Mengikuti Pita

"Pita, setelah ini kamu mau kemana?" tanya Ardi

"Pulanglah,niat nya sih mau belanja dulu buat isi kulkas.tapi kaya nya mending pulang, Aku udah ngantuk gak kuat" Ucap Pita sambil menyuapkan satu sendok bubur ke dalam mulutnya

"Kamu tinggal dimana?"

Pita melirik Ardi sejenak"Gak usah kepo"Jawabnya datar membuat Ardi sedikit tak nyaman.

Tak beberapa lama suara Handphone Pita berbunyi, bertepatan dengan Habisnya makanan Pita.

"Siapa lagi" Ucapnya sambil membuka tas mukena yang sedari ia pegang.Ayah satu nama muncul di layar handphone apel di gigit itu.

"Assalamu'alaikum Yah" Ucapnya setelah meletakan Handphonenya di telinga.

"Wa'alaikum salam, Dimana kamu?"

"Aku di tasik yah" Jawabnya.

"Kapan kamu menikah?kamu mau jadi perawan tua.Hah?Adikmu Rian akan menikah bulan Rabi'ul Akhir tanggal 2, ayah mau kamu menikah paling telat bulan Rabi'ul Awal"

"Apa-apaan sih yah," Ucapnya sedikit membentak membuat orang yang ada disana menatap nya heran,"Kalau Rian mau nikah, Nikahin aja kaya Salsa.gak usah ngurusin Aku, gak usah mikirin aku."Ucapnya.

"Kamu?kamu itu udah pantas memiliki anak Naina, Minimal Dua"

"Naina mu sudah mati, setelah kamu dan Via menyimpannya di rumah Uu"

"Naina"

Stop panggil aku naina"Ucapnya dengan nada yang sudah meninggi.dadanya sudah naik turun membuat Ardi yang duduk di sebelahnya menyernyit.

Dengarkan Ayah, kalau kamu tak menikah bukan sebelum adik mu menikah kamu akan Ayah nikahkan dengan Syam anak Om Roy yang bulan lalu kamu temui di rumah Ayah".

Naina tertawa sumbang"Siapa Anda Hah?Anda bukan orang yang mengurus dan mendidik ku.Anda tak berhak mengatur hidupku"

"Naina Ayah tak menerima Bantahan"

Hah"Ucap Pita sambil melempar Handphonnya ke sembarang arah membuat yang tengah menikmati makan menatapnya dengan tatapan yang berbeda-beda.

"Ada apa?" tanya Ardi.

Pita tak menjawab ia berdiri lalu merogoh tasnya dan menyimpan uang seratus ribu di meja"Ini pak, Makasih"Ucapnya pada pedagang Bubur tersebut.Lalu ia pergi menyembrang jalan meninggalkan Handphonenya yang tergeletak di lantai.

Ardi pun mengambil Handphone itu lalu memberikan uang 10.000 pada pedagang Bubur dan berjalan menikuti Pita, di sebrang jalan ia melihat Pita masuk kedalam mobil mewah nya dan berjalan keluar area parkir Mesjid Agung Singaparna.

Ardi pun bergegas meminta Ojek mengantarkannya, tak lupa ia pun menelpon Dani yang ikut dengannya untuk pulang lebih dulu.Subuh tadi ia di kabari oleh seseorang yang meminta di kirimi kentang dan jangung yang kebetulan masih ada di rumah.jadi ia pun berangkat di temani Dani sebagai supir.

Ardi mengikuti Pita sampai di sebuah rumah yang cukup besar, ia melihat Pita keluar lalu duduk di rerumputan dengan tangis yang begitu nyaring.

"Pit"Panggil seseorang yang baru saja keluar dari dalam rumah.

" PERGI"Ucapnya sambil menepis tangan Wanita itu.

"Pit"

"PERGI GE PERGI." Pita menatap Gea sengit "GUE BILANG PERGI , PERGI"

Gea pun mengangkat tangan dan berjalan menajauh.

Ardi berjalan mendekat tanpa bersuara

"Uu"

"Uu"

"Uu yang boleh mengaturku bukan Yanto si sialan itu"

"Uu" Ucapnya dengan derai air mata.

Entah sudah berapa lama, bahkan matahari pun sudah mulai meninggi.Pita duduk menangid dihalaman rumah itu.

"Sudah baikan?" tanya Ardi

Pita pun menoleh, didapati Ardi berdiri sambil memberikan handphone yang tadi di buang asal olehnya.

"Kenapa Aa disini?" Tanya Pita sambil meraih Handphone yang di ulurkan Ardi.

Ardi pun duduk di sebelah Pita."Kamu udah baikan?"

"Hem"

"Maaf aku tadi ikutin kamu sampai sini" Ucap Ardi.

"Aku yang harusnya bilang maaf, Maaf udah ngerepotin Aa" Ucapnya "Kalau Aa mau pulang nanti di anterin sama Tedi aja, soalnya dari sini gak ada angkutan umum" lanjutnya.

"Gak ada Angkutan umum?" tanya Ardi.

"Iya, Angkutan Umum adanya di Malaganti.kalau Aa mau aku antar sampai sana" Ucapnya.

"Kamu kayanya capek, biar aku nyari ojek aja."Tolak Ardi.

" Ojek juga ada di Malaganti.kalau Aa mau aku antar kesana."

"Gak usah"

"Gak usah ngeyel deh, memangnya Aa tau jalan kesana?enggak kan?" ucap nya dengan suara sedikit meninggi.Pita pun bangun dari duduknya"Aku mandi dulu,lalu kita makan bareng.nanti aku antar."lanjutnya lalu berlalu pergi meninggalkan Ardi yang masih duduk di rerumputan..

Pita sampai di ruang makan "Ge, Sorry" Ucapnya

"Ya gak papa, kamu lagi ada masalah Pit?"

"Biasa, masalah keluarga." Jawabnya sambil meraih gelas Air yang di berikan Gea."Ge, aku minta tolong beliin makanan ke warung tapi sebelum itu buatin minum buat teman aku di depan"

"Siapa?"

"Adeknya temannya Tere" Jawabnya setelah meneguk Air "Aku mau mandi dulu." lanjutnya sambil berjalan ke arah tangga.

Brukkk.

"PITA" Teriak Gea yang membuat Ardi dan Tedi yang tengah duduk di teras rumah terlojak kaget, ia pun bergegas masuk.

Di dapati Pita tergeletak di lantai dekat tangga.

"Kenapa Pita dek?" tanya Tedi.

"Gak tau A, dia tiba-tiba pingsan"

"Kita bawa aja ke rumah sakit"Ucap Ardi, Ia pun mengangkat Pita berjalan keluar rumah." Kunci mobil"Teriaknya pada Tedi yang tengah sibuk bersama Gea entah sibuk apa.

Gea dan Tedi pun bergegas keluar.

"Aku naik motor, kamu sama istri saya dan Pita naik mobil" Ucap Tedi.

"Kenapa gak naik mobil sekalian?" tanya Ardi

"Aku suka mabuk, dan lagi menggunakan motor lebih praktis kalau mau kemana-mana"

Ardi pun menggelang lalu masuk kedalam mobil."Astagfirulloh"

"Kenapa A?" tanya Gea yang duduk di belakang bersama Pita yang masih dalam keadaan pingsan.

"Bismillah, semoga di lancarkan di perjalanan" Ucapnya.tanpa menjawab pertanyaan Gea, ia tak mungkin jujur kalau ia baru pertama kali mengandarai mobil sekelas mobil mewah ini, mentok-mentok mobil Avanza yang terpakir apik di garasi rumahnya yang hanya sesekali ia pakai.

...__________________...

"Gimana keadaan Pita?" tanya Tere pada Ardi dan Tedi yang duduk di ruang tunggu.

"Ia hanya perlu istriahat yang banyak " Jawab Tedi.

"Syukurlah" Jawab Tere

"Ruli dan suami nya akan datang setelah membereskan pekerjaannya di Bandung.Paman dan bibinya pun akan datang.Jadi kalian boleh pulang.terutama kamu Tedi kasihan anak-anak mu dan Gea." Ucapnya.

"Gea ada di dalam"

"Ya sudah, kalian pulang lah.soal administrasi biar aku yang bereskan." Ucap Tere.

Tere pun masuk dan tak lama keluarlah Gea.

"Asistennya Pita akan datang dia lagi di perjalanan.Yuk kita pulang" Ajak Gea.

Ardi memperlihatkan kunci mobil ke arah Tedi.

"Ya salam kenapa kamu tak berikan tadi sih Di" Ucap Tedi.

"Lupa."

Gea mengambil kunci itu dari Ardi"Aku kedalam dulu sebentar"

Ardi dan Tedi pun mengangguk.Ardi menatap Tedi ingin bertanya lebih banyak tentang Pita namun belum ia bicar Tedi lebih dulu mendahului.

"Aku gak bisa jelasin tentang apapun." Ucapnya"Lebih baik kita pulang "sambungnya.

" Ya sudah, saya mau nyari angkot dari depan."

"Kamu tinggal dimana Di?" tanya Tedi

"Saya tinggal di Puspahiang"

"Kesana kan gak ada angkutan?"

"Gampang, saya bisa naik Angkot sampai Warung petey dan nunggu Mini bus jurusan Taraju."

"Oh ya udah kalau gitu.Hati-hati." Ucapnya sambil menepuk pundak Ardi.

Ardi pun mengangguk lalu mulai berjalan menjauh dari depan ruang inap Pita.banyak pertanyaan di benaknya dan ia merasa Aneh mengapa Gea dan Tedi lebih memilih menelpon Tere di banding keluarganya.Ada apa sebenarnya?

ia pun berniat besok akan datang lagi setelah mengecek proyek di taraju.meski jarak tempuh nya jauh, tak masalah baginya.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

rumit juga ya Vit, masalah mu.

2022-03-27

1

Yayoek Rahayu

Yayoek Rahayu

kasihan pita.....

2022-01-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!