Bab 4 Menyelidiki

Mereka berjalan menuju kafetaria, suasana disana begitu ramai dengan para karyawan yang sedang menikmati waktu istirahat mereka untuk makan siang. Kehadiran Kenichi dan Arga tentu menjadi pusat perhatian para karyawan, bukan karena mereka datang bersama CEO tempat mereka bekerja, tetapi paras wajah mereka yang tampan dengan postur badan tinggi dan tegap.

Arga hanya tersenyum saat para wanita itu melihatnya, tap tidak dengan Kenichi yang dingin. Dia langsung memalingkan wajahnya saat matanya melihat para wanita itu terus memperhatikan nya.

"Ini dia menu makanan siangnya", ucap Yeri yang meletakan makanan itu di atas meja.

"Kenapa kamu harus melakukannya,kamu bisa menyuruh orang lain", ucap Kenichi.

"Aku hanya ingin memperlakukan tamu istimewa ku", balas Yeri, dengan satu matang yang berkedip kepada Kenichi.

Mereka makan sambil mengobrol santai, sesekali arga membuat tingkah konyol yang membuat Yeri tak henti - hentinya tertawa bahkan begitu kuat.

"Nona Yeri",sapa seorang wanita yang datang dengan mampan makan siangnya sambil tersenyum kepada mereka.

"Ah, yuna kamu sudah datang. Duduklah", ucap Yeri.

"Terima kasih, nona", ucap yuna sambil meletakan mampan nya dan duduk berhadapan dengan Kenichi..

Bergabungnya yuna bersama mereka, tentu saja menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian para karyawan lain. Bagaimana tidak, dia menikmati makan siangnya bersama boss dan teman boss dalam meja yang sama. Hal itu tentunya akan membuat karyawan lain iri melihatnya yang begitu dekat dengan pimpinan di perusahaan itu. Sementara yuna, dia begitu menikmati dirinya saat ini yang menjadi bahan pembicaraan orang - orang disekitarnya, dengan bangganya dia menegakkan kepalanya mencoba bersikap seolah - olah dia telah lama mengenal Kenichi dan Arga.

"Kenalkan, ini yuna. Dia adalah karyawan yang sangat berbakat disini, bahkan dia juga baru memenangkan lomba desain pakaian yang akan menjadi desain utaman pakaian kamu di musim semi", ucap Yeri.

Yuna hanya tersenyum, mendengar Yeri memperkenalkan dirinya dihadapan kedua temannya. "Anda sangat berlebihan, nona", ucapnya.

Arga duduk membeku, mengapa wanita yang ada di depannya itu tanpa berkedip sama sekali."Jadi, inikah wanita yang dibicarakan dua wanita yang di lift tadi", pikir arga.

"Jadi kamu yang memenangkan kompetisi itu?"terdengar suara cowok bertanya.

Arga langsung menatap kenichi, dia tidak menyangka jika Kenichi akan menanyakan pertanyaan yang sama dengan pertanyaannya.

Yuna menoleh kearahnya, ditatapnya pria yang berparas tampan itu dengan sorot matanya tajam memandangnya.

"Benar", jawabnya, tanpa ada rasa keraguan pada dirinya.

"Berapa lama kamu menyelesaikan desain itu?"tanya Kenichi kembali.

"Ah, tidak lama. Hanya satu hari saja", jawab yuna.

"Waw! Kalau saya boleh tahu apa yang menjadi refrensi anda saat mendesain baju itu?"tanya Kenichi.

"Apa?"tanyanya kaget, wajahnya mulai terlihat berubah, ada ketakutan yang terlihat jelas diwajahnya.

Kenichi terus memperhatikan wanita yang berada di depannya itu mulai terlihat gugup, dia hanya terdiam dan sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang diberikan kenichi.

"Ada apa nona yuna, kenap anda diam?" Apa anda sedang sakit?"tanya arga

Dia terlihat semakin buruk, saat melihat sorot mata Kenichi yang tajam terus memperhatikan dirinya tanpa berpaling sedikitpun, begitu juga arga yang ikut memelototinya dan membuatnya semakin gugup. Dia terus menghapus keringat yang membasahi telapak tangannya, rasa gugupnya membuatnya tidak dapat mengontrol dirinya sendiri.

"Aku tidak boleh ketahuan", ucapnya pada dirinya sendiri.

"Nona yuna, ada apa?" Kamu keringatan sekali?"tanya Yeri.

"Maaf nona, saya ke toilet dulu", ucapnya.

"Baiklah, ucap Yeri.

Tak berselang beberapa lama dari kepergian yuna, arga pun bangkit berdiri.

"Hmm, kamu mau kemana arga?"tanya Yeri.

"Aku juga ingin kekamar mandi. Permisi", ucapnya pergi.

"Ada apa dengan arga? Aneh sekali", gumam Yeri kepada Kenichi, namun dia hanya mengangkat kedua bahunya dan melanjutkan makan siangnya.

"Aishhhh!"seru Yeri

Aiko dan aya langsung menghadang yuna.

"Apa yang sedang kalian lakukan!"ucapnya.

"Ikut kami", ucap Aiko yang menarik paksa tangan yuna dan membawanya ke suatu tempat yang sunyi.

"Lepaskan aku", ucap yuna yang terus memberontak, sampai akhirnya dia terdiam saat melihat Gwen yang dihadapannya.

Melihat wajah yuna, membuat amarah yang dirasakan Gwen kembali muncul. Wajahnya yang terlihat tak bersalah, bahkan memandang dirinya begitu rendah membuatnya semakin marah.

"Apa kamu tidak malu dan merasa bersalah, setelah mencuri hasil desain gambar ku?"tanya Gwen, suaranya bergetar saat berbicara kepada yuna.

"Malu?" Untuk apa aku perlu malu", ucapnya yang tersenyum.

"Apa!!" Gwen sama sekali tidak menyangka dengan sikap yang ditunjukan wanita yang ada dihadapannya itu.

"Apa akan ada yang percaya kepada wanita yang menyedikan seperti dirimu? Tidak akan ada yang mempercayai bahwa aku telah mencuri desain gambar mu. Dasar bodoh!!!"ucap yuna dan pergi meninggalkan mereka.

"Berani sekali dia berkata seperti itu!!!!"teriak aiko yang ingin mengejar yuna, tapi Gwen langsung menghalanginya.

"Jangan Aiko, biarkan saja", ucap Gwen.

Arga sama sekali tidak menyangka dengan apa yang baru saja dilihat dan di dengarnya. Wanita yang menabrak Kenichi pada saat di loby tadi,ternyata pemilik desain gambar yang sesungguhnya dan wanita yang bernama Yuna itu yang telah mencurinya dan memenangkan perlombaan tersebut.

"Sampai kapan kamu terus ikut campur masalah orang lain, arga", ucapnya dengan nada dingin dan datar.

Arga langsung memutar badannya saat melihat Kenichi yang menyusulnya. Dia mengacak - acak rambut sambil tersenyum yang terlihat dipaksakan kearah Kenichi. "Aku hanya penasaran", ditatapnya sahabatnya, tapi tatapan Kenichi justru melihat kearah lain.

Mata Kenichi begitu fokus memandang kearah yang lain, matanya menerawang menatap Kenichi. Dia kembali memutar badannya, mengikuti arah pandangan Kenichi yang ternyata melihat salah satu dari tiga wanita itu yang menangis sedangkan dua wanita yang lain menenangkannya.

" Apa yang terjadi?"tanya Kenichi dengan dagu yang terangkat kearah arga.

Melihat wanita itu menangis, membuat arga seolah merasakan kesedihan yang saat ini dirasakan oleh Gwen. "Wanita itu yang memiliki desain gambarnya", jelas arga.

"Bukankah dia wanita yang menabrak ku tadi?"tanya Kenichi.

"Hmmm. Benar!"jawabnya, begitu terkejutnya arga saat Kenichi mengenali wanita itu, meski hanya sekali saja bertemu, padahal dia tahu bahwa Kenichi jarang mengingat orang yang ditemuinya bahkan meski baru bertemu beberapa menit yang lalu, dia akan langsung melupakannya karena baginya itu semua tidaklah penting untuk diingat.

"Ayok kita pergi dari sini", ucap Kenichi.

"Bisakah kita membantunya?"tanya arga.

"Jangan membuang waktu untuk hal yang tidak penting, arga", kata Kenichi.

"Tapi aku memiliki ide yang bagus, dan itu dapat menyelesaikan masalah mu", ucapnya.

"Lupakan itu", ucap Kenichi yang memutar badannya dan berjalan meninggalkan arga.

"Kenichi, dengarkan dulu ide ku", ucap arga sambil mengejar kenichi yang sama sekali tidak memberhentikan langkahnya.

•••••••••••••••••

Raut wajahnya masih terlihat sama, matanya yang sembab membuat dirinya terlihat kacau. Apa yang dialaminya saat ini membuatnya kembali mengingat mimpi yang selama ini dialaminya. Dia mulai mengerti bahwa dia bukanlah apa- apa tanpa bantuan ayah tirinya, orang- orang kembali menganggapnya seorang gadis tak berguna.

Wajahnya hanya tertunduk, menangisi dirinya sendiri yang terlihat menyedihkan, langkah kakinya yang perlahan berjalan menuju ke halte bus.

"Kenapa kita harus mengikutinya?"tanya Kenichi.

"Dia terlihat kacau sekali", gumam arga.

Pria yang awalnya terlihat tak peduli, sesekali matanya memandangi Gwen yang duduk di halte bus di sebarang jalan sambil menangis. Ada sesuatu yang aneh dirasakan Kenichi saat ini, melihatnya menangis membuat hatinya tersentuh pada wanita yang bahkan dia sendiri sama sekali tidak mengenalnya.

"Ada apa denganmu, Kenichi", gumamnya.

"Kenichi, dia adalah gadis yang tepat", ucap arga dengan matanya yang melihat kearah Gwen.

"Apa kamu yakin dia akan setuju?"tanya Kenichi.

"Aku yakin, dia akan menerima tawaran yang kita berikan. Penghinaan yang diterimanya, pasti begitu berbekas dihatinya sampai membuatnya sangat sedih. Tawaran yang kita berikan akan membantunya untuk melawan orang- orang yang telah merendahkan dan menginjak- injak harga dirinya selama ini. Lagi - lagi status sosial membuat orang -orang sesuka mereka menghina orang lain", ucap arga, nada suaranya terdengar sangat kesal, apalagi saat ucapan yuna tadi kembali diingatnya.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Dwi Emeriahna Munthe

Dwi Emeriahna Munthe

🥰

2021-01-07

1

Penuliskecil

Penuliskecil

up tiap hri ya thor

2021-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Penyamaran
2 Bab 2 Pencurian
3 Bab 3 Lamaran dan Penolakan
4 Bab 4 Menyelidiki
5 Bab 5 Paksaan Menikah
6 Bab 6 Sakura Agata
7 Bab 7 Pertemuan Kedua
8 Bab 8 Kesepakatan
9 Bab 9 Penyesalan
10 Bab 10 Penasaran
11 Bab 11 Wajah Asli
12 Bab 12 Hancur
13 Bab 13 Hasutan
14 Bab 14 Cemburu
15 Bab 15 Kekanakan
16 Episode 16 VVIP
17 Episode 17 Kakak Angkat
18 Episode 18 Muncul Tiba-tiba
19 Episode 19 Kantor
20 Episode 20 Keluarga
21 Bab 21 Persiapan Pernikahan
22 Bab 22 Perpisahan
23 Bab 23 Kesedihan
24 Bab 24 Tidak Ada Cinta
25 Bab 25 Sepupu
26 Bab 26 Kemarahan Arga
27 Episode 27 Pengakuan Pertama
28 Episode 28 Hari H
29 Episode 29 Yukari
30 Episode 30 Pernikahan
31 Episode 31 Penyambutan
32 Episode 32 Malam Pertama
33 Episode 33 Keberangkatan
34 Episode 34 Negara Tujuan
35 Episode 35 Berpura-pura
36 Episode 36 Pergi
37 Episode 37 Khawatir
38 Episode 38 Kekecewaan
39 Episode 39 Keheningan
40 Episode 40 Tanggung Jawab
41 Episode 41 Malu
42 Episode 42 Menyadari
43 Episode 43 Memilih
44 Episode 44 Cemburu
45 Episode 45 Terlalu baik
46 Episode 46 Mencaritahu
47 Episode 47 Izin
48 Episode 48 Iri
49 Episode 49 Bersyukur
50 Episode 50 Kamar
51 Episode 51 Larangan
52 Episode 52 Tidur
53 Episode 53 Perintah
54 Episode 54 Ancaman
55 Episode 55 Takut
56 Episode 56 Bahagia
57 Episode 57 Rindu
58 Episode 58 Kembali
59 Episode 59 Posesif
60 Episode 60 Bahagia
61 Episode 61 Bingung
62 Episode 62 Mencoba
63 Episode 63 Tidak suka
64 Episode 64 Lelah
65 Episode 65 Ceroboh
66 Bab 66 Mendekap
67 Bab 67 Jaga Jarak
68 Bab 68 Memulai
69 Bab 69 Hancur
70 Bab70 Kecurigaan
71 Bab 71 Perpisahan
72 Bab 72 Tidak suka
73 Bab 73 Menyadarkan
74 Bab 74 Mencintai
75 Bab 75 Menyetujui
76 Bab 76 Menjaga
77 Bab 77 Bersama
78 Bab 78 Kebohongan
79 Bab 79 Merahasiakan
80 Episode 80 Peringatan
81 Bab 81 Tak Mengenal
82 Bab 82 Diam
83 Bab 83 Angkuh
84 Bab 84 Melindungi
85 Bab 85 Kebenaran
86 Bab 86 Terungkap
87 Bab 87 Sulit
88 Bab 88 Tekad
89 Bab 89 Aneh
90 Bab 90 Pernyataan.
91 Bab 91 Pertama kali
92 Bab 92 Bahagia
93 Bab 93 Dendam
94 Bab 94 Tenang
95 Bab 95 Bahagia
96 Bab 96 Nyaman
97 Bab 97 Rahasia
98 Bab 98 Hancur
99 Bab 99 Mengabaikan
100 Bab 100 Beruntung
101 Bab 101 Tidak Ada Yang Sia-sia
102 Bab 102 Penting
103 Bab 103 Pertemuan
104 Bab 104 Emosi
105 Bab 105 Pemberitahuan
106 Bab 106 Milik
107 Bab 107 Kenangan
108 Bab 108 Maaf
109 Bab 109 Menemui
110 Bab 110 Melupakan
111 Bab 111 Berpura-pura
112 Episode 112 Tegar
113 113 Menggemparkan
114 Episode 114 Terpuruk
115 Bab 115 Kebenaran Yang Menyakitkan
116 Bab 116 Takut
117 Bab 117 Kenyataan
118 Bab 118 Berakhir
119 Bab 119 Awal baru
120 Bab 120 Perubahan
121 Bab 121 Cemburu
122 Bab 122 Pertemuan Kembali
123 Bab 123 Liburan
124 Bab 124 Perubahan
125 Bab 125 Kebenaran
126 Bab 126 Aktivitas Malam
127 Bab 127 Pulang
128 Bab 128 Teman
129 Bab 129 Tidak
130 Bab 130 Syarat
131 Bab 131 Keberuntungan
132 Bab 132 Percikan Api
133 Bab 133 Kecewa
134 Bab 134 Mengetahui
135 Pengumuman
136 Pengumuman
137 Pengumuman
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab 1 Penyamaran
2
Bab 2 Pencurian
3
Bab 3 Lamaran dan Penolakan
4
Bab 4 Menyelidiki
5
Bab 5 Paksaan Menikah
6
Bab 6 Sakura Agata
7
Bab 7 Pertemuan Kedua
8
Bab 8 Kesepakatan
9
Bab 9 Penyesalan
10
Bab 10 Penasaran
11
Bab 11 Wajah Asli
12
Bab 12 Hancur
13
Bab 13 Hasutan
14
Bab 14 Cemburu
15
Bab 15 Kekanakan
16
Episode 16 VVIP
17
Episode 17 Kakak Angkat
18
Episode 18 Muncul Tiba-tiba
19
Episode 19 Kantor
20
Episode 20 Keluarga
21
Bab 21 Persiapan Pernikahan
22
Bab 22 Perpisahan
23
Bab 23 Kesedihan
24
Bab 24 Tidak Ada Cinta
25
Bab 25 Sepupu
26
Bab 26 Kemarahan Arga
27
Episode 27 Pengakuan Pertama
28
Episode 28 Hari H
29
Episode 29 Yukari
30
Episode 30 Pernikahan
31
Episode 31 Penyambutan
32
Episode 32 Malam Pertama
33
Episode 33 Keberangkatan
34
Episode 34 Negara Tujuan
35
Episode 35 Berpura-pura
36
Episode 36 Pergi
37
Episode 37 Khawatir
38
Episode 38 Kekecewaan
39
Episode 39 Keheningan
40
Episode 40 Tanggung Jawab
41
Episode 41 Malu
42
Episode 42 Menyadari
43
Episode 43 Memilih
44
Episode 44 Cemburu
45
Episode 45 Terlalu baik
46
Episode 46 Mencaritahu
47
Episode 47 Izin
48
Episode 48 Iri
49
Episode 49 Bersyukur
50
Episode 50 Kamar
51
Episode 51 Larangan
52
Episode 52 Tidur
53
Episode 53 Perintah
54
Episode 54 Ancaman
55
Episode 55 Takut
56
Episode 56 Bahagia
57
Episode 57 Rindu
58
Episode 58 Kembali
59
Episode 59 Posesif
60
Episode 60 Bahagia
61
Episode 61 Bingung
62
Episode 62 Mencoba
63
Episode 63 Tidak suka
64
Episode 64 Lelah
65
Episode 65 Ceroboh
66
Bab 66 Mendekap
67
Bab 67 Jaga Jarak
68
Bab 68 Memulai
69
Bab 69 Hancur
70
Bab70 Kecurigaan
71
Bab 71 Perpisahan
72
Bab 72 Tidak suka
73
Bab 73 Menyadarkan
74
Bab 74 Mencintai
75
Bab 75 Menyetujui
76
Bab 76 Menjaga
77
Bab 77 Bersama
78
Bab 78 Kebohongan
79
Bab 79 Merahasiakan
80
Episode 80 Peringatan
81
Bab 81 Tak Mengenal
82
Bab 82 Diam
83
Bab 83 Angkuh
84
Bab 84 Melindungi
85
Bab 85 Kebenaran
86
Bab 86 Terungkap
87
Bab 87 Sulit
88
Bab 88 Tekad
89
Bab 89 Aneh
90
Bab 90 Pernyataan.
91
Bab 91 Pertama kali
92
Bab 92 Bahagia
93
Bab 93 Dendam
94
Bab 94 Tenang
95
Bab 95 Bahagia
96
Bab 96 Nyaman
97
Bab 97 Rahasia
98
Bab 98 Hancur
99
Bab 99 Mengabaikan
100
Bab 100 Beruntung
101
Bab 101 Tidak Ada Yang Sia-sia
102
Bab 102 Penting
103
Bab 103 Pertemuan
104
Bab 104 Emosi
105
Bab 105 Pemberitahuan
106
Bab 106 Milik
107
Bab 107 Kenangan
108
Bab 108 Maaf
109
Bab 109 Menemui
110
Bab 110 Melupakan
111
Bab 111 Berpura-pura
112
Episode 112 Tegar
113
113 Menggemparkan
114
Episode 114 Terpuruk
115
Bab 115 Kebenaran Yang Menyakitkan
116
Bab 116 Takut
117
Bab 117 Kenyataan
118
Bab 118 Berakhir
119
Bab 119 Awal baru
120
Bab 120 Perubahan
121
Bab 121 Cemburu
122
Bab 122 Pertemuan Kembali
123
Bab 123 Liburan
124
Bab 124 Perubahan
125
Bab 125 Kebenaran
126
Bab 126 Aktivitas Malam
127
Bab 127 Pulang
128
Bab 128 Teman
129
Bab 129 Tidak
130
Bab 130 Syarat
131
Bab 131 Keberuntungan
132
Bab 132 Percikan Api
133
Bab 133 Kecewa
134
Bab 134 Mengetahui
135
Pengumuman
136
Pengumuman
137
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!