Kerajaan Pandiwa Sangsekar (misi pertama Yanko)

Berdiri di sebelah selatan dunia, kerajaan Pandiwa Sangsekar di dirikan oleh baginda raja Nizrat dan terus berkembang selama 327 tahun. Kerajaan ini adalah salah satu kekuatan terbesar dari dunia selatan, dengan perkembangan yang begitu pesat dalam hal militer, peluasan wilayah dan kemajuan ekonomi.

Penduduk di kerajaan ini sebagian besarnya mampu mengendalikan elemen dari unsur- unsur bumi, seperti air, angin, api, kayu, tanah, petir, dan masih banyak elemen lainnya. Hal itulah yang membuat kerajaan ini sangat kuat dalam perkembangan ekonomi dan menjadi pertahanan terkokoh di seluruh penjuru dunia selatan.

Baginda raja Aldywingks Trijati adalah raja ke-9 dari kerajaan Pandiwa Sangsekar yang saat ini memimpin. Meneruskan pemerintahan ayahandanya yaitu Baginda raja Krinsyan Trijati yang telah memimpin selama 21 tahun. Beliau meninggal di tangan pasukan pemberontak dengan luka panah di dadanya dalam perjalanan melintasi wilayah Kota Langs, daerah perbatasan antara Ibukota Katana dwipa dengan Kota Langs.

Di masa pemerintahan Baginda raja Krinsyan sebelumnya, kerajaan Pandiwa Sangsekar terus mengalami goncangan yang sangat besar dari para pemberontak. Beberapa wilayah kerajaan telah berhasil di kuasai oleh pemberontak. Pemberontakan ini di picu oleh begitu luasnya monopoli perdagangan yang dilakukan oleh Kerajaan dengan peraturan yang begitu ketat, dan telah berlangsung selama puluhan tahun. Hal ini membuat kerajaan - kerajaan lain kesulitan dalam hal perdagangan bahkan tak mampu menembus pasar dunia, karena blokade jalur laut dan darat di daerah-daerah vital yang dilakukan kerajaan Pandiwa.

Kerajaan-kerajaan lain yang terdampak kemiskinan karena kebijakan ini, tak mampu untuk memerangi kerajaan Pandiwa secara terbuka, karena pasukan kerajaan Pandiwa adalah pasukan terkuat di dunia dengan kemampuan-kemampuan khususnya, kekalahan telak sering terjadi di saat kerajaan-kerajaan tersebut melakukan penyerangan. Kemudian mereka melakukan trik licik dengan penghasutan kepada para petinggi kerajaan Pandiwa untuk memperkaya diri, dan melakukan perdagangan gelap tanpa sepengetahuan pemerintahan pusat.

Hal yang dilakukan oleh para petinggi kerajaan itu membuat kerajaan mengalami kemerosotan ekonomi yang luar biasa, dan telah berlangsung selama raja ke-7 memimpin hingga saai ini. Puncak dari semua itu, terjadi banyak pemberontakan dihampir seluruh kota di bawah kekuasaan kerajaan Pandiwa. Gerakan nyata dari pemberontakan ini terjadi di tengah kepemimpinan raja Krinsyan.

Kondisi yang semakin tidak terkontrol, terus meluas hingga 5 kota besar berhasil di kuasai sepenuhnya oleh para pemberontak yang di sokong penuh kerajaan-kerajaan tetangga yang berselisih dengan kerajaan Pandiwa Sangsekar.

Hingga saat ini di mana raja Aldywingks memimpin, lebih dari setengah wilayah kerajaan berhasil di kuasai oleh para pemberontak. Untuk mengatasi hal ini, sang raja membuat suatu kebijakan yang di sebut satu poros, yaitu perekrutan para penduduk sipil untuk menjadi pasukan perang guna membasmi para pemberontak yang semakin kuat dan merajalela.

SELAMA MASA PELATIHAN ITU, Yanko yang dulunya adalah seorang petani yang tidak memiliki keahlian apapun dalam bertarung, dengan latihan yang begitu keras, kini tergabung dalam pasukan pengintai yang bertugas mengumpulkan informasi dari musuh ketika akan terjadi peperangan.

Setelah melalui latihan yang begitu berat, selama kurun waktu 1 tahun, Yanko kini menjalankan misi pertamanya, yaitu mengintai pasukan musuh yang ada di kota Dexler Wipura, kota yang baru 8 bulan ini di kuasai oleh para pemberontak dengan ribuan panah api dan bola-bola api yang membakar hampir seluruh kota pada saat itu. Ribuan pasukan Pandiwa tewas tanpa perlawanan. Saat ini kota itu menjadi pusat dari pasukan pemberontak untuk menyerang Ibukota, karena lokasinya yang tidak terlalu jauh, hanya sekitar 38 kilometer dari kota Dexler Wipura, dan dapat di tempu dalam waktu 3 hari.

Pasukan pengintai ini berjumlah 300 orang yang di pimpin oleh jenderal perang Stermid Jayasakti, dari 300 pasukan ini terbagi menjadi 60 kelompok yang masing-masing kelompok berjumlah 5 orang. Mereka memiliki tugas yang berbeda-beda di setiap kelompoknya.

Di tengah malam yang begitu gelap, tanpa sinar rembulan, mereka mulai meninggalkan istana menuju kota Dexler Wipura yang masing-masing kelompok bergerak secara terpisah.

Mereka memilih waktu di malam hari ketika semua orang tertidur lelap, agar gerakan mereka tidak di ketahui oleh siapapun, karena di takutkan ada pemberontak di dalam istana yang masih menjabat sebagai petinggi kerajaan.

Yanko dan rekan 1 kelompuknya bergerak melalui jalur pinggiran sungai, dengan tujuan utama meraka adalah persediaan pangan dari para pasukan pemberontak, mereka berlari secepat mungkin tanpa waktu untuk beristirahat menembus dinginnya udara di malam itu, waktu yang seharusnya di tempuh selama 3 hari meraka tembus dalam waktu 1 hari 1 malam dengan berlari tanpa henti melalui jalur-jalur yang tak biasa di lalui oleh orang-orang sebelumnya.

"kita bergerak terpisah, cari informasi penting sebanyak mungkin, waktu kita tak kurang dari 1 jam, apapun yang terjadi, setelah batas waktu selesai kita segera kembali ke posisi awal, megerti!" perintah pimpinan regu sesampainya di tujuan "siap!" suara tegas kompak Yanko dan rekan-rekan lainnya.

Yanko dan rekan-rekanya mengintai secara terpisah. Mereka sangat berhati-hati dalam melangkah agar misi mereka berjalan dengan lancar dan nyawa mereka selamat.

Yanko yang bertugas mengintai dari atas bukit, menyadari ada gerakan yang janggal dari pasukan musuh. Yanko bergegas meninggalkan posisinya dan mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, sekitar 30 menit ia mengawasi seluruh daerah itu tak di jumpainya apa yang di khawatirkannya tersebut.

"mungkin hanya perasaanku saja" gumam dalam hati Yanko, mencoba tenang dan kembali ke posisi awalnya.

Tak lama berselang pimpinan regu itu memberikan isyarat untuk kembali berkumpul di tempat yang di janjikan. Yanko bergegas menuju tempat yang di janjikan itu. Dengan perasaan yang terus gelisah, Yanko mencoba untuk tak menghiraukannya dan tetap fokus pada misi yang mereka jalani. Setelah semua berkumpul, mereka kembali menuju istana dengan membawa informasi yang mereka dapatkan untuk di sampaikan pada panglima perang Yasdisaharza.

Misi pun terselesaikan dalam waktu 4 hari, dan telah tiba di istana, semua informasi yang penting yang di dapat kan oleh pasukan pengintai menjadi patokan sang panglima untuk menyusun strategi perang yang akan di terapkannya.

Terpopuler

Comments

hegiegone

hegiegone

hadir

2020-06-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!