Ardi merasa kepalanya sangat berat hari ini.Mungkin karena semalam pulang dari pasar ia pergi ke sawah karena hujan ia takut terjadi longsor jadi ia membuka bendungan yang ia pasang kemarin.
ia mengambil Handphonenya dan menghubungi Sinta kembaran Santi yang berpropesi sebagai dokter.setelah tersambung ia pun menyuruh kakaknya datang untuk mengecek konsidinya.
Dibawah Hana tengah berdebat dengan Hani dan Dewi tentang konsep pernikahannya membuat Alma dan Alfi memilih untuk masuk ke dalam kamar.sedangkan Sigit di sibukan dengan Ayam yang di pelihara oleh kakaknya.
"Astaga Apa ini?" tanya Sinta saat masuk ke dalam rumah.
"Teh Sinta" Ucap Hana, Hani dan Dewi.
"Assalamu'alaikum" Ucapnya pada ke tiga adiknya yang duduk di ruang tamu.
"Wa'alaikum salam" jawab mereka sambil mendekat dan menyalami Sinta.
"Lebih baik kalian buatkan makanan soalnya temannya Teh Santi akan datang."
"Baik teh" Jawabnya
Santi pun masuk ke dalam kamar Ardi yang terletak di sebelah tangga.ia menghiraukan perdebatan adik-adiknya itu.ia bukan Santi atau Ardi yang bijak dalam menghadapi masalah jadi ia lebih baik mengabaikannya, dari pada malah memperkeruh keadaan.
"Kenapa kok bisa sakit?" tanya Sinta.
"Wa'alaikum salam" Ucap Ardi sambil beranjak duduk.
"Assalamu'alaikum" Ucap Santi sambil mendekat lalu memeluk adik laki-laki yang telah ia anggap sebagai kakak itu.karena Ardi memikul banyak beban bahkan sekolahnya pun dulu Ardi yang biayai.begitupun Santi yang berpropesi sebagai Guru.Adiknya ini benar-benar menyekolahkan adik-adiknya dan kakak-kakaknya dengan baik, benar-benar mengantarkannya pada gerbang ke suksesan.Dewi adiknya kerja di kelurahan, begitupun Hani.Belum lagi Hana ia bekerja di salah satu SMA dekat rumahnya sebagai Guru.
"Aku butuh di periksa bukan di peluk" Ucap Ardi, namun tak urung ia pun membalas pelukan kakaknya dengan sayang.
"Kok bisa demam sih Di?" tanya Santi sambil beranjak mengambil alat-alat medisnya"Di kamu itu harus jaga kesehatan biar nanti pas Nikahin Hana kamu terlihat Fress apa lagi kamu akan jadi orang paling sibuk"
"Sepulang dari Pasar kemarin aku langsung ke Sawah teh soalnya hujan deras teh.aku takut longsor kalau longsor berabe, karena aku gak mungkin terjun ke sawah karena ada Proyek di Taraju yang harus di urus"
Sinta mengelus lengan Ardi dengan sayang."Jangan terlalu di Porsir ya, suruh Mang Dadang atau Mang Wahid jangan semua oleh mu."
"Kasihan teh kalau aku nyuruh mereka malam-malam, Aku gak papa kok."
"Terus di Proyek siapa yang tanganin?"
"Ada Guntur"
Sinta mengangguk paham, Ia pun mengeluarkan beberapa obat dari tas nya"Untung aku bawa Obat"Ucapnya"Nanti akan ada Temannya Santi, Dia lagi di perjalanan boleh ya pinjem kamar tamu."
"Buat Apa?"
"Temannya kecelakaan pas pemotretan di Situ Cilangla, asalnya ia nyuruh Teteh kesana tapi tetehnya gak bisa karena harus jagain kamu disini, Santi juga sebentar lagi datang."
"Teteh kasih tau aku sakit ya?"
"Enggak, adik-adikmu mana bisa menghendle semua untuk acara pernikahan Hana jadi Biar Santi yang urus"Jelasnya sambil mengulurkan Air dan Obat" Udah makankan?"
"Udah" Jawabnya"Kakak juga bantuin"
Sinta cengir"Aku bantuin Bungkus besek aja pas nanti hari sebelum hari H, Sama ngurusin Rumah"Jawabnya"Kamu tau sendiri Di aku gak terlalu tertarik dengan hal semacam itu, itu melelahkan dan membuat ku pusing"
Ardi mengangguk paham, Gimana kerjaan Suami teteh?"
"Lancar" Jawabnya" Ia akan dinas di Bandung beberapa Bulan"
"Ditinggal donk?"Goda Ardi.
" Iya, tapi tak apa namanya juga tugas negara"Jawabnya
"Iya, Keponakan aku minta adik tuh" Ucapnya.
"Ngada-ngada aja kamu, dua tahun lagi lah insya'alloh nanti aku kasih dia adik." Ucapnya sambil menepuk pelan tangan Ardi"Aku gak bisa ngurusnya satu aja udah nyusahin Mertua apa lagi dua"
"Belajar"
"Iya, aku lagi proses belajar." Jawabnya"lebih baik kamu Tidur Di, nanti aku bangunin kalau makanan siap.kita makan bareng"
"Jangan teteh yang masak"
Sinta mengerucutkan bibirnya"Ya tau, aku juga gak mau ngasih Racun pada adikku"Candanya.
"Belajar Teh, Teteh pasti bisa kok" Ucap Ardi.
"Insya'alloh" Jawbnya"Ya udah aku ke luar dulu ya, kamu istirahat "
Ardi pun mengngguk lalu merebahkan kembali tubuhnya.
Sedangkan Sinta keluar untuk melihat adik-adiknya.
"Kenapa muka mu di tekuk gitu Git?" tanyanya saat melihat Sigit duduk meja makan.
"Aa nernak ayam banyak banget, pusing banget ngurusinnya" Jawab Sigit sambil meraih tangan kakaknya untuk di salami.
"Jangan ngeluh, dia nernak untuk kita semua.Untuk biaya kalian sekolah"
Sigit mengangguk mengerti."Aa gimana?"tanyanya
"Dia demam, kamarin malam katanya hujan-hujanan."
"Iya kemarin dia Hujan-hujanan.belum lagi siangnya harus nganter kesik dan semen ke Taraju."
"Kakak mu itu pekerja keras sekali, kamu harus mencontohnya.jangan sia-siakan peluhnya buat dia bangga memiliki adik seperti Mu."
"Iya aku paham" Jawab Sigit.
Tok tok tok.
Suara ketukan pintu pun menghentikan Sinta yang akan berbicara ia pun beranjak dan di dapati 5 orang ada di depan pintu.
"Masuk-masuk" Ucapnya sambil memberi jalan.dan menyuruh Sigit membawakan Minum.
"Assalamu'alaikum" Ucap Mereka.
"Wa'alaikum salam" Jawab Sinta."Siapa yang terluka Tere?"
"Artisnya Ruli" Tunjuknya pada Wanita yang duduk sendiri"Tangannya dan kakinya luka"
"Hanya lecet Saja" Ucap Wanita yang di tujuk Tere.
"Ikut aku ke kamar Yuk, biar aku periksa di kamar." Wanita itupun mengangguk dan mengikuti Sinta masuk.
Sinta menggelengkan kepala saat mendapati luka Lecet di dengkul dan telapak tangan kiri wanita di hadapannya.bahkan lecetnya hanya mengelupas kulit saja tanpa berdarah
"Mereka selalu membesar-besarkan"
"Mungkin karena mereka Khawatir" Jawab Sinta.
"Maaf merepotkan" Ucapnya sambil memegang tangan Sinta..
"Iya" Jawab Sinta"Mau keluar?"
"Boleh aku numpang istirahat dulu, badan ku lelah rasanya jadwal ku padat minggu-minggu ini"
"Kamu minumlah Vitamin ini, dan istirahat" Ucapnya sambil menyodorkan.obat dan Air pada wanita itu.
Wanita itu pun mengangguk dan meminum obat yang di berikan Sinta.sedangkan Sinta setelah melihat wanita itu berbaring ia segera keluar bergabung dengan teman-temannya Santi.
"Gimana?"
'Dia hanya perlu istirahat, aku sudah beri dia vitamin"
"kok Vitamin?tangan dan kakinya?" tanya Ruli
"Tangan dan kakinya baik-baik aja."
"oh syukur deh kalau begitu."
Santi pun datang lalu mengajak Hana bergabung, sedangkan Hani dan Dewi mereka masak di dapur.
Selepas Shalat Dzuhur Ardi keluar kamar dan menggelar karpet di bantu Sigit dan Alfi ia duduk disana sambil bermain dengan tiga keponakannya yang sangat menggemaskan.Tak lama Santi pun datang bersama tanunya.sedang Sinta, Hana, Hani dan Dewi menghidangkan makanan di bantu oleh Sigit dan Alma.
Mereka pun makan dengan sesekali berceloteh, sedangkan Ardi mencuri-curi pandang pada wanita bermata Abu yang tengah berceloteh sambil makan bersama sang adik Alma.
"Aduhhhh ini hidangannya enak banget, Makasih ya " Ucap Tere.
Ruli pun mengangguk"Makasih ya San atas jamuannya."
"Ia sama-sama" Jawabnya "Pita kenal sama Alma?" tanyanya pada Pita yang duduk bersebelahan dengan Alma.
"Waktu itu Teh Pita kasih aku sama A Alfi Coklat"
"Oh, makasih Ya Pit."
"Kapan ? perasaan kita selalu bareng-bareng Pit tanya Tere.
" Waktu habis pemotretan di ACD."jawabnya"Kita ketemu di Mini market Mangunreja."
"Oh dua minggu lalu ya" Ucap wanita yang berbaju loreng, Pita pun mengangguk.
"Jadi kamu kenal Ardi donk?" tanya Santi
"Enggak, aku gak kenalan sama mereka.aku tau nama Alma dan Alfi pun karena ia menyebut dirinya Alma dan ia pernah memanggil-manggil Alfi kakaknya.kalau sama Aa" Ucapnya sambil menengadahkan tangan ke Arah Ardi"Aku gak kenal,hanya mungkin pernah bertemu."
"aku ingit waktu itu kita satu meja ya?" Ucap Ruli yang langsung di angguki Tere.
"Iya, waktu saat saya ambil sayur"Jawab Ardi.
" Oh gitu"Ucap Santi."Ya udah kenalin iyu adik aku namanya Ardi,dan Sigit."Ucapnya "Nah itu Alfi sebelah Hana, lalu Hani, Dewi dan Alma."
Ruli dan yang lain mengangguk.
"Nah ini Ruli" Ucapnya sambil menepuk paha Wanita berbaju biru,"Sebelahnya Tere, lalu Jesika, Wahyuni dan di ujung Pitaloka"
Salam kenal"Ucap Wahyuni dengan tangan ia satukan🙏
"Salam kenal juga kak" Ucap Sigit sedang yang lain hanya mengangguk.
"Nanti pada dateng ya di Acara nikahannya Hana" Ucap Santi.
"Pasti kan Aku yang bakal ngerias wajahnya" Jawab Tere
"Insya'alloh"Ucap Ruli dan Wahyuni bersamaan sedangkan Jesika hanya mengangguk
"Maaf kalau aku kayanya gak bakalan dateng" Ucap Pita
"Kenapa?"
"Dua hari sebelumnya aku harus udah ada di Bandung, Ada prodak kosmetik baru yang akan launcing di hari nikahannya Hana." Ucapnya pada Santi, lalu menatap Hana sendu"Maaf ya Hana, tapi tenang nanti aku kirimin kamu hadiah"Ucapnya.
"Aku juga mau hadiah" Ucap Alma.
"Adek gak boleh nyela" Ucap Ardi, Alma pun langsung menunduk.
"Jangan terlalu keras A" Tegur Santi.
"Gak papa, Nanti Teteh kirimin buat kamu juga ya.kamu mau di kirimin Apa?" tanyanya pada Alma.
"Boneka boleh, Alma belum punya boneka" Ucapnya.Arda yang mendengar itu menutup matanya dadanya seketika sakit, entahlah ia sangat sensitif bila adik kecilnya Alfi dan Alma berucap kemauannya yang belum ia penuhi ia selalu merasakan sesak.
"Mau boneka apa?" tanya Pita
"Apa aja" Jawabnya"Seperti De Pika juga gak papa"Ucapnya menunjuk keponakan kecilnya yang tengah duduk di lahunan Sinta.Santi yang mendengar nama anaknya di sebut pun menoleh, Anaknya tengah memainkan Boneka Pinguin di hadapnya.
"Adek, nanti Teteh belikan yang lebih besar mau?" ucap Santi mendahului"Jangan merepotkan Teh Pita gak baik"
"Maaf" Ucapnya pada Pita"Ya udah dari teteh saja"
Pita membelai kepala Alma dengan sayang, ia tak punya adik karena ia adalah anak tunggal yang tinggal bersama neneknya, ibu dan Ayahnya bercerai ia hanya mendapatkan tunjangan hidup.ia juga sebenarnya memiliki adik tapi tak pernah bertukar kabar.
"Nanti teteh kirimin boneka lain juga buat kamu" Ucapnya lalu merengkuh Alma ke dalam pelukannya.membuat Ardi sesak ia merasa ada pukulan keras ke ulu hatinya saat melihat perlakuan Pita pada Alma.Belum ada wanita yang bisa mengambil hati Alma, semua teman Kakaknya atau adiknya yang di kenalkan padanya tak pernah sedekat itu namun Pita, ia telah mencuri hati Alma.Namun sepertinya bukan hanya Alma saja Ia pun tersentuh.
"A sepertinya A Lukman datang" Ucap Sigit.
"Suruh ia masuk dek, agar dia makan bersama" Ucap Ardi pada adik laki-lakinya.Sigit pun menuruti apa yang di ucapkan Ardi.
Mereka pun meneruskan makan bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
ini ceritanya bagus ya kk author, cuman tanda baca nya masih banyak yang salah/kurang 🙏 harap diperhatikan lagi.
maaf, sekedar pendapat 🙏
2022-03-27
1
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
Pita kah???
2022-03-27
1
Emy Budi
deg ikutan hatiku dengan perasaan Ardi ..
2022-03-03
1