnya Presdir Maria, bukan begitu maksud saya." jawabnya

"terus maksud anda bertanya pada Lusi seperti itu apa?"

"begini Presdir Maria, saya merasa familiar dengan sekretaris Lusi, sepertinya saya pernah bertemu dengan anda sewaktu anda mengunjungi hotel R.W.C kami dengan salah satu Presdir pengusaha ternama di kota ini beberapa tahun yang lalu."kata direktur Salim yang membuat semua orang terkejut dan memandang ke arahku.

"tidak mungkin direktur Salim, ini untuk pertama kalinya saya datang ke Jakarta selama saya tinggal di Surabaya." jawabku sambil tersenyum getir.

"saya tidak mungkin salah mengenali orang, karna saya sendiri yang menyambut kedatangan Presdir Ardian Adhitama saat berkunjung ke R.W.C hotel bersama anda." jawabnya tanpa ragu yang benar benar membuat semua orang terkejut.

"mungkin anda salah orang direktur Salim, saya bahkan tidak mengenal Presdir yang anda sebutkan tadi, saya bahkan baru hari ini mendengar nama Presdir yang anda sebutkan namanya tadi, jadi mana mungkin itu saya." jawabku membela diri, dan memang benar aku sama sekali tidak mengenal dan baru kali ini aku mendengarkan nama itu.

"apa anda yakin tidak salah mengenali direktur Salim?" tanya Presdir Maria.

"maaf Presdir Maria saya sangat yakin sekali, kalau tidak salah 4 tahun yang lalu sewaktu Presdir Ardian Adhitama akan merayakan ulang tahun pernikahannya bersama sang istri." jawab direktur Salim yakin, akupun mengkerut kan alisku tambah tidak mengerti dengan penjelasan direktur Salim.

"maksud anda istri yang dia sembunyikan itu dan sekarang tiba - tiba menghilang? entah menghilang, di sembunyika atau sudah meninggal kita tidak tahu." jawab salah satu direktur hotel yang lain yang aku tidak kenal.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung ke episode selanjutnya.....

...Sekian dan terimakasih sudah bijak dalam membaca, mohon saran dan komennya yang baik ya.🙏🙏((((((...

Terpopuler

Comments

💞my heart💞

💞my heart💞

menarik semoga TK kecewa

2021-06-14

0

Maria TR

Maria TR

mulai seru cerita nya

2021-02-02

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

mantap ❤️

2021-01-30

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Awal perjalanan.
2 Episode 2 Kantor pusat.
3 Episode 3 Hari pertama kerja di kantor pusat (bagian 1).
4 Episode 4 Hari pertama kerja di kantor pusat (bagian 2).
5 Episode 5 kenangan ku.
6 Episode 6 Bersama asisten Ari.
7 Episode ke 7 Hotel Rose.
8 Episode 8 Kasih Sayang Seorang Ibu.
9 Episode 9 Nadia Wirajaya
10 Episode 10 Bertemu asisten Bayu.
11 Episode 11 Di Panggil Mama.
12 Episode 12 Ardian Adhitama
13 Episode 13 Adhitama vs Aldevaro
14 Episode 14 Tamu Penting Wirajaya Group.
15 Episode 15 Bertemu Dengan Ryan.
16 Episode 16 Jatuh Pingsan.
17 Episode 17 Melakukan Tes DNA.
18 Episode 18 Kuasa Ardian Adhitama.
19 Episode 19 Rasa Penasaran Yang Melanda.
20 Episode 20 Membuktikan Sesuatu...?
21 Episode 21 Bujukkan Asisten Gavin.
22 Episode 22 Terserang Alergi.
23 Episode 23 Masuk Rumah Sakit.
24 Episode 24 Ingin Merasakan Kasih sayang Mama.
25 Episode 25 Keluarga Yang Sempurna.
26 Episode 26 Berdebat.
27 Episode 27 Bicara Dengan Bryan Aldevaro.
28 Episode 28 Lusi vs Ardian (bagian 1).
29 Episode 29 Lusi vs Ardian (bagian 2).
30 Episode 30 Perdebatan Saat Pulang.
31 Episode 31 Kunjungan Tuan Bryan Aldevaro.
32 Episode 32 Menjadi Pusat Perhatian.
33 Episode 33 Penjelasan Bryan.
34 Episode 34 Dua Pria Yang Berbeda.
35 Episode 35 Kebencian Di Dalam Hati.
36 Episode 36 Lusi Atau Mamanya Si Kembar.
37 Episode 37 Percaya Padamu.
38 Episode 38 Makan Malam Bersama.
39 Episode 39 Panggilan Sayang Sepasang Kekasih.
40 Episode 40 Rania Kiandra.
41 Episode 41 Berdebat Lagi.
42 Episode 42 Rania Dan Lidya.
43 Episode 43 Kebiasaan Yang Tidak Pernah Berubah.
44 EPISODE 44 Sakit Cinta Tak Terbalas.
45 Episode 45 Pertemuan Bisnis.
46 Episode 46 Persetujuan Kontrak Kerjasama.
47 Episode 47 Target Mangsa Ardian Adhitama.
48 Episode 48 Keputusan Lusi Dan Rencana Rania.
49 Episode 49 Data Yang Di Lindungi.
50 Episode 50 Tahu Tentang Lidya Kiandra.
51 Episode 51 Lelah Akan Sikapnya.
52 Episode 52 Ardian Kalah.
53 Episode 53 Perasaan Ardian.
54 Episode 54 Hasil Tes DNA.
55 Episode 55 Daftar Tamu Undangan.
56 Episode 56 Faresta Group.
57 Episode 57 Tuan R.M. Faresta Group.
58 Episode 58 Pindah Ke Hotel R.W.C.
59 Episode 59 Obsesi Rania Kiandra.
60 Episode 60 Pengakuan Nico.
61 Episode 61 Perusahaan Rahasia Faresta Group.
62 Episode 62 Keputusan Lusi Ikut Bergabung.
63 Episode 63 Surat Pengunduran Diri.
64 Episode 64 Latihan Bersama.
65 Episode 65 Pemberian Tuan Erick.
66 Episode 66 Antara Dua Pilihan Hati.
67 Episode 67 Perlakuan Nekat Rania.
68 Episode 68 Empat Pria Tampan.
69 Episode 69 Serangan Musuh.
70 Episode 70 Pembajakan Ruangan.
71 Episode 71 Mulai Penyerangan.
72 Episode 72 Berencana Kabur Dan Mundur.
73 Episode 73 Rencana Lusi.
74 Episode 74 Perasaan Lusi dan Pesan Video.
75 Episode 75 Izin Pulang Lebih Awal.
76 Episode 76 Mencurigai Seseorang.
77 Episode 77 Pengakuan Dan Pelacakkan.
78 Episode 78 Kecurigaan Lusi Dan Sumpah Ardian.
79 Episode 79 Gudang Tua Penyekapan.
80 Episode 80 Tuduhan Rania.
81 Episode 81 Menahan Lusi.
82 Episode 82 Rencana Mendekati Lusi.
83 Episode 83 Perdebatan Lusi Dan Rania.
84 Episode 84 Kebahagiaan Keluarga Kecil.
85 Episode 85 Menemui Ayah Dan Ibu Lusi.
86 Episode 86 Kebenaran Mulai Terungkap.
87 Episode 87 Kisah Ibu Dan Ayah.
88 Episode 88 Kebenaran Dan Jati Diri.
89 Episode 89 Kegilaan Rania VS Kedekatan Lusi Dan Ardian
90 Episode 90 Kerinduan Bryan Dan Kegelisahan Lusi.
91 Episode 91 Lusi Berdebar Dan Bryan Cemburu.
92 Episode 92 Sambungan Dan Pesan Telepon.
93 Episode 93 Kejujuran Lusi Dan Harapan Bryan.
94 Episode 94 Berusaha Menerima Takdir Hidup.
95 Episode 95 Kebenaran Rahasia Lidya Kiandra.
96 Episode 96 Perdebatan Rania dan Lusi.
97 Episode 97 Saling Membutuhkan.
98 Episode 98 Kebersamaan Lusi Ardian VS Rencana Rania.
99 Episode 99 Kecurigaan Dan Amarah Bryan.
100 Episode 100 Kebersamaan Ardian Dan Lusi.
101 Episode 101 Perasaan Cinta Ardian Adhitama.
102 Episode 102 Murka Dan Kegilaan Rania.
103 Episode 103. Berusaha Mengerti Dan Bersabar.
104 Episode 104 Persaingan Ardian dan Bryan.
105 Episode 105 Pertengkaran Kecil Tetapi Manis.
106 Episode 106 Tuduhan Nyonya Meli.
107 Episode 107 Kekhawatiran Ibu Lusi.
108 Episode 108 Kepastian Untuk Lusi.
109 Episode 109. Berbelanja bersama.
110 Episode 110 Kebenaran Dari Ayah Lusi.
111 Episode 111. Kebenaran Dari Rahasia.
112 Episode 112 Pertemuan Lusi Dan Bryan.
113 Episode 113 Keputusan Lusi Dan Bryan.
114 Episode 114. Belajar Membiasakan Diri.
115 Episode 115 Rahasia Lain Tuan Resvan Melviano.
116 Episode 116. Seto Kiandra Dan Mr. X.
117 Episode 117. Kebenaran Yang Di Sembunyikan.
118 Episode 118. Pertemuan Pemegang Saham.
119 Episode 119. Kejutan Besar.
120 Episode 120. Pendapat Ardian Adhitama.
121 Episode 121. Perdebatan Rania dan Ardian.
122 Episode 122. Harapan Hati Lusi Arsinta.
123 Episode 123. Kemunculan Lusi Atau Lidya.
124 Episode 124. Lusi Terguncang.
125 Episode 125. Perasaan Tiga Orang Yang Terikat Kuat.
126 Episode 126. Bertemu Belahan Jiwa Dan Separuh hatiku.
127 Episode 127 Sebuah Keajaiban.
128 Episode 128. Lusi Kembali.
129 Episode 129. Pertemuan Kembali Pemegang Saham.
130 Episode 130. Kedatangan Lusi.
131 Episode 131. Rafael Melviano.
132 Episode 132. Rahasia Seto Kiandra.
133 Episode 133. Pembalasan Dendam.
134 Episode 134. Kenangan Mengerikan Lusi.
135 Episode 135. Pilihan Yang Berat dan Sulit.
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Episode 1 Awal perjalanan.
2
Episode 2 Kantor pusat.
3
Episode 3 Hari pertama kerja di kantor pusat (bagian 1).
4
Episode 4 Hari pertama kerja di kantor pusat (bagian 2).
5
Episode 5 kenangan ku.
6
Episode 6 Bersama asisten Ari.
7
Episode ke 7 Hotel Rose.
8
Episode 8 Kasih Sayang Seorang Ibu.
9
Episode 9 Nadia Wirajaya
10
Episode 10 Bertemu asisten Bayu.
11
Episode 11 Di Panggil Mama.
12
Episode 12 Ardian Adhitama
13
Episode 13 Adhitama vs Aldevaro
14
Episode 14 Tamu Penting Wirajaya Group.
15
Episode 15 Bertemu Dengan Ryan.
16
Episode 16 Jatuh Pingsan.
17
Episode 17 Melakukan Tes DNA.
18
Episode 18 Kuasa Ardian Adhitama.
19
Episode 19 Rasa Penasaran Yang Melanda.
20
Episode 20 Membuktikan Sesuatu...?
21
Episode 21 Bujukkan Asisten Gavin.
22
Episode 22 Terserang Alergi.
23
Episode 23 Masuk Rumah Sakit.
24
Episode 24 Ingin Merasakan Kasih sayang Mama.
25
Episode 25 Keluarga Yang Sempurna.
26
Episode 26 Berdebat.
27
Episode 27 Bicara Dengan Bryan Aldevaro.
28
Episode 28 Lusi vs Ardian (bagian 1).
29
Episode 29 Lusi vs Ardian (bagian 2).
30
Episode 30 Perdebatan Saat Pulang.
31
Episode 31 Kunjungan Tuan Bryan Aldevaro.
32
Episode 32 Menjadi Pusat Perhatian.
33
Episode 33 Penjelasan Bryan.
34
Episode 34 Dua Pria Yang Berbeda.
35
Episode 35 Kebencian Di Dalam Hati.
36
Episode 36 Lusi Atau Mamanya Si Kembar.
37
Episode 37 Percaya Padamu.
38
Episode 38 Makan Malam Bersama.
39
Episode 39 Panggilan Sayang Sepasang Kekasih.
40
Episode 40 Rania Kiandra.
41
Episode 41 Berdebat Lagi.
42
Episode 42 Rania Dan Lidya.
43
Episode 43 Kebiasaan Yang Tidak Pernah Berubah.
44
EPISODE 44 Sakit Cinta Tak Terbalas.
45
Episode 45 Pertemuan Bisnis.
46
Episode 46 Persetujuan Kontrak Kerjasama.
47
Episode 47 Target Mangsa Ardian Adhitama.
48
Episode 48 Keputusan Lusi Dan Rencana Rania.
49
Episode 49 Data Yang Di Lindungi.
50
Episode 50 Tahu Tentang Lidya Kiandra.
51
Episode 51 Lelah Akan Sikapnya.
52
Episode 52 Ardian Kalah.
53
Episode 53 Perasaan Ardian.
54
Episode 54 Hasil Tes DNA.
55
Episode 55 Daftar Tamu Undangan.
56
Episode 56 Faresta Group.
57
Episode 57 Tuan R.M. Faresta Group.
58
Episode 58 Pindah Ke Hotel R.W.C.
59
Episode 59 Obsesi Rania Kiandra.
60
Episode 60 Pengakuan Nico.
61
Episode 61 Perusahaan Rahasia Faresta Group.
62
Episode 62 Keputusan Lusi Ikut Bergabung.
63
Episode 63 Surat Pengunduran Diri.
64
Episode 64 Latihan Bersama.
65
Episode 65 Pemberian Tuan Erick.
66
Episode 66 Antara Dua Pilihan Hati.
67
Episode 67 Perlakuan Nekat Rania.
68
Episode 68 Empat Pria Tampan.
69
Episode 69 Serangan Musuh.
70
Episode 70 Pembajakan Ruangan.
71
Episode 71 Mulai Penyerangan.
72
Episode 72 Berencana Kabur Dan Mundur.
73
Episode 73 Rencana Lusi.
74
Episode 74 Perasaan Lusi dan Pesan Video.
75
Episode 75 Izin Pulang Lebih Awal.
76
Episode 76 Mencurigai Seseorang.
77
Episode 77 Pengakuan Dan Pelacakkan.
78
Episode 78 Kecurigaan Lusi Dan Sumpah Ardian.
79
Episode 79 Gudang Tua Penyekapan.
80
Episode 80 Tuduhan Rania.
81
Episode 81 Menahan Lusi.
82
Episode 82 Rencana Mendekati Lusi.
83
Episode 83 Perdebatan Lusi Dan Rania.
84
Episode 84 Kebahagiaan Keluarga Kecil.
85
Episode 85 Menemui Ayah Dan Ibu Lusi.
86
Episode 86 Kebenaran Mulai Terungkap.
87
Episode 87 Kisah Ibu Dan Ayah.
88
Episode 88 Kebenaran Dan Jati Diri.
89
Episode 89 Kegilaan Rania VS Kedekatan Lusi Dan Ardian
90
Episode 90 Kerinduan Bryan Dan Kegelisahan Lusi.
91
Episode 91 Lusi Berdebar Dan Bryan Cemburu.
92
Episode 92 Sambungan Dan Pesan Telepon.
93
Episode 93 Kejujuran Lusi Dan Harapan Bryan.
94
Episode 94 Berusaha Menerima Takdir Hidup.
95
Episode 95 Kebenaran Rahasia Lidya Kiandra.
96
Episode 96 Perdebatan Rania dan Lusi.
97
Episode 97 Saling Membutuhkan.
98
Episode 98 Kebersamaan Lusi Ardian VS Rencana Rania.
99
Episode 99 Kecurigaan Dan Amarah Bryan.
100
Episode 100 Kebersamaan Ardian Dan Lusi.
101
Episode 101 Perasaan Cinta Ardian Adhitama.
102
Episode 102 Murka Dan Kegilaan Rania.
103
Episode 103. Berusaha Mengerti Dan Bersabar.
104
Episode 104 Persaingan Ardian dan Bryan.
105
Episode 105 Pertengkaran Kecil Tetapi Manis.
106
Episode 106 Tuduhan Nyonya Meli.
107
Episode 107 Kekhawatiran Ibu Lusi.
108
Episode 108 Kepastian Untuk Lusi.
109
Episode 109. Berbelanja bersama.
110
Episode 110 Kebenaran Dari Ayah Lusi.
111
Episode 111. Kebenaran Dari Rahasia.
112
Episode 112 Pertemuan Lusi Dan Bryan.
113
Episode 113 Keputusan Lusi Dan Bryan.
114
Episode 114. Belajar Membiasakan Diri.
115
Episode 115 Rahasia Lain Tuan Resvan Melviano.
116
Episode 116. Seto Kiandra Dan Mr. X.
117
Episode 117. Kebenaran Yang Di Sembunyikan.
118
Episode 118. Pertemuan Pemegang Saham.
119
Episode 119. Kejutan Besar.
120
Episode 120. Pendapat Ardian Adhitama.
121
Episode 121. Perdebatan Rania dan Ardian.
122
Episode 122. Harapan Hati Lusi Arsinta.
123
Episode 123. Kemunculan Lusi Atau Lidya.
124
Episode 124. Lusi Terguncang.
125
Episode 125. Perasaan Tiga Orang Yang Terikat Kuat.
126
Episode 126. Bertemu Belahan Jiwa Dan Separuh hatiku.
127
Episode 127 Sebuah Keajaiban.
128
Episode 128. Lusi Kembali.
129
Episode 129. Pertemuan Kembali Pemegang Saham.
130
Episode 130. Kedatangan Lusi.
131
Episode 131. Rafael Melviano.
132
Episode 132. Rahasia Seto Kiandra.
133
Episode 133. Pembalasan Dendam.
134
Episode 134. Kenangan Mengerikan Lusi.
135
Episode 135. Pilihan Yang Berat dan Sulit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!