Mata Abu

Pagi-pagi sekali seperti biasa Ardian telah siap dengan setelan baju kaos dan celana jeans nya tak lupa ia pun membawa jaket yang di sampirkan di pundaknya juga tas kecil

"Aa mau kemana hari ini?" Tanya Sigit"Sigit boleh ikut?"

"Kamu gak ada kuliah?" tanya Ardian.

"Gak ada A" Jawabnya.

"Ya udah ikuti Aa dari belakang, Aa mau nganterin mobil ke Pak Dasep."

"Buat Apa?" tanyanya.

Ardi pun duduk dan meraih gelas yang di sodorkan Hana"Pak Dasep Minjem mobil buat di pake ngirim Teh nya"Jawabnya

"Oh gitu, kenapa Sigit harus ngikutin Aa sedangkan di mobil Aa udah ada motor?"

"Aa mau ke SMP dek, mau lihat pembangunan.dan lagi nanti siang bakal ada Lukman nganter sayur jadi kamu stay di Taraju karena Aa harus ke rumah selepas Duhur.paham?"

"Tapi kan aku gak ngerti tentang gituan A"

"Gituan Apa?" tanya Ardi "Kamu cuma tinggal nungguin disana kalau ada yang bilang kurang sesuatu kamu telpon Aa nanti Aa yang urus" Jawabnya.

"Oke kalau gitu." Jawabnya

"Ya udah, tapi sebelum itu kamu anter dulu adik-adikmu"Sigit pun mengangguk paham.

" A"Pangil Hana.Ardi pun menoleh"A, Muharram saja ya?"ucapnya dengan wajah memelas.

"Dari Rabi'ul Awal lalu ke Rajab, terus ke Syawal lalu kemarin Syawal kamu undur lagi ke Dzulhijah sekarang minta Muharram.Apa yang kamu tunggu Hana?" geram Ardi.Sigit, Alfi dan Alma yang duduk di meja makan pun diam menunduk karena takut kakaknya marah.

"Aku nunggu Aa"

"Apa yang di tunggu dari ku?" tanyanya dengan suara sedikit meninggi.

Hana mulai terisak"Aku tak mau melangkahimu."

Ardi menghela nafas panjang lalu membuangnya kasar"Aa akan marah jika Sigit"Tunjuknya pada Sigit lalu Alfi"Atau Alfi yang melangkahiku.Aku Ridho bila kamu yang melangkahiku"

"Tapi A, Aku mau Aa dulu yang menikah.Diana dan Sri suka padamu A.Aa bisa pikirkan"

Brak.

Suara kursi yang jatuh pun terdengar nyaring karena Ardi bangun sambil mendorong kursi itu kasar.

"Dengarkan Aa Hana.Dzulhijah atau tidak sama sekali" Ucapnya Tegas.

Sigit memegang tangan Hana erat membuat Hana yang akan menyela meliriknya.Gelengan kepala dari Sigit yang di dapati Hana.

"Jangan pikirkan soal Aa Hana, Aa ini laki-laki nikah di usia berapapun tak akan jadi masalah sedang kamu.Kamu mau di panggil perawan tua?kalau kamu sampai di panggil perawan tua kamu sama saja dengan mencoreng harga diri Aa.Aa membesarkanmu, menyekolahkan mu itu dengan kerja keras Hana.Aa ingin yang terbaik untuk mu dan Aa ingin Jangan buat Aa merasa gagal jadi kakak untuk kalian." Ucapnya sambil berjalan menjauh."Sigit Antar Alfi.Aa tunggu kamu di Proyek."Ucapnya sambil berlalu meninggalkan Hana yang menangis."Alma Ayo Aa antar"Ucapnya melembut membuat Alma mengangguk dan meraih tasnya berjalan meninggalkan meja makan.

"Aa" Panggil Alma, Ardi pun menoleh lalu tersenyum meski pun ia tak ingin."Jangan marah"Ucap Alma sambil bergelayut pada tangan kekar milik Ardi "Alma Takut" Cicitnya.

Ardi pun menghela nafas panjang lalu duduk berjongkok di hadapan adik kecilnya"Aa gak marah, Aa hanya menegur kakakmu yang ngeyel."Jawabnya"Kamu kalau di bilangin sama yang lebih tua jangan membantah ya Sayang gak baik"Ucapnya sambil mengelus hijab Coklat yang menutupi kepala Alma.

Alma pun mengangguk"Alma sayang Aa"

"Aa juga sayang pake banget sama Kamu"

Ardi pun menggendong Alma yang memeluk lehernya, berjalan keluar rumah menuju mobil baknya.

Di sepanjang jalan Ardi terus mendengarkan Alma yang berceloteh.Ia menceritakan tentang teman-temannya yang memiliki adik, yang di belikan barang-barang oleh ibunya juga Ayahnya yang baru pulang dari kota.Hatinya merasa tercubit di Usia Alma yang 11 tahun Alma tidak merasakan apa yang teman-temannya rasakan.

"Nanti mau ikut Aa ke pasar?" tanya Ardi.

"Pasar?"Tanya Alma meraya menoleh.Ardi pun mengangguk

" Aa mau ngater sayur ke Cikurubuk, nah Adek ikut aja kita berangkatnya sebelum Magrib jadi kita bisa sambil jalan-jalan."

"A Alfi di ajak?" tanyanya.

"Boleh." Ucap Ardi

"Asik, Makasih Aa.Nanti Alma boleh beli makanan di Mini Market kan?Alma pengen beli Coklat Batang kya Denisa yang di beliin Ayahnya Coklat batang"

"Boleh" jawabnya.

"Asik, Saya Roti keju ya A"

"Apapun" Jawabnya sambil mengelus hijab yang di Kenakan Alma.Ia bahagia saat melihat Adiknya tertawa gembira, bukan hanya bahagia ia seperti mendapatkan kembali Energi tambahan untuk menjalani hari-harinya yang baru.

..._____________________...

Disisi lain seorang wanita tengah bergelut dengan beberapa orang yang tengah memasangkan Make up dan Siger pengantin di kepalanya.

"Apa sudah?" tanyanya, ia sudah kesal hampir 1 setengah jam dari setelah shalat subuh ia di make up belum lagi setelah pemotretan Baju pengantin ia harus pergi ke ACD untuk pemotretan Baju Muslim.sungguh harinya sangat melelahkan.

"Bentar lagi, tinggal Bunga melatinya aja" Jawab Penata Hijab

"Berasa mau nikah Aku" Gerutunya.

"Kapan donk? kalau mau nikah undang aku.Aku make up in gratis" Ucap penata Rias yang tengah memegang kuas

Pita memutar bola matanya malas"Gak usah ngalu"

"Ck ck ck.kamu ini udah Cantik Pit,pinter, model lagi.pasti banyak yang suka sama kamu"

"Iya Pit.Mau nunggu lebih dari 35 ya ?"

"Sebentar lagi, tunggu aja" jawabnya Asal.

"Amin" Seru satu ruangan membuat Pita menelan salivanya serat.

Pita merutuki apa yang di Ucapkannya tadi dalam hati Konyol banget kamu Pit, Sebentar lagi mbah mu pacar aja kagak ada.

...______________________...

..." Sigit jaga rumah"Titah Ardi....

"Jangan lupa Bawain Martabak Cokju" Ucap Sigit saat melihat kakaknya akan masuk ke dalam mobil yang di dalamnya sudah ada Alfi dan Alma.

"Dadah Aa Sigit" Ucap Alma.

"Dadah Alma, jangan lupa beliin makanan yang banyak ya?"

"Enggak, kata Aa gak boleh boros" tegur Alma membuat Sigit dan Alfi mengendus sedangkan Ardi tersenyum kemenangan.

"Hemat pangkal kaya ya Dek?" Ucap Ardi.

"Betul betul betul" Ucapnya sambil tertawa.

"Ya udah hati-hati di rumah jaga Kedua kakak mu dengan baik kalau ada apa-apa telpon Aa atau A Yayan(Suami Dewi yang rumahnya tidak jauh dari rumah Ardi)"

"Sip." Jawab Sigit.

Ardi pun mengucap salam lalu menyalakan mobilnya.di mobil tidak ada perbincangan hanya ada suara radio Alma dan Alfi sibuk dengan Handphonenya mereka tengah memainkan game di satu Handphone yang tengah di pegang Alfi.

Sesampainya si daerah mangunreja ia menghela nafas pelan ia lupa tak membawa air minum ia pun memberhentikan mobilnya di depan mini market.

"Dek turun yuk, Aa mau beli dulu minum.sekalian kan adek mau beli Coklat sama Roti" Ucap Ardi.

"Alfi mau cemilan boleh?"

"Boleh, tapi jangan banyak-banyak secukupnya Aja." Jawab Ardi.Alfi pun mengangguk."Adek sama Aa lansung masuk aja, Aa mau nelpon dulu."Titahnya.Alfi dan Alma pun masuk mengambil keranjang dan membeli makanan yang sekiranya biaa mereka makan.

Saat masuk Ardi di kejutkan dengan seorang Wanita dengan pakaian serba lebar tengah membantu adiknya membawakan Roti isian Keju yang terletak di rak paling Atas.

"Kamu sama siapa kesininya dek?" tanya Si wanita yang hanya terlihat bagian belakangnya saja.

"Sama Aa, Teteh?"

"Teteh sama rombongan" Jawabnya.

"Mau ambil apa lagi?" tanyanya.

"Coklat batang"

"Kalau coklat batang ada di depan Kasir dek" Jawabnya"Teteh Pamit ya, mau ambil minuman dulu"Alma pun menganggul.

"Aa" Petiknya saat melihat Ardi, Ardi pun mendekat,"Mau beli apa lagi?"tanya Ardi.

"Coklat"

"Coklat aja?" tanyanya.

"Sama Kotak besar boleh?" tanyanya.Ardi pun mengangguk.

"Beli jajanan yang sehat A Alfi"

"Alfi baru bawa dua A, ini juga untuk di makan bareng Adek nanti di mobil"

"Iya Ambil yang sekiranya di makan, jangan ambil yang akan jadi Mubajir gak baik" Ucapnya."Bawain Aa 2 botol air mineral, Aa tunggu di sana ya.Aa mau nyari Body lotion Buat kalian"Ucapnya.Yang langsung di angguki Alfi dan Alma.

"Bedak Alma habis" Ucap Alma "Sama Parfum"

"Parfum aku juga"

"Nanti parfumnya milih sendiri, Ayo cepet bawain Air dan beli apa yang mau di beli" Ucapnya pada ke dua Adiknya.ia pun berjalan ke arah body lotion lalu mengambil 3 body lotion yang biasa ia dan kedua adiknya pakai tak lupa bedak Bayi untuk sang adik.ia tak pernah malu melakukannya bahkan ia pun tak malu saat mengantar adik-adiknya belanja pakaian mau itu pakaian sejenis baju atau pun dalaman.

"Ambil Parfumnya jangan yang kaya orang tua" Ucapnya pada ke dua adiknya.

Adik perempuannya mengambil Parfum dengan botol yang besar berwarna pink dan Biru.

"Menurut Aa wangian mana?" tanyanya sambil mengarahkan dua botol itu bersamaan.

"Biru, Wanginya lebih seger" Ucap seseorang dari arah belakang Ardi, Ardi pun menoleh ia tertegung dengan wanita yang berdiri di belakangnya senyumnya sangat manis, matanya Abu seperti Mata wanita itu.apakah itu dia? "Kalau buat Adek yang bening kecil, Coba hisap baunya." ucapnya sambil menunjuk kearah Parfum yang di maksud."Aa gak sekalian beli?"tanya wanita itu.

"Dirumah masih ada" Jawabnya tergagap.

"Oh kirain, kalau mau beli, yang ini cocok untuk Aa" Ia memberikan parpun dengan botol berwarna putih dengan tutup berwarna Hitam.

"Pita ayo" Seru seseorang.

"Bentar" Jawab si wanita"Ya udah aku pamit ya.Ini buat kamu"Ucapnya sambil memberikan Coklat kepada Alma dan Alfi"

"Maksih teh" Jawab Alma dan Alfi bersamaan.

"Sama-sama" Jawabnya lalu berlalu.

Ardi mematung sambil memegang botol yang di berikan wanita bermata Abu itu.

"Ayo A" Ajak Alma.

Ardi pun mengerjap lalu mengangguk.ia mengekor ke kedua adiknya menuju kasir."

"Semoga kita bertemu lagi Pita" Ucap Ardi saat melihat Pita yang masuk kedalam Mobil yang terparkir di belakang motor-motor yang berjejer.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

hmm... namanya Pita, A Ardy
bagus thor, suka ceritanya 👍👍👍

2022-03-27

1

Riska Wulandari

Riska Wulandari

keknya seru

2022-03-15

2

Emy Budi

Emy Budi

suka bagus ceritanya 👍 lanjutkan Thor

2022-03-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!