ARAH (Kiblat Cinta)

ARAH (Kiblat Cinta)

Ardian Pramu Adi

"Adek jangan lupa makan dulu" Teriak Ardi pada adik bungsu nya.

"Iya A" Jawabnya.

"ALFI, SIGIT, HANA" teriaknya

"Bentar A, Sigit lagi beresin dulu kamar" Teriak Sigit dari kamar atas

"Bentar A" saut Hana dari kamarnya begitupun Alfi.

"Kenapa sih pagi-pagi udah teriak-teriak" Gerutu Santi kakak Ardi.

Ardipun membuka celemek yang ia pakai dan mengantung nya "Biasa adik-adik Teteh belum pada turun mereka" Jawab Ardi sambil mendudukan diri di karpet yang sengaja ia gelar supaya bisa makan bersama."Teteh pulang hari ini?"tanyanya pada kakak keduanya.

"Iya,Keponakan-keponakan mu gak ada yang ngurus"

Ardi hanya tersenyum menanggapi itu.

Ardian Pramu Adi anak ke 3 dari sembilan bersodara.Ia memiliki 2 kakak perempuan dan mereka telah berkeluarga, masing-masing ikut pada suaminya.sedangkan Adiknya sudah dua yang menikah Dewi dan Hani.Dewi menikah 3 tahun lalu sedangkan Hani setahun lalu.

Apakabar Hana kembaran Hani. Hana pun akan segera menikah namun Hana selalu mengulur-ngulur waktu ia tak mau melangkahi kakak laki-lakinya.sudah Cukup Hani dan Dewi yang mendahului kakaknya itu menurutnya.

"Gimana persiapan pernikahan Hana?" Tanya Santi.

"Di urus Dewi teh" Jawabnya"Tapi Hana minta undur lagi 2 bulan"

Santi menghela napas panjang lalu meraih tangan Adik laki-lakinya"Ia ingin kamu dulu yang menikah Di"

Ardi tersenyum kecut"Ardi masih punya tanggung jawab Sigit, Alfi dan Alma mereka masih membutuhkan banyak biaya, bila aku menikah akankah aku bisa membagi penghasilan ku dengan baik? dan apakah ia Ridho bila aku berbagi kepada ketiga adikku?"Santi diam, begitupun Sigit, Hana, dan Alfi yang tengah berdiri di dekat tangga sedangkan Alma hanya menunduk."Aku belum menemukan Wanita yang Ridho aku nikahi dengan keadaan ku"

"Ada Aku A, Aku akan membantu" Jawab Sigit.Hana dan Alfi pun berjalan ke arah Santi dan Aldi.

"Aku bisa cari kerja setelah SMP."tambah Alfi

Ardian menghela napas panjang "Dek" Ucapnya, Semuanya pun menatap Ardi "Sigit kamu sekolah lah yang benar, kuliah yang benar jadilah sarjana dengan nilai yang baik, kamu Juga Alfi sekolah yang Rajin dan jangan memikirkan lain sebagainnya.Alma juga Ya" Ucapnya pada adik bungsunya.

"Tapi A...Ucap Hana terhenti karena delikan Tajam Ardi.

" Aa akan menikah, tenang saja"JawabnyaIa pun meraih Piring dan menyendokan Nasi serta sayur"Makan, keburu siang, Aa akan pergi ke ladang"Titahnya.

Santi pun mengelus punggung Hana dan Ardi berbarengan.

Duabelas tahun Ayahnya meninggal dan Duabelas tahun sudah ia mengahabiskan waktu dengan bekerja-bekerja dan bekerja.ia tak pernah berleha-leha layaknya pemuda lain apa lagi setelah ibunya meninggal membuatnya menjadi laki-laki yang harus kuat dan lebuh kuat dari adik dan kakaknya.

Ia laki-laki yang berprestasi bahkan ia pun menyelesaikan kuliah pertaniannya dengan cepat.Semua ia lakukan semata-mata agar bisa segera pulang ke kampung halaman untuk membantu Orang tuanya.

"A Ardi, Bu Sintia titip salam kemarin" Ucap Alma gadis dua belas tahun yang tak pernah melihat sosok Ayah dan hanya merasakan kasih sayang ibu selama 4 tahun itu bercerita."Kemarin Bu Sintia ngajak Alma pulang bareng karena A Sigit gak jemput"Ucapnya.

Ardi mencengkram setir nya kuat, ia merasa gagal karena tidak bisa menjemput adiknya"Maaf ya Aa kemarin harus ke Taraju."Jawabnya

"Gak papa, Nanti dan besok-besoknya juga gak perlu di jemput juga gak papa, Alma bisa bareng pulang dengan yang lain jalan kaki."

"Insya'alloh Aa usahain bisa jemput.tapi kalau adek mau pulang bareng yang lain juga boleh."

"Oke" Jawab Alma.

Tujuan pertama Ardi adalah mengantarkan adiknya ke sekolah SD nya lalu pergi ke Taraju meninjau pembangunan SMP yang ia pegang terakhir ia harus membawa sayur ke garut untuk ia antar malam hari ke pasar.sungguh sangat melelahkan apalagi bila padi di ladang dan Buah-buahan di kebun siap panen ia harus bekerja Ekstra, semata-mata ia lakukan untuk keluarganya.

Sore harinya Ardi sudah sampai di Garut untuk mengambil sayur yang akan ia kirim ke beberapa lapak di Pasar Cikurubuk tasik.

"Ehhh Di, kok sore?" tanya Lukman teman Kuliah Ardi yang menjadi bos sayur di daerah tersebut.

"Iya tadi lihat dulu proyek.barang yang aku pesen semua ada kan?" tanyanya.

"Ada-ada" Jawabnya.

"Ya udah, aku mau makan dulu" pamitnya"Awas barangnya jangan sampai salah"

"Siap" Jawab Lukman.

Ia pun makan di warung yang ada di dekat tempat Lukman.

"Pita,Besok pemontretannya jam berapa?" tanya Seorang wanita yang duduk di hadapan Ardi

"Entahlah" Jawab Wanita berkacamata Hitam, Wanita berpakaian syar'i yang membuatnya menjadi pusat perhatian, apa lagi ia tak melepaskan Masker yang ia pakai.

"Kamu gak makan?"

"Nanti aja di Mobil"

Wanita ber baju Biru pun menyaut"Iya, nanti aja di mobil, aku males ngamanin"Jawabnya.

"Wusss kamu ini" Tegur wanita yang di hadapan Ardi.

"Kita jalan ke taraju aja ya Non, biar sekalian lihat tempat untuk pemotretan besok" Ucap Orang yang duduk di sebelah Ardi.

"Gimana bagusnya aja Pak, Aku sih ngikut aja asal selamat sampai tujuan" Jawab wanita berkacamata hitam itu.Ardi mencerna setiap apa yang di ucapkan oleh orang-orang yang duduk satu meja dengannya.

"Dua minggu lagi Tomi akan nikah" Ucap Wanita berbaju biru.

Terlihat oleh Ardi wanita berkaca mata itu memejangi ulu hatinya seperti tengah merasajan Sesak.

"MBA tuh dia" Ucap wanita berbaju pink yang duduk di depan Ardi

"Jelas,setiap malam keluyuran bareng cewenya mulu"

Brak

"Diem gak usah Gosif" Tegur wanita berkaca mata sambil menaruh hendphonenya dengan kencang hingga menimbulkan suara."Aku ke mobil duluan"Ucapnya seraya mengambil kunci mobil yang ada di sebelah laki-laki yang duduk di sebelah Ardi.

"Den, maaf ya kami mengganggu" Ucap Laki-laki sebelah Ardi.Ardi pun mengangguk.

"Lukman" Panggilnya, Lukman pun mendekat.

"Pesenan mu udah beres semua" Ucap Lukman.

"Bosok aku WA semua pesenanku dan kamu kirim ke rumah ya"

kok gitu?"tanya Lukman heran.

"Aku harus ngurus urusan lain jadi gak bisa bulak balik, Rudi dan Dodi aku kurang yakin sama mereka untuk membawa barang, tau sendiri mereka kalau bawa mobil suka ugal-ugalan.

Lukman mengangguk" kamu dapet Proyek dimana?"

Ardi nyengir"Di SMP yang baru, Cuma beberapa kelas aja sih.tapi alhamdulillah lah."

"Usahamu makin hari makin maju Di, Apa kabar percintaan?"Sindirnya

"Masih abu-abu" Jawabnya santai.

Lukman menepuk punggung Ardi sedikt kencang"Sialan lu, kirain udah terang.keduluin adik mu lagi nanti Di"

Ardi menatap Lukman sekilas lalu kembali menunduk menatap makanan yang ada di hadapannya"Gak papa, asal semua baik aku sih gak papa di duluin."

"Di" tegur Lukman"Cukup Dewi dan Hani.masa Hana juga sih?"

"Gak papa, aku ikhlas kalau itu terjadi." Jawab Ardi sambil meraih minumannya"Dan lagi Prioritasku adalah kebahagiaan seluruh keluarga.aku gak mau egois."

"Di"

"I'm Fine" Potong Ardi."Aku balik dulu lah, mau mandi bersih-bersih sebelum ke pasar"Ucqpnya sambil beranjak"Boleh minta tolong?"

"Apa lagi"

"Bayarin" Jawabnya"Uangnya nanti ku transper bareng dengan sayur."

"Kirain kamu mau bayar Cas Di?" Ucapnya sambil menaruh uang 20.000 di meja"Di jangan di transferlah"

"Emang kenapa?" tanyanya

"kalau di Transfer semua bakal di pegang istriku, gak bisa aku putar lagi uangnya" ucapan itu membuat Ardi merasa tersentil.Apakah nanti bila ia menikah akan mengalami hal serupa, bila itu terjadi akankah kebutuhan adik-adiknya akan terpenuhi?.

"Kamu besok yang Antar barangnya, aku akan siapkan uangnya."Ucap Ardi.

" Oke"Ucap Lukman seraya memberi hormat.

Ardi pun berjalan ke arah luar.

Bruk

Awww

"Maaf maaf " Ucap Ardi setelah menabrak wanita di hadapannya.matanya membuat Ardi merasa terhipotis Mata Abu yang begitu indah

"Cantik" Ucap Ardi repleks

Wanita di hadapannya pun menautkan Alisnya.

"Kaca mata ku" Ucapnya sambil meraih kaca matanya, seketika Ardi tersadar.

"Maaf-maaf" Ucapnya sambil mengambil kaca mata wanita di hadapannya.

"Iya gak papa."

"Syukur Alhamdulillah kalau kamu gak papa mah"

"Ya sudah saya masuk dulu" Ucap Si wanita, lalu meninggalkan Ardi yang berdiri di pintu masuk.

"Woy, mau masuk apa keluar?kalau mau masuk jangan ngalangin jalan" Tegur Laki-laki ber kemeja Hitam.

"Maaf" Ucap Ardi seraya berjalan keluar.ia pun segara ke arah mobilnya karena waktu sudah menunjukan pukul 5 ia harus bergegas.

Terpopuler

Comments

teti kurniawati

teti kurniawati

saya mampir... mampir juga ya kak di novel aku

"Cinta berakhir di lampu merah."

2022-10-10

1

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ

mampir disini, salken yaa

2022-03-27

1

Riska Wulandari

Riska Wulandari

mampir..nyimak..masih ngafalin nama tokoh2nya..banyak beut..😁😁😁

2022-03-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!